• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.4 Short Message Service (SMS)

Menurut Bodic (2005: 47), Short Message Service (SMS) adalah dasar layanan yang menyediakan pertukaran pesan singkat antar pelanggan. Pesan singkat yang pertama telah digunakan pada tahun 1992 melalui saluran sinyal komunikasi pada jaringan GSM Eropa. Semenjak percobaan yang berhasil ini,

penggunaan SMS telah menjadi suatu pokok persoalan yang tumbuh dengan sukses. Data Mobile Association melaporkan bahwa jumlah total pengiriman pesan orang ke orang melalui empat jaringan GSM UK pada tahun 2003 mencapai 20,5 milyar pengiriman pesan.

Perkembangannya kemudian merambah ke benua Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel dan beberapa operator lain. Teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM, Time Division Multiple Access (TDMA) hingga Code Division Multiple Access (CDMA).

Menurut Mardiano (2006: 64), meskipun SMS merupakan media yang spektakuler, namun juga memiliki kekurangan. Kekurangannya yaitu: sama dengan email, tidak adanya jaminan 100%, bahwa SMS yang dikirim pasti diterima oleh penerima yang dituju. Kelemahan ini diakibatkan oleh sifat email dan SMS yang loosely coupled (tidak terhubung erat dengan server) dan bersifat satu arah.

2.4.1 Gambaran layanan SMS

Dikembangkan sebagai bagian syarat teknis dari GSM Fase 1 ETSI, Short Message Service (SMS) membolehkan stasiun mobile dan perangkat jaringan yang saling terhubung untuk saling bertukar pesan singkat. Bekerja dengan berdasar pada standarisasi SMS yang diprakarsai oleh ETSI dan sekarang telah dibawa dalam jangkauan aktivitas 3GPP. Semenjak dikenal pada jaringan GSM, SMS telah dibawa ke teknologi jaringan lain seperti GPRS dan CDMA.

Short Message Service membolehkan pengguna untuk bertukar pesan yang mengandung jumlah teks yang terbatas. Pesan ini dapat dikirim dari GSM/UMTS perangkat mobile tetapi juga dapat melalui jangkauan yang luas dari perangkat lain seperti hosts Internet, telex dan faximile. Menurut Bodic (2005: 47), SMS adalah teknologi yang sedang tumbuh dewasa dan dapat mendukung 100% GSM oleh banyak jaringan GSM di dunia.

2.4.2 Kasus Penggunaan SMS

Menurut Bodic (2005: 48), SMS diperuntukkan untuk menunjukkan pertukaran jumlah informasi yang terbatas antara dua pelanggan mobile. Keterbatasan ini telah menjadi suatu blok tantangan untuk lebih mendorong jangkauan layanan yang dapat mendownload ringtones sampai aplikasi professional.

1. Aplikasi Konsumen berbasis SMS

Menurut Bodic (2005: 48), pada kategori ini aplikasi konsumen berbasis SMS dibuat berdasarkan kelompok layanan seperti mengirim pesan orang ke orang dan layanan informasi. Konsumen telah menggunakan layanan ini untuk mengatur sendiri perangkat mobile handphone mereka, penerimaan informasi dari suatu server, atau lebih mudahnya lagi digunakan untuk pertukaran informasi antar sesama teman a. Mengirim pesan orang ke orang

Ini adalah suatu kasus kegunaan yang orisinil pada aplikasi SMS. Kegunaan ini berhubungan dengan pertukaran pesan singkat antara dua pelanggan mobile. Pelanggan yang memulai pesan singkat menyusun

pesan menggunakan antarmuka yang dapat digunakan manusia dari perangkat mobile. Biasanya, pesan teks diketik melalui keypad dan tampil pada layar handphone. Setelah teks disusun, pelanggan memasukkan nomor telepon penerima pesan dan mengirimnya melalui jaringan layanan. Pesan ini kemudian dibawa melewati satu atau lebih jaringan sebelum mencapai jaringan mobile penerima.

Jika mobile handphone penerima dapat menangani pesan dengan segera, maka pesan telah dikirim ke mobile handphone penerima dan penerima diberitahu bahwa terdapat pesan baru. Dan sebaliknya, jika penerima belum dapa menangani pesan dengan segera, pesan disimpan sementara oleh jaringan sampai mobile handphone penerima digunakan kembali.

b. Pelayanan informasi

Ini mungkin salah satu kasus kegunaan yang lazim yang pernah ditemui. Dengan pelayanan informasi, update cuaca maupun laporan keuangan dapat disediakan melalui sercive provider (penyedia layanan) dan dikirim menuju mobile handphone menggunakan SMS. Untuk mengaktifkan layanan ini, pengguna harus berlangganan ke service provider terlebih dahulu untuk menerima laporan dan update yang dibutuhkan.

2.4.3 Rangkaian Aplikasi berbasis SMS

Menurut Bodic (2005: 50), pada pengiriman pesan dari orang ke orang, SMS melibatkan dua orang, pesan pemula dan pesan penerima. Sebagai

tambahannya, satu atau lebih jaringan operator dilibatkan dalam pengiriman pesan ini. Sedangkan pengiriman pesan yang melibatkan mesin ke orang, model bisnis mungkin adalah yang paling rumit. Bahkan, pada model ini melibatkan pengguna, penerima pesan, satu atau lebih operator jaringan untuk mengirim pesan dan berbagai perantara seperti service provider (penyedia layanan), penyedia portal dan lain – lain. 2.4.4 Arsitektur jaringan GSM

Menurut Bodic (2005: 51), realisasi dari penggunaan SMS, secara tidak langsung memasukkan beberapa tambahan elemen pada arsitektur jaringan (GSM, GPRS atau UMTS). Gambar 2.7 merupakan kegunaan SMS pada arsitektur jaringan GSM.

