Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)
Capital Increase without Pre-emptive Rights (NPR Issue)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 10 Januari 2018, dengan Akta Notaris No. 20 dari Chandra Lim, S.H., LL.M, pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
In the Extraordinary General Meeting held on January 10, 2018, with a Notarial Deed No. 20 from Chandra Lim, S.H., LL.M on the same date, the Company’s shareholders approved to:
i) Menyetujui keseluruhan rencana Perseroan untuk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dalam jumlah sebanyak-banyaknya 564.003.244 saham atau setara dengan 10%
dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan;
i) Approve the overall Company’s plan to Capital Increase without Pre-emptive Rights in a maximum of 564,003,244 shares or equivalent to 10% of the total issued and paid-up capital of the Company (“NPR Issue”);
ii) Memberikan kuasa dan kewenangan kepada Direksi Perseroaan untuk melaksanakan negosiasi atau mengambil segala tindakan yang dianggap baik sehubungan dengan rencana transaksi tersebut diatas, termasuk penentuan harga penerbitan saham dalam PMTHMETD tersebut, yang dapat dilakukan dalam satu atau beberapa kali transaksi dalam jangka waktu 2 tahun sejak rapat ini;
ii) Granting the authorization to the Board of Directors of the Company to conduct negotiations or to take all reasonable actions in relation to the above mentioned transaction plans, including the determination of the price of the issuance of shares under the NPR Issue, which shall be made in one or more transactions within a period of 2 (two) years from the date of EGMS;
iii) Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan jumlah saham yang sesungguhnya yang telah dikeluarkan Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan PMTHMETD baik dalam satu atau beberapa kali transaksi;
iii) Granting the authorization to the Board of Commissoners of the Company to declare the actual number of shares that the_Company shall issue in connection with the implementation of the NPR Issue in one or more transactions;
Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (“Program MESOP”)
Management and Employee Stock Ownership Program (“MESOP Program”)
Perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 25 Juni 2018. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham Perusahaan menyetujui keseluruhan rencana Perusahaan untuk melaksanakan Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan Perusahaan (Management and Employee Stock Ownership Program) (“Program MESOP”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 14.100.000 lembar saham atau setara dengan 0,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan.
The Company held the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2018. In the Annual General Meeting of Shareholders, the shareholders approved the overall Company’s plan to implement the Management and Employee Stock Ownership Program ("MESOP Program") with a maximum of 14,100,000 shares or 0.25% of the Company’s issued and fully paid share capital.
Pada tanggal 27 Desember 2019, Perusahaan telah menerbitkan 2.242.800 saham atas Pelaksanaan I Program MESOP (Catatan 28).
On December 27, 2019, The Company issued 2,242,800 shares for the implementation I of MESOP program (Note 28).
Entitas anak Subsidiaries
SCM SCM
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)
Capital Increase without Pre-emptive Rights (NPR Issue)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 20 Februari 2018, dengan Akta Notaris No. 21 dari Chandra Lim, S.H., LL.M, pada tanggal yang sama, pemegang saham SCM setuju untuk:
In the Extraordinary General Meeting held on February 20, 2018, with a Notarial Deed No. 21 from Chandra Lim, S.H., LL.M on the same date, SCM’s shareholders approved to:
i) Menyetujui keseluruhan rencana SCM untuk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dalam jumlah sebanyak-banyaknya 1.462.160.123 saham atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor SCM;
i) Give approval to the overall plan of SCM for the Addition of Capital Without Pre-emptive Rights (“NPR Issue”) in the maximum amount of 1,462,160,123 shares or equivalent to 10%
of the issued and fully paid shares of SCM;
ii) Memberikan kuasa dan kewenangan kepada Direksi SCM untuk melaksanakan negosiasi atau mengambil segala tindakan yang dianggap baik sehubungan dengan rencana transaksi tersebut di atas, termasuk penentuan harga penerbitan saham dalam PMTHMETD tersebut, yang dapat dilakukan dalam satu atau beberapa kali transaksi dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal rapat;
ii) Give authorization to Board of Directors of SCM to conduct negotiations or to take all reasonable actions regarding the above mentioned plan, including the price of the issuance of shares under the NPR Issue which shall be made in one or more transactions within 2 (two) years from the date of the Extraordinary General Meeting;
iii) Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris SCM untuk menyatakan jumlah saham yang sesungguhnya yang telah dikeluarkan SCM sehubungan dengan pelaksanaan PMTHMETD baik dalam satu atau beberapa kali transaksi.
iii) Give authorization to Board of Commissioners of SCM to declare a number of shares which had been issued by SCM in connection with the execution of the NPR Issue in one or more transactions.
