• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Pustaka

2.2.4 Self disclosure

Informasi tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Ketika berkomunikasi tidak selamanya kita dapat membuka diri secara leluasa. Pengungkapan diri biasa melalui lapisan-lapisan dari lapisan luar hingga ke lapisan paling dalam atau yang bersifat pribadi tentang diri kita. Hubungan antarpribaadi yang sehat ditandai keseimbangan pengungkapan diri yang tepat yaitu saling memberikan data biografis, gagasan-gagasan pribadi, dan perasaan-perasaan yag tidak diketahui bagi orang lain, umpan balik berupa verbal dan respon-respon fisik kepada orang atau pesan-pesan mereka dalam suatu hubungan (Budyatna, 2011: 40).

Teori self disclosure dikenal dengan adanya Johari Window, yaitu gabungan nama dari dua orang pengagasnya Joseph Luft dan Harry Ingham.

Johari Window merupakan alat untuk menelaah mengenai luas dan hubungannya antara pengungkapan diri dan umpan balik di dalam suatu hubungan (Budyatna, 2011: 40). Untuk hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat bidang yaitu:

Gambar 2.1

Johari Window

Diketahui Oleh Tidak Diketahui Diri Sendiri Oleh Diri Sendiri

Diketahui Oleh Orang Lain

Tidak Diketahui Oleh Orang Lain

1 Terbuka

2 Buta

4 Tidak Diketahui 3

Tersembunyi

Berdasarkan konsep tersebut, tingkah laku manusia dapat digambarkan secara skematis seperti terlihat pada skema di atas.

 Bidang I, yakni bidang terbuka menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan dan juga orang lain, yang berarti terdapat keterbukaan, dan keterbukaan tersebut tidak ada yang disembunyikan kepada orang lain.

 Bidang II, yakni bidang buta menggambarkan bahwa kegiatan seseorang diketahui orang lain, tetapi dirinya sendiri tidak menyadari apa yang ia lakukan.

 Bidang III, yakni bidang tersembunyi yakni kegiatan yang dilakukan seseorang disadari sepenuhnya olehnya, tetapi tidak dapat diketahui oleh orang lain. Ini berarti bahwa orang seperti ini bersikap tertutup.

 Bidang IV, yakni menggambarkan bahwa tingkah laku seseorang tidak disadari oleh dirinya sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain.

Keadaan yang dikehendaki sebenarnya dalam suatu komunikasi antarpribadi ialah bidang I, dimana antara komunikator dengan komunikan saling mengetahui makna pesan yang sama. Meskipun demikian kenyataan hubungan antarpribadi tidak seideal yan diharapkan itu, ini disebabkan karena dalam berhubungan dengan orang lain betapa sering setiap mempunyai peluang untuk menyembunyian atau mengungkapkan masalah yang dihadapinya (Efendy,2003:

307).

Dimensi Self Disclosure

Self disclosure memiliki berbagai dimensi menurut Joseph A. Devito (1997: 40) menyebutkan ada 5 dimensi self disclosure, yaitu:

1. Ukuran / jumlah self disclosure

Hal ini berkaitan dengan seberapa banyak jumlah informasi diri kita yang diungkapkan. Jumlah tersebut dapat kita lihat berdasarkan frekuensi kita menyampaikan pesan-pesan self disclosure atau bisa juga dengan menggunakan ukuran waktu, yakni berapa lama kita menyampaikan pesan-pesan yang

mengandung self disclosure pada saat kegiatan komunikasi kita dengan orang lain.

2. Valensi self disclosure

Hal ini berkaitan dengan kualitas self disclosure kita, positif atau negatif.

Kualitas positif dan negatif dari self disclosure (menyenangkan atau tidak menyenangkan). Ini akan menimbulkan dampak yang berbeda baik bagi komunikator maupun komunikan.

3. Kecermatan dan kejujuran

Kecermatan dalam self disclosure yang kita lakukan sangat ditentukan oleh kemampuan kia mengetahui atau mengenal diri kita sendiri. Apabila kita mengenal dengan baik diri kita maka kita akan mampu melakukan self disclosure dengan cermat. Di samping itu, kejujuran merupakan hal yang penting yang akan mempengaruhi self disclosure kita. Oleh karena itu, kita mengemukakan apa yang kita ketahui maka kita memiliki pilihan, seperti menyatakan secara jujur, melebih-lebihkan atau berbohong.

4. Maksud dan tujuan

Ketika melakukan sef disclosure, salah satu hal yang kita pertimbangkan adalah maksud atau tujuannya. Tidak mungkin orang melakukan pengungkapan diri tanpa maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena menyadari adanya maksud dan tujuan self disclosure itu maka kita pun melakukan kontrol atas self disclosure yang kita lakukan. Orang yang melebih-lebihkan atau berbohong dalam melakukan self-disclosure pada satu sisi bisa di pandang sebagai salah satu bentuk kontrol supaya self disclosure-nya mencapai maksud atau tujuan yang diinginkannya.

5. Keakraban

Keakraban merupakan salah satu hal yang erat kaitannya dengan komunikasi self disclosure. Apa yang diungkapkan itu bisa saja hal-hal yang bersifat pribadi atau hal-hal yang bersifat umum. Sejauh mana kedalaman dalam self disclosure itu akan ditentukan oleh derajat keakraban kita dengan lawan komunikasi kita. Semakin akrab kita makan semakin dalam self disclosure yang dilakukan. Ketika kita berkomunikasi dengan orang yang baru kita kenal maka kita akan berbicara tentang sisi terluar dari diri kita, namun ketika hubungan

tersebut semakin akrab maka kita akan mengungkapkan tentang hal pribadi dari diri kita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi self disclosure adalah:

a. Besar Kelompok

Keterbukaan diri lebih banyak terjadi pada kelompok kecil daripada kelompok besar. Diadik (kelompok yang terdiri atas dua orang) merupakan kelompok yang sesuai karena pelaku komunikasi tidak banyak.

b. Perasaan Menyukai

Membuka diri pada orang lain akan mudah terjadi jika kita menyukai atau mempercayai orang tersebut.

c. Efek Diadik

Seseorang melakukan keterbukaan diri apabila orang yang bersamanya juga melakukan hal yang sama.

d. Kompetensi

Orang yang kompeten biasanya lebih percaya diri dan lebih banyak mempunyai hal yang positif tentang diri mereka untuk diungkapkan dibandingkan dengan orang-orang yang tidak kompeten.

e. Kepribadian

Orang-orang yang extrovert dan mudah bergaul akan lebih mudah melakukan keterbukaan diri dibandingkan dengan yang introvert. Mereka akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain bahkan dengan orang yang baru dikenal.

f. Jenis Kelamin

Umumnya wanita lebih mudah membuka diri dibandingkan dengan pria.

Wanita lebih banyak mengungkapkan diri dengan orang yang disukainya sedangkan pria lebih banyak mengungkapan diri dengan orang yang dipercayainya.

g. Usia

Orang akan mudah melakukan keterbukaan diri dengan orang yang memiliki usia yang sama dengan dirinya.

Dokumen terkait