• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.4 Self Disclosure atau Keterbukaan Diri

Melalui berbagai proses keterbukaan diri yang sangat pribadi, orang dapat mengetahui dan mengerti satu sama lain. Keterbukaan diri juga merupakan satu dari lima kompetensi hubungan pertemanan. Hubungan antarpribadi yang sehat ditandai dengan keterbukaan diri diantara kedua belah pihaknya.

126

Keterbukaan Diri Dalam Pertemanan Tiara dan Dimas:

Sebelumnya peneliti menanyakan terlebih dahulu kepada masing-masing Tiara dan Dimas, bagaimana mereka memandang keterbukaan diri, apakah itu penting atau tidak menurut mereka.

Tiara:

“Tergantung juga ya, tergantung keperluannya apa, tergantung dalam konteks apa, jadi ee.. ada saatnya kita terbuka sama orang lain, ada saatnya juga gak perlu. Ya semuanya ada bagian-bagiannya lah, terbukanya dalam konteks apa dan untuk apa.”

Pendapat Dimas mengenai keterbukaan diri dalam pertemanan adalah keterbukaan diri itu penting, dengan keterbukaan diri Dimas dapat memberikan penilaian tentang bagaimana seseorang. Dengan bersifat terbuka kepada seseorang, kita dapat mengetahui tentang orang tersebut, orang lain yang mengetahui kita juga dapat lebih memahami kita.

Dalam pertemanan Tiara dan Dimas, Tiara mengatakan bahwa ia lebih banyak membahas tentang indigo kepada Dimas. Dimas juga menyatakan hal tersebut,

Dimas:

“Biasanya ceritanya seputaran indigo kalau Kak Tiara,”.

Pembahasan indigo itu lebih kepada topik apa yang sedang dibahas di

group komunitas Keluarga indigo. Biasanya di komunitas Keluarga

127

alami. Tiara menyatakan bahwa dia dan Dimas tidak membahas konteks keluarga, dan lebih berfokus kepada pembahasan tentang indigo. Dalam keterbukaan diri sesama anak indigo mereka lebih membahas tentang kesamaan mereka, yaitu kemampuan yang mereka miliki itu. Dimas dan Tiara sama-sama terbuka dalam hal indigo mereka. Sebenarnya tanpa harus menceritakan mereka sudah dapat memahami satu sama lain.

Menurut Tiara, keterbukaan diri itu tidak selalu diperlukan, tergantung dalam konteks apa dan untuk apa. Tiara terbuka kepada Dimas hanya sebatas pembahasan indigo saja, Tiara tidak menceritakan tentang kehidupannya, tentang keluarganya, tentang temannya, hanya tentang indigo saja. Menurut Tiara dengan keterbukannya untuk membahas kepada Dimas perihal indigo merupakan konteks yang penting, mengingat mereka memiliki kesamaan. Serta berguna untuk dapat saling memberikan manfaat. Tiara berpendapat, Dimas dan ia sama-sama memiliki misi, dari misi tersebut akan bermanfaat besar untuk lingkungan yang lebih luas. Dengan Tiara terbuka tentang indigo kepada Dimas, Tiara dan Dimas dapat saling melihat kehidupan masing-masing, dan dapat menjadi pembelajaran bagi masing-masing dari mereka. Keterbukaan Tiara dan Dimas sudah berlangsung sejak awal perkenalannya, mereka bertemu di komunitas Keluarga Indigo, kesamaan perihal indigo yang ada di diri mereka membuat mereka lebih mudah menceritakan hal-hal terkait indigo.

128

Di luar konteks indigo, Dimas terbuka kepada Tiara tentang masalah-masalah yang sedang dialaminya dan perihal teman-temannya Dimas. Masalah di sekolah juga Dimas ceritakan kepada Tiara. Dimas tidak terbuka tentang rahasia yang ia miliki. Menurutnya rahasia tersebut apabila diceritakan kepada orang lain akan tersebar, entah itu disengaja atau tidak sengaja. Respon Tiara terhadap keterbukaan diri Dimas adalah ia memberikan support dan juga menasihati Dimas untuk masalah-masalah yang sedang dihadapinya.

