• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seterika Listrik dengan Penyemprot Uap

Dalam dokumen Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi (Halaman 91-104)

Peralatan Rumah Tangga Listrik

3. Seterika Listrik dengan Penyemprot Uap

Seterika listrik digunakan untuk melicinkan/menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehingga memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat, terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat-saat seperti ini kehadiran seterika dengan penyemprot uap sangat diperlukan.

rotor poros motor lilitan kumparan pemotong bayangan

Bagian utama seterika listrik meliputi: elemen pemanas, plat dasar/alas (sole plate), besi pemberat, tutup, pemegang, terrminal dan kabel penghubung

Seterika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam melicinkan pakaian tersebut. Tenaga panas ini diperoleh dari tenaga listrik. Tegasnya, tenaga listrik diubah menjadi tenaga panas. Tinggi panas yang diproduksi tergantung dari besar daya yang dipakai. Sebagai sumber panas, digunakan elemenpemanas. Elemen pemanas dipasang antara plat dasar denganbesi pemberatnya. Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas secara konduksi ( dihantarkan )kepada plat dasarnya yang dibuat dari logam yang segera akan menjadipanas pula. Elemen pemanas dalam seterika dengan penyemprot uaptidak hanya dipakai untuk meningkatkan panas pada sole plate; tetapi juga mendidihkan air, sehingga uap dapat dikeluarkan dari lubang-lubang dalam sole-plate tersebut.

Gambar 58. Bagian-bagian Seterika Listrik Sederhana tangkai pemegang kabel penghubung kontak tusuk plat dasar penutup tangkai elemen pemanas terminal baut besi pemberat

Elemen pemanas kawat spiral dengan selongsong pelindung

tuangan

Elemen pemanas yang dililit pada lembaran mika

Gambar 59. Bentuk Elemen Pemanas untuk Seterika Listrik terminal batu tahan api kawat nikelin mika terminal

Gambar 60. Bagian-bagian Seterika Secara Utuh plat dasar pengatur suhu baut jarak pelat tSaudara tutup belakang jepitan untuk me- ringankan kabel mekanik guling lampu sinyal cakra pilih kabel elemen pemanas lampu indikator

Gambar 61. Seterika Listrik Memakai Penyemprot Uap

Plat dasar dibuat dari logam tahan karatatau dilapisi dengan bahan tahan karat, agar tidak mengotori atau merusakkan bahan yang diseterika. Pemegang seterika dibuat dari bahan isolasi bakelit atau ebonit; ada juga yang dibuatdari kayu.Hubungan dengan kabel penghubung ke terminal elemen pemanas dilakukan melalui tusuk kontak atau secara langsung.

Ada dua macam elemen pemanas yang biasa dipakai, yaitu kawat nichrom bentuk pita yang dililitkan pada lembaran mika; dibentuk serupa bentuk sole plate, sehingga panasnya merata, serta kawat nichrom dililit spiral dan dimasukkan dalam selongsong/pipa sebagai pelindungnya. Untuk menyekat kawat dari logam pelindung, kawat spiral dilapis/dibungkus oksida

tangkai pemegang tombol penyemprot uap tuas pengatur suhu indikator daftar pemakaian panas plat dasar uap

magnesium yang merupakan bahan isolasi. Elemen ini dipakai untuk tegangan 110V - 220V dengan daya berkisar antara 250 - 750 watt.

Thermostat, adalah alat pengatur suhu, berfungsi memutuskan dan menyambungkan rangkaian seterika listrik dengan sumber arusnya. Bekerjanya otomatik sesuai dengan pengaturan kita. Salah satu jenis thermostat seperti nampak dalam gambar di bawah.

a. Cara bekerjanya thermostat adalah sebagai berikut:

Mula-mula seterika kita hubungkan dengan sumber tegangan, kemudian tombol pengatur panas ditempatkanpada suatu kedudukan tertentu. Setelah seterika bekerja dan suhu telah melampaui batas suhu yang ditetapkan, thermostat membuka kontak-kontaknya dan arus listrik tidak mengalir lagi. Kemudian jika suhu telah turun di bawah batas penetapannya, thermostat akan menutup kontak-kontaknya lagi.

