• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Dalam dokumen LKFS Bayan Resources 0314 (Halaman 82-99)

III. Saling hapus antar instrumen keuangan Offsetting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian kerjasama b. Cooperation agreement

DPP DPP

Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2026.

On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan

Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement valid until 19 December 2026.

c. Kontrak jasa bongkar muat batubara c. Coal handling services contracts

DPP DPP

Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., PT Bharinto Ekatama dan PT Indo Tambangraya Megah Indonesia untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 4,5 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.

On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., PT Bharinto Ekatama and PT Indo Tambangraya Megah Indonesia to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 1 January 2014, the Company agreed to handle 4.5 million metric tonnes of coal per annum and the agreement was extended until 31 December 2014.

PIK PIK

Pada tanggal 21 Januari 2014, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan dengan tanggal 18 Februari 2016.

On 21 January 2014, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2016. d. Jaminan reklamasi d. Reclamation guarantees

Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masing-masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode- periode tersebut.

The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if the following individual company does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.

Berikut adalah jaminan reklamasi yang telah disediakan oleh Grup melalui bank Garansi.

Reclamation guarantees which have been provided through bank guarantee by the Group are as follow:

Entitas/Entity Tahun/Year Bank Jumlah/Amount Setara/Equivalent

PIK 2010-2014 ANZ Rp 15,620,316,089 US$1,369,723

GBP* 2010-2016 ANZ Rp 47,426,278,130 US$4,158,741 WBM* 2010-2014 ANZ Rp 17,628,074,704 US$1,545,780 FKP* 2010-2014 ANZ Rp 10,819,183,364 US$948,718 MCM* 2010-2014 BPD Kaltim Rp 5,625,464,223 US$493,289 BT* 2009-2013 ANZ Rp 3,694,133,088 US$323,933 FSP* 2009-2013 ANZ Rp 2,912,499,610 US$255,393

TSA* 2010-2014 ANZ Rp 2,483,516,788 US$217,776

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

e. Komitmen sewa operasi e. Operating lease commitment

Grup Group

Pada tanggal 1 November 2012, Grup mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 1 Maret 2013.

On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years as of 1 March 2013.

Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payment under non-cancellable operating leases are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/

March December

2014 2013

Tidak lebih dari 1 tahun 1,454,880 1,454,880 Not later than 1 year Tidak lebih dari 1 tahun namun Later than 1 year and not kurang dari 5 tahun 5,819,520 5,819,520 later than 5 years Lebih dari 5 tahun 5,698,280 6,062,000 Later than 5 years

12,972,680 13,336,400 f. Perjanjian pengangkutan batubara f. Barging agreement

ML ML

Pada tanggal 9 Juli 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.

On 9 July 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.

g. Komisi keagenan g. Agency fees

Perusahaan, TSA, WBM, GBP dan PIK The Company, TSA, WBM, GBP and PIK Perusahaan, TSA, WBM, GBP dan PIK memiliki

beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelanggan- pelanggan tersebut.

The Company, TSA, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum h. Litigation

Perusahaan The Company

Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$673.448) sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya yang menolak permohonan kasasi dari Haji Asri. Penggugat melalui kerabatnya mengajukan permohonan pemeriksaan uji material atas keputusan Mahkama Agung, yaitu tingkat banding terakhir dalam sistem pengadilan Indonesia.

On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$673,448) as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which subsequently upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. The claimant, through his next-of-kin has filed an application for a judicial review of the Suprme Court decision, which is the final level of appeal available under the Indonesian court system.

Perusahaan bukan pihak langsung dalam hal ini, hanya disebut sebagai turut Tergugat untuk memastikan pihaknya terikat dengan keputusan Pengadilan.

The Company is not a direct party in this matter has merely been named as a co-Defendant to ensure that it is bound by the decision of the Court.

Pada tanggal 27 Desember 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) dan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”) menuntut Bayan International Pte Ltd dan Perusahaan terkait perselisihan dalam ventura bersama antara Perusahaan dan BCBCS dan Bayan International Pte Ltd yang bertindak sebagai penjamin ventura bersama KSC di Pengadilan Tinggi Republik Singapura. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) menuduh Perusahaan telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ventura bersama, karena Perusahaan menghentikan pendanaan ventura bersama dan menghentikan pasokan batubara ke KSC.

