• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Dalam dokumen AR SGRO 2012 Web Final (Halaman 131-139)

with independent auditors’ report December 31, 2012 and 2011 and

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

19. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek seluruhnya merupakan gaji dan bonus yang masih harus dibayar.

Short-term employee benefits liability represents accruals for salaries and bonuses.

20. UTANG BANK 20. BANK LOANS

a. Utang bank jangka pendek a. Short-term bank loans

2012 2011

Dalam Rupiah In Rupiah

PT Bank OCBC NISP Tbk 178.000.000 - PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank DBS Indonesia 70.000.000 22.000.000 PT Bank DBS Indonesia

Total 248.000.000 22.000.000 Total

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Sungai Rangit (lanjutan) Sungai Rangit (continued)

Pada bulan Agustus 2009, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)

In August 2009, Sungai Rangit obtained loan facilities from Mandiri, with the following details: (continued)

b. Fasilitas maksimal Rp85.000.000, digunakan untuk membiayai kebun dan pengeluaran modal serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun enam (6) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas kredit ini dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2017. Sisa saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp80.000.000 (2011: Rp85.000.000). Pada tahun 2012, Sungai Rangit telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp5.000.000.

b. Facility at the maximum credit amount of Rp85,000,000 to expand the plantation activities and capital expenditure, which is repayable in eight (8) years and six (6) months, starting from the loan agreement date. Sungai Rangit has fully utilised this loan facility and will due in December 2017. The outstanding loan as of December 31, 2012 amounted to Rp80,000,000 (2011: Rp85,000,000). In 2012, Sungai Rangit has repaid Mandiri for such credit facility amounted to Rp5,000,000.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 9,50% pada tahun 2012 (2011: 10%-10,5%). Tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest at 9.50% in 2012 (2011: 10%-10.5%). The interest will be reviewed periodically.

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik dan mesin milik Sungai Rangit (Catatan 11 dan 12).

The facilities are collateralized by landrights and buildings, including plantation, buildings and machineries of Sungai Rangit (Notes 11 and 12).

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta, mengubah Anggaran Dasar Perusahaan dan melakukan likuidasi, merger atau pengambilalihan dan mengubah susunan pemegang saham Sungai Rangit, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Sungai Rangit untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2012, Sungai Rangit telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit such as, among others, obtaining new loan or give borrowing, enter into new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets, change the Articles of Association, enter into a liquidation, merger or acquisition, change in the composition of Sungai Rangit’s shareholders, file bankruptcy, and pay interest to shareholder or affiliate companies. The loan required Sungai Rangit to fulfill certain financial ratio as mentioned in the agreements. As of December 31, 2012, Sungai Rangit has fulfilled these financial ratio as mentioned in the agreement.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) The Company and Subsidiaries (continued)

Seluruh pinjaman dari Mandiri di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik dan mesin milik Perusahaan (Catatan 11 dan 12).

The facilities are collateralized by Cultivation Rights Title, including plantation, buildings and machinery of the Company (Notes 11 and 12).

Seluruh pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan Perusahaan dapat memenuhi persyaratan rasio keuangan yang disebutkan dalam Perjanjian Kredit, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban Perusahaan kepada Bank, melakukan merger, pengambilalihan atau peleburan, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau perusahan afiliasi, kecuali pinjaman dari Entitas Anak. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

All of the loans contain certain restrictions on the Company such as, among others, obtain new loan or give borrowing unless in the ordinary course of business of the Company and the Company is able to fulfill certain financial ratio as mentioned in the loan agreement, participate in new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets which can have adverse effect to the Company’s ability to fulfill its obligation to Bank, conduct merger, acquisition or consolidation, file bankruptcy and pay interest or repay the loan to shareholder or affiliate companies, unless loan from Subsidiaries. The loan required the Company to fulfill certain financial ratio as mentioned in the loan agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

As of December 31, 2012, The Company has fulfilled these financial ratio as mentioned in the agreement.

Sungai Rangit Sungai Rangit

Pada bulan Agustus 2009, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

In August 2009, Sungai Rangit obtained loan facilities from Mandiri, with the following details:

a. Fasilitas maksimal Rp215.000.000, digunakan untuk membayar utang dari fasilitas kredit di PT Bank Central Asia Tbk, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun lima (5) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2014. Sisa saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp114.000.000 (2011: Rp154.000.000). Pada tahun 2012, Sungai Rangit telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp40.000.000.

a. Facility at the maximum credit amount of Rp215,000,000 to repay the investment credit from PT Bank Central Asia Tbk. The facility is repayable in five (5) years and five (5) months, starting from the loan agreement date. Sungai Rangit has used all of loan facilities and will due in December 2014. The outstanding loan as of December 31, 2012 amounted to Rp114,000,000 (2011: Rp154,000,000). In 2012, Sungai Rangit has repaid to Mandiri for such credit facility amounted to Rp40,000,000.

