• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKFS Bayan Resources 0314

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKFS Bayan Resources 0314"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM/

INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(2)
(3)

31 Maret/ 31 Desember/

Catatan/ March December

Notes 2014 2013

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 4 136,952,141 181,380,887 Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas yang Restricted cash and

dibatasi penggunaannya 8 31,677,071 31,604,904 cash equivalents

Piutang usaha, bersih Tradereceivables, net

- pihak ketiga 5 57,728,303 57,793,175 third parties -

- pihak berelasi 5,28 10,092,657 5,402,043 related parties

-Piutang non-usaha Non-trade receivables

- pihak ketiga 6 5,275,984 5,102,704 third parties -

Piutang derivatif 19 2,166,800 1,770,834 Derivative receivables

Persediaan, bersih 7 152,197,197 149,837,224 Inventories, net

Pajak dibayar dimuka,

bagian jangka pendek 9a 29,807,300 23,897,041 Prepaid taxes, current portion

Uang muka dan

biaya dibayar dimuka Advances and prepaid expenses

bagian jangka pendek 12 10,771,618 10,923,025 current portion

Biaya mobilisasi ditangguhkan jangka pendek 2,117,994 2,358,454 Deferred Mobilization - Current Portion

Aset lancar lainnya 2,755,798 4,077,240 Other current assets

JUMLAH ASET LANCAR 441,542,863 474,147,531 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang non-usaha

- pihak ketiga, setelah Non-trade receivables

dikurangi bagian third parties -

jangka pendek 7 3,440,000 3,440,000 net of current portion

- pihak berelasi 6,28 471,710 454,734 related parties

-Kas dan setara kas yang Restricted cash and

dibatasi penggunaannya 8 400,000 400,000 cash equivalents

Uang muka dan

biaya dibayar dimuka 12 15,871,251 18,460,998 Advances and prepaid expenses

Pajak dibayar dimuka, Prepaid taxes,

dikurangi bagian jangka pendek 9a 234,371,039 249,875,584 net of current portion

Aset tetap, bersih 10 274,785,461 282,905,550 Fixed assets, net

Biaya eksplorasi dan

pengembangan yang Deferred exploration and

ditangguhkan, bersih 11 24,146,211 24,132,039 development expenditures, net

Aset pajak tangguhan, bersih 9d 59,792,608 66,645,259 Deferred tax assets, net

Properti pertambangan 13 445,760,687 445,760,687 Mining properties

Aset tidak lancar lainnya 946,698 566,471 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1,059,985,665 1,092,641,322 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

(4)

31 Maret/ 31 Desember/

Catatan/ March December

Notes 2014 2013

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Hutang usaha Trade payables

- pihak ketiga 14 140,312,615 172,179,722 third parties -

- pihak berelasi 14,28 21,300,852 21,844,750 related parties -

Hutang pajak 9b 22,028,168 20,783,870 Taxes payable

Beban akrual 15 74,001,779 68,664,455 Accrual expenses

Pinjaman jangka panjang yang

akan jatuh tempo dalam Current maturities of

satu tahun long-term loans

- pihak ketiga 16 130,099,255 130,155,211 third parties -

Sewa pembiayaan yang akan jatuh Current maturities of

tempo dalam satu tahun 73,201 102,729 finance leases

Liabilitas derivatif yang akan jatuh Current maturities of

tempo dalam satu tahun 19 5,966,607 5,949,941 derivative liabilities

Uang muka dari pelanggan Advance from customer

- pihak ketiga 4,645,073 6,797,872 third parties -

Hutang lain-lain Other payables

- pihak ketiga 5,276,259 4,977,997 third parties -

- pihak berelasi 18,971 - related parties -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA

PENDEK 403,722,780 431,456,547 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang, setelah

dikurangi bagian yang akan Long-term loans, net of current

jatuh tempo dalam satu tahun maturities

- pihak ketiga 16 514,806,658 547,150,731 third parties -

Sewa pembiayaan jangka panjang, Long-term finance leases,

setelah dikurangi bagian yang akan net of current

jatuh tempo dalam satu tahun 268,402 251,116 maturities

Liabilitas imbalan kerja Long term

jangka panjang 18 5,287,018 4,772,438 employee benefits liabilities

Liabilitas derivatif, setelah dikurangi

bagian yang akan jatuh tempo Derivative liabilities, net of current

dalam satu tahun 19 6,049,940 9,016,757 maturities

Liabilitas pajak tangguhan, bersih 9e 114,360,473 115,270,674 Deferred tax liabilities, net

