BAB II LAPORAN UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN
1.9. Sertifi kat
Bagi Mahasiswa yang lulus mengambil Tugas Akhir RBIB akan memper-oleh sertifi kat dari Fakultas /Universitas sebagai bukti keikutsertaan mata kuliah ini yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah lulusan.
LAMPIRAN
BAB II
PROPOSAL RANCANG BANGUN BISNIS
Proposal Rancang Bangun Bisnis dimaksudkan sebagai sebuah dokumen yang dipersiapkan sebagai langkah awal untuk melakukan kegiatan bisnis. Dalam dokumen ini dilakukan berbagai analisis terhadap berbagai aspek yang dipandang perlu untuk mengetahui kelayakannya. Kelayakan dan masing-masing aspek tersebut didasarkan atas penilaian terhadap komponen-komponen pada masing-masing aspek dengan ukuran-ukuran tertentu.
Untuk kepentingan penulisan proposal rancang bangun bisnis aspek-aspek dimaksud terdiri atas aspek sumber daya manusia (SDM) / organisasi, produksi operasi, pemasaran, dan keuangan. Bagian selanjutnya dari bab ini akan mengurai-kan hal-hal yang perlu diperhatimengurai-kan dalam melakumengurai-kan analisis masing-masing aspek tersebut.
2.1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pemasaran memerlukan analisa secara mendalam terhadap pasar, persaingan dan pelanggan. Analisisnya meliputi segmentation, targeting, dan posi-tioning (SIP) serta penentuan strategi marketing mix.
a. Analisis Pasar
Analisis ini dilakukan untuk rnengetahui peluang pasar apakah pasar mem-berikan peluang usaha yang menjanjikan atau tidak. Analisis pasar juga membantu memberikan gambaran mengenai kondisi pasar saat ini dan ke depan. Dengan kata lain tujuan utama analisis aspek pasar adalah menemukan informasi (data/angka) sejauh mana perkiraan permintaan saat ini dan saat mendatang. Untuk itu, diperlukan beberapa pencermatan terhadap hal-hal berikut:
1) Potensi Pasar
Menunjukkan perkiraan jumlah permintaan (nilai) terhadap suatu produk dan pembeli potensial (PP) dengan menggunakan rata-rata tingkat penggunaan secara periodik (TP) dan hargajual produk (P).
Potensi Pasar = PP x TP x P 2) Ukuran Pasar
Memberikan penjelasan mengenai besar kecilnya ukuran suatu pasar seh-ingga dapat memberikan gambaran kondisi pasar saat ini. Penghitungan ukuran pasar
menggunakan jumlah produk yang terjual setiap tahun (Q) dikalikan dengan harga jual produk (P).
Ukuran Pasar = Q x P 3) Pangsa Pasar
Menunjukkan proporsi penjualan yang dimiliki oleb setiap perusahaan atau pelaku usaha terhadap penjualan secara keseluruhan dan suatu industri. Penghitun-gan dapat diperoleh denPenghitun-gan jumlah nilai penjualan suatu perusahaan (TR perusa-haan) dibagi dengan nilai penjualan suatu industri (TR industri).
Pangsa Pasar (TR perusahaan / TR industri) x 100%
b. Segmentation. Targeting, dan Positioning
Setelah mengetahui kondisi dan pcluang pasar, maka perlu melakukan seg-mentasi pasar agar pasar terbagi menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda.
Pemilihan segmen pasar dilakukan setelah pasar terbagi menjadi beberapa segmen pasar. Penempatan produk perlu dijelaskan seperti apa produk yang ingin ditempat-kan di benak konsumen atau segmen pasar tersebut.
c. Analisis Persaingan
Mengumpulkan berbagai informasi dan pesaing mengenai tujuan, keung-gulan dan kelemahan, dan stra-tegi marketing mix pesaing. Analisis persaingan dap-atjuga ditambahkan dengan analisis persaingan industri yang dimiliki oleh Porter.
d. Analisis Pelanggan
Memahami perilaku konsumen yang berhubungan dengan produk yang saat mi sudah mereka konsumsi (existing product). Analisis pelanggan diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1) Siapa yang membeli dan menggunakan produk?