Memutar tombol pengatur panas pada dasarnya mengatur tekanan pegas. Hal ini akan menentukan jarak/jauhnya bilah thermostat membengkok sebelum kontak-kontaknya membuka dan berarti pekerjaan ini menetapkan suhu yang dikehendaki.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian seterika dengan penyemprot uap. Untuk menjaga agar seterika tidak lekas rusak, terutama dengan adanya air yang digunakan sebagai bahan pembuat uap, perlu ditetapkan syarat-syarat pemakaiannya, yaitu:

 Paling baik digunakan air suling (air destilata).

 Jika terpaksa menggunakan air yang mengandung mineral dan alkali, air perlu didihkan terlebih dahulukemudian disaring dengan kain bersih.

 Selesai pemakaian air harus dituang sampai habis. Pasang seterika untuk beberapa saat agar sisa-sisa airyang mungkin masih ada dapat menjadi kering sama sekali.

 Bacalah petunjuk-petujuk khusus dari setiap alat yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

b. Bagian-bagian Seterika Listrik yang Mudah Rusak

Untuk memudahkan atau mempercepat dalam mencari kesalahan atau kerusakan, perlu mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak dari suatu peralatan. Dengan demikian upaya perbaikannya juga dapat lebih dipercepat. Jika kita akan memperbaiki suatu peralatan, maka kita akan memeriksa bagian-bagian yang mudah rusak terlebih dahulu, baru kemudian bagian yang lain jika peralatan belum dapat bekerja dengan baik.

Bagian-bagian seterika listrik yang mudah rusak antara lain:

1) Elemen pemanas, hal ini dapat terjadi karena biasanya dipakai secara

berlebihan, misalnya pada seterika yang tidak memakai pengatur panas. Atau terjadi kerusakan pada termostat sehingga tidak berfungsi dengan baik. Ada kemungkinan juga salah pemakaian tegangan, terutama seterika yang baru dibeli/dipakai. Kejadian-kejadian diatas dapat mengakibatkan kawat elemen rusak/putus, isolasi mika rusak sehingga dapat menyebabkan terjadinya hubung badan.

2) Kawat penghubung, kerusakan ini dapat terjadi misalnya, karena:

 Salah satu atau kedua-dua kawat putus akibat sering terpuntir waktu menggunakannya atau dilipat-lipat waktu menyimpannya. Lebih mudah rusak yang berisolasi karet, sedang yang berisolasi plastik lebih tahan.

 Kabel terlalu kecil yang berakibat menjadi terlalu panas jika digunakan. Isolasi menjadi rusak, dapat menyebabkan kabel hubung pendek.

 Letak sumber tegangan/stop kontak yang tidak sesuai dengan pemakaian, berakibat kabel selalu terpuntir. Seharusnya bagi orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan, sumber tegangan dipasang di sebelah kanan pemakai. Bagi orang kidal letak stop kontak di sebelah kiri.

 Kabel yang memang sudah terlalu tua.

3) Terminal, yang dimaksud dengan terminal adalah tempat

persambungan antara ujung kawat elemen pemanas dengan kabel penghubung dari sumber arus. Terminal ini ada dua macam, sambungan langsung dan yang melalui tusuk kontak. Kerusakan terjadi karena

 Panas yang berlebihan, terminal menjadi hangus.

 Porselen tusuk kontaknya pecah atau pegas/penjepit hangus atau meregang sehingga tidak akan terjadi kontak hubungan yang baik.

4) Tusuk kontak (pada kabel penghubung), porselinnya pecah sebab sering

jatuh. Sambungan kabelnya putus/terlepas karena sewaktu mencabut tusuk kontak yang ditarik kabelnya, seharusnya tusuk kontaknya.

5) Termostat, ialah pengatur panas. Termostat ini dapat rusak, jika pemakai

kurang mentaati aturan pemakaiannya. Pemakai seharusnya bekerja untuk bahan-bahan yang tipis dan lunak, kemudian meningkat ke bahan yang lebih tebal dan keras. Dengan demikian pengaturan panasnya mula2 dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

c. Cara Mencari Kesalahan dan Perbaikannya

Untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dalam memperbaiki kesalahan suatu peralatan, memerlukan keterampilan khusus. Keterampilan ini dapat ditunjang dengan menggunakan metode-metode yang benar, terutama dalam mencari kesalahan. Tegasnya, perbaikan akan

dapat dilaksanakan secara efisien jika kesalahannya telah diketahui; kesalahan akan dapat cepat diketahui jika digunakan cara2 yang benar.

