• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam dokumen Laporan Keuangan Tahun 2011 (Halaman 41-44)

Sifat Pihak Berelasi

a. PT PLN (Persero) dan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero) (YPK) merupakan pemegang saham Perusahaan. b. Pemerintah Republik Indonesia merupakan

pemegang saham PT PLN (Persero) dan Badan Usaha Milik Negara.

c. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Indonesia Power dan PT Pelayanan Listrik Nasional Batam. d. Dewan Komisaris dan Direksi merupakan

personil manajemen kunci Perusahaan.

Nature of Relationship

a. PT PLN (Persero) and Yayasan Pendidikan and Kesejahteraan PT PLN (Persero) are the stockholders of the Company.

b. The Government of the Republic of Indonesia is the shareholder of PT PLN (Persero) and State-Owned Enterprises.

c. The Companies whose shareholders together with the Company's major shareholder are PT Indonesia Power and PT Pelayanan Listrik Nasional Batam.

d. Board of Commissioners and Directors is a member of the key management of the Company.

Saldo dan Transaksi Dengan Pihak Berelasi Balances and Transactions with Related Parties

Catatan/

Notes

Rp % *) Rp % *)

Kas dan setara kas 5 Cash and cash equivalent

Bank Mandiri 88.876.258.522 32,15% 85.896.458.646 51,86% Bank Mandiri

Bank Negara Indonesia 60.532.573.155 21,89% 10.000.000.000 6,04% Bank Negara Indonesia

Sub jumlah 149.408.831.677 54,04% 95.896.458.646 57,90% Subtotal

Piutang Usaha 6 Trade Accounts receivables

PT PLN (Persero) 20.077.787.131 7,26% 14.170.211.461 8,56% PT PLN (Persero)

PT Bajradaya Sentranusa 2.170.211.139 0,79% 6.425.847.291 3,88% PT Bajradaya Sentranusa

PT Pelayanan Listrik Nasional Batam 340.055.000 0,12% 415.510.000 0,25% PT Pelayanan Listrik Nasional Batam

PT Indonesia Power 270.897.000 0,10% 270.897.000 0,16% PT Indonesia Power

PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan - - 166.925.000 0,10% PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan

Sub jumlah 22.858.950.270 8,27% 21.449.390.752 12,95% Subtotal

Piutang lain-lain Other receivable

PT PLN (Persero) 1.270.388.709 0,46% 1.131.946.788 0,68% PT PLN (Persero)

Kekurangan penagihan atas pengakuan Excess cost on recognition of contract

pendapatan kontrak - PT PLN (Persero) 49.703.517.012 17,98% 2.048.678.373 1,24% revenue - PT PLN (Persero)

Jumlah 223.241.687.668 80,75% 120.526.474.559 72,77% Total

Utang lain-lain Other payables

PT PLN (Persero) 108.858.010 0,11% 41.131.466 0,12% PT PLN (Persero)

Kelebihan penagihan atas pengakuan Excess billing on recognition of contract

pendapatan kontrak 54.672.448.112 52,28% 1.053.180.637 3,15% revenue recognition

Jumlah 54.781.306.122 52,39% 1.094.312.103 3,27% Total

*) Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan/Percentage to related total assets/liabilities/revenues/expenses

2011 2010

Catatan/

Notes

Rp % *) Rp % *)

Pendapatan jasa konsultasi 17 Revenue from consulting services

PT PLN (Persero) 172.675.702.023 94,28% 158.312.038.756 94,46% PT PLN (Persero)

PT Indonesia Power 940.571.500 0,51% 1.087.575.000 0,65% PT Pelayanan Listrik Nasional Batam

PT Pelayanan Listrik Nasional Batam 792.175.000 0,43% 415.510.000 0,25% PT Indonesia Power

PT Bajradaya Sentranusa 487.277.127 0,27% 5.451.027.409 3,25% PT Bajradaya Sentranusa

PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan - 0,00% 151.750.000 0,09% PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan

Jumlah 174.895.725.650 95,49% 165.417.901.165 98,70% Total

Sewa gedung Building lease

PT PLN (Persero) 8 2.087.972.148 4,19% 614.662.620 1,70% PT PLN (Persero)

*) Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan/Percentage to related total assets/liabilities/revenues/expenses

2011 2010

a. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT PLN (Persero) yang meliputi pekerjaan jasa konsultasi studi kelayakan PLTU skala kecil di 33 lokasi luar Jawa.

a. The Company entered into an agreement with PT PLN (Persero) which includes consulting services of feasibility study small-scale power plant in 33 locations outside Java.

