• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

F. Validitas dan Reliabilitas

2. Seleksi Item

Penulisan item yang dilakukan dalam penelitian ini berpedoman pada

memilih item-item dengan parameter yang memenuhi syarat untuk dimasukkan kedalam final tes (Supratiknya, 2014). Menurut Supratiknya (2014), cara yang paling sesuai ditempuh adalah memeriksa korelasi antara item-item dengan skor total serta menghitung proporsi subjek yang memiliki kunci jawaban.

Dalam penelitian ini untuk melakukan seleksi item menggunakan koefisien korelasi item total pearson product moment (r). Statistik ini menjamin homogenitas tes sebagai kesatuan dengan cara menunjukkan item-item yang paling baik mengukur isi yang sedang diukur. Teknik korelasi product moment(r) ini digunakan karena penelitian ini menggunakan jenis item yang memiliki kisaran skor 1-4 atau lebih

(multi-point item) (Supratiknya, 2014). Besarnya koefisien korelasi item total

bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Cara statistik ini juga menunjukkan daya diskriminasi item, yaitu kemampuan item memicu cara menjawab yang berbeda pada diri subjek dengan tipe yang berlainan. Semakin baik daya diskriminasi item koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00. Sedangkan koefisien korelasi item total yang mendekati angka 0 atau yang memiliki tanda negatif mengindikasikan daya diskriminasi yang tidak baik.

Uji coba alat ukur dilakukan sebanyak dua kali. Uji coba pertama dilakukan pada 4 Desember 2015 dan kedua dilakukan pada 11 Januari 2016. Pada uji coba pertama, peneliti menemukan bahwa terdapat banyak item yang gugur dalam skala kepuasan kerja dan remunerasi, maka peneliti

memutuskan untuk melakukan uji coba ulang terhadap alat ukur. Sebelum melakukan uji coba ulang, peneliti melakukan perbaikan item yang telah gugur dengan skala item yang baru. Perbaikan skala ini dilakukan dengan cara diskusi bersama dosen pembimbing skripsi yang merupakan

professional judge.

Subjek dalam uji coba alat ukur penelitian ini adalah prajurit di Markas KOREM 072/Pamungkas Yogyakarta dan satuan tempur Batalyon Infanteri 403 / Wirasada Pratista Yogyakarta. Pada uji coba pertama, peneliti menyebar 40 eksemplar skala dengan menyebarkan secara langsung di Aula Markas KOREM 072/Pamungkas Yogyakarta kepada prajurit yang memiliki pangkat bintara dan tamtama. Pada uji coba kedua, peneliti menyebarkan 30 eksemplar kepada prajurit di Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista Yogyakarta dengan menyebarkan secara langsung di aula Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista.

Menurut Azwar (1999) apabila jumlah item yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan maka dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25. Pada uji coba pertama, peneliti menggunakan batas kriteria 0,30, sedangkan pada uji coba kedua skala penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menurunkan batas koefisien korelasi item total (rix) menjadi 0,25 dengan alasan jumlah item yang lolos kurang mencukupi jika menggunakan korelasi item total (rix) sebesar 0,30.

Hasil uji coba skala kepuasan kerja yang dilakukan peneliti terhadap 84 item yang dikerjakan oleh 30 subjek menunjukkan bahwa koefisien korelasi item total (rix) bergerak antara -0,292 – 0,729. Item-item yang memiliki korelasi item total (rix) dibawah 0,30 akan digugurkan. Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan 31 item yang memiliki nilai koefisien korelasi item total (rix) dibawah 0,30 dan item-item tersebut dikategorikan sebagai item yang kurang baik sehingga harus digugurkan. Dalam skala ini didapatkan 33 item yang memiliki korelasi item total (rix) 0,306 – 0,750. Penyebaran item pada skala kepuasan kerja setelah diseleksi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 4

Blueprint skala kepuasan kerja setelah diseleksi pada uji coba pertama

Aspek Favorable Unfavorable Total

Sifat pekerjaan itu sendiri (the nature of the work)

1, 28, 40 18,46

5 Penghargaan (pay or fringe

benefit) 9,35,38,47, 62 7,32,45,53 9 Kesempatan promosi (promotion opportunities) 27,39 - 2 Pengawasan (Supervision), 26,31,33,51 25,54 6

Rekan kerja (coworker) 19,21,29,59 4,14 6

Kondisi kerja (job

condition)

37,48,50 10,41 5

Total 21(50%) 12(50%) 33

(100%)

Berdasarkan hasil uji coba pertama, sebaran item setiap aspek tidak merata. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melakukan perbaikan pada item-item yang gugur dan menambahkan jumlah item pada setiap aspek kepuasan kerja dengan pemerataan jumlah item disetiap aspek,

sehingga jumlah keseluruhan item skala kepuasan kerja menjadi 84 item. Berikut blueprint skala kepuasan kerja untuk uji coba kedua :

Tabel. 5

Blueprint skala kepuasan kerja untuk uji coba kedua

Aspek Favorable Unfavorable Total

Sifat pekerjaan itu sendiri (the nature of the work)

10,35,39, 36,62,46,4

18,45,58,16,5,

22,28 14

Penghargaan (pay or fringe benefit)

1,26,66,71,61 ,37,2 47,8,23,60,57, 56,30 14 Kesempatan promosi (promotion opportunities) 72,76,81, 82,70,38, 77 40,69,32,44,6, 15,50 14 Pengawasan (Supervision), 49,54,68, 73,31,43, 48 78,79,75,63,42 ,3,84 14

