• Tidak ada hasil yang ditemukan

Semangat Milenial untuk Melek Investasi

Dalam dokumen 2 PROKSI EDISI 2/MARET 2021 (Halaman 42-48)

Agee Fonzi Miradz

agee.miradz@kemenkeu.go.id

KOMUNITAS

41

40 PROKSI EDISI 2/MARET 2021 Komunitas

Fot

o

Bintan

g

bernama PPPK Investama. Tujuannya sederhana yaitu menjadi wadah berbagi ilmu investasi, berdiskusi tentang investasi, dan merangkul pegawai lainnya agar melek investasi.

Penggagas komunitas ini adalah tiga orang pegawai PPPK, yaitu Rifki Okta Mulyawan, Agee Fonzi Miradz, dan Andi Darmawan. PPPK Investama mempunyai visi dan cita-cita yang sejalan dengan regulator pasar modal, dalam hal ini self regulatory officer, yaitu meningkatnya literasi dan inklusi keuangan Indonesia, dimulai dari PPPK terlebih dahulu. Para pendiri komunitas ini bukanlah yang paling mahir dalam pengetahuan investasi, tetapi di antara milenial PPPK merupakan yang paling senior atau veteran yang telah merasakan asam garam di pasar modal.

Potensi dan peran investor milenial menjadi sangat vital di pasar modal Indonesia. Dengan porsi investor usia produktif yang sangat besar terhadap total investor dalam negeri, investor milenial mempunyai keuntungan berupa jangka waktu investasi yang cukup panjang sampai mereka pensiun. Oleh karena itu sudah menjadi keharusan PPPK Investama untuk terus mengajak dan merangkul

teman-teman di PPPK agar berani memulai investasi.

Mengajari, bukan menyuapi. Hal itulah yang ingin PPPK Investama tanamkan kepada seluruh calon investor baru. Sebelum memulai investasi di pasar modal, selalu ditekankan oleh PPPK Investama agar “investasi leher ke atas” yang dijadikan prioritas. Investasi leher keatas, merupakan bentuk investasi yang dilakukan calon investor untuk memperkaya ilmu dan pemahaman sebelum nantinya memulai investasi di pasar modal, antaralain membeli buku, mengikuti webinar dan sosialisasi berbayar, dan belajar melalui sosial media merupakan cara mudah bagi calon investor untuk mendapatkan pemahaman dengan cepat mengenai dasar fundamental investasi dengan lebih baik. Dengan demikian calon investor dapat mengetahui pasar modal, produk, dan risiko secara detail.

PPPK Investama juga telah berkesempatan berbagi di sesi berbagi dengan tema “Investasi Tidak Seseram Itu Kawan” yang diadakan hari Kamis, 11 Februari 2021. Dalam acara tersebut, PPPK Investama mencoba menjelaskan pentingnya pemahaman untuk segera

memulai berinvestasi kepada seluruh pegawai PPPK dan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan tujuan PPPK Investama untuk terus berkomitmen memberikan literasi keuangan terutama dalam investasi di pasar modal.

Ke depan, PPPK Investama berharap komunitas ini dapat meningkatkan minat pegawai PPPK untuk memulai investasi dan menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan pengalaman yang dimiliki para pegawai selaku regulator profesi keuangan, karena diharapkan dengan pemahaman mendalam tentang isu-isu yang terjadi di pasar modal dapat memberikan wawasan lebih yang akan menunjang proses pembinaan dan pengawasan profesi keuangan terhadap profesi penunjang pasar modal yang diampu oleh PPPK.

Penyunting:

Alexander F. Asisi

Antusiasme para pegawai PPPK mengikuti sesi berbagi

41

Komunitas

Rinjani

3.726 mdpl

EKSPLORASI

Dandy Bintang

dandybintang@kemenkeu.go.id

Kaldera Rinjani. Tampak Danau Segara Anak dan Gunung Barujari.

Fot

o

43

42 PROKSI EDISI 2/MARET 2021 Eksplorasi

R

injani. Siapa yang tak kenal dengan gunung yang satu ini. Gunung yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ini menyajikan pemandangan yang sangat indah bagi siapa saja yang berkunjung dan mencoba menaklukkan puncaknya. Tak heran jika namanya sangat

terkenal di kalangan para pendaki. Ketinggian puncaknya yang mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut, membuat Rinjani menjadi gunung dengan puncak tertinggi ketiga di tanah air.

Gunung Rinjani memiliki empat jalur pendakian resmi yaitu jalur Sembalun (Lombok Timur), Senaru (Lombok Utara), Aik Berik (Lombok Tengah), dan Timbanuh (Lombok Timur). Dari keempat jalur tersebut, Sembalun merupakan jalur favorit di kalangan para pendaki karena jalurnya yang landai dan menyuguhkan pemandangan yang sangat memesona. Jalur pendakian Sembalun berjarak 88 kilometer ke arah timur laut dari Bandara Internasional Lombok yang

dapat ditempuh selama sekitar 2 jam 30 menit perjalanan darat dari bandara tersebut.

Jalur pendakian Sembalun dimulai dari Desa Sembalun. Mayoritas penduduk desa tersebut adalah suku Sasak. Kehidupan mereka sehari-hari sangat bergantung pada Gunung Rinjani. Mata pencaharian mereka pun beragam, mulai dari petani, pedagang, kuli pengangkut barang yang membawa logistik para pendaki hingga tak sedikit juga yang berprofesi sebagai pramuwisata yang memandu para pendaki hingga ke puncak Rinjani.