SCM telah melaksanakan PMTHMETD pada tanggal 28 Mei 2019 dengan menerbitkan sebanyak 147.179.067 saham baru dengan nilai nominal Rp50 (angka penuh) per saham, pada harga pelaksanaan sebesar Rp2.446 (angka penuh) per saham yang diambil oleh Perusahaan. Dana yang diterima SCM setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD dipergunakan untuk akuisisi saham-saham beberapa perusahaan media yaitu BVI, KLN dan VDC (Catatan 1c).
SCM has conducted an NPR Issue on May 28, 2019 by issuing 147,179,067 new shares with a par value of Rp50 (full amount) per share, and an issue price of Rp2,446 (full amount) per share, which were all subscribed by the Company. The funds received by SCM after deducting the NPR Issue’s related costs were used to acquire shares of several media companies: BVI, KLN and VDC (Note 1c).
Kecuali Dinyatakan Lain)
39. PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND INFORMATION (continued)
Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)
SCM (lanjutan) SCM (continued)
Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (“Program MESOP”)
Management and Employee Stock Ownership Program (“MESOP Program”)
SCM menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 25 Juni 2018. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham SCM menyetujui keseluruhan rencana SCM untuk melaksanakan Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan SCM (Management and Employee Stock Ownership Program) (“Program MESOP”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 40.000.000 lembar saham atau setara dengan 0,27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh SCM.
SCM held the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2018. In the Annual General Meeting of Shareholders, SCM’s shareholders approved the overall SCM’s plan to implement the Management and Employee Stock Ownership Program ("MESOP Program") with a maximum of 40,000,000 shares or equivalent to 0.27% of SCM’s issued and fully paid share capital.
Dewan Komisaris SCM telah memutuskan untuk menyetujui Program MESOP dengan menerbitkan saham baru SCM kepada manajemen dan karyawan sebesar 5.892.000 saham, sehingga jumlah modal disetor dan ditempatkan menjadi 14.774.672.301 saham, sebagaimana diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., No. 20 tanggal 9 Desember 2019.
SCM’s Board of Commissioners decided to approve MESOP Program by issuing SCM’s new shares to management and employee amounted 5,892,000 shares, therefore the numbers of authorized and fully paid share capital are 14,774,672,301 shares, as notarized by Deed No.
20 dated December 9, 2019 of Aulia Taufani, S.H.
SCTV dan IVM SCTV and IVM
a. Perjanjian "Nationwide Policy” a. “Nationwide Policy” agreement Pada tahun 1993, SCTV dan PT Rajawali Citra
Televisi Indonesia (“RCTI”) mengadakan perjanjian "Nationwide Policy" dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam bentuk perjanjian kerjasama, yang mencakup, antara lain:
In 1993, SCTV entered into a “Nationwide Policy” agreement with PT Rajawali Citra Televisi (“RCTI”) for nationwide broadcasting activities, which is further stated in the collaborative agreement, which covered, among others, the following:
Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing.
The joint procurement of land, construction of transmitter buildings and the related facilities in several cities in Indonesia for their respective operations.
Pengaturan pembagian beban operasi yang timbul.
The allocation of operating expenses incurred.
Bagian SCTV atas beban operasi yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan - Penyiaran” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim (Catatan 33).
SCTV’s shares in the operating expenses jointly shared with RCTI is presented as part of
“Cost of Revenues - Broadcasting” account in the interim consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 33).
Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)
SCTV dan IVM (lanjutan) SCTV and IVM (continued)
b. Perjanjian sewa satelit b. Satellite lease agreement SCTV mengadakan perjanjian sewa dengan
PT Indosat Tbk (“Indosat”), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C, yang mana telah dilakukan beberapa kali perubahan.
Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 22 September 2015, penyewaan transponder diperpanjang selama 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2015 sampai 31 Maret 2020, dengan peningkatan biaya sewa menjadi sebesar Rp6,98 miliar per tahun untuk periode Agustus - September 2015 dari sebelumnya sebesar AS$525.000 per tahun, meningkat lagi menjadi Rp9,98 miliar per tahun untuk periode Oktober 2015 - Maret 2016, dan meningkat menjadi Rp13,58 miliar per tahun untuk periode dimulai April 2016 seiring dengan peningkatan kapasitas transponder yang digunakan.
SCTV has a lease agreements with PT Indosat Tbk (“Indosat”), for the use of a transponder in the Palapa C Satellite, which has been amended several times. Based on the latest amendment dated September 22, 2015, the lease of the transponder is extended for 5 (five) years starting August 1, 2015 until March 31, 2020, with increment annual rental fee to become Rp6.98 billion for the period August - September 2015 from previously US$525,000 per year, increased again to become Rp9.98 billion per year for the period October 2015 - March 2016, and increased again to become Rp13.58 billion per year for the period started from April 2016 consistent with the increment of transponder capacity usage.