Penyisihan untuk pembongkaran, Provision for decommissioning,

pemindahan, reklamasi dan demobilisation, reclamation

restorasi 17 8,854,397 9,029,372 and restoration

JUMLAH LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-CURRENT

PANJANG 649,626,888 685,491,088 LIABILITIES

(5)

31 Maret/ 31 Desember/

Catatan/ March December

Notes 2014 2013

EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN EQUITY ATTRIBUTABLE

KEPADA PEMILIK ENTITAS TO THE OWNERS OF

INDUK THE PARENT

Modal saham: Share capital:

Modal dasar - 12.000.000.000 lembar Authorised - 12,000,000,000 shares

saham ditempatkan dan disetor issued and fully paid -

penuh - 3.333.333.500 lembar 3,333,333,500 shares

saham dengan nilai nominal at par value of Rp 100

Rp 100 per lembar saham 20a 35,685,809 35,685,809 per share

Agio saham 20b 200,202,189 200,202,189 Additional paid in capital

Modal donasi 48,466 48,466 Donated capital

Accumulation of other

Akumulasi laba komprehensif lainnya: comprehensive income :

- Selisih nilai transaksi atas Difference in value from -

penambahan modal transactions for

entitas anak subscriptionof additional

perusahaan 23b 1,886,148 1,886,148 shares in subsidiaries

- Cadangan lindung nilai arus kas 19 1,085,625 601,875 Cash flow hedging reserve

Laba ditahan: Retained earnings:

- Dicadangkan 21a 8,176,536 8,176,536 Appropriated -

- Tidak dicadangkan 38,378,349 39,374,190 Unappropriated -

285,463,122 285,975,213

Kepentingan nonpengendali 35 162,715,738 163,866,005 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 448,178,860 449,841,218 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND

(6)

31 Maret/ 31 Maret/ Catatan/ March March

Notes 2014 2013

Pendapatan 22 239,409,808 325,261,588 Revenue

Beban pokok pendapatan 23 (197,396,169) (277,682,857) Cost of revenue

Laba bruto 42,013,639 47,578,731 Gross profit Beban penjualan 24 (19,798,349) (23,593,256) Selling expenses

General and administration

Beban umum dan administrasi 25 (7,190,741) (7,505,644) expenses Pendapatan bunga 645,280 404,732 Interest income Beban keuangan 16 (9,997,732) (8,646,583) Finance costs Penurunan nilai (289,954) - Impairment charges Pendapatan lain-lain, bersih 26 12,076,800 2,775,701 Other income, net

Laba sebelum pajak 17,458,943 11,013,681 Profit before tax Beban pajak penghasilan 9c (19,605,051) (5,623,758) Income tax expense

Laba/(rugi) periode berjalan (2,146,108) 5,389,923 Profit/(loss) for the period

Laba komprehensif lain Other comprehensive income

Cadangan nilai wajar

lindung nilai arus kas, Cash flow hedging reserve, bersih setelah pajak 19 645,000 12,935,667 net of tax

Beban pajak penghasilan

Terkait cadangan nilai wajar Related income tax expense on Lindung nilai arus kas 9c (161,250) (3,233,917) cashflow hedging reserve

Pendapatan komprehensif lain, Other comprehensive income, bersih setelah pajak 483,750 9,701,750 net of tax

Laba/(rugi) komprehensif periode Comprehensive income/(loss) berjalan (1,662,358) 15,091,673 for the period

Laba yang dapat diatribusikan

kepada: Profit attributable to:

Pemilik entitas induk 27 (995,841) 5,913,173 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali (1,150,267) (523,250) Non-controlling interests

(2,146,108) 5,389,923

Jumlah laba/(rugi) komprehensif Total comprehensive yang dapat diatribusikan kepada: income/(loss) attributable to:

Pemilik entitas induk (512,091) 15,614,923 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali (1,150,267) (523,250) Non-controlling interests

Jumlah laba/(rugi) Total comprehensive

komprehensif (1,662,358) 15,091,673 income/(loss)

Laba bersih per saham dasar 27 0.00 0.00 Basicearnings per share

(7)

Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent

Komponen

ekuitas lainnya/

Other equity

component

Selisih nilai

transaksi atas

penambahan

modal anak

perusahaan/

Difference in Cadangan

value from nilai wajar

Tambahan transactions lindung nilai

Modal modal disetor/ Modal for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings Kepentingan Jumlah

saham/ Additional donasi/ of additional Cash flow Tidak nonpengendali/ ekuitas/

Catatan/ Share paid in Donated shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ Non-controlling Total

Notes capital capital capital subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated Total interests equity

Saldo 1 Januari Balance at 1 January

2014 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 601,875 8,176,536 39,374,190 285,975,213 163,866,005 449,841,218 2014

Laba bersih Net income

periode berjalan - - - - - - (995,841) (995,841) (1,150,267) (2,146,108) for the period

Pendapatan komprehensif Other comprehensive

lainnya: income:

Cadangan lindung nilai Cash flow hedging

arus kas - - - - 645,000 - - 645,000 - 645,000 reserve

Manfaat pajak penghasilan Related income tax

terkait cadangan benefit on cash flow

lindung nilai arus kas - - - - (161,250) - - (161,250) - (161,250) hedgingreserve

Saldo 31 Maret Balance at

(8)

Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent

Komponen

ekuitas lainnya/

Other equity

component

Selisih nilai

transaksi atas

penambahan

modal anak

perusahaan/

Difference in Cadangan

value from nilai wajar

Tambahan transactions lindung nilai

Modal modal disetor/ Modal for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings Kepentingan Jumlah

saham/ Additional donasi/ of additional Cash flow Tidak nonpengendali/ ekuitas/

Catatan/ Share paid in Donated shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ Non-controlling Total

Notes capital capital capital subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated Total interests equity

Saldo 1 Januari Balance at 1 January

2013 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 5,381,414 8,176,536 75,684,158 327,064,720 182,772,065 509,836,785 2013

Laba bersih Net income

periode berjalan - - - - - - 5,913,173 5,913,173 (523,250) 5,389,923 for the period

Pendapatan komprehensif Other comprehensive

lainnya: income:

Cadangan lindung nilai Cash flow hedging

arus kas - - - - 12,935,667 - - 12,935,667 - 12,935,667 reserve

Manfaat pajak penghasilan Related income tax

terkait cadangan benefit on cash flow

lindung nilai arus kas - - - - (3,233,917) - - (3,233,917) - (3,233,917) hedging reserve

Saldo 31 Maret Balance at

2013 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 15,083,164 8,176,536 81,597,331 342,679,643 182,248,815 524,928,458 31 March 2013

(9)

March March

2014 2013

Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities:

Penerimaan dari pelanggan 231,842,262 316,208,896 Receipts from customers Pembayaran kepada direktur dan karyawan (10,439,782) (12,446,829) Payments to directors and employees

Pembayaran kepada pemasok (217,563,277) (249,615,866) Payments to suppliers

Kas dihasilkan dari operasi 3,839,203 54,146,201 Cash generated from operations

Pembayaran beban keuangan (8,111,113) (8,786,314) Payments of finance costs Pembayaran royalti (25,035,787) (31,872,546) Payments of royalty Pembayaran pajak (2,417,267) (3,363,314) Payments of taxes Penerimaan pengembalian pajak 26,006,539 - Receipts of tax refund Penerimaan kewajiban lindung nilai 651,090 41,162,281 Receipts of hedging obligations Pembayaran lain-lain, bersih (2,929,820) (2,380,661) Other payments, net

Arus kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash generated/(used in) (digunakan untuk) aktivitasoperasi (7,997,155) 48,905,647 from operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Perolehan aset tetap (2,708,934) (953,915) Acquisitions of fixed assets Pembayaran biaya eksplorasi dan Payments of deferred exploration and pengembangan yang ditangguhkan (241,579) (58,380) development expenditures Penerimaan pendapatan bunga 645,280 404,732 Receipts of interest income

Arus kas bersih yang digunakan Net cash used in

untuk aktivitas investasi (2,305,233) (607,563) investing activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flows from financing activities

Pembayaran kembali atas: Repayment of: - Pinjaman (34,020,000) - Borrowings - - Sewa pembiayaan (34,191) - Finance leases -

Perubahan dalam kas dan setara kas Change in restricted cash and

yang dibatasi penggunaannya (72,167) 102,934 cash equivalents

Arus kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash generated/(used in) (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (34,126,358) 102,934 financing activities

Kenaikan/(penurunan) Net increase/(decrease) in bersih kas dan setara kas (44,428,746) 48,401,018 cash and cash equivalents

Cash and cash equivalents at

Kas dan setara kas awal periode 181,380,887 152,769,325 the beginning of the period

Cash and cash equivalents at

Kas dan setara kas akhir periode 136,952,141 201,170,343 the end of the period

(10)

1. UMUM 1. GENERAL

PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.

PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 139 tanggal 30 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 139 dated 30 May 2013 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes to the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.

Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-33416 tanggal 16 Agustus 2013.

The Notarial Deed has been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Notification and Acceptance Letter No. AHU-AH.01.10-33416 dated 16 Agustus 2013.

Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham biasa. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.

On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.

Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.

The principal activity of the Company is trading and services.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan berdiri dan berdomisili di Indonesia.

The Company’s head office is located at Office 8 Building, 37th floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. The Company is incorporated and domiciled in Indonesia,

Perusahaan memiliki 58 karyawan pada tanggal 31 Maret 2014 (31 Desember 2013: 463).

(11)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 March 2014 and 31 December 2013 were as follows:

Komisaris Utama : Dato’ Dr. Low Tuck Kwong : President Commissioner

Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners

Mauro Montenero*

Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners Djanadi Bimo Prakoso

Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director Direktur : Lim Chai Hock : Directors

Engki Wibowo

Jenny Quantero

Low Yi Ngo

Alastair McLeod

Russell John Neil

Lee Je-Hyung*

Hermanto Suparman

Direktur tidak terafiliasi : R. Soedjoko Tirtosoekotjo : Non-affiliated Director

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 March 2014 and 31 December 2013 was as follows:

Ketua : Rozik B. Soetjipto : Chairman

Anggota : H. Abdurrohman : Members

Bambang Gatot Ariyono

Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di entitas anak sebagai berikut:

The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:

Jumlah aset

Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/ perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination

31 Maret/ 31 Desember/ 31 Maret/ 31 Desember/

March December March December

2014 2013 2014 2013

Kepemilikan langsung/Direct ownership

PT Dermaga Jakarta Jasa bongkar 87.40 87.40 81,807,052 76,497,410 Perkasapratama muat batubara/

(“DPP”) Coal handling

services

PT Indonesia Jakarta Perdagangan, 100 100 58,379,956 59,132,410 Pratama (“IP”) jasa kontraktor

pertambangan/

Trading, mining

contractor

services

PT Perkasa Jakarta Pertambangan 100 100 57,793,624 70,682,625 Inakakerta batubara/

(“PIK”) Coal mining

PT Wahana Jakarta Pertambangan 100 100 218,211,619 208,497,377 Baratama batubara/

Mining (“WBM”) Coal mining

(12)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Jumlah aset

Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/ perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination

31 Maret/ 31 Desember/ 31 Maret/ 31 Desember/

March December March December

2014 2013 2014 2013

Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued)

PT Bayan Energy Jakarta Pertambangan, 99.99 99.99 24,047,691 59,903,094 (“BE”) pengangkutan

dan konstruksi/

Mining,

transportation

and construction

PT Firman Ketaun Jakarta Pertambangan 100 100 86,997,701 90,534,666 Perkasa (“FKP”) batubara/

Coal mining

PT Teguh Jakarta Pertambangan 100 100 49,422,704 46,680,609 Sinarabadi batubara/

(“TSA”) Coal mining

PT Metalindo Jakarta Investasi pada 95.2 95.2 149,826,249 147,334,223 Prosestama entitas anak/

(“MP”) Investment in

subsidiary

PT Fajar Sakti Kalimantan Pertambangan 90 90 40,958,354 43,907,953 Prima (“FSP”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

PT Bara Tabang Kalimantan Pertambangan 90 90 1,884,712 1,616,651 (“BT”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan 100 100 764,090 779,374 Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

PT Muji Lines Jakarta Perkapalan/ 100 100 107,638,918 109,381,788 (“ML”) Shipping

Kangaroo Australia Investasi pada 56.05 56.05 400,742,675 401,290,004 Resources entitas anak/

Limited (“KRL”) Investment in subsidiary

PT Apira Kalimantan Pertambangan 55.49 55.49 113,332 86,280 Utama (“AU”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