Rekan kerja (coworker) 41,14,7,27, 29,21,53 52,11,64,9,80, 34,55 14 Kondisi kerja (job condition) 13,20,33, 17,24,51, 12 83,67,19,74,65 ,59,25 14 Total 42 (50%) 42 (50%) 84 (100%)

Peneliti kemudian melakukan uji coba kepada 30 prajurit TNI AD. Berdasarkan hasil uji coba kedua, diperoleh hasil bahwa koefisien korelasi item total (rix) bergerak dari -0,362 sampai 0,544. Jumlah item yang gugur pada uji coba kedua adalah 54 item. Sebaran item pada skala kepuasan kerja setelah uji coba kedua adalah sebagai berikut :

Tabel. 6

Blueprint skala kepuasan kerja setelah seleksi item pada uji coba kedua

Aspek Favorable Unfavorable Total

Sifat pekerjaan itu sendiri (the nature of the work)

- 5,16,22,28, 58 5

Penghargaan (pay or fringe benefit)

- 8,23,30,56, 60 5

Kesempatan promosi (promotion opportunities)

- 6,15,40,44, 69 5

Pengawasan (Supervision), - 63,78,79,84 4

Rekan kerja (coworker) - 34,52,55,80 4

Kondisi kerja (job condition) - 25,59,65,67, 74,83 6 Total 0 (0%) 30 (100%) 30 (100%)

Berdasarkan hasil ujicoba kedua, diperoleh sebaran item yang tidak merata disetiap aspek kepuasan kerja, oleh karena itu peneliti melakukan pengguguran manual dengan cara memilih item dengan koefisien korelasi terendah. Dari 30 item yang telah terseleksi dengan perolehan koefisien korelasi item total (rix) 0,262 – 0,711, kemudian terdapat 6 item memiliki koefisien korelasi item terendah diantara item yang lain, sehingga jumlah item menjadi 24 item setelah dilakukan pengguguran manual diperoleh koefisien korelasi item total (rix) 0,286 - 0,732. Hasil pemerataan item skala kepuasan kerja pada uji coba kedua adalah sebagai berikut :

Tabel. 7

Blueprint skala kepuasan kerja ujicoba kedua setelah seleksi item

Aspek Favorable Unfavorable Total

Sifat pekerjaan itu sendiri (the nature of the work)

- 5,16,22,28 4

Penghargaan (pay or fringe benefit)

- 23,30,56,60 4

Kesempatan promosi (promotion opportunities)

- 15,40,44,69 4

Pengawasan (Supervision), - 63,78,79,84 4

Rekan kerja (coworker) - 34,52,55,80 4

Kondisi kerja

(job condition)

- 25,65,67, 74 4

Total 0 (0%) 24 (100%) 24

(100%)

Hasil uji coba skala remunerasi yang dilakukan peneliti terhadap 30 item yang dikerjakan oleh 40 subjek, menunjukkan bahwa koefisien korelasi item total (rix) bergerak antara -0,203 – 0,749. Item-item yang memiliki korelasi item total (rix) dibawah 0,30 akan digugurkan. Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan 12 item yang memiliki nilai koefisien korelasi item total (rix) dibawah 0,30 dan item-item tersebut dikategorikan sebagai item yang kurang baik sehingga harus digugurkan. Dalam skala ini didapatkan 18 item yang memiliki korelasi item total (rix) 0,366 – 0,741. Penyebaran item pada skala kepuasan kerja setelah diseleksi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 8

Blueprint skala Remunerasi setelah diseleksi

Prinsip Favorable Unfavorable Total

Individual equity 4,13,15,19,22,23,24 2,12,18 10

Internal equity 7,17,21,26, 29,30 9 7

External equity - 28 1

Total 13(72,22%) 5(27,78%) 18(100%)

Berdasarkan hasil ujicoba, diperoleh hasil sebaran item setiap aspek yang tidak merata. Oleh karena itu, peneliti melakukan perbaikan pada item-item yang gugur dan menambahkan jumlah item pada setiap aspek remunerasi dan memperbaiki item-item yang gugur pada setiap aspek, sehingga jumlah keseluruhan item skala remunerasi menjadi 36 item. Berikut blueprint skala remunerasi untuk uji coba kedua :

Tabel. 9

Blueprint skala remunerasi untuk ujicoba kedua

Prinsip Favorable Unfavorable Total

Individual equity 13,10,16,32,19,8 17,12,24,6,22,21 12

Internal equity 3,26,25,28,1,29 35,34,30,33,27,23 12

External equity 36,15,5,7,31,4 11,20,18,9,14,2 12

Total 18(50%) 18(50%) 36

(100%) Peneliti kemudian melakukan uji coba kepada 30 prajurit TNI AD. Berdasarkan hasil uji coba kedua, diperoleh hasil bahwa koefisien korelasi item total (rix) bergerak dari -0,529 sampai 0,546. Jumlah item yang gugur pada uji coba kedua adalah 23 item, sehingga jumlah keseluruhan item menjadi 13 item dengan perolehan hasil koefisien korelasi item total (rix) 0,150 – 0,677. Dalam penelitian ini terdapat satu item yang memiliki koefisien korelasi item total (rix) sebesar 0,150. Item tersebut

dipertahankan karena jika digugurkan dapat mengurangi jumlah item dalam salah satu aspek remunerasi. Sebaran item pada skala kepuasan kerja setelah uji coba kedua adalah sebagai berikut :

Tabel. 10

Blueprint skala remunerasi ujicoba kedua setelah seleksi item

Prinsip Favorable Unfavorable Total

Individual equity 13 17 2

Internal equity 26,29,28 35,34,27,23 6

External equity 15,4,31 18 4

Total 7 (53,85%) 6(46,15%) 13 (100%)

Dokumen terkait