Sesampainya di Desa Sembalun, kita akan dibuat terkesan oleh jejeran bukit hijau nan gagah yang mengelilingi desa, hamparan sawah yang luas, dan penampakan puncak Rinjani dari kejauhan. Tak hanya itu, udara sejuk khas pegunungan juga akan membuat siapa pun yang berkunjung merasa takjub atas keindahannya.

Bagi kalian yang ingin melakukan pendakian Gunung Rinjani melalui

jalur Sembalun, terdapat empat pos pendakian yang harus dilalui sebelum mencapai puncak. Pendakian pada setiap pos memiliki karakter dan kesulitannya masing-masing. Selain itu kita juga akan disuguhi berbagai pemandangan yang luar biasa

indahnya, hingga dapat menghilangkan rasa lelah selama pendakian.

Perjalanan panjang menaklukkan Rinjani

Perjalanan dari basecamp

Sembalun menuju pos pertama dilalui oleh para pendaki dengan medan yang sangat beragam, mulai dari perkebunan kemudian memasuki hutan lebat dengan trek sedikit menanjak lalu disambut dengan hamparan padang rumput yang sangat luas dan indah, menyerupai padang rumput pada serial anak Teletubbies. Pendakian kemudian dilanjutkan dari pos pertama menuju pos kedua. Kali ini akan terasa lebih ringan jika dibandingkan dengan pendakian dari basecamp menuju pos pertama, karena

Hutan lebat menemani pendakian dari basecamp menuju pos pertama.

Fot

o

Nizhar

43

Eksplorasi

medan yang dilalui hanya berupa perbukitan dan sabana yang sangat luas dengan trek yang landai. Banyak pendaki yang memutuskan untuk beristirahat sejenak di pos kedua ini sebelum melanjutkan pendakiannya. Terdapat beberapa shelter yang dapat digunakan para pendaki untuk memasak, bersantai, hingga meluangkan waktunya untuk berfoto mengabadikan momen bersama rekan-rekan. Selain itu, di pos kedua ini juga terdapat sumber mata air yang dapat digunakan para pendaki untuk mengisi ulang persediaan airnya.

Setelah cukup beristirahat, para pendaki harus segera melanjutkan pendakiannya menuju ke pos

selanjutnya, karena pendakian menuju puncak masih sangat jauh. Trek

pendakian dari pos kedua menuju pos ketiga sudah mulai menanjak, sehingga para pendaki dituntut agar lebih berhati-hati. Kita dapat melihat banyak sekali bekas longsoran tanah, pohon-pohon tumbang, dan jalur pendakian yang rusak akibat dahsyatnya gempa yang melanda Pulau Lombok pada tahun 2018 silam.

Selain keindahannya yang mendunia, jalur Sembalun juga terkenal dengan tujuh bukit

penyesalannya, begitulah julukan para pendaki untuk jalur pendakian dari pos ketiga menuju pos keempat ini. Disebut demikian karena untuk mencapai pos keempat (pos Pelawangan Sembalun) kita harus mendaki kurang lebih tujuh bukit terjal yang sangat menguras tenaga, sehingga siapa pun akan

merasa menyesal karena telah mendaki bukit tersebut.

Penyesalan tersebut kemudian seakan terobati ketika sampai ke ujung tebing kaldera Rinjani. Hamparan danau Segara Anak yang sangat luas membentang tepat di bawah kita, kemudian dihiasi oleh gagahnya Gunung Barujari membuat kita seakan terhipnotis dan melupakan rasa lelah yang timbul akibat pendakian panjang yang telah dilalui. Pelawangan Sembalun ini merupakan pos terakhir yang dapat digunakan para pendaki mendirikan tenda untuk beristirahat dan mempersiapkan semua logistik yang diperlukan sebelum melakukan pendakian terakhir menuju puncak.

Puncak sudah semakin dekat bukan berarti pendakian akan menjadi

Para pendaki berfoto dengan papan bertuliskan “Rinjani 3726 mdpl” setelah berhasil mencapai

Puncak Rinjani.

Fot

o

Bon

45

44 PROKSI EDISI 2/MARET 2021 Eksplorasi

semakin ringan. Sebaliknya, pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju puncak merupakan yang terberat dari pendakian pos-pos sebelumnya. Biasanya para pendaki memulai pendakiannya pada tengah malam agar dapat menyaksikan terbitnya matahari dari puncak gunung. Ketahanan mental dan fisik para pendaki akan sangat diuji pada jalur pendakian ini. Medan berpasir yang sangat tebal dipadukan dengan tanjakan yang sangat terjal membuat tak sedikit pendaki yang menyerah dan memilih

untuk kembali. Tak cukup sampai di situ, gelapnya malam dan hembusan angin yang sangat kencang nan dingin seakan menjadi ujian akhir yang harus ditaklukkan oleh para pendaki untuk mencapai puncak. Maka tak heran jika banyak pendaki yang sampai menitikkan air matanya begitu berhasil mencapai puncak.

Sesampainya di puncak kita akan melihat betapa indahnya pulau Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air dari jauh. Gunung Agung yang nampak kecil di antara lautan awan juga akan

terlihat di barat dan Segara Muncar yang merupakan kaldera kering yang letaknya berseberangan dengan Segara Anak akan terlihat di sebelah timur. Seluruh jerih payah selama pendakian seakan terbayarkan dengan berswafoto memegang papan bertuliskan “Rinjani 3726 mdpl”.

Hamparan padang rumput yang sangat luas, menyerupai padang rumput pada serial anak

Teletubbies. Fot o Bintan g Penyunting: Nurul Hidayati

Nizhar Alif Eridani

Dalam dokumen 2 PROKSI EDISI 2/MARET 2021 (Halaman 42-48)

Dokumen terkait