2) Apa yang konsumen beli?
3) Dimana konsumen membeli?
4) Kapan konsumen membeli?
5) Bagaimana konsumen memilih produk?
6) Mengapa konsumen rnenyukai produk tertentu?
7) Bagaimana respon mereka terhadap strategi marketing mix?
e. Strategi Marketing Mix
Memuat strategi marketing mix yang ingin diterapkan dengan disertai alasan penerapan strategi tersebut. Strategi marketing mix meliputi product, price, place, dan promotion.
6) Judul lampiran ditulis dengan menggunakan huruf besar pada setiap pangkal kata, kecuali untuk kata sambung dan berjarak satu spasi;
7) Jarak antara kata lampiran dengan judul lampiran sebanyak satu spasi.
Contoh: Penulisan lampiran-Iampiran Lampiran 1:
Analisis Pasar Potensial Mini Market Syariah Lampiran 2:
Angket Pendapat Responden Tentang Pendirian Mini Market Syariah
Contoh : Penulisan daftar pustaka dari Disertasi, Tesis atau Skripsi
Amalia, D. (2008), Preferensi Konsumen terhadap Paket Atribut Spesifi kasi Produk sebagai Compromise Effect terhadap Pembelian Notebook di Yogyakarta, Tesis Magister Manajemen (Tidak dipublikasikan), Yogyakarta: Program Pascasarjana UII.
Runasari, WN. (2009), Pengaruh Kualitas Jasa Kantor Pajak Terhadap Kepuasan Dan Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Yogya I Jlan Panembahan Senopati Yogyakarta, Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan), Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.
4.6.5 Ketentuan Penulisan untuk Artikel dari Internet
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari media online (seperti internet) diatur sebagai berikut :
- Jika artikel yang diambil merupakan duplikat yang persis sama dengan edisi cetakan, penulisannya sama seperti subbab 4.6.3 (majalah/jurnal/
surat kabar)
- Jika artikel yang diambil bukan duplikasi dari edisi cetakan, tetapi dari publikasi pribadi, urutan penulisannya adalah : nama, tahun diperoleh, judul, tanggal dan sumber diperolehnya artikel.
Contoh : Penulisan daftar pustaka artikel dari internet
Shahin, A. (2008), Servqual and Model of Service Quality Gaps: a Framework for Determining and Prioritizing Critical Factors in Delivering Quality Services, diperoleh pada 3 Agustus 2008 di:http://
classshares.student.usp.ac.fj/TS401/SERVQUAL/ Servqual.pdf 4.7. Lampiran
Cara penulisan lampiran sebagai berikut : 1) Lampiran diletakkan setelah daftar pustaka;
2) Jika terdapat lebih dari satu macam lampiran, maka masing-masing dibuatkan lampiran secara terpisah;
3) Setiap lampiran diberi nomor urut dengan huruf arab (Lampiran 1, Lampiran 2, dan seterusnya);
4) Lampiran diurutkan sesuai dengan urutan proses atau isi yang ada dalam bagian inti laporan, kemudian diikuti dengan surat-surat (jika ada) yang berkaitan dengan penulisan laporan tersebut;
5) Kata lampiran diletakkan di tengah-tengah margin teks secara simetris;
f. Analisis Penjualan
Peramalan atau rencana penjualan di masa mendatang dapat menggunakan berhagai macam teknik. Salah satu teknik yang bisa diterapkan adalah dengan persa-maan regresi linier sederhana.
