• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

12 Fungsi bumbu dapur, aksesori

4.7 Setting Aktivitas

Pekerjaan terdiri dari menyapu, mengepel, menyiram, membresihkan, memangkas, dan seluruh kegiatan yang bersangkutan dengan kebersihan sekolah. Adanya suatu kepercayaan yang diberikan kepada pekerja sehingga semua hal yang berkaitan dengan bahan dan alat kebersihan dipegang oleh masing-masing pekerja sehingga mereka bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan fasilitas kebersihannya.

Sampah daun dikumpulkan di bawah pohon yang sudah diberi pembatas kemudian dijadikan sebagai kompos. Kompos tersebut dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman ataupun dibagikan kepada staff. Sampah anorganik dikumpulkan di bank sampah, bahan-bahan yang masih dapat diolah dijadikan suatu karya oleh siswa dan apabila sudah tidak bisa terpakai maka dikumpulkan lalu setiap 2 hari dijual. Uang hasil penjualan dikumpulkan ke bagian keuangan yang kemudian nantinya digunakan kembali untuk keperluan kebersihan seperti sabun kelas dan pewangi.

4.7 Setting Aktivitas

Pembagian ruang Sekolah Alam Bogor dibagi menjadi empat bagian, yaitu ruang penerimaan yang terdiri dari pos keamanan, area parkir, area outbound, ruang tata usaha, perpustakaan, taman welcome area, kantin dan kolam. Ruang berikutnya yaitu ruang edukasi yang terdiri dari kelas, lapangan, ruang guru, ruang komputer, ruang kesenian, ruang pertemuan, taman (taman obat, taman panca indera, taman A to Z dan taman Warna), musholla, area outbound dan kamar mandi. Tepat ditengah sekolah terdapat ruang penyangga berupa lapangan yang luas yang ditanami dengan pepohonan dan rumput dimana pada bagian ini digunakan sebagai filter sekolah. Ruang yang terakhir adalah ruang pengolahan, terdapat kelas, lapangan basket dan bank sampah yang mengolah barang bekas sehingga menghasilkan karya yang baru. Fungsi taman, kebun dan seluruh area di sekolah dijadikan dan mengacu pada kegiatan akademik. Sehingga memperhatikan tanaman yang tepat, selain itu kebun yang digunakan untuk menanam dalam pemilihan bibit tanaman mempertimbangkan waktu, musim, dan jenis tanaman. Peserta didik dilibatkan mulai dari persiapan lahan (pra panen), panen dan pasca panen.

Pembagian ruang Sekolah Alam Cikeas dibagi menjadi empat bagian, yaitu ruang penerimaan yang terdiri dari pos keamanan, area parkir, kantor, ruang pertemuan, taman welcome area yang bergaya tropis, taman produksi, saung, musholla dan mini market. Ruang berikutnya yaitu ruang edukasi yang terdiri dari

45 kelas, ruang komputer, perpustakaan, labolatorium komputer, taman (taman jam, taman manfaat, taman warna, taman daur ulang, dan ampiteater), dan kamar mandi. Tepat ditengah sekolah terdapat ruang ekspresi berupa area outbound, lapangan futsal dan lapangan basket, area ini merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan segala aktivitas. Di area ini seluruh kegiatan bersatu dengan alam dan bersatu antar sesama makhluk hidup. Ruang yang terakhir adalah ruang pengolahan, terdapat taman manfaat, greenlaboratorium yang mengolah barang bekas sehingga menghasilkan karya yang baru juga mengolah bibit tanaman, pengolahan sampah, dan gudang. Fungsi taman, kebun dan seluruh area di sekolah dijadikan dan mengacu pada kegiatan akademik.

Ruang aktivitas di kedua sekolah alam ini dibagi menjadi dua, yaitu ruang edukatif dan nonedukatif. Ruang lebih didominasi oleh ruang edukatif karena segala aktivitas belajar mengajar yang berlangsung menggunakan seluruh area yang ada. Ruang dengan fungsi edukatif, aktivitas yang ditemui berupa belajar, membaca, ataupun praktikum dengan fasilitas yang digunakan berupa kelas, lapangan basket lapangan futsal, lapangan parkir, perpustakaan, kebun, ataupun laboratorium.