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (lanjutan) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (continued)

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 8,5%-10,25% pada tahun 2012 (2011: 10,25%- 11%). Tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan, perjanjian gadai seluruh saham milik SBF dalam National Sago Prima (“NSP”), jaminan pengalihan hak atas rekening bank milik SBF dan NSP, jaminan kebendaan fidusia atas mesin-mesin milik NSP yang berkaitan dengan pabrik tepung sagu tahap pertama, persediaan serta atas tagihan/piutang milik NSP yang dibiayai oleh bank dan pengalihan hasil tagihan asuransi atas mesin-mesin dan barang dagangan/persediaan milik NSP yang dijaminkan kepada bank.

The above facilities bear interest ranging from 8.5%-10.25% in 2012 (2011: 10.25%-11%). The interest will be reviewed periodically.

The facilities are collateralized by corporate guarantee from Company, pledge of SBF’s shares in National Sago Prima (“NSP”), assignment of current accounts of SBF and NSP in the bank, fiduciary assignment of NSP’s machinery in relation to first stage of sago starch factory, inventory and receivables which financed by bank and assignment of insurance proceed of NSP’s machinery and inventory pledged to the bank.

Pinjaman tersebut mencakup persyaratan yang membatasi hak SBF antara lain mengubah susunan pemegang saham, mengubah jenis serta bentuk usaha, memindahtangankan agunan atau harta, menerima pinjaman atau kredit baru, mengajukan permohonan pailit, bertindak sebagai penjamin, melakukan pembayaran pinjaman kepada pemegang saham dan membayar dividen kepada pemegang saham sampai tahun 2013. Pinjaman mengharuskan SBF untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2012, SBF telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on SBF such as, among others, change the composition of SBF’s shareholders, change the type and forms of business, transfer of collateral or SBF’s assets, obtain new lending, file bankruptcy, provide guarantee, pay loan to shareholder and pay dividends to shareholder until 2013. The loan required SBF to fulfill certain financial ratio as mentioned in the agreements. As of December 31, 2012, SBF has fulfilled these financial ratio as mentioned in the agreement.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah (“TH”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”)

Pada bulan Juli 2011, MBJ dan TH, Entitas Anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).

In July 2011, MBJ and TH, Subsidiaries, signed Loan Agreements with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).

MBJ dan TH mendapat fasilitas kredit investasi dari BRI masing-masing sebesar Rp127.600.000 dan Rp122.900.000, digunakan untuk refinancing dan pengembangan kebun kelapa sawit Inti. Fasilitas ini akan dilunasi dalam sepuluh (10) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk enam (6) tahun masa tenggang.

MBJ and TH obtained investment loan facilities from BRI amounted to Rp127,600,000 and Rp122,900,000, respectively, for refinancing and oil palm Inti plantation expansion. The facility is repayable in ten (10) years starting from the date of the signing of the loan agreement date including six (6) years of grace period.

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”)

Pada bulan September 2010, SBF mendapat fasilitas kredit dari DBS dengan rincian sebagai berikut:

In September 2010, SBF obtained loan facilities from DBS, with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja maksimal Rp35.000.000 digunakan untuk membiayai modal kerja Entitas Anak (National Sago Prima) yang harus dilunasi dalam satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada 2011, fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan menjadi maksimum sebesar Rp70.000.000 dan jangka waktu pinjaman telah diperpanjang satu (1) tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp70.000.000 (2011: Rp22.000.000).

a. Working capital loan facility at the maximum of Rp35,000,000 to finance the Subsidiary’s (National Sago Prima) working capital requirement which is repayable in one (1) year from the agreement date. In 2011, the loan facility has been increased to maximum amount of Rp70,000,000 and the term of the loan has been extended for one (1) year. The outstanding loan as of December 31, 2012 amounted to Rp70,000,000 (2011: Rp22,000,000).

b. Fasilitas pinjaman investasi maksimal Rp115.000.000, digunakan untuk membiayai pengeluaran modal Entitas Anak (National Sago Prima) untuk tahun 2010 sampai 2011 antara lain pembangunan infrastruktur, rehabilitasi dan penanaman kembali perkebunan sagu serta pengadaan kendaraan/peralatan dan pembangunan pabrik tepung sagu tahap pertama, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk delapan belas (18) bulan masa tenggang. SBF telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada bulan September 2018. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp112.843.750 (2011: Rp115.000.000). Pada tahun 2012, SBF telah melakukan pembayaran kepada DBS atas pinjaman investasi sebesar Rp2.156.250.