2.2. Aspek Produksi/Operasi
Aspek ini dianalisis untuk menilai kesiapan bisnis dalam kaitannya dengan fasilitas atau peralatan produksi, ketepatan lokasi, kapasitas produksi dan tata letak atau layout. Dengan kata lain, analisis aspek produksi dimaksudkan untuk menge-tahui kesiapan perusahaan terhadap hal-hal yang dibutuhkan untuk menghasi lkan produk (barang/jasa) dimaksud.
a. Fasilitas Produksi
Perlu dijelaskan dan direncanakan mengenai peralatan produksi yang akan digunakan sebagai operasi bisnis sehari-hari. Dengan adanya pemaparan yang jelas mengenai peralatan produksi, maka dapat diketahui fungsi atau peran dan masing-masing peralatan.
b. Lokasi Usaha
Menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi usaha. Disamping itu, menggunakan metode analisis ekonomi yang memasuk-kan unsur biaya sebagai acuannya.
c. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi yang direncanakan dapat dilakukan melalui berbagai macam pendekatan diantaranya break even point (BEP) sebagai salah satu pendeka-tannya Perencanaan kapasitas produksi dilakukan setiap hari, minggu. dan bulan.
Rumus BEP:
BEP (unit) = Fixea Cost / (Price- Variabel Cost) d. Layout
Penentuan layout usaha dapat dijelaskan dalam dua bentuk, yaitu layout dengan posisi tetap atau berorientasi pada proses. Layout perlu dibuat dalam bentuk gambar untuk memberikan kejelasan mengenai letak posisi mesin dan peralatan dalam suatu layout.
2.3. Aspek SDM/Organisasi
Dalam rangka menjalankan bisnis diperlukan peran serta sumberdaya manusia (SDM) (karyawan). Untuk menjamin kelancaran bisnis dilihat dan sisi karyawan, maka diperlukan analisis mendalam, baik dan sisi kuantitas maupun kualitas. Dari sisi kuantitas, perlu dilakukan analisis apakah ketersediaan karyawan telah sesuai sebagaimana yang dituntut oleh bisnis yang bersangkutan. Sedang dan
sisi kualitas perlu dilakukan kajian apakah keahlian/ketrampilan (skill) karyawan telah memenuhi persyaratan yang yang dibutuhkan. Dengan demikian dalam analisis aspek SDM paling tidak perlu dilakukan kajian terhadap: identifi kasi dan pemenuhan kebutuhan jumlah karyawan serta identifi kasi kebutuhan dan pemilihan jenis keter-ampilan yang diperlukan.
Sementara itu, dan sisi organisasi perlu dilakukan kajian terhadap peng-aturan kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan bisnis dimaksud. Dengan kata lain perlu disusun struktur organisasinya. Beberapa hal penting terkait dengan organisasi adalah penentuan bagian-bagian yang diperlukan serta penentuan we-wenang dan tanggungjawab masing-masing bagian tersebut.
Berikut ini akan dijelaskan secara garis besar tentang hal-hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan analisis terhadap dua komponen tersebut, yaitu SDM dan Organisasi.
a. Struktur Organisasi
Desain struktur organisasi dapat disesuaikan dengan kompleksitas bisnis yang dijalankan. sehingga dapat disampaikan bentuk struktur organisasi yang di-inginkan apakah berbentuk sederhana, divisional, ini, atau fungsional.
b. Penentuan Jumlah Karyawan
Dilakukan dengan mengidentifi kasi beban kerja yang diperkirakan akan terjadi. Salah satu model perhitungan yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja (KTK) adalah
KTK = (BK:WK) Keterangan :
BK = Beban kerja (waktu) yang dibutuhkan untuk total target produk yang dihasilkan
WK = Waktu bekerja selama sebulan c. Deskripsi Pekerjaan
Melakukan analisis untuk mengetahui jenis pekerjaan apa saja yang di per-lukan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.
d. Kualifi kasi
Memuat syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh calon SDM untuk memperoleh kecocokan antara jenis pekerjaan dengan SDM yang akan men-jalankannya.
e. Proses Procurement
Bagaimana upaya organisasi memperoleh calon SDM yang dibutuhkan yang meliputi proses perekrutan, seleksi, dan penempatan.