Ruang nonedukatif terbagi menjadi ruang beribadah, sirkulasi dan area kantin atau minimarket (50% dimiliki Sekolah Alam Bogor) dan (50% dimiliki Sekolah Alam Cikeas). Ruang beribadah disediakannya musholla dengan aktivitas wudhu, shalat berjamaah, dan mengaji, untuk sirkulasi disediakan untuk melakukan aktivitas seperti berjalan untuk berkendaraan, sedangkan untuk kantin atau minimarket ditemui aktivitas jual beli ataupun makan dan tempat berkumpul antar sesama (Tabel 15). Tabel 15. Penggunaan Ruang dan Fasilitas

No. Fungsi Aktivitas Fasilitas

1 Edukatif Belajar, mengajar, praktikum, membaca, olahraga, rapat, dan upacara bendera

Kelas, ruang terbuka hijau seperti taman, kebun, lapangan olahraga, dan area bermain,

perpustakaan, kantor yang terdiri dari ruang guru dan ruang kepala sekolah.

46 2 Non-edukatif Peribadatan Istirahat Sirkulasi Penyangga Beribadah Berjalan, duduk-duduk, istirahat, ngobrol, makan, minum, transaksi jual beli, dan menonton pertandingan Berjalan, berkendaraan Pasif

Musholla

Taman, kantin, dan lapangan olahraga

Parkir, jalan setapak, dan jalan lingkungan

Area penghijauan

4.7.1 Different Park Will Attract Different People (taman yang berbeda akan menarik user yang berbeda)

Berdasarkan penelitian ini, taman sebagai objek penelitian (setting) dibagi menjadi lokasi taman. User digolongkan dalam tiga tingkatan umur A. 7 – 9 tahun (kelas I – III Sekolah Dasar), B. 10 – 12 tahun (kelas IV – VI Sekolah Dasar), dan C. Pegawai sekolah (Dewasa) (Gambar 9).

Gambar 9. Hubungan Antara Lokasi Taman dan Tingkat Umur SAB

Hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa pada kondisi SAB lokasi taman 1 (taman penerimaan), lokasi 2 (taman obat dan taman sentral), dan lokasi 3 (taman A to Z. taman warna, dan taman panca indera) didapatkan fenomena bahwa sentra pagi lokasi (SPL) 3 dapat menarik jumlah anak lebih banyak karena lokasi ini berdekatan dengan ruang kelas I dan III (usia A) serta telah disediakan berbagai fasilitas bermain dan taman yang menarik untuk belajar dan bermain. Sentra sore lokasi (SSL) 2 banyak ditemui siswa kelas I – III karena saat pengamatan dilakukan, siswa usia A sedang bersiap-siap untuk pulang dan siswa usia B sedang belajar di dalam ruangan. Lokasi berikutnya yang menarik untuk kelas IV – VI (usia B) pada setting pagi dan

0 50 100 150 200 250 300 350

Usia A Usia B Usia C

Jumlah Orang SPL1 SSL1 SPL2 SSL2 SPL3 SSL3 Lanjutan Tabel 15.

47 siang hari berada di area penerimaan atau lokasi 1 siswa melakukan kegiatan seperti belajar, bermain, lalu-lalang. Usia C atau pegawai sekolah pada pagi hari berada di lokasi 2 yaitu berada di sekitar kantor dan kelas sedangkan pada sore hari berada pada lokasi 1. Gambar 9 dapat diuraikan dalam Tabel 16 berikut:

Tabel 16. Intensitas Relatif Tingkat Umur Berdasarkan Lokasi Taman SAB

Daya Tarik Relatif Umur

Lokasi Taman

Sentra Pagi (SP) Sentra Sore (SS)

Tinggi

Rendah

A. 7 tahun – 9 tahun (kelas I – III SD)

Lokasi 3

A. 7 tahun – 9 tahun (kelas I – III SD)

Lokasi 2 B. 10 tahun – 12 tahun (kelas

IV – VI SD) Lokasi 1

B. 10 tahun – 12 tahun (kelas IV – VI SD)

Lokasi 1 C.Pegawai sekolah (Dewasa)

Lokasi 2

C. Pegawai sekolah (Dewasa) Lokasi 3

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada usia A memiliki intensitas relatif yang lebih tinggi dikarenakan jumlah siswa pada usia tersebut memiliki jumlah yang lebih banyak dan semakin ke atas jumlah siswa semakin sedikit (Gambar 10).

