• Tidak ada hasil yang ditemukan

Consolidated Financial Statement 2015 (Audited)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Consolidated Financial Statement 2015 (Audited)"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

Catatan/

Notes 2015 2014

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 4 90,289,274 80,078,359 Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas yang Restricted cash and

dibatasi penggunaannya 5 671,722 44,519,546 cash equivalents

Piutang usaha, neto Trade receivables, net

- pihak ketiga 6 53,901,199 43,821,918 third parties

-- pihak berelasi 6, 28 2,432,978 8,543,349 related parties

-Piutang non-usaha Non-trade receivables

- pihak ketiga 7 10,267,795 5,044,471 third parties

-Piutang derivatif 17 - 210,450 Derivative receivables

Persediaan, neto 8 90,150,644 84,960,338 Inventories, net

Pajak dibayar dimuka, Prepaid taxes,

bagian jangka pendek 9a 26,104,237 49,222,027 current portion

Uang muka dan Advances and

biaya dibayar dimuka, prepaid expenses,

bagian jangka pendek 10 5,485,372 5,365,940 current portion

Aset lancar lainnya 2,255,585 1,473,605 Other current assets

JUMLAH ASET LANCAR 281,558,806 323,240,003 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang non-usaha Non-trade receivables

- pihak ketiga, setelah third parties,

-dikurangi bagian net of current

jangka pendek 7 5,742,714 3,800,880 portion

- pihak berelasi 7, 28 90,930 118,154 related parties

-Kas dan setara kas yang Restricted cash and

dibatasi penggunaannya 5 - 400,000 cash equivalents

Uang muka dan Advances and

biaya dibayar dimuka, prepaid expenses,

dikurangi bagian jangka pendek 10 9,643,778 11,483,327 net of current portion

Pajak dibayar dimuka, Prepaid taxes,

dikurangi bagian jangka pendek 9a 74,565,962 173,042,082 net of current portion

Aset tetap 11 259,990,067 257,925,669 Fixed assets

Aset eksplorasi dan evaluasi 12 - - Exploration and evaluation assets

Aset pajak tangguhan 9d 40,429,922 62,548,361 Deferred tax assets

Properti pertambangan 13 263,654,691 325,891,489 Mining properties

Aset tidak lancar lainnya 2,174,858 3,206,349 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 656,292,922 838,416,311 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

Catatan/

Notes 2015 2014

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha Trade payables

- pihak ketiga 14 64,002,185 152,868,208 third parties

-- pihak berelasi 14, 28 3,905,701 15,083,791 related parties

-Utang pajak Taxes payable

- pajak penghasilan 9b 165,605 5,549,091 corporate income tax

-- pajak lain--lain 9b 9,694,386 10,563,619 other taxes

-Akrual 15 61,010,589 39,849,042 Accruals

Pinjaman jangka panjang yang

akan jatuh tempo dalam Current maturities of

satu tahun long-term loans

- pihak ketiga 16 - 281,606,474 third parties

-Sewa pembiayaan yang

akan jatuh tempo dalam Current maturities of

satu tahun 70,750 134,209 finance leases

Liabilitas derivatif yang akan jatuh Current maturities of

tempo dalam satu tahun 17 2,950,151 7,641,440 derivative liabilities

Uang muka dari pelanggan Advance from customer

- pihak ketiga 1,563,912 503,370 third parties

-Utang lain-lain Other payables

- pihak ketiga 5,973,752 4,995,165 third parties

-JUMLAH LIABILITAS JANGKA

PENDEK 149,337,031 518,794,409 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang, setelah

dikurangi bagian yang akan Long-term loans, net

jatuh tempo dalam satu tahun of current maturities

- pihak ketiga 16 538,769,742 292,076,380 third parties

-Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang

akan jatuh tempo dalam Long-term finance leases,

satu tahun - 78,288 net of current maturities

Liabilitas derivatif, setelah dikurangi

bagian yang akan jatuh tempo Derivative liabilities, net of

dalam satu tahun 17 - 2,983,484 current maturities

Liabilitas imbalan kerja Long term employee

jangka panjang 18 5,748,341 5,382,493 benefits liabilities

Liabilitas pajak tangguhan 9e 63,433,149 78,055,479 Deferred tax liabilities

Provisi untuk pembongkaran, Provision for decommissioning,

pemindahan, reklamasi dan demobilisation, reclamation

restorasi 19 8,403,450 8,753,736 and restoration

JUMLAH LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-CURRENT

PANJANG 616,354,682 387,329,860 LIABILITIES

(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

Catatan/

Notes 2015 2014

EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN EQUITY ATTRIBUTABLE

KEPADA PEMILIK ENTITAS TO THE OWNERS OF

INDUK THE PARENT ENTITY

Modal saham: Share capital:

Modal dasar - 12.000.000.000 lembar authorised - 12,000,000,000

saham; ditempatkan dan disetor shares; issued and fully paid

-penuh - 3.333.333.500 lembar 3,333,333,500 shares

saham dengan nilai nominal at par value of Rp100

Rp100 per lembar saham 20a 35,685,809 35,685,809 per share

Tambahan modal disetor, neto 20b 200,202,189 200,202,189 Additional paid in capital, net