Arifi n, Z. (2005), Teori Keuangan dan Pasar Modal, Edisi pertama, Yogyakarta: Ekonisia
4.6.3 Ketentuan Penulisan Majalah, Jurnal, dan Surat Kabar
Jika suatu artikel dalarn Suatu majalah, jurnal atau surat kabar digunakan sebagai daftar pustaka, maka penulisannya adalah :
- Nama penulis (bila tidak ada diganti dengan kata Anonim) - Tahun Penerbitan (dalam tanda kurung)
- Judul Tulisan
- Nama Majalah/jurnal/surat kabar (di cetak miring)
- Nomor Volume, Nomor dan/atau bulan seri (dalam kurung) untuk majalah/jurnal
- Tanggal dan bulan Edisi/terbit untuk majalah/koran - Halaman
Contoh : Penulisan daftar pustaka dari jurnal
Albari (2008), Sikap Konsumen dalarn Membeli Ayam Goreng di Yogyakarta, Siasat Bisnis, 10 (1): 70-74
Anonim (2005), Serbian Waralaba Asing di Indonesia, Republika 6 September: 7.
Dharmmesta, B.S. (1994), Perilaku Konsumen Indonesia Tahun 2000, Kelola Gadjah Macla University Business Review, 6 (3): 39-53 Harjito, D.A (2006), Substitution Relationship between the Agency
Problem control Mechanisms in Malaysia : Simultaneous Equation Analysis, Jurnal Siasat Bisnis, 1 (2), hal: 117-127.
Latif, A.R.A.,B.Arifi n; D.A. Harjito (2006), Perceived Threats and Safeguards of Auditor Independence. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), hal: 115-133.
4.6.4 Ketentuan Penulisan untuk Disertasi, Tesis atau Skripsi
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari disertasi, tesis atau skripsi diatur sebagai berikut :
- Nama penulis
- Tahun Penerbitan (dalam tanda kurung) - Judul skripsi/tesis/disertasi (cetak miring)
- Sumber Pustaka, diikuti dengan kata “ Tidak dipublikasikan” di dalam kurung ( )
- Tempat (kota) di terbitkan (diikuti tanda titik dua) - Nama lembaga pendidikan yang bersangkutan
9). Jika banyak penulis suatu karya ilmiah lebih dari tiga orang, dapat dituliskan nama penulis pertama saja, diikuti et al, (dan kawan-kawan atau dan yang lain) dan dicetak miring.
10). Setiap unsur dibatasi dengan tanda koma (,) atau titik (.). Penggunaan koma atau titik harus konsisten antara satu pustaka dengan pustaka yang lain.
4.6.2. Ketentuan Penulisan untuk Buku Teks
Daftar pustaka yang berasal dari buku teks harus disusun berdasarkan tata aturan yang berlaku. Ketentuannya adalah sebagai berikut :
1). Penulisan setiap pustaka disusun dalam urutan berikut : - Nama Penulis
- Tahun penerbitan (dalam tanda kurung) - Judul buku
- Jilid (dalam kurung) - Edisi penerbitan
- Tempat/kota penerbit (diikuti tanda titik dua) - Nama penerbit
2). Judul buku dicetak miring
3). Untuk buku terjemahan, setelah judul buku yang ditulis dengan judul terjemahan bahasa Indonesia, kemudian diikuti dengan kata “terj.”
(singkatan dari terjemahan) di dalam kurung. Sedangkan tahun, kota dan nama penerbitannya juga merujuk pada terjemahannya.
4). Bahan bacaan yang bersumber dari karya editing (penyuntingan), hanya ditulis nama penyuntingnya diikuti kata editor atau penyunting di dalam kurung.
5). Jika nama penulis tidak disebutkan, maka sebagai penulis dicantumkan nama lembaga atau instansi yang mengeluarkan buku tersebut.
Contoh : Penulisan daftar pustaka untuk buku teks
Engel, J.F., R.D. Blackwell dan P.W. Miniard (1994), Perilaku Konsumen (terj.), Jilid 1, Edisi Keenam. Jakarta: Binarupa Aksara
Hadi. S. (1987), Metodologi Riset, Jilid 1, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
________(1989), Metodologi Riset, Jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset.
f. Sistem Penilaian Kinerja
Organisasi perlu memiliki standar penilaian kinerja untuk pemberian peng-hargaan dan hukuman yang akan diterima.
g. Sistem Kompensasi
Kompensasi berupa penghargaan atau imbalan yang diterima dan hasil kinerja rnasing-masing SDM, sehingga perlu dikomunikasikan secara jelas kepada SDM.