Gambar 2.7 Kegunaan SMS berdasarkan arsitektur jaringan GSM. (sumber: Gwenaël Le Bodic, 2005)

Dua tambahan elemen jaringan pada arsitektur tersebut adalah SMS Center dan Email Gateway. Pada tambahan tersebut, terdapat elemen yang dinamakan satuan pesan singkat, biasanya dalam bentuk aplikasi software pada perangkat mobile, yang dibutuhkan untuk menangani suatu pesan (pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan lain – lain).

a. Short Message Entity

Menurut Bodic (2005: 53), elemen yang dapat dikirim atau menerima pesan singkat dinamakan Short Message Entities (SME). SME dapat berupa aplikasi software pada mobile handphone tetapi juga berupa perangkat faxsimili, peralatan telex, Remote Internet Server dan lain – lain. Mobile handphone harus dikonfigurasi agar dapat dioperasikan secara tepat pada jaringan mobile. Handphone biasanya telah dikonfigurasi selama proses produksi tetapi dapat juga dikonfigurasi secara manual. Gambar 2.8 merupakan contoh dari graphical user interface untuk memperbaharui tampilan SMS pada handphone GSM/GPRS.

Gambar 2.8 Pengelolaan tampilan SMS pada Handphone.

(sumber: Gwenaël Le Bodic, 2005)

SME dapat berupa server yang terkoneksi ke SMS Center secara langsung atau melalui gateway. Jenis yang sama seperti SME dinamakan External SME (ESME). Biasanya, ESME mewakili proxy/server WAP, Email gateway, atau layanan voice mail.

b. Service Center

Service Center (SC) atau SMS Center (SMSC) memegang peranan penting pada arsitektur SMS. Fungsi utama SMSC adalah menyampaikan pesan singkat antara beberapa SME dan menyimpan serta menyampaikan pesan singkat (pesan disimpan jika penerima SME tidak tersedia). SMSC mungkin saja terintegrasi sebagai bagian dari jaringan mobile (misalnya terintegrasi dengan MSC) atau satuan jaringan yang independen. SMC juga berlokasi diluar jaringan dan dikelola oleh organisasi pihak ketiga

Dalam prakteknya, sudah menjadi hal yang umum bagi jaringan operator memiliki satu atau lebih SMSC , karena SMS pada saat ini dianggap sebagai layanan yang sangat terkenal yang disediakan oleh jaringan mobile manapun. Pada teorinya, satu SMSC harus dapat mengelola SMS untuk beberapa operator jaringan mobile. Akan tetapi, skenario yang terakhir ini jarang sekali diaplikasikan pada kehidupan nyata dan satu atau lebih SMSC seringkali dipakai dalam mengelola cara kerja suatu SMS pada satu jaringan mobile.

2.5 Protocol Data Unit (PDU)

Wahana Komputer (2005: 12) menyebutkan bahwa dalam pengiriman dan penerimaan pesan SMS terdapat dua mode, yatu mode teks dan mode Protocol Data Unit (PDU). Mode teks adalah format pesan dalam bentuk teks asli yang dituliskan pada saat akan mengirim pesan. Mode teks ini adalah hasil pengkodean dari mode PDU. Sedangkan mode PDU adalah format pesan dalam bentuk oktet heksadesimal dan oktet semidesimal dengan panjang mencapai 160 (7 bit) atau 140 (8) bit).

Di Indonesia, tidak semua operator GSM maupun terminal mendukung mode teks, sehingga mode yang digunakan adalah mode PDU. Pada pengiriman pesan terdapat dua jenis mobile, yaitu Mobile Terminated (Handphone Penerima) dan Mobile Originated (Handphone Pengirim).

2.5.1 SMS PDU Pengirim (Mobile Originated)

Wahana Komputer (2005: 13) menyebutkan bahwa SMS PDU Pengirim adalah pesan yang dikirim dari handphone ke terminal yang

kemudian dikirimkan ke SMSC. Intinya adalah apabila kita mengirim pesan ke nomor tujuan, pesan itu akan melalui SMSC.

Pesan yang akan dikirim oleh terminal merupakan bentuk teks, sedangkan dalam pengiriman ke SMSC harus dalam bentuk PDU. Untuk itu sebelum dikirim, terminal atau handphone akan melakukan perubahan dari format teks menjadi format PDU, proses ini sering disebut encodec. 2.5.2 SMS PDU Penerima (Mobile Terminated)

Wahana Komputer (2005: 16) menyebutkan bahwa SMS PDU Penerima adalah terminal untuk menerima pesan yang datang atau masuk dari SMSC ke handphone dalam format. Pada prinsipnya pesan yang kita terima dari SMSC masih dalam format PDU setelah itu terminal handphone yang menerima pesan akan melakukan pengkodean menjadi teks, proses ini sering disebut proses decodec.

Dokumen terkait