PT Bara Kalimantan Pertambangan 55.49 55.49 257,605 259,807 Sejati (“BS”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

PT Cahaya Alam Kalimantan Pertambangan 55.49 55.49 76,547 69,230 (“CA”) Timur/East batubara/

(13)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Jumlah aset

Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/ perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination

31 Maret/ 31 Desember/ 31 Maret/ 31 Desember/

March December March December

2014 2013 2014 2013

Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP

PT Gunungbayan Jakarta Pertambangan 92.7 92.7 149,401,754 145,789,942 Pratamacoal batubara/

(“GBP”) Coal mining

Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL

PT Sumber Aset Jakarta Jasa kontraktor 56.04 56.04 12,331,190 12,312,977 Utama (“SAU”) pertambangan,

pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/

Mining contractor

service, construction,

transportation and

trading

PT Dermaga Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 565,071 558,089 Energi batubara/

(“DE”) Coal mining

PT Tanur Jaya Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 753,449 694,484 (“TJ”) batubara/

Coal mining

PT Silau Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 545,711 495,245 Kencana (“SK”) batubara/

Coal mining

PT Orkida Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 453,625 436,061 Makmur (“OM”) batubara/

Coal mining

PT Sumber Api Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 524,450 480,883 (“SA”) batubara/

Coal mining

PT Tiwa Abadi Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 541,785 492,245

(“TA”) batubara/

Coal mining

PT Mahakam Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 322,321 241,447 Energi Lestari batubara/

(“MEL”) Coal mining

PT Mahakam Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 156,907 146,801 Bara Energi batubara/

(“MBE”) Coal mining

PT Mamahak Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 7,533,108 8,414,976 Coal Mining batubara/

(“MCM”) Coal mining

PT Bara Karsa Jakarta Pertambangan 55.49 55.49 55,654 52,070 Lestari (“BKL”) batubara/

(14)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

In these interim consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.

Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tanggal laporan keuangan ini, BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, dan BKL telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 30s). Kegiatan pertambangan GBP diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) generasi kedua dan PIK, WBM, FKP dan TSA dalam PKP2B generasi ketiga dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Mining or exploration activities of BAS, BT, FSP,TA, DE, AU, BS, CA,SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. As the date of these financial statements, BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA,SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, and BKL have received the Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 30s). Mining activities of GBP is governed by second generations of Coal Contracts of Work (“CCoW”) and PIK, WBP, FKP and TSA by third generation CCoW with the Government of the Republic of Indonesia.

Perpajakan PKP2B generasi ketiga Taxation for third generation CCoWs

Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B. Manajemen Grup berpendapat bahwa uang muka pajak yang bersangkutan dapat dipulihkan sepenuhnya.

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian interim Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2014.

The Group’s interim consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 30 April 2014.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.

Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2014 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Except as described below, the accounting policy applied are consistent with the annual financial statements for the year ended 31 March 2014, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan Manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2013 are as follows:

- ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" - ISFAS 27 “Transfer assets from customer” - ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan

dengan instrumen ekuitas"

- ISFAS 28 “Extinguishing financial liabilities with equity instrument”

- PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”*)

- SFAS 65 “Consolidated financial statements”*)

- PSAK 66 “Pengaturan bersama”*) - SFAS 66 “Joint arrangements”*) - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan

dalam entitas lain”*)

- SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities”)*

- PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”*) - SFAS 68 “Fair value measurement”*) - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan

keuangan”*)

- SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”*)

- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”*)

- SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements”*)

- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”*)

- SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”*)

- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”*) - SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits”*)

ISAK 27 dan 28 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntasi Grup, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015.

ISFAS 27 dan 28 will become effective for annual period beginning 1 January 2014 did not result in changes to the Group’s accounting policies while the other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2015.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Grup.

As at the authorisation date of this consolidated financial statement, the Group is evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.

b. Konsolidasi b. Consolidation

(i) Entitas anak (i) Subsidiaries

Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto.

Subsidiaries are all entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control.

*) Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation(continued)

(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries(continued) Pengendalian de-facto dapat timbul ketika

jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.

De-facto control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.

Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition by-acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the interim consolidated statements of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.

Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

Acquisition-related costs are expensed as incurred.

Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)

(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)

Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 (revised 2011) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.

Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.

Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase with discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.

Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.

Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian

(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control

Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

(19)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued) (iii) Pelepasan entitas anak (iii) Disposal of subsidiaries

Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.

When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.

(iv) Entitas asosiasi (iv) Associates

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.

Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.

Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.

If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

(i) Mata uang fungsional dan penyajian (i) Functional and presentation currency

Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).

Items included in the financial statements of each of the Group’s entites are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the” functional currency”).

Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan entitas anak.

(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.

Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollar using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.

Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan untuk mentranslasi nilai aset dan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used to translate the assets and liabilities at the statements of financial position dates were as follows:

30 Maret/ 31 Desember/

March December

2014 2013

Rupiah 10.000 (“Rp”) 0.88 0.82 Rupiah 10,000 (“Rp”)

Euro (“EUR”) 1.37 1.38 Euro (“EUR”) Dolar Australia (“AUD”) 0.93 0.89 Australian Dollar (“AUD”)

100 Yen Jepang (“JPY”) 0.98 0.95 100 Japanese Yen (“JPY”) Dolar Singapura (“SGD”) 0.79 0.79 Singapore Dollar (“SGD”)

Pound Sterling (“GBP”) 1.66 1.65 Pound Sterling (“GBP”) Ringgit Malaysia (“MYR”) 0.31 0.30 Malaysian Ringgit (“MYR”)

Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman dan kas dan setara kas disajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs selain dari itu disajikan pada laporan laba rugi sebagai “beban lain-lain, bersih.”

(21)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued) (ii) Transaksi dan saldo (lanjutan) (ii) Transactions and balances (continued)

Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih pejabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada laba komprehensif lainnya.

Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.

Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan nonmoneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.

Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on non-monetary assets such as equities classified as availableforsale financial assets are recognised in other comprehensive income.

d. Transaksi dengan pihak berelasi d. Transactions with related parties Grup telah melakukan transaksi dengan

pihak-pihak berelasi tertentu, sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the SFAS 7, “Related Party Disclosures”.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas

konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan setara kas dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.

For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and cash equivalents with a maturity of three months or less, net of overdrafts.

Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.

Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not classified as cash and cash equivalents.

f. Piutang usaha dan piutang non-usaha f. Trade receivables and non-trade receivables

Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha biasa. Jika penagihan diperkirakan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

(22)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Piutang usaha dan piutang non-usaha (lanjutan)

f. Trade receivables and non-trade receivables (continued)

Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.

Trade receivables and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.

Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

Collectability of trade and non trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairement allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Penagihan kembali dikemudian hari atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan pada laporan laba rugi.

The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited in profit or loss.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.

(23)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Persediaan (lanjutan) g. Inventories (continued)

Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.

Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.

h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over the period benefited using the straight-line method.

i. Aset tetap i. Fixed assets

Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP yang dinyatakan sebagai berikut:

Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Land is not depreciated. Fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows:

Tahun/Year

Bangunan dan fasilitas pelabuhan 8-20 Buildings and port facilities

Mesin dan peralatan 4-10 Machinery and equipment Alat pengangkutan 4-10 Transportation equipment Peralatan dan perlengkapan kantor 4 Office furniture and equipment

Peralatan lain 4 Other equipment

Manajemen menelaah masa manfaat asset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi.

(24)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the interim consolidated statement of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.

Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dalam laporan laba rugi.

Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the profit or loss.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun-akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:

The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:

- untuk aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.

- for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.

- untuk aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.

Gambar

Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Maret 2014

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam sebagian besar kasus, mioma mudah dikenali karena pola gemanya pada beberapa bidang tidak hanya menyerupai tetapi juga bergabung dengan uterus; lebih lanjut

37.Pra-penutupan (Pre-closing) adalah sesi perdagangan di Pasar Reguler pada setiap Hari Bursa yang dapat digunakan oleh Anggota Bursa Efek untuk memasukkan penawaran

[r]

Berdasarkan tahapa seleksi paket Pekerjaan Penyusunan DED Turap/ Pengaman Tebing Desa Beteng barat - Desa benteng Timur Di Kecamatan Sungai Batang (seleksi ulang) , Pada Unit

Raya Padang Ratu No... Raya Padang

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Untuk Kegiatan Penyusunan Sistem Pengadaan Secara Elektronik Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan akan melaksanakan

(2) Wajib Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan Peraturan Daerah ini diwajibkan untuk melakukan