BAB II : LANDASAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN
6. Self-Explanation
Dalam mengajarkan metakognitif dalam pembelajaran, terdapat dua strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan menyatakan hasil pikiran dalam bentuk verbal (verbal protocols) yaitu strategi metakognitif
22
Dwi Purnomo, “Proses Metakognisi dan Pembentukan Konsep dalam Matematika, 2014, hal.
11, (http://dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/2014/02/makalah-tentang-proses-metakognisi.pdf).
23
Anthony Niedwiecki, Lawyers and Learning: A Metacognitive Approach to Legal Education, 13 Widener L. Rev. 33 (2006), h.44.
24
20 think aloud dan self-explanation.25 Salah satu strategi dalam mengajarkan metakognitif adalah melalui pengajaran (instruction) untuk membangkitkan hubungan dari apa yang sedang dipelajari serta dapat menjelaskan pada diri sendiri untuk mendapatkan suatu kesimpulan, atau sering juga disebut dengan
self-explanation. McNamara dan Magliano dalam penelitiannya terhadap kemampuan membaca dalam bidang bahasa (the dynamics reading) menyebutkan bahwa self-explanation merupakan proses-proses menjelaskan teks kepada diri sendiri baik dalam bentuk ucapan atau tulisan.26
Dalam pembelajaran matematika, self-explanation dapat memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri sendiri dalam bentuk pengakuan, pertanyaan, dan jawaban (solusi) yang dihasilkan dari proses/tahapan berfikir yang dilakukan selama pembelajaran itu berlangsung. Dalam proses pembelajarannya, terdapat 4 fase dari self-explanation yang diadopsi dari pembelajaran bahasa, yaitu:27
1. Monitoring comprehension
Merupakan kegiatan mengetahui kelemahan (comprehension failure) dalam bidang kognitifnya. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan langkah apa yang akan diambil untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Di awal kegiatan pembelajaran, guru mencoba untuk membuat siswa untuk menyadari kemampuan mereka, bagaimanakah responnya terhadap pelajaran yang akan disampaikan, bertanya kepada diri mereka sendiri saya mengerti ... atau saya tidak mengerti ... . Selanjutnya menentukan cara yang akan ditempuh untuk mengetahui apa yang perlukan untuk memahami ini ... .
2. Paraphrasing
Dalam menemukan masalah yang tidak dipahami, paraphrasing merupakan kegiatan menyatakan dan membawa permasalahan tersebut ke dalam bahasa sendiri untuk mempermudah menentukan solusi yang akan diambil.
3. Bridging inferences
25
McNamara, dan Magliano, Self-Explanation and Metacognition: The Dynamics of reading, h. 60.
26
Ibid., h. 60. 27
21 Merupakan kegiatan membuat kesimpulan dari hubungan yang dihasilkan dari proses selama berfikir dan pertanyaan yang timbul pada tahap pemahaman dan pembawaan masalah ke dalam diri siswa.
4. Elaborating
Merupakan tahap mengembangkan kesimpulan tersebut sehingga terdapat beberapa pilihan untuk menentukan solusi yang sama. Pada tahap ini siswa akan mempresentasikan hasil pemahaman mereka di depan kelas sehingga siswa akan mendapatkan beragam langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dari keempat fase berfikir tersebut menunjukkan proses-proses apa saja yang terjadi dalam pengolahan informasi di dalam pikiran siswa yang ditunjukkan melalui bentuk lisan atupun tulisan. Selama proses penjelasan berfikir tersebut dapat dikatakan siswa telah mampu mengendalikan pemikirannya pada saat pikiran itu digunakan. Dapat dikatakan bahwa komponen berfikir tingkat tinggi telah dilakukan selama proses itu, karena menggunakan pengelolaan informasi tersebut dilakukan secara beralasan sebelum informasi tersebut diterima atau ditolak oleh siswa itu sendiri.
Berikut ini adalah desain pembelajaran dengan strategi metakognitif self-explanation yang diimplementasikan dalam pembelajaran matematika:
1) Tahap awal pembelajaran
o Guru memastikan kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran yang akan diikuti.
o Menjelaskan tujuan materi pembelajaran yang akan disampaikan dan realisasinya dalam kegiatan keseharian.
o Menjelaskan kegiatan seperti apa saja yang akan dilakukan siswa selama pembelajaaran.
o Memberikan gambaran umum alur materi yang akan dipelajari dengan tampilan powerpoint slideshow, word, ataupun gambar untuk mengarahkan pemikiran siswa.
22 2) Tahap inti pembelajaran
Guru membagikan modul pembelajaran kepada tiap siswa yang didalamnya sudah berisi instruksi-instruksi untuk siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah disampaikan. Tahapan- tahapan yang akan dilakukan siswa dalam mempelajari materi yang akan dipelajari adalah: o Monitoring Comprehensions
Dari modul yang telah dibagikan dengan masalah yang telah diberikan dalam modul tersebut siswa diminta untuk menyuarakan pikirannya (talking about thinking) tentang pemahamannya terhadap apa yang dipelajari. Yang akan berkembang pada tahap ini adalah keterampilan metakognitif (metacognitive skills) karena siswa akan memutuskan bagian yang dimengerti dan tidak dimengerti dari materi yang disajikan dalam modul.
o Paraphrasing
Berdasarkan masalah yang disajikan dalam modul , siswa menyajikan masalah tersebut dalam bahasanya sendiri untuk mengidentifikasi poin-poin informasi yang dapat diambil dari masalah yang diberikan. Dalam kegiatan ini siswa diminta untuk mengumpulkan setiap informasi dalam bentuk catatan untuk mereka merefleksikan pemikiran ketika menemukan kesulitan dan bagaimana kepedulian mereka terhadap kesulitan yang dihadapi.
o Bridging Inferences
Dengan mengandalkan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa membuat hubungan sebab akibat untuk mendapatkan kaitan masalah yang ditemui dalam masalah yang disajikan dan kaitannya dengan apa yang telah diketahui sebelumnya. Kegiatan ini akan mengembangkan pengaturan metakognitif(metacognitive regulation) siswa dalam menentukan tindakan, perencanaan untuk mengatur cara pembelajaraannya untuk mendapatkan kesimpulan terhadap masalah yang disajikan.
23 o Elaborating
Mengambil tindakan yang akan diambil sebagai kegiatan rutin yang akan dilakukan selanjutnya dalam menyelesaikan masalah yang lain. Pada proses ini siswa dapat melakukan perluasan terhadap apa yang telah mereka temukan dan apa yang mereka yang mereka pahami dari masalah yang disajikan dengan cara pernyataan hasil kerja dalam bentuk persentasi yang dilakukan oleh siswa dengan kategori yang ditentukan sendiri oleh guru terhadap siapa saja yang akan mempresentasikan hasil kerjanya. 3) Tahap penutup pembelajaran
Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa dan memberikan kesimpulan umum yang ditarik dari hasil kerja yang telah didapatkan oleh siswa dan menjelaskan kapan penggunaan apa yang telah dipelajari tersebut digunakan. Stelah itu, guru memberikan evaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan berupa soal-soal untuk melatih pemahaman siswa dalam menerapkan apa yang telah dipelajari dalam menyelesaikan soal yang diberikan.