b. Perusahaan mempunyai piutang kepada

PT PLN (Persero) sebesar

Rp 1.233.678.480 atas cuti pegawai PT PLN (Persero) yang bekerja di Perusahaan sebagai Direksi dan Manajer Senior yang dibayarkan dulu oleh Perusahaan.

b. The Company has receivables to PT PLN (Persero) amounted to Rp 1,233,678,480 for long service leave allowance of employees of PT PLN (Persero) who work in the Company as Directors and Senior Managers that paid first by the Company. c. Perusahaan memberikan kompensasi

kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, fasilitas, tunjangan, insentif dan tantiem sebesar Rp 5.257.883.887 tahun 2011 dan Rp 2.434.590.722 tahun 2010.

c. The Company provided compensation to its commissioners and directors, which includes salaries, facilities, allowances, incentives and bonus amounting to Rp 5,257,883,887 in 2011 and Rp 2,434,590,722 in 2010.

Dalam kompensasi tahun 2011 dan 2010 kepada komisaris dan direksi termasuk tantiem tahun 2011 dan 2010 masing- masing sebesar Rp 1.744.908.739 dan Rp 553.560.000 yang diberikan atas dasar keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.

Based on the General Stockholders’

Meeting, the benefit payment to commissioners and directors in 2011 and 2010, included the 2011 and 2010 bonus of Rp 1,744,908,739 and Rp 553,560,000, respectively.

d. Pada tanggal 12 Oktober 2010, Perusahaan mendapatkan surat dari PT PLN (Persero) yang menugaskan Perusahaan untuk

melaksanakan pembangunan dan

pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB) di 4 (empat) lokasi yaitu (i) Tanjung Batu, Sumatera Selatan, kapasitas 8 MW (ii) Putussibau, Kalimantan Barat, kapasitas 8 MW (iii) Selayar, Sulawesi Selatan, kapasitas 8 MW dan (iv) Tanjung Pandan, Bangka Belitung, kapasitas 5 MW. Ruang lingkup penugasan tersebut mencakup pembuatan dokumen penawaran dan dokumen lelang secara lengkap untuk Engineering Procurement and Construction (EPC) dan dokumen yang diperlukan untuk listrik swasta (IPP) serta melaksanakan pemilihan lahan dan suplemen studi kelayakan untuk proyek pembangkit PLTGB tersebut. Pada bulan Agustus dan September 2011, Perusahaan

mendapat mendapatkan penugasan

tambahan lokasi pembangunan PLTGB masing-masing di Rokan Hilir, Riau, kapasitas 8 MW dan Moutong, Sulawesi Tengah, kapasitas 8 MW. Penugasan ini ditargetkan selesai sebagian pada akhir 2012 dan secara keseluruhan pada tahun 2013.

d. On October 12, 2010, the Company obtained assignment letter from PT PLN (Persero) to perform construction and operation of coal gas power plant (PLTGB) in 4 locations as follow (i) Tanjung Batu, South Sumatera, with capacity of 8 MW (ii) Putussibau, West Kalimantan, with capacity of 8 MW (iii) Selayar, South Sulawesi, with capacity of 8 MW and (iv) Tanjung Pandan, Bangka Belitung, with capacity of 5 MW. The scope of work from the assignment covered complete preparation of bidding documents for Engineering Procurement and Construction (EPC) and Independent Power Producer (IPP), and site selection and supplement feasibility study for the PLTGB. In August and September 2011, the Company is assigned to have two additional PLTGB constructions in Rokan Hilir, Riau and Moutong, Central Sulawesi, with capacity of 8 MW, respectively. The projects are planned to be completed partially by the end of 2012 and entirely in 2013.

Sehubungan dengan penugasan tersebut, bahan bakar dipasok dari PT PLN (Persero), sehingga struktur pembayaran hanya terdiri dari pengembalian biaya modal investasi dan biaya modal operasi. Selama tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pengadaan tanah untuk daerah Putussibau dan Tanjung Batu, sedangkan daerah lainnya masih dalam proses survei dan koordinasi dengan Pemda setempat.

In relation with the assignments, the fuel for the PLTGB will be supplied by PT PLN (Persero), which resulted the payment structure will only consists of return on investment capital and return on operating capital. During 2011, the Company has made land acquisition in Putussibau and Tanjung Batu, while other locations are still in the survey process and in coordination with local government.

Semua biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan PLTGB berasal dari dana intern Perusahaan serta dari pinjaman pemegang saham, yang akan diperoleh setelah perjanjian pembelian tenaga listrik disetujui.

All expenses incurred in relation with the construction of PLTGB are funded by the

Company’s fund and from shareholder loan, which will be obtained once the electricity purchase agreement has been approved.

Dalam dokumen Laporan Keuangan Tahun 2011 (Halaman 41-44)

Dokumen terkait