Perjanjian ini telah dinovasi pada tanggal 1 Mei 2017 menjadi perjanjian antara SCTV, IVM, OMNI dan Indosat dengan pembagian biaya sesuai dengan kapasitas transponder yang digunakan oleh masing-masing perusahaan dengan total biaya Rp11,25 miliar per tahun.
This aggrement was novated on May 1, 2017 into an aggrement between SCTV, IVM, OMNI and Indosat with cost sharing based on the usage of transponder capacity by each company with total cost of Rp11.25 billion per year.
Total sewa transponder berjumlah Rp4,98 miliar dan Rp5,64 miliar masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim (Catatan 33).
The rental expenses of the transponder of Rp4.98 billion and Rp5.64 billion for the six-month periods ended June 30, 2020 and 2019, respectively, are presented as part of “Cost of Revenues - Satellite and Transmission”
account in the interim consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 33).
c. Pembangunan dan operasional stasiun relay c. Development and operation of relay station SCTV, RCTI dan IVM bekerja sama untuk
pembangunan dan operasional stasiun relay.
Biaya pengadaan tanah, pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan IVM dan dibagi sama rata.
SCTV, RCTI and IVM entered into an agreement for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and IVM shall equally bear the expenses in relation to the acquisition of land, development, acquisition and operation of equipment.
Kecuali Dinyatakan Lain)
39. PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND INFORMATION (continued)
Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)
SCTV dan SCM SCTV and SCM
Pada tanggal 12 Mei 2006, SCM dan SCTV mengadakan perjanjian sewa secara terpisah, selanjutnya diubah pada tanggal 4 Juni 2007 dan 27 Agustus 2007, dengan PT Manggala Gelora Perkasa (“MGP”), dimana SCM dan SCTV secara terpisah akan menyewa gedung perkantoran Senayan City Office Tower (SCTV Tower) yang digunakan sebagai ruang kantor, ruang studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung perkantoran tersebut dengan jumlah nilai sewa sebesar Rp99,65 miliar untuk SCM dan Rp85,11 miliar untuk SCTV.
On May 12, 2006, SCM and SCTV entered into a separate rental agreement, as further amended on June 4, 2007 and August 27, 2007, with PT Manggala Gelora Perkasa (“MGP”) whereby SCM and SCTV rent certain separate areas of an office tower known as Senayan City Office Tower (SCTV Tower) which are used for office spaces, studio spaces and studio support area including the right to use common areas in the office tower with total rental fees amounting to Rp99.65 billion for SCM and Rp85.11 billion for SCTV.
Pada tanggal 20 Oktober 2008, SCTV menyewa ruang tambahan di gedung perkantoran SCTV Tower dari MGP dengan nilai sewa sebesar Rp10,23 miliar dan pada bulan Februari 2009 SCTV membayar tambahan nilai sewa sebesar Rp3,20 miliar berdasarkan hasil pengukuran kembali.
On October 20, 2008, SCTV leased an additional office space in SCTV Tower with total rental fee amounting to Rp10.23 billion and in February 2009 SCTV paid an additional rental fee amounting to Rp3.20 billion based on remeasurement result.
Pada tanggal 16 April 2015, MGP mengenakan kenaikan biaya sewa dikarenakan penambahan infrastruktur kepada SCM dan SCTV dengan tambahan biaya sewa masing-masing sebesar Rp7,94 miliar dan Rp8,53 miliar. SCM dan SCTV telah membayar seluruh tambahan nilai sewa ini.
On April 16, 2015, MGP charged additional base rent due to infrastructure improvements to SCM and SCTV with additional rental fees amounting Rp7.94 billion and Rp8.53 billion, respectively.
SCM and SCTV have paid fully all these additional rental fees.
Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
In connection with these agreements, the significant terms and conditions that have to be met are as follows:
- Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 (dua) tahun kepada MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara MGP dan BPGBK.
Pada akhir masa sewa, SCM dan SCTV memiliki hak opsi pertama untuk memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari BPGBK kepada MGP di bawah syarat dan kondisi baru.
- The terms of the rental will expire on March 2041 or 2039, if Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (the ultimate owner of the landrights where the tower is located) will not grant the 2 (two) years grace period to MGP as stipulated in the cooperation agreement between MGP and BPGBK.
At the end of the rental period, SCM and SCTV shall have the first option to extend the rental period to another period subject to the granting of the additional terms from BPGBK to MGP under new terms and conditions.
Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)
SCTV dan SCM (lanjutan) SCTV and SCM (continued)
Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
In connection with these agreements, the significant terms and conditions that have to be met are as follows: (continued)
- Apabila MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 (dua) tahun dari BPGBK, nilai sewa sejumlah Rp99,65 miliar untuk SCM dan Rp85,11 miliar untuk SCTV akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 (dua) tahun.