Keterbukaan Diri Dalam Pertemanan Tiara dan Rahma:

Sebelumnya peneliti bertanya terlebih dahulu kepada Rahma, menurutnya keterbukaan diri antar teman itu penting atau tidak,

Rahma:

“Keterbukaan diri sangat penting karena kalau kita saling terbuka akan menyelesaikan masalah yang ada di diri kita, minimal mendapat solusinya.”.

Dalam perbedaan yang terdapat dari diri Tiara dan Rahma, Tiara tetap terbuka tentang indigonya kepada Rahma. Diluar pembahasan mengenai pekerjaan untuk Rahma, Tiara sudah memberitahu Rahma tentang indigonya sejak pertengahan pertemanan mereka. Menurut Tiara alasannya bersifat terbuka kepada Rahma walaupun perkenalan mereka terhitung belum terlalu lama adalah,

129

Tiara:

“Dari situ aku bilang kalau aku memang beda, karena namanya rahma ikut aku pasti nanti akan ada kejadian-kejadian dan Rahma akan tau. Lagian Rahma orang yang cukup dekat sama aku untuk kedepannya, jadi aku berusaha membuka diri gapapa.”

Tiara menyadari bahwa ia dan Rahma akan sering bersama, Tiara juga sering disibukkan dengan kegiatan komunitas Keluarga Indigo. Rahma pun mengakui bahwa Tiara sejak awal sudah menceritakan tentang ia bergabung dengan suatu komunitas. Namun awalnya Tiara tidak menyebutkan ia bergabung dengan komunitas apa.

Beberapa kali Tiara mengeluarkan kemampuannya di depan Rahma, ketika Rahma bercerita tentang orang yang sedang dia suka, Tiara bisa membaca pekerjaan orang itu, orang itu dari mana, sifatnya seperti apa, wataknya seperti apa, isi pikiran orang itu kepada Rahma seperti apa, dan semua yang Tiara tahu, dibicarakan kepada Rahma, sehingga membuat Rahma binggung, karena apa yang diucapkan Tiara adalah hal yang benar. Semejak kejadian tersebut, Rahma sering bertanya kepada Tiara, dan kejadian itu terulang berkali-kali. Sejak saat itu Tiara menceritakan tentang perbedaan yang ada di dirinya. Menurutnya indigo itu bukanlah suatu kerahasiaan, jadi tidak masalah untuk menceritakannya.

Tiara juga menceritakan tentang komunitas tempatnya bergabung karena Rahma juga bergabung dengan satu organisasi, rahma menceritakan tentang organisasinya, Tiara akhirnya menceritakan juga

130

bahwa Tiara bergabung dengan komunitas kumpulan indigo. Dalam pertemanan ketika satu orang berusaha untuk bersifat terbuka tentang satu hal, orang lain pun cenderung akan membuka dirinya terkait dengan hal tersebut. Ada kesamaan keterbukaan diri antara Tiara dan Rahma, Rahma bergabung dengan organisasi yang merupakan suatu kumpulan, dan Tiara juga bergabung dengan komunitas yang merupakan suatu kumpulan juga.

Untuk keluasan topik indigo yang Tiara beritahu kepada Rahma, Tiara hanya membukanya ketika Rahma bertanya kepada Tiara saja. Jadi Rahma bisa menarik kesimpulan sendiri mengenai kemampuan apa saja yang dimiliki oleh Tiara. Dikarenakan Rahma kurang memahami tentang indigo, Tiara menjelaskan indigo itu apa kepada Rahma, Tiara juga mengatakan bahwa indigo punya kelebihan yang tidak bisa dilihat oleh orang awam, tidak semua orang mempunyai kemampuan ini, dan kemampuan ini diperoleh sejak lahir.