Penilaian kelayakan aspek SDM dapat ditentukan dengan mendasarkan pada pe-nilaian subyektifi tas terpenuhinya jumlah kebutuhan karyawan serta pemenuhan persyaratan ketrampilan yang harus dirniliki oleh karyawan. Dengan demikian jika kebutuhan jumlah karyawan dan persyaratan ketrampilan yang dibutuhkan terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa dan sisi aspek SDM rencana bisnis yang dimaksud adalah layak.
2.4. Aspek Keuangan
Aspek keuangan menganalisis dan menilai keuangan perusahaan atau usaha secara keseluruhan. Aspek ini meliputi kebutuhan investasi. perolehan sumber dana, estimasi aliran kas masuk, dan penilaian kelayakan investasi.
a. Initial Outlays atau Kebutuhan Investasi
Kebutuhan dana untuk memulai investasi perlu dipaparkan mulai dan pendi-rian investasi sampai operasional perusahaan. Jadi, kebutuhan investasi awal meli-puti aktiva tetap dan modal kerja.
b. Sumber-sumber Dana
Perolehan dana dapat dicari dan berbagai sumber dana yang ada seperti modal sendiri dan modal pinjaman. Sumber dana ini yang diperlukan untuk menda-nai kebutuhan investasi.
c. Estimasi Aliran Kas Masuk
Menghitung jumlah laba bersih yang diterima dan selisih pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan dikeluarkan, sehingga menggambarkan pemasu-kan dan pengeluaran kas di masa yang apemasu-kan datang.
d. Penilaian Kelayakan Investasi
Untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan dengan melakukan tinjauan dan aspek keuangan. Suatu kriteria kelayakan investasi dapat menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1) Payhack Period (PP)
Teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian in-vestasi suatu usaha. Rumus penghitungan metode PP adalah sebagai berikut:
PP = (investasi awal / aliran kas masuk per tahun) x 12 bulan.
2) Net Present Value (NPV)
Selisih present value (PV) aliran kas masuk selama umur investasi dengan nilai investasi awal (1CO). Rumus penghitungannya sebagai berikut:
3) Internal Rate of Return (IRR)
Tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dan arus kas bersih yang diharapkan (cash Flow, CF) dengan anus kas yang dikeluarkan pada awal investasi (Initial Cash Flow. ICO). Rumus IRR sebagai berikut:
1). Pada dasarnya cara penulisan gambar seperti pada penulisan tabel. Perbedaannya hanya urutan penyajiannyasaja. yaitu terdiri dan gambar bersangkutan, kemudian diikuti (di bawah gambar) dengan kata gambar, nomor urut, judul/nama. tabel (kotak tabel) yang bersangkutan, serta keterangan dan sumber gambar (jika ada).
2). Penempatan gambar seperti penempatan pada tabel.
3). Gambar yang dilukis dengan tangan dibuat dengan tinta India (tinta Cina).
4.6. Daftar Pustaka
Pada bagian ini akan dijelaskan hal yang berkaitan dengan ketentuan berba-gai sumber dalam daftar pustaka.
4.6.1. Ketentuan Umum Penulisan Daftar Pustaka
1). Daftar pustaka disusun menurut abjad nama penulis, tanpa dibeni nomor urut. Apabila nama penulis lebih dan satu suku kata, maka yang ditulis dalam daftar pustaka adalah suku kata terakhir dan penulis yang bersangkutan diikuti dengan singkatan kata (abjad huruf pertama) dan nama penulis tersebut.
2). Baris pertama untuk setiap pustaka diketik dan margin kiri, sedang baris berikutnya diketik empat ketukan ke dalam dan margin kiri.
3). Antar sumber pustaka yang satu dengan sumber pustaka berikutnya diketik berspasi dua, dan antar baris dalam satu sumber pustaka diketik berspasi satu.
4). Nama jabatan, pangkat dan derajat kesarjanaan atau titel penulis tidak perlu dicantumkan.