- If MGP could not get the 2 (two) years grace period from BPGBK, the rental fee amounting to Rp99.65 billion for SCM and Rp85.11 billion for SCTV will be proportionally reduced equivalent to 2 (two) years.
- Total porsi sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh SCTV kepada MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika SCM dan SCTV akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada setiap pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.
- The portion of the total base rent for the amount of Rp643.15 million shall be settled by SCTV by giving commercial time to MGP in terms of advertising hours. If SCM and SCTV will pay all or part of the outstanding fixed based rents on every installment payment, the parties should agree with the new calculation, without any penalty.
- SCM dan SCTV harus membayar di muka secara triwulanan biaya pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi PT MGP yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.
- SCM and SCTV shall pay quarterly, in advance, service charges at certain amounts to cover the operating costs of PT MGP subject for annual increases in addition to the base rent payments.
- SCM dan SCTV diharuskan membayar secara triwulanan kepada MGP dalam jumlah tertentu setiap meter persegi tetapi secara keseluruhan tidak melebihi $AS900.000 pada setiap waktu selama masa sewa sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang disepakati oleh semua pihak.
Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membiayai perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada SCM dan SCTV.
- SCM and SCTV are required to pay quarterly to MGP at certain amounts per square meter but not to exceed US$900,000 in aggregate at any time during the term of the leases as sinking funds to be deposited at a joint account in a bank agreed by all parties.
The sinking fund shall be utilized to finance the major repair of the office tower, major replacement of machineries and equipment and major repair of main facilities as referred in the agreement. Any remaining balances of the sinking fund at the end of rental period shall be refunded to SCM and SCTV.
Saldo sewa dibayar di muka yang akan diamortisasi dalam waktu 1 tahun disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar Dimuka” (Catatan 8), sedangkan untuk bagian jangka panjang disajikan dalam “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” (Catatan 13) pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The total outstanding prepaid rental that will be amortized in a year is presented as part of
“Prepaid Expenses” account (Note 8), and the long-term portion is presented as “Prepaid Long-term Rent” account (Note 13) in the consolidated statement of financial position.
Kecuali Dinyatakan Lain)
39. PERJANJIAN DAN INFORMASI PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND INFORMATION (continued)
Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)
CMW CMW
Perjanjian Lisensi Konsumen BBM Consumer BBM License Agreement
Pada tanggal 27 Juni 2016, Creative Media Works Pte. Ltd. (“CMW”), Singapura, dan BlackBerry Limited (“BlackBerry”), Kanada, menandatangani Perjanjian Lisensi Konsumen BBM, terkait dengan chat messaging platform, BBM.
On June 27, 2016, Creative Media Works Pte. Ltd.
(“CMW”), Singapore, and BlackBerry Limited (“BlackBerry”), Canada, entered into a Consumer BBM License Agreement in relation to the chat messaging platform, BBM.
Sesuai dengan ketentuan pada Perjanjian tersebut, CMW:
Pursuant to the terms of this Agreement, CMW:
i) Telah mendapatkan lisensi sesuai dengan Konsumen BBM di Wilayah, yang lisensinya eksklusif dalam Area Eksklusif dan sebaliknya non-eksklusif ("Lisensi untuk Konsumen BBM Konsumen"), dan merek dagang dan merek BlackBerry yang terkait dengan Konsumen BBM berdasarkan "Lisensi Merek BlackBerry," dan, bersama-sama dengan lisensi untuk Konsumen BBM, "Lisensi";
i) Has obtained a license to Consumer BBM in the Territory, which license is exclusive within the Exclusive Field and otherwise non-exclusive (“License to Consumer BBM”), and to BlackBerry’s trademarks and branding associated with Consumer BBM pursuant to the “BlackBerry Trademark License,” and, together with the License to Consumer BBM, the “Licenses”;
ii) Akan mengoperasikan, dan bertanggung jawab untuk operasional, CMW BBM dalam lingkup Lisensi untuk Konsumen BBM;
ii) Will operate, and be responsible for operating, CMW BBM within the scope of the License to Consumer BBM;
iii) Akan mengembangkan dan menyediakan perangkat keras, infrastruktur, keahlian, dan pengetahuan, termasuk menurut Rencana Transisi, untuk mendukung operasional dari CMW BBM dalam lingkup Lisensi untuk Konsumen BBM;
iii) Will develop and procure hardware, infrastructure, expertise, and know-how, including pursuant to a Transition Plan, to support the operation of CMW BBM within the scope of the License to Consumer BBM;
iv) Mengembangkan dan meningkatkan BBM
iv) Mengembangkan dan meningkatkan BBM