Menanggapi keterbukaan diri Tiara kepada Rahma, Rahma mengatakan kepada peneliti pada awalnya Rahma tidak menyangka, karena sekilas Tiara tidak tampak seperti itu. Rahma memiliki pandangan bahwa anak indigo rata-rata lebih tertutup, tidak pinter bergaul, tidak seperti anak-anak biasanya, anak indigo lebih menyingkirkan dirinya. Rahma juga awalnya mengakui bahwa iya sedikit takut mendengar cerita Tiara bahwa ia adalah anak indigo, pada

131

saat mengatakan ini kepada peneliti, Rahma sedikit terlihat tidak enak untuk mengatakannya, suara Rahma perlahan semakin kecil,

Rahma:

“Gak takut sih cuma (tertawa), ei..iya sedikit takut, takutnya kan apalagi dia bilang bisa nerawang kaya gimana-gimana ya. Emang sih rada ngeri juga ya kan, ah..jangan-jangan nanti dia tahu kartu gua lagi gitu-gitu. Eh, tapi pas dijalanin enggak sih, emang sih ada awal-awalnya ada sedikit negatifnya (suara perlahan memelan dan tertawa).”

Tetapi Rahma juga mengatakan seiring berjalannya waktu dan juga setelah semakin mengenal Tiara, ternyata indigo tidak seperti yang ia pikirkan. Peneliti juga menanyakan bagaimana respon Rahma ketika mengetahui Tiara itu berbeda kepada Tiara, dan Tiara tidak membicarakan hal sama seperti yang dibicarakan oleh Rahma.

Rahma banyak bercerita tentang teman-temannya dan tentang diri Rahma sendiri kepada Tiara, sampai akhirnya Tiara menceritakan kepada Rahma bagaimana pada saat awal Tiara baru mengetahui dirinya indigo, Tiara merasa berbeda dengan orang lain, Tiara mengatakan bahwa emosionalnya juga tinggi.

Rahma pernah bertanya kepada Tiara tentang, Rahma itu orangnya seperti apa, Tiara menceritakan bahwa Rahma itu orangnya begini begitu, dan Rahma bertanya bagaimana Rahma harus bersikap setelah tahu sikap Rahma yang seperti itu, Tiara pun menjawab pertanyaan Rahma. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tiara bahwa ia hanya menceritakan tentang indigonya apabila Rahma bertanya. Tetapi Tiara tetap terbuka tentang komunitasnya. Menurut Rahma, Tiara banyak

132

menceritakan bahwa komunitasnya sering melakukan gathering, apa saja yang dilakukan komunitasnya pada saat gathering, kegiatan apa yang akan dilakukan komunitasnya nantinya.

Menyangkut pembahasan indigo, meskipun Tiara sudah bersifat terbuka kepada Rahma, Rahma tetap berhati-hati ketika membahas indigo kepada Tiara, Rahma takutkan Tiara tersinggung dengan bahasan itu.

Rahma tidak hanya menceritakan tentang teman-temannya dan dirinya saja kepada Tiara, bahkan Rahma memberitahu teman dan saudaranya bahwa ia kenal dengan Tiara yang memiliki kemampuan seperti itu. Teman-temannya yang mengetahui hal tersebut ingin bertemu dengan Tiara secara langsung. Rahma meminta ijin Tiara terlebih dahulu bahwa temannya ingin bertemu dengan Tiara dan Tiara mengijinkannya. Akhirnya setelah temannya bertemu dengan Tiara, temannya banyak diberikan nasihat oleh Tiara dan sampai saat ini temannya Rahma menjadi teman akrab dari Tiara.

Teman dari Kakaknya Rahma bahkan sampai ingin segera kembali ke Jakarta, lokasi teman Kakaknya Rahma ini ada di Pontianak. Pada saat itu seperti temannya Rahma, Rahma memberitahu kakaknya tentang Tiara, dan teman kakaknya itu ingin berbicara dengan tiara, akhirnya mereka berkomunikasi dengan BBM. Setelah Tiara memberikan sugesti kepada teman Kakaknya, hati dari Teman

133

kakaknya itu seperti berubah 180 derajat, oleh karena itu, ia sangat bersemangat untuk berjumpa dengan Tiara.