Pemeriksaan hubungan terbuka, gunakan AVO, setlah pada skala Rx1k. Cabutlan tusuk kontak peralatan dari sumbernya. Ukurlah pada ujung2 dari tusuk kontak peralatan dengan AVO. Jika AVO menunjukkan harga tak terhingga, berarti rangkaian terbuka, tetapi jika AVO menunjukkan harga tertentu hingga beberapa kilo, berarti ada lingkaran arus tertutup. Harus terjadi rangkaian tertutup jika pengatur panas seterika diputarkan.

Pemeriksaan hubungan badan, gunakan AVO, setlah pada skala Rx1. Cabut tusuk kontak peralatan dari sumbernya. Ukurlah antara salah satu ujung2 kontak pada steker dengan bodi peralatan. Jika AVO menunjukkan harga tak terhingga, berarti tidak terjadi hubung badan, tetapi jika AVO menunjukkan harga tertentu, berarti terjadi kontak dengan badan peralatan. Seterika harus dibongkar untuk meneliti penyebab terjadinya hubung badan.

d. Perbaikan seterika listrik dengan penyemprot uap

Setiap kali selesai menggunakan seterika dengan penyemprot uap, sisa air yang ada harus dibuang hingga tuntas. Kemudian memasukkan tusuk kontaknya pada KK lagi selama beberapa saat, sehingga bagian dalam seterika menjadi kering sama sekali. Kalau air yang digunakan sebagai pengisi seterika air suling/air lunak (aquades) tidak perlu dikhawatirkan tentang pengendapan mineral dalam seterika tersebut. Tetapi jika digunakan air berat atau air leding yang belum dipanaskan, mineral akan mengendap dalam seterika. Banyaknya endapan mineral yang terjadi tergantung dari berat/air (bersih air). Dalam hal ini seterika memerlukan pemeliharaan dengan membersihkan bagian dalam tangki air dan lubang-lubang jalan uap secara teratur. Kalau tidak akan cepat terjadi penutupan lubang2 uap,

sehingga penyemprot uap tidak berfungsi lagi. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengendapan, dianjurkan untuk menggunakan air suling atau setidak-tidaknya air leding yang sudah didihkan kemudian didinginkan. Sebelum dimasukkan ke dalam seterika sebaiknya disaring terlebih dahulu.

Cara pembersihannya dapat dilakukan sbb:

Buatlah campuran air dengan cuka dalam perbandingan 1:1. Masukkan campuran tersebut ke dalam seterika. Panaskan seterika  150 selama 0,5 jam. Setelah seterika menjadi dingin kembali buanglah air tersebut. Seterika perlu dibilas dengan air bersih beberapa kali. Terakhir, panaskan seterika sehingga sisa air hilang sama sekali.

Cara membersihkan bagian yang lain dari sistim penyemprot uap: e. Bongkar seterika, sesuai prosedur.

f. Lepaskan bagian-bagian yang perlu dan tabirnya (screen). g. Keroklah hingga bersih endapan yang ada.

h. Bersihkan tabir dan alirkan air melalui pipa2 saluran sampai benar2 bersih, tidak tersumbat.

i. Setelah selesai dan kering semuanya, pasang kembali sebaagi semula (gantilah gasket bila perlu). Dalam memasang gasket ini harus tepat pada tempatnya dan tabir dapat melekat padanya.

Tabel Pencarikesalahan Seterika Listrik Permasalahan Kemungkinan Penyebab Pemecahan Seterika tidak bekerja 1. Tidak ada tegangan 2. Kabel tusuk kontak rusak 3. Elemen rusak 4. Termostat lepas kontak

1. Periksa kabel power, tusuk kontak, dan kotak-kontak 2. Periksa kabel; jika rusak,

gantilah

3. Periksa dengan ohm-meter; jika rusak,

4. gantilah

5. Periksa termostat, mekanisme kontaknya, 6. jika rusak, gantilah. Badan bertegangan  Kabel

penghubung rusak

 Isolasi elemen pemanas rusak

 Periksa kabel; jika rusak, gantilah

 Periksa elemen pemanasnya, tambal kerusakan isolasinya dengan gibs atau ganti dengan yang baru

Pengatur panas tidak berfungsi

1. Termostat rusak 1. Periksa termostat; jika rusak, gantilah

LATIHAN

Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Besaran-besaran listrik apa sajakah yang dapat diketahui dengan menggunakan AVO meter?