On 27 December 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) and Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (”BCBC”) filed suits against Bayan International Pte Ltd and the Company regarding a dispute in a joint venture the Company and BCBCS and Bayan International Pte Ltd acts as guarantors of KSC Joint Venture in the High Court of the Republic of Singapore. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) claim that the Company is in breach of the Joint Venture deed because it has ceased funding to the Joint Venture and ceased the supply of coal to KSC.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) Pada tanggal 21 Februari 2012, Perusahaan dan

Bayan International Pte Ltd masing-masing mengajukan pembelaan mereka. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengajukan klaim balasan melawan BCBCS dan WEC atas pelanggaran kententuan ventura bersama dan menuntut kompensasi kerugian secara spesifik sebesar AS$58.991.213 dan kerugian secara umum untuk diperiksa oleh pengadilan. Proses pengadilan saat ini sedang berlangsung. Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan tidak melanggar dan bahwa BCBCS/BCBC/WEC faktanya telah melakukan pelanggaran dan tidak ada kontijensi yang perlu dipertimbangkan.

On 21 February 2012, the Company and Bayan International Pte Ltd lodged their respective defense. On the same date, the Company also filed a counter claim against BCBCS and WEC for breach of the joint venture deed, claiming special damages of US$58,991,213 and general damages to be assessed by the court. The court proceedings are currently ongoing. The Managements view is that the Company is not in breach and that BCBCS/BCBC/WEC are in fact in breach and that no contingencies are deemed necessary.

BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan oleh dan untuk satu pihak di Australia Barat atas saham-saham Kangaroo Resources Limited yang dimiliki Bayan. Bayan yakin perintah pembekuan tersebut telah secara keliru dijatuhkan Mahkamah Agung Australia Barat dan saat ini mempertanyakan keabsahan perintah tersebut.

BCBCS had also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia on the shares of Kangaroo Resources Limited held by Bayan. Bayan believes the freezing order was wrongly granted by the Supreme Court of Western Australia and is currently challenging the the validity of the said freezing order.

TSA TSA

Pada tanggal 14 Juli 2011, TSA telah menerima Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk hadir dimuka Pengadilan Kutai Barat sehubungan dengan gugatan perdata yang didaftarkan oleh Sayu dan Kedam (“Para Penggugat”) terhadap TSA sebagai salah satu tergugat. Dalam gugatan tersebut, Para Penggugat menggugat TSA telah melakukan kegiatan penambangan di lokasi yang diakui oleh Para Penggugat sebagai miliknya dan menuntut sebesar Rp 13.406.000.000 (AS$1.175.552) sebagai kompensasi.

On 14 July 2011, TSA received a Summons from the District Court of South Jakarta to appear before the Court of Kutai Barat related to a civil suit which was registered by Sayu and Kedam (the “Plaintiffs”) against TSA as one of defendants. In such lawsuit, the Plaintiffs alleges TSA has conducted mining operations on land owned by the plaintiffs and have claimed an amount of Rp 13,406,000,000 (US$1,175,552) as compensation.

Pada tanggal 14 Juni 2012, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kutai Barat telah membatalkan gugatan yang dibuat oleh Para Penggugat dan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Samarinda. Pada tanggal 3 Juni 2013, Pengadilan Tinggi Samarinda mengeluarkan keputusannya yang menegaskan kembali keputusan Pengadilan Negeri. Tidak ada banding dari pemohon dalam rentang waktu yang dipersyaratkan, keputusan Pengadilan Tinggi final dan mengikat.

On 14 June 2012, District Court of Kutai Barat dismissed the claims made by the Plaintiffs and they made an appeal to the High Court of Samarinda. On 3 June 2013, the High Court of Samarinda has issued its decisions to re-affirm the District Court’s decision. There is no appeal from the Plaintiffs within the required timeframe thus the High Court’s decision is final and binding.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued)

KRL KRL

Pada bulan Mei 2013, mantan konsultan Chimaera Capital Markets Pte Ltd dan Empire Equity Limited mengajukan gugatan hukum kepada KRL terkait pembayaran atas jasa yang diberikan oleh para penasehat tersebut sesuai Advisory Agreement yang diadakan oleh KRL di 2010. Gugatan yang diajukan sejumlah AUD28 juta (setara dengan AS$25 juta). KRL telah mengajukan pembelaannya dan sedang dalam proses untuk mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mendukung pembelaannya. Mediasi yang dilakukan di Desember 2013 tidak berhasil. Tanggal sidang di pengadilan Victoria telah dijadwalkan pada awal Mei 2014.