Menurut Tiara tidak masalah hal ini diceritakan ke banyak pihak, selagi hal itu bermanfaat untuk orang lain, meskipun ia mengakui bahwa terkadang ia lelah menanggapinya, karena terkadang orang-orang yang ingin berkonsultasi menghubungi pada saat tengah malam.

Selain indigo, Tiara tidak begitu terbuka tentang keluarganya kepada Rahma, menurutnya,

Tiara:

“Kalau untuk keluarga sih sebenarnya dalam konteks apa dulu, karena kan sebenarnya gak ada yang perlu diceritain. Kalau ada masalah entah di keluarga atau dimana aku lebih suka meditasi berdiam diri, ketimbang datang ke orang lain. Karena aku mikir, orang lain aja datang ke aku, aku mau cerita untuk apa. Cuma untuk ngebuka aib doang? Kan enggak, makanya aku lebih memilih merenungkan, berdiam diri.”

Pemikiran Tiara apabila menceritakan masalah di keluarga hanya membuka aib saja.

Secara garis besar, keterbukaan diri Tiara lebih kepada hal-hal terkait indigo, namun hanya kepada apa yang ditanyakan oleh Rahma. Tiara tidak membahas banyak hal tentang keluarga atau pun kehidupan pribadinya. Dalam pertemanan mereka, Rahma lebih banyak membuka dirinya kepada Tiara, dan beberapa kali Tiara jadi turut serta membuka diri karena pernyataan Rahma.

134

Keterbukaan Diri Dalam Pertemanan Mawar dan Dani:

Sebelumnya peneliti menanyakan terlebih dahulu kepada Mawar dan Dani, menurut mereka keterbukaan diri antar teman itu penting atau tidak,

Mawar:

“Penting. Kita itu saling mengasihi kan, kita loyal, saling percaya satu sama lain, dan we are each other person gitu ya udah menurut gua gitu.”

Dani:

“depends on condition, tergantung situasinya gimana, kondisinya gimana, ya tergantung keterbukaan itu relatif. Jadi ya bukan selama itu kalau keterbukaan ngancem diri kita, bahaya untuk diri kita sendiri ya kita gak buka lah, ya kalau misalkan itu keterbukaan diperlukan justru untuk nyelametin diri kita sendiri atau orang lain nah itu perlu.”

Menurut Dani, Mawar termasuk kategori yang terbuka kepadanya, Mawar bercerita tentang semuanya, keluarga, teman, masalahnya, indigonya, dan yang diceritakan oleh Mawar mencapai intinya tidak hanya bagian luarnya saja. Karena Dani berpendapat, anak indigo dengan sesama anak indigo lain pasti sangat terbuka, tidak melihat siapa itu, anak kecil maupun orang dewasa pasti akan terbuka. Hal ini dibenarkan dengan keadaan yang diceritakan Dani pada waktu pertama kali Mawar mengikuti gathering komunitas Keluarga Indigo. Meskipun pada waktu itu Mawar baru bergabung dan rentang usia dengan anggota ibu-ibu itu bisa dibilang cukup jauh, tetapi Mawar tetap membuka

135

dirinya, Mawar menceritakan dirinya dan masalahnya kepada anggota komunitas yang lainnya.

Sejak awal komunikasi antara Mawar dan Dani, Mawar sudah membicarakan masalah yang ada dihidupnya kepada Dani, meskipun pada saat itu Mawar belum pernah bertemu langsung dengan Dani, hanya melalui email, chat, dan telepon saja. Mawar mengatakan bahwa ia melakukan keterbukaan diri berdasarkan perasaannya, disebutnya bersinergi, tanpa harus berkata-kata. Mawar dan Dani sudah saling memahami, istilah ini biasa disebut bertelepati. Telepati merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki oleh anak indigo, mereka dapat membaca pikiran masing-masing, jadi berkomunikasi tanpa berucap.