Gambar 10. Hubungan Antara Lokasi Taman dan Tingkat Umur SAC

Hasil pengamatan di SAC didapatkan hasil, lokasi taman 1 (taman penerimaan), lokasi 2 (taman produksi dan taman jam), lokasi 3 (taman daur ulang, taman outbound, taman warna, dan taman sentral), dan lokasi 4 (taman manfaat) bahwa pada usia A sentra pagi dan sore lokasi yang dipilih adalah lokasi 1 karena letak yang berdekatan dan didukung oleh fasilitas yang mendukung siswa belajar dan

0 100 200 300 400 500 600 700

Usia A Usia B Usia C

Jumlah Orang SPL1 SSL1 SPL2 SSL2 SPL3 SSL3 SPL4 SSL4

48 bermain. Usia B sentra pagi dan sore setting lokasi 3 dapat menarik perhatian karena lokasi yang berdekatan dengan kelas. Usia C sentra pagi berada di lokasi 1 tepatnya berada di sekitar ruang guru, sedangkan pada sentra sore hari jumlahnya hampir menyebar disetiap lokasi. Gambar 10 dapat diuraikan dalam Tabel 17 berikut:

Tabel 17. Intensitas Relatif Tingkat Umur Berdasarkan Lokasi Taman SAC

Daya tarik relatif umur

Lokasi Taman

Sentra Pagi (SP) Sentra Sore (SS)

Tinggi

Rendah

A. 7 tahun – 9 tahun (kelas I – IIISD)

Lokasi 1

A. 7 tahun – 9 tahun (kelas I – III SD)

Lokasi 1 B.10 tahun – 12 tahun (kelas IV

– VI SD) Lokasi 3

B. 10 tahun – 12 tahun (kelas IV – VI SD)

Lokasi 3 C. Pegawai sekolah (Dewasa)

Lokasi 2

C. Pegawai sekolah (Dewasa) Lokasi 1

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada usia A memiliki intensitas relatif yang lebih tinggi dikarenakan jumlah siswa pada usia tersebut memiliki jumlah yamg lebih banyak dan semakin ke atas jumlah siswa semakin berkurang.

4.7.2 Diffferent park will generate different activity (taman yang berbeda akan menggerakkan aktivitas yang berbeda).

Berdasarkan penelitian ini, taman sebagai objek penelitian (setting) dibagi dalam lokasi dan tipe taman. Different activity dibagi menjadi 11 ragam kegiatan diantaranya 1.Belajar 2.Duduk 3. berdiri 4. Berjalan 5.Berlari 6.Bermain 7.Memanjat 8.Berbincang 9.Jongkok 10.Outbound/olahraga, dan 11.Makan.

a. Hubungan antara lokasi taman dengan ragam aktivitas

Hubungan Jumlah orang dan ragam aktivitas pada setiap lokasi taman terdapat pada Gambar 11 dan Gambar 12.

49 Gambar 11. Hubungan Antara Lokasi Taman dengan Ragam Akivitas SAB

Gambar 12. Hubungan Antara Lokasi Taman dengan Ragam Akivitas SAC

Adapun penjelasan selanjutnya dari Gambar 11 dan Gambar 12 dijelaskan pada Tabel 18.

Tabel 18. Intensitas Relatif Aktivitas Berdasarkan Ragam Aktivitas

Daya tarik relatif aktivitas Lokasi Taman SAB Lokasi Taman SAC Tinggi 4 1 1 4 6 5 8 10 0 100 200 300 400 500

Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3

Jumlah Orang Lokasi Taman 1. Belajar 2. Duduk 3. Berdiri 4. Berjalan 5. Berlari 6. Bermain 7. Memanjat 8. Berbincang 9. Jongkok 10. Outbound 11. Makan 0 100 200 300 400 500 600

Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4

Jumlah Orang Lokasi Taman 1. Belajar 2. Duduk 3. Berdiri 4. Berjalan 5. Berlari 6. Bermain 7. Memanjat 8. Berbincang 9. Jongkok 10. Outbound 11. Makan 0 100 200 300 400 500

Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3

Jumlah Orang Lokasi Taman 1. Belajar 2. Duduk 3. Berdiri 4. Berjalan 5. Berlari 6. Bermain 7. Memanjat 8. Berbincang 9. Jongkok 10. Outbound 11. Makan 0 100 200 300 400 500 600

Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4

Jumlah Orang Lokasi Taman 1. Belajar 2. Duduk 3. Berdiri 4. Berjalan 5. Berlari 6. Bermain 7. Memanjat 8. Berbincang 9. Jongkok 10. Outbound 11. Makan