b. Investment loan facility at the maximum of Rp115,000,000, to finance the Subsidiary’s (National Sago Prima) capital expenditure requirement in 2010 until 2011 which includes the development of infrastuctures, rehabilitation and replanting of sago plantation, acquisition of vehicles/equipment and first stage of sago starch factory, which is repayable in eight (8) years from the signing date including eighteen (18) months of grace period. SBF has fully utilized the loan facility and will due in September 2018. The outstanding loan as of December 31, 2012 amounted to Rp112,843,750 (2011: Rp115,000,000). In 2012, SBF has repaid DBS for investment loan facility amounting to Rp2,156,250.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

Sawit Selatan (“SS”) dan Selatanjaya Permai (“SJP”)

Sawit Selatan (“SS”) and Selatanjaya Permai (“SJP”)

Pada bulan Agustus 2011, SS dan SJP, Entitas Anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

In August 2011, SS and SJP, Subsidiaries, signed Loan Agreements with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

SS dan SJP mendapat fasilitas kredit investasi (Pokok dan Interest During Construction “IDC”) dari BNI masing-masing sejumlah Rp244.123.689 (terbagi dalam 3 tranche) dan Rp 425.833.257 (terbagi dalam 4 tranche), digunakan untuk investasi pembangunan kebun kelapa sawit Inti, masing-masing tranche mempunyai tenor sebelas (11) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

SS and SJP obtained investment loan facilities (Principal and Interest During Construction “IDC”) from BNI totaling to Rp 244,123,689 (divided into 3 tranches) and Rp 425,833,257 (divided into 4 tranches), respectively, for oil palm plantation expansion, the facility is repayable in eleven (11) years including four (4) years of grace period for each tranche.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10% per tahun yang dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest at 10% per annum which is reviewed periodically.

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan pengganti berupa Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan kantor dan pabrik kelapa sawit milik Gunung Tua Abadi, Entitas Anak (Catatan 11 dan 12). Pinjaman di atas juga dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan.

The facilities are collateralized by replacement warranty such as, landrights including plantation, office buildings and palm oil mill of Gunung Tua Abadi, a Subsidiary (Notes 11 and 12). The facilities are also collateralized by corporate guarantee from the Company.

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak SS dan SJP antara lain untuk mengadakan merger, memindahtangankan dan/atau menyewakan perusahaan, mengubah bentuk dan status hukum perusahaan, membayar utang subordinasi, memberikan pinjaman, melakukan investasi, membagikan laba atau membayar dividen, menerima pinjaman, mengambil finance lease, mengikatkan diri sebagai penjamin, membubarkan perusahaan dan merubah susunan direksi dan komisaris perusahaan. Pinjaman mengharuskan SS dan SJP untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit. Pada tanggal 31 Desember 2012, SS dan SJP telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on SS and SJP such as, among others, enter into merger, transfer and/or lease the companies, change legal status of the companies, repay subordinated loan, provide loan, enter into investment, pay dividend, obtain loan, obtain finance lease, provide guarantee, dispose the companies and change directors’ and commissioners’ of the companies. The loans required SS and SJP to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements. As of December 31, 2012, SS and SJP have fulfilled these financial ratio as mentioned in the agreement.

Sampai dengan 31 Desember 2012, SS dan SJP telah menggunakan fasilitas pinjaman ini masing- masing sebesar Rp53.685.667 dan Rp48.916.328 (2011: Rp10.000.000 dan Rp3.957.975).

Until December 31, 2012, SS and SJP have utilized the loan facility amounted to Rp53,685,667 and Rp48,916,328 (2011: Rp10,000,000 and Rp3,957,975), respectively.Repayment of the loan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (continued)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah (“TH”) (lanjutan)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”) (continued)

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10%-10,5% per tahun (2011: 10,5%) yang dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest ranging from 10%-10.5% per annum (2011: 10.5%) which is reviewed periodically.

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan perumahan dan mesin masing-masing milik MBJ dan TH (Catatan 11 dan 12).

The facilities are collateralized by landrights including plantation, buildings and machineries of MBJ and TH (Notes 11 and 12).