Topik pembicaraan antara Mawar dan Dani seputar beraktivitas, bagaimana cara bersikap kepada lingkungannya. Menurut Dani, sebenarnya yang dilakukan oleh Mawar sudah baik, tetapi kadang ia masih meragukannya dengan bertanya lagi apakah yang dilakukannya sudah baik atau belum.

Dani memiliki kemampuan untuk membantu mengontrol atau mengendalikan kemampuan yang dimiliki oleh sesama indigo. Banyak orang yang belum bisa mengaturnya datang berkonsultasi ke Dani dan ke anggota komunitas Keluarga Indigo lainnya. Mawar yang sedang berada di dalam masalah datang ke Dani dan berkonsultasi akan masalahnya. Menurut Dani,

136

Dani:

“orang lain itu kan jadi pelajaran buat kita, kadang ada kisah yang buruk, kadang ada kisah yang baik. Kisah yang buruk ya udah dia yang menceritakan dan cukup dia aja yang merasakan kita belajar dari kisahnya dia, tapi yang baik perlu kita contoh, kita tiru, seperti itu.”.

Jadi cerita yang diceritakan Mawar kepadanya sebenarnya dapat menjadi pelajaran juga untuk Dani.

Menurut Mawar, dengan adanya persamaan nasib antara Mawar dan Dani, Mawar jadi bisa menceritakan segala masalahnya, selain Dani dan teman sesama indigonya Mawar akan berbicara ke siapa lagi. Mawar mengakui bahwa Dani bersifat ekstrovert yaitu lebih mudah untuk keluar, terbuka, sedangkan Mawar termasuk kategori introvert, lebih bersikap tertutup, tetapi Mawar dapat terbuka kepada sesama indigonya, karena mereka memiliki kesamaan dengan Mawar. Mawar merasa cocok dengan Dani. Menurut Mawar, Dani merupakan teman ngobrolnya yang nyambung untuk membicarakan topik indigo, ia bisa berkoneksi dengan orang yang menerima ia.

Mawar tidak membuka dirinya sedikitpun kepada teman-teman bukan indigonya. Mawar tidak memiliki keberanian, karena menurutnya dengan membuka dirinya kepada teman-temannya akan ada resiko yang ditanggungnya, Mawar tidak ingin kehilangan teman-temannya, karena ia menyayangi teman-temannya. Penyebab Mawar menutup diri selain itu juga karena kemampuan yang dimilikinya juga,

137

Mawar bisa mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain, ketika orang yang bukan indigo bertindak baik kepada Mawar dan ternyata di dalam pikirannya orang itu tidak baik kepada Mawar, dengan kejadian seperti itu Mawar jadi tidak bisa membuka dirinya. Apabila Mawar dipaksa untuk membuka dirinya, ia juga menyatakan tidak bisa, karena apabila Mawar mengatakan hal tersebut menurutnya, orang lain akan penasaran dan akhirnya berusaha mencari tahu,

Mawar:

“Dunia ini gak seluruhnya baik, ada baik dan buruk, menurut gua kalau gak bisa gak usah terlalu tau banyak lah.”

Demikian pendapat Mawar mengenai keterbukaan dirinya kepada orang lain yang bukan indigo. Mawar tidak bisa menerima yang buruk dari orang lain apabila mengetahui bahwa ia berbeda. Menurutnya perasaan tidak diterima oleh sosial itu sangat tidak enak, membuat Mawar tidak sanggup untuk membukanya. Teman-teman bukan indigonya tetap mengetahui tentang hal-hal di luar indigonya, seperti masalah keluarganya Mawar, namun sebenarnya penyebab utama masalah keluarga adalah kemampuan indigo, teman-temannya tidak mengetahui hal tersebut, mereka hanya mengetahui bahwa Ayah Mawar tidak baik saja.

138

Dokumen terkait