5). Bagi penulis asing baik buku asli atau terjemahan, dituliskan nama keluarga lebih dahulu, sedangkan bagi penulis Indonesia ditulis dengan dibalik (inversi).
6). Jika terdapat penulis yang sama untuk lebih dari satu sumber pustaka, maka penulisan sumber kedua dan seterusnya diganti dengan garis sepanjang delapan ketukan dan margin kiri.
7). Jika terdapat penulis dan tahun yang sama pada dua sumber atau lebih, maka setelah penulisan tahun ditambah dengan huruf abjad. Misalnya (2008a), (2008b) dan setenusnya.
8). Karya ilmiah yang disusun oleh dua atau tiga orang penulis, dicantumkan semuanya dengan urutan sesuai dengan yang tentulis pada karya ilmiah yang bersangkutan. Untuk penulis asing inversi nama hanya pada penulis pertama. Nama depan dan nama tengah penulis kedua dan ketiga cukup disingkat, sedangkan nama belakang ditulis lengkap.
bersangkutan. Jika tidak mungkin, tabel dapat ditempatkan pada halaman berikutnya.
(2) Tabel yang lebih panjang
Tabel yang panjangnya lebih dan satu halaman, pengetikannya dilanjutkan pada halaman berikutnya. Misalnya pada halaman pertama Tabel 1.1, pada halaman kedua ditulis Tabel 1.1 (lanjutan) di margin atas-kiri
(3) Tabel yang lebar
Tabel yang lebarnya melebihi margin kanan kertas yang tersedia, pengeti-kan lajur/kolom lanjutan pada halaman berikutnya. Misalnya pada halaman pertama Tabel 1.1, pada halaman kedua ditulis Tabel 1.1 (lanjutan lajur/
kolom) di margin atas-kiri. Jika harus diketik pada kertas dua halaman atau Iebih yang dilipat, kata tabel, nomor danjudul ditempatkan di tengah secara simetris.
11. Kepala lajur/kolom diketik tepat di atas lajur/kolom yang bersangkutan.
Kepala lajur boleh diketik vertikal dengan huruf dari bawah ke atas.
Contoh: Penulisan tabel Sumber : data primer yang diolah
4.5. Gambar
Dalam bagian ini yang dimaksud dengan gambar meliputi gambar, bagan, grafi k, diagram, foto, lukisan, dan peta. Gambar disajikan dalam teks agar pembaca lebih jelas dan lebih mudah memahami data penelitihan yang disuguhkan. Beberapa ketentuan penulisan gambar sebagai berikut:
BAB III
SISTEMATIKA LAPORAN IMPLEMENTASI RANCANG BANGUN BISNIS
Laporan implementasi hasil Tugas Akhir Rancang Bangun dan Implemen-tasi Bisnis terdiri dan 2 (dua) jenis yaitu: Laporan Perkembangan Bisnis (LPB) dan Laporan Akhir Implementasi Bisnis (LAIB). Laporan Perkembangan Bisnis dibuat paling lambat setiap bulan, sampai dengan bisnis dianggap selesai dan dibuatkan LAIB-nya. Sementara itu, LAIB dibuat setelah bisnis berjalan secepat-cepatnya 3 bulan.
LPB merupakan catatan harian aktivitas bisnis, capaian-capaiannya. per-masalahan yang muncul, serta solusi yang sudah dibuat terhadap masalah yang muncul. Sementara itu, LAIB dibuat 3 (tiga) bagian, yaitu: Bagian Awal, Bagian Inti.
dan Bagian Akhir. Rincian uraian dan masing-masing bagian laporan adalah sebagai berikut:
3.1. Laporan Perkembangan Bisnis
Laporan Perkembangan Bisnis terdiri dan 3 (tiga) bagian. yaitu:
3.1.1. Catatan Harian Aktivitas Bisnis
Aktifi tas bisnis yang dicatat dalarn bagian ini adalah semua aktifi tas yang dilakukan oleh anggota tim setiap harinya.