In May 2013 former consultants Chimaera Capital Markets Pte Ltd and Empire Equity Limited taken legal action against KRL to recover fees and other benefits that they allege are owing to them under an Advisory Agreement that was entered by KRL in 2010. Claims totaling AUD28 million (equivalent with US$25 million) have been included in the claim. KRL has defended the claim and is in the process of preparing its evidence in support of its defence. Mediation in December 2013 was unsuccessful. The date for court hearing in Supreme Court of Victoria has been set in early May 2014.

Manajemen berpendapat bahwa kasus ini tidak memiliki dasar dan provisi tidak diperlukan dalam laporan keuangan konsolidasi interim ini.

Management is of the opinion that the case has no merit and no provision is required in the interim consolidated financial statements.

i. Perjanjian pengiriman dan pengangkutan batubara

i. Coal shipping and barging contracts

Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transshipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang belaku.

The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.

j. Perjanjian penjualan batubara j. Coal sales agreements Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup telah

memiliki komitmen untuk menjual 222,3 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode mulai 1 April 2014 sampai dengan Desember 2032.

As at 31 December 2013, the Group has various commitments to sell 222.3 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 1 April 2014 to December 2032.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

k. Komitmen modal k. Capital commitments

IP IP

Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan jumlah nilai kontrak sebesar AS$2.060,135. Pada tanggal 31 Maret 2014, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.

On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total contract value amounting to US$2,060,135. As of 31 March 2014, total remaining contract value outstanding was US$668,432.

Pada tanggal 15 April 2013, IP mengadakan perjanjian dengan PT Petrosea Tbk, untuk pembangunan jalan tambang dan jembatan dari Jetty Senyiur ke daerah konsesi Bara Tabang sebesar AS$26.890.000. Pada tanggal 31 Maret 2014, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$19.420.218.

On 15 April 2013, IP entered into an agreement with PT Petrosea Tbk, for the construction of the coal haul road and bridges from the Senyiur port to the Bara Tabang coal mine, with a total contract value amounting to US$26,890,000. As of 31 March 2014, total remaining contract value outstanding was US$19,420,218.

l. Fasilitas bank l. Bank facilities

Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE

Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).

On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement (L/G Line) with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).

Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.

On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.

Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd.

At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNB Fuel Services Sdn. Bhd.

Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”). Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan pada 30 April 2014 dan kemudian akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 6 bulan setelahnya.

On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$40,000,000 (“Joint Facility”). The facility was extended until 30 April 2014 which shall be automatically extended for another 6 months.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

l. Fasilitas bank (lanjutan) l. Bank facilities (continued) Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE

(lanjutan)

The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE (continued)

Pada tanggal 31 Maret 2014, Joint Facility yang telah terpakai sebesar AS$32.174.493 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$26.000.000, Jaminan Bank atas kontrak dengan TP Utilities Pte. Ltd sebesar AS$2.141.760, performance bond untuk WBM dalam perjanjian jual beli dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. (“TNBF”) sejumlah AS$2.663.010 dan jaminan reklamasi untuk PIK sejumlah Rp 15.620.316.089 (AS$1.369.723) (lihat Catatan 29d).

As at 31 March 2014, US$32,174,493 of the Joint Facility has been utilised which consists of bank guarantees for TSA and FKP under the contracts with PT Thiess Contractors Indonesia amounting to US$26,000,000, bank guarantee for TP Utilities amounting US$2,141,760, a performance bond for WBM under the sales contracts with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. (“TNBF”) amounting to US$2,663,010 and for reclamation guarantee of PIK amounting Rp 15,620,316,089 (US$1,369,723) (refer to Note 29d).

GBP GBP

Pada tanggal 24 Agustus 2010, GBP telah menandatangani perjanjian Fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai 31 Maret 2014 dan kemudian akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 6 bulan setelahnya.

On 24 August 2010, GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade Facility (L/G Line) agreement with ANZ. The facility was extended until 31 March 2013 which shall be automatically extended for another 6 months.

Pada tanggal 31 Maret 2014, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$2.748.550 yang terdiri dari performance bond untuk kepentingan perjanjian penjualan batubara dengan TNBF.

As at 31 March 2014, US$2,748,550 of the facility has been utilised which consists of a performance bond for a coal sales contract with TNBF.

WBM WBM

Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) senilai AS$400.000 dimana 100% dijamin dengan kas (lihat Catatan 8).

On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) amounting to US$400,000 which was 100% cash collaterised (refer to Note 8).

Pada 19 April 2013, WBM menerbitkan performance bond dari ANZ di bawah kontrak penjualan dengan TNBF sebesar AS$2.663.010.

Dalam dokumen LKFS Bayan Resources 0314 (Halaman 82-99)