50 Rendah 3 8 2 3 5 2 10 6 9 9 11 11 7 7

Setelah melalui pengamatan, Sekolah Alam Bogor memiliki intensitas tertinggi pada ragam aktivitas berjalan, kemudian belajar, dan bermain. Ragam aktivitas terendah didapati pada aktivitas memanjat. Sekolah Alam Cikeas memiliki ragam aktivitas tertinggi pada aktivitas belajar disusul dengan aktivitas berjalan dan berlari. Sedangkan aktivitas terendah didapati pada aktivitas makan. Dari kedua sekolah yang diamati, aktivitas tertinggi didapati pada aktivitas belajar dikarenakan kedua sekolah ini menggunakan alam sebagai ruang untuk belajar. Aktivitas pada kedua sekolah dapat dilihat pada Tabel 19 dan Tabel 20 sebagai berikut:

Tabel 19. Contoh Aktivitas Sekolah Alam Bogor

Aktivitas Foto Keterangan

Belajar Kegiatan belajar yang menggunakan

media alam dan diaplikasikan secara langsung

Duduk Belajar sambil duduk di taman sentral

Belajar bagaimana caranya menanam sambil duduk di area kebun

51

Aktivitas Berdiri

Foto Keterangan

Siswa berkumpul di taman sentral dalam rangka mengadakan suatu kegiatan

Berdiri sambil mengamati lingkungan sekitar

Berjalan Siswa yang berjalan dari kebun setelah panen menuju kelas

Berlari Siswa yang berlari menghampiri

temannya yang sedang bermain di lapangan belakang

Bermain Siswa yang bermain di area yang sudah disediakan sekolah disela-sela jam belajar

Memanjat Siswa yang memanjat pohon

menyaksikan permainan futsal Lanjutan Tabel 19.

52 Lanjutan Tabel 19.

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Aktivitas Berbincang

Foto Keterangan

Berbincang disegala aktivitas baik itu dalam hal jual beli maupun pada kegiatan mencuci piring yang digunakan setelah makan

Jongkok Siswa yang jongkok saat bermain

maupun saat belajar

Outbound Kegiatan outbound yang diikuti siswa

untuk melatih rasa berani dan bekerjasama

Makan Makan bersama saat makan siang di

53 Tabel 20. Contoh Aktivitas Sekolah Alam Cikeas

Aktivitas Foto Keterangan

Belajar Kegiatan belajar dengan turun langsung

ke lapang dengan menggunakan ampiteater sebagai sarana belajar. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian, ekspresi dan rasa percaya diri.

Kegiatan jual beli hasil dari pra tanam sampai pasca panen yang kemudian dijual merupakan salah satu kegiatan belajar untuk menjadi pengusaha muda.

Duduk Duduk bersama dan dengan tekun

mengerjakan tugas langsung di green laboratorium, dengan memanfaatkan barang bekas yang dilukis kemudian ditanami dengan bibit tanaman yang kemudian disimpan di taman manfaat. Duduk bersama-sama disekitar kelas pada saat jam istirahat.

Berdiri Berdiri menunggu giliran masuk

perpustakaan dan lab. Komputer.

Berjalan Berjalan dengan tertib seusai

mempelajari evaluasi bencana gempa bumi.

Berjalan seusai dari tempat pengolahan sampah organik yang akan dijadikan kompos.

54

Aktivitas

Berlari

Foto Keterangan

Berlari di sekitar ampiteater menuju musholla yang ada di samping.

Bermain Bermain bersama di depan kelas,

disela-sela jam pelajaran untuk menghilangkan penat.

Bermain sepak bola di lapangan futsal yang menimbulkan keakraban satu sama lain.

Memanjat Kegiatan yang jarang dilakukan oleh

seorang anak perempuan, namun disini semua anak bebas untuk beraktivitas termasuk memanjat pohon.

Berbincang Berbincang satu sama lain di depan

musholla sebelum menunaikan shalat dzuhur.

Berbincang di depan kelas dengan menggunakan bahasa inggris yang merupakan bahasa sehari-hari yang wajib digunakan.

55 Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Aktivitas

Jongkok

Foto Keterangan

Jongkok sambil memunguti sampah organik maupun anorganik disekitar taman produksi.

Outbound Kegiatan outbound yang dilakukan di

area outbound dan area outbound samping taman daur ulang dijadikan sebagai kegiatan yang wajib ada.

Bertujuan untuk melatih keberanian, bereksplorasi dan bekerja sama.

Dokumen terkait