3.1.2. Capaian-Capaian
Pada bagian ini ditampilkan capaian-capaian dalam bisnis dibandingkan dengan target yang sudah ditetapkan. Pada bagian ini minimal berisi: jumlah produk-si/pembelian, jumlah dan pertumbuhan pembeli, jumlah dan pertumbuhan unit dan jenis produk terjual, serta jumlah dan pertumbuhan penjualan.
3.1.3. Permasalahan dan Solusi yang Sudah Dilakukan
Pada bagian ini diuraikan secara ringkas masalah apa saja yang muncul dalam pengelolaan bisnis beserta solusi yang sudah dilakukan. Setiap masalah dii-dentifi kasi apakah merupakan masalah di bidang: keuangan, pemasaran, produksi/
operasi, sumberdaya manusia, atau lainnya.
Laporan Perkembangan Bisnis dibuat dengan format sebagai berikut (contoh) :
LAPORAN PERKEMBANGAN BISNIS Bulan : ……….
Tanggal Jam Aktivitas Permasalahan Solusi Penanggung Jawab
3.2. Laporan Akhir Implementasi Bisnis (LAIB)
Laporan Akhir Implementasi Bisnis (LAIB) dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
3.21. Bagian Awal
Bagian ini meliputi: halaman sampul depan, halaman judul, pernyataan bebas plagiarisme, pengesahan tugas akhir, pengesahan ujian, persembahan (jika diperlukan), motto (jika diperlukan), abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
a. Halaman Sampul Depan
Halaman ini memuat judul Tugas Akhir, kata Tugas Akhir, lambang Ull, identitas penulis, tempat dan tahun penyelesaian Tugas Akhir (lihat contoh di Lam-piran 3 pada Bab IV). Halaman sampul depan dicetak dengan tulisan warna kuning emas di atas kertas hardcover warna hijau tua.
b. Halaman Judul
Redaksi halaman judul sama dengan halaman sampul depan,tetapi dicetak dengan tulisan warna hitam, di atas kertas HVS warna putih, dan ditambah kalimat di bawah ini
TUGAS AKHIR
disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna
memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia
Contoh halaman Judul lengkap dapat dilihat di lampiran 4 pada Bab IV.
4.4. Tabel
Kesimpulan dalam suatu penulisan hanya boleh ditarik berdasarkan data yang diperoleh. Jika data itu berbentuk angka-angka (data kuantitatif/data statistik) biasanya disusun dalam bentuk tabel dan grafi k, agar pembaca dengan mudah dan cepat memahami serta menginterprestasikannya. Tabel yang baik disusun sederhana atas baris dan kolom dan memuat sejumlah variabel penelitian yang terbatas. Hal ini penting karena suatu tabel merupakan kesatuan keterangan yang menggambarkan secara jelas isi yang dikandung dalam tabel itu, sehingga tabel sebaiknya hanya berisi satu jenis persoalan saja. Bila tabel terlalu panjang sebaiknya ditempatkan sebagai lampiran.
Aturan penulisan tabel sebagai berikut:
1. Setiap tabel terdiri dan kata tabel, nomor urut, judul/nama, tabel (kotak tabel) yang bersangkutan, serta keterangan dan sumber tabel (jika ada). Masing-masing unsur tabel ditulis berjarak satu spasi.
2. Kata tabel, yang diikuti nomor tabel, ditulis dengan huruf besar pada awal kata dan diketik di tengah margin teks secara simetris.
3. Nomor urut tabel dengan menggunakan angka arab, mulai dan tabel pertama sampai akhir untuk setiap babnya. Nomor tabel terdiri dan dua digit “angka-titik-angka”. Digit pertama menunjukkan nomor bab dan digit kedua menunjukkan nomor urut tabel yang bersangkutan.
4. Judul/nama tabel ditulis di bawah kata dan nomor tabel. Judul tabel diketik dengan huruf besar pada awal kata kecuali kata sambung/depan serta ditempatkan
4. Judul/nama tabel ditulis di bawah kata dan nomor tabel. Judul tabel diketik dengan huruf besar pada awal kata kecuali kata sambung/depan serta ditempatkan