Modal donasi 48,466 48,466 Donated capital

Komponen ekuitas lainnya 1,886,148 1,886,148 Other equity component

Laba ditahan/(akumulasi kerugian): Retained earnings/(accumulated losses):

- Dicadangkan 21 8,176,536 8,176,536 Appropriated

-- Tidak dicadangkan (163,720,030) (99,002,366) Unappropriated

-82,279,118 146,996,782

Kepentingan nonpengendali 35 89,880,897 108,535,263 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 172,160,015 255,532,045 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND

(8)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

Notes 2015 2014

Pendapatan 22 465,007,423 828,259,942 Revenue

Beban pokok pendapatan 23 (342,234,106) (731,234,835) Cost of revenue

Laba bruto 122,773,317 97,025,107 Gross profit

Beban penjualan 24 (65,630,265) (76,349,619) Selling expenses

Beban keuangan 16 (32,394,565) (38,779,131) Finance expenses

General and administration

Beban umum dan administrasi 25 (30,351,652) (29,351,032) expenses

Penghasilan keuangan 2,793,933 2,237,111 Finance income

Beban penurunan nilai 13 (55,137,506) (156,453,028) Impairment charges

(Beban)/pendapatan lain-lain, neto 26 (10,235,566) 1,317,255 Other (expense)/income, net

Rugi sebelum pajak (68,182,304) (200,353,337) Loss before tax

(Beban)/manfaat pajak penghasilan 9c (13,615,750) 11,336,139 Income tax (expense)/benefit

Rugi tahun berjalan (81,798,054) (189,017,198) Loss for the year

Rugi komprehensif lain tahun berjalan: Other comprehensive

loss for the year:

Pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified

ke laba rugi: to profit or loss:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurements of

kerja (466,395) - employee benefit liabilities

Pajak penghasilan terkait 151,213 - Related income tax

(315,182)

-Pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified

ke laba rugi: to profit or loss:

Cadangan nilai wajar

lindung nilai arus kas 17 - (802,500) Cash flow hedging reserve

Beban pajak penghasilan Related income tax expense

terkait cadangan nilai wajar on cash flow hedging

lindung nilai arus kas - 200,625 reserve

- (601,875)

Rugi komprehensif lain, Other comprehensive loss,

setelah pajak (315,182) (601,875) net of tax

Total comprehensive loss

Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan (82,113,236) (189,619,073) for the year

Rugi yang dapat diatribusikan

kepada: Loss attributable to:

Pemilik entitas induk (64,402,482) (138,376,556) Owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali (17,395,572) (50,640,642) Non-controlling interests

(81,798,054) (189,017,198)

Jumlah rugi komprehensif Total comprehensive loss

yang dapat diatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik entitas induk (64,717,664) (138,978,431) Owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali (17,395,572) (50,640,642) Non-controlling interests

Jumlah rugi komprehensif (82,113,236) (189,619,073) Total comprehensive loss

Rugi bersih per lembar saham dasar

(9)
(10)
(11)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

Cash flows from operating

Arus kas dari aktivitas operasi: activities:

Penerimaan dari pelanggan 461,888,605 829,593,554 Receipts from customers

Pembayaran kepada pemasok (424,259,966) (678,129,600) Payments to suppliers

Pembayaran kepada direktur dan karyawan (33,860,055) (41,697,176) Payments to directors and employees

Pembayaran beban keuangan (27,554,364) (31,698,715) Payments of finance expense

Pembayaran royalti (41,073,115) (86,188,626) Payments of royalty

Pembayaran pajak (21,373,958) (15,917,146) Payments of taxes

Penerimaan pengembalian pajak 142,472,354 91,586,189 Receipts of tax refunds

(Pembayaran)/penerimaan neto Net (payments)/receipts of

kewajiban lindung nilai (1,431,050) 2,283,404 hedging obligations

Pembayaran lain-lain, neto (2,847,389) (3,952,091) Other payments, net

Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash generated from

aktivitas operasi 51,961,062 65,879,793 operating activities

Cash flows from investing

Arus kas dari aktivitas investasi: activities:

Pembelian aset tetap (47,503,395) (35,100,472) Acquisitions of fixed assets

Pembayaran atas penambahan Payments of additions to

properti pertambangan (459,866) (50,711) mining properties

Pembayaran aset eksplorasi dan Payments for exploration and

evaluasi - (99,681) evaluation assets

Hasil penjualan aset tetap 1,151,844 - Proceeds from sale of fixed assets

Penerimaan pendapatan keuangan 2,793,933 2,237,111 Receipts of finance income

Reklasifikasi dari/(penempatan dalam)

kas dan setara kas yang dibatasi Reclassification from/(placement in)

penggunaannya 14,598,339 (14,306,634) restricted cash and cash equivalents

Arus kas bersih yang digunakan Net cash used in

untuk aktivitas investasi (29,419,145) (47,320,387) investing activities

Cash flows from financing

Arus kas dari aktivitas pendanaan: activities:

Penarikan pinjaman - 25,331,861 Proceeds from borrowings

Pembayaran kembali atas: Repayment of:

- Pinjaman (34,020,000) (136,080,000) Borrowings

-- Sewa pembiayaan (125,954) (141,197) Finance leases

-- Capped loss link swap (6,033,274) (5,530,714) Capped loss link swap

-Dividen kepada nonpengendali (1,258,794) (4,690,100) Dividend to non-controlling interests

Reklasifikasi dari kas dan setara kas Reclassification from restricted cash

yang dibatasi penggunaannya 29,649,485 1,391,992 and cash equivalents

Arus kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in

aktivitas pendanaan (11,788,537) (119,718,158) financing activities

Kenaikan/(penurunan) bersih Net increase/(decrease) in

kas dan setara kas 10,753,380 (101,158,752) cash and cash equivalents

Cash and cash equivalents at

Kas dan setara kas awal tahun 80,078,359 181,380,887 the beginning of the year

Dampak perubahan selisih kurs Exchange losses on cash

terhadap kas dan setara kas (542,465) (143,776) and cash equivalents

Cash and cash equivalents at

(12)

1. UMUM 1. GENERAL PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan

pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.

PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by Virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 145 tanggal 26 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 145 dated 26 June 2015 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the amendment of the Company’s Articles of Association to conform with the requirements of the Financial Services Authority.

Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0946835 tanggal 29 Juni 2015.

The Notarial Deed has been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Notification and Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0946835 dated 29 June 2015.

Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 lembar saham biasa yang terdiri dari 500.000.000 lembar saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual (saham divestasi) dan 333.500.000 lembar saham biasa yang baru ditempatkan (Saham Baru). Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.

On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares consisting of 500,000,000 ordinary shares on behalf of the Seller Shareholders (divestment shares) and 333,500,000 newly issued ordinary shares (New Shares). The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.

Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada Januari 2005.

The principal activity of the Company is trading and services. The Company commenced its commercial operations in January 2005.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan didirikan dan berdomisili di Indonesia.

The Company’s head office is located at Office 8 Building, 37th floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. The Company is incorporated and domiciled in Indonesia.

Perusahaan memiliki 82 karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: 52) (tidak diaudit).

The Company has 82 employees as at

31 December 2015 (2014: 52) (unaudited). Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2015 and 2014 were as follows:

Komisaris Utama : Dato’ Dr. Low Tuck Kwong : President Commissioner

Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners

Mauro Montenero

Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners

Djanadi Bimo Prakoso

Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director

Direktur : Lim Chai Hock : Directors

Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Lee Je-Hyung Hermanto Suparman

(13)

1. UMUM(lanjutan) 1. GENERAL(continued)

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2015 was as follows:

Ketua : Rozik B. Soetjipto : Chairman

Anggota : Abdurrohman M. Sastra : Members

Kanaka Puradiredja

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2014 was as follows:

Ketua : Rozik B. Soetjipto : Chairman

Anggota : Abdurrohman M. Sastra : Members

Bambang Gatot Ariyono

Perusahaan mempunyai entitas anak langsung atau tidak langsung sebagai berikut:

The Company has either direct or indirect subsidiaries as follows:

Mulai Jumlah aset

beroperasi sebelum

komersial/ Persentase eliminasi/

Anak Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets

perusahaan/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before

Subsidiaries Location activities operations ownership elimination

2015 2014 2015 2014

Kepemilikan langsung/Direct ownership

PT Dermaga Jakarta Jasa bongkar 1995 87.40 87.40 71,499,192 65,876,869

Perkasapratama muat batubara/

(“DPP”) Coal handling

services

PT Indonesia Jakarta Perdagangan, 2005 100 100 92,717,633 81,147,996

Pratama (“IP”) jasa kontraktor

pertambangan/ Trading, mining contractor services

PT Perkasa Jakarta Pertambangan 2007 100 100 39,588,711 52,063,486

Inakakerta batubara/

(“PIK”) Coal mining

PT Wahana Jakarta Pertambangan 2008 100 100 96,470,569 196,089,021

Baratama batubara/

Mining (“WBM”) Coal mining

PT Bayan Energy Jakarta Pertambangan, 2005 99.99 99.99 34,346,621 31,253,277

(“BE”) pengangkutan

dan konstruksi/ Mining, transportation and construction

PT Firman Ketaun Jakarta Pertambangan 2008 100 100 53,978,138 67,833,373

Perkasa (“FKP”) batubara/

Coal mining

PT Teguh Jakarta Pertambangan 2007 100 100 25,510,158 27,432,755

Sinarabadi batubara/

(14)

1. UMUM(lanjutan) 1. GENERAL(continued)

Mulai Jumlah aset

beroperasi sebelum

komersial/ Persentase eliminasi/

Anak Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets

perusahaan/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before

Subsidiaries Location activities operations ownership elimination

2015 2014 2015 2014

Kepemilikan langsung/Direct ownership(lanjutan/continued)