2. Sebuah kabel power disinyalir rusak, diduga kabel ataupun sambungan di dalam steker putus. Untuk memperoleh kepastian putusnya dimana, Saudara akan memilih alat ukur (tester) apa?

3. Diantara stop kontak yang ada di bengkel kita, ketika digunakan untuk mencatu sebuah mixer (catatan: mixer kondisinya baik), namun mixer tidak bekerja. Jika kita ingin mengecek ada tidaknya tegangan pada stop

kontak tanpa harus tahu besarnya nilai tegangan, Saudara akan memilih alat tester apa?

4. Komponen dasar peralatan yang bekerja berdasarkan perubahan suhu, berarti komponen tersebut memanfaatkan prinsip kerja apa? Apa nama komponen tersebut?

5. Komponen dasar yang terbuat dari kawat tahanan, mis. nichrom, disebut apa? Energi apa yang dihasilkan?

6. Motor-motor jenis apa sajakah.yang lazim dipakai sebagai penggerak peralatan kecil listrik rumah tangga ? Sebutkan.

7. Motor-motor jenis apa sajakah.yang lazim dipakai sebagai penggerak peralatan besar listrik rumah tangga ? Sebutkan.

8. Sebutkan sifat-sifat menonjol dari motor universal !

9. Sebutkan pula sifat-sifat menonjol dari motor shaded-pole !

10.Pada motor-motor universal, kerusakan yang sering terjadi pada komponen sikat arang. Apa sebenarnya fungsi sikat arang pada motor tersebut ?

11.Motor shaded-pole dikategorikan sebagai motor sinkron. Mengapa ?

12.Terangkan prinsip kerja seterika listrik secara umum.

13.Sebutkan bagian-bagian utama sebuah seterika listrik biasa maupun dengan penyemprot uap.

14.Untuk mendapatkan uap pada seterika listrik dengan penyemprot uap, dilakukandengan cara mendidihkan air. Komponen apa yang melakukan tugas ini?

15.Ada berapa macam elemen pemanas seterika yang Saudara ketahui? Jelaskan.

16.Terangkan apa fungsi thermostat di dalam seterika otomatis?

17.Apa sajakah yang perlu diperhatikan di dalam menggunakan seterika dengan penyemprot uap? Jelaskan.

18.Sebutkan bagian-bagian seterika listrik yang mudah rusak !

19.Sebutkan kemungkinan penyebab dan bagaimana pemecahannya jika bodi seterika listrik menjadi bertegangan.

20.Lengkapilah gambar berikut dengan membubuhkan nama-nama komponen pada kotak yang masih kosong.

DAFTAR PUSTAKA

Billy and James price, 1983, Centrall Heating and Air Conditioning Repair Guiede, tab Books Inc.

BSN, 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000, Yayasan PUIL, Indonesia.

H.R.Ris, 1990, Elektrische Installationen Und Apparate, Aarau, Schweiz.

Rubini, Hadi Siswanto, 1982, Alat Rumah Tangga Listrik, Depdikbud.

Weber Louis, 1981, Apliance Repairs made Easy, Beckman House, New York

Yosep Eiselt, 1984, Fehler Suche in Electrichen Anlage Und Geraten, Plaum Verlag, Munchen

A.

Objektif

1. Menjelaskan prinsip kerja sistem kendali elektromagnetik 2. Mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik 3. Menjelaskan data operasi sistem kendali elektromagnetik 4. Mengoperasikan mesin produksi dengan sistem pengendali

elektromagnetik

5. Melakukan tindakan pengamanan pada operasi sistem kendali elektromagnetik yang mengalami gangguan

B. Uraian Materi

1. Diagram Dasar Rangkaian Pengendali

Menurut peraturan umum sistem ketenagalistrikan semua elemen penghubung digambarkan dalam kedudukan tidak bekerja (normal), kecuali rangkaian yang menggunakan sensor elevasi air atau kontak pelampung digambarkan sesuai kedudukan yang diinginkan.

Gambar 62. Kotak Kotak

Kode huruf pengenal ditempatkan disamping kiri atau disebelah atas simbol komponen dan untuk penomorannya dituliskan disamping kanannya.

4

Sistem Pengendali Elektro

Dalam dokumen Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi (Halaman 91-104)

Dokumen terkait