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak MBJ dan TH antara lain untuk mengajukan permohonan pailit, mengikatkan diri sebagai penjamin, memperoleh pinjaman investasi, mengubah Anggaran Dasar atau susunan pengurus atau pemegang saham, membayar bunga atau utang pemegang saham dan menyewakan aset. Pinjaman mengharuskan MBJ dan TH untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit. Pinjaman juga membatasi hak MBJ dan TH, apabila tidak memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit, antara lain untuk melakukan investasi atau penyertaan modal kecuali di bidang usaha sejenis, membagi keuntungan atau cash

dividen, melakukan merger dan/atau akuisisi kecuali di bidang usaha sejenis, memberikan pinjaman kepada pemegang saham di luar core business dan memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasi, di luar piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2012, MBJ dan TH telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on MBJ and TH such as, among others, file bankruptcy, provide guarantee, obtain new loan, change the Articles of Association or management’s composition or shareholders’ composition, pay interest or principal to shareholders and leased assets. The loans require MBJ and TH to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements. The loans also restrict MBJ and TH, provided certain financial ratios as mentioned in the loan agreements was not met, among others, enter into investment unless in the same business, pay cash dividends, merger and/or acqusition unless in the same business, provide loan to shareholders beyond core business and provide loan to affiliated company, except trade receivables. As of December 31, 2012, MBJ and TH have fulfilled these financial ratio as mentioned in the agreement.

Sampai dengan 31 Desember 2012, MBJ dan TH telah menggunakan fasilitas pinjaman ini masing- masing sebesar Rp81.500.000 dan Rp40.000.000 (2011 untuk MBJ: Rp19.500.000).

Until December 31, 2012, MBJ and TH have utilized the loan facility amounted to Rp81,500,000 and Rp40,000,000, respectively (MBJ for 2011: Rp19,500,000).

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)

Perusahaan The Company

Berdasarkan perjanjian kredit pada bulan Maret 2012 yang telah diubah pada bulan Agustus dan Desember 2012, Perusahaan mendapat fasilitas dari OCBC NISP dengan rincian sebagai berikut:

Based on loan agreement in March 2012 as amended in August and December 2012, the Company obtained facilities from OCBC NISP with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja tanpa agunan sebesar Rp300.000.000, berjangka waktu satu (1) tahun, digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek Grup. Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 8,5%- 8,75% per tahun dan dapat ditinjau kembali secara periodik.

a. Uncommitted working capital loan facility of Rp300,000,000, a term of one (1) year, to finance the Group’s working capital requirement. The facility bears interest at 8.5%-8.75% per annum and will be reviewed periodically.

b. Fasilitas transaksi valuta asing tanpa agunan sebesar AS$5.000.000, digunakan untuk memfasilitasi pembelian dan/atau penjualan mata uang asing pada nilai spot untuk keperluan usaha.

b. Uncommitted foreign exchange transaction facility of US$5,000,000, to facilitate purchase and/or sale of foreign currency based on spot rate for operation purpose.

Pinjaman mencakup persyaratan diantaranya membatasi hak Perusahaan antara lain melikuidasi atau membubarkan Perusahaan, penggabungan usaha, akuisisi, konsolidasi dan/atau usaha patungan dengan Perusahaan lain, kecuali untuk bidang usaha yang sejenis, pengurangan modal, pengalihan harta, mengikatkan diri dalam kewajiban lain dan memperoleh pinjaman, membuat hak jaminan lain, terikat dalam suatu transaksi material dengan seseorang atau badan hukum lain kecuali dalam konsep bisnis yang wajar, penghentian kegiatan usaha dan pembayaran lebih cepat/awal kepada pihak ketiga. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian pinjaman. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on the Company such as, among others, liquidate or dispose the Company, merger, acquisition, consolidate and/or joint venture with other Company, except for a similar industry, reduction of capital, transfer of asset, engage in other liabilities and obtain loans, make other guarantee, bound in a material transaction with a person or legal entity unless in a reasonable business, suspend operation and early payment to third party. The loan required the Company to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements. As of December 31, 2012, The Company has fulfilled these financial ratio as mentioned in the agreement.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp178.000.000.

The outstanding loan as of December 31, 2012 amounted to Rp178,000,000.

Lanang Agro Bersatu (“LAB”) Lanang Agro Bersatu (“LAB”)

Pada bulan Agustus 2012, LAB mendapat fasilitas kredit investasi (Pokok dan Interest During Construction “IDC”) dari BNI sejumlah Rp323.000.000 (terbagi dalam 3 tranche), digunakan untuk investasi pembangunan kebun kelapa sawit, fasilitas kredit investasi tersebut mempunyai tenor sebelas (11) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap

tranche.

In August 2012, LAB obtained investment loan facilities (Principal and Interest During Construction “IDC”) from BNI totaling Rp323,000,000 (divided into 3 tranches), for oil palm plantation expansion, the facilities are repayable in eleven (11) years including four (4) years of grace period for each tranche.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10,5% per tahun yang dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest at 10.5% per

Dalam dokumen AR SGRO 2012 Web Final (Halaman 131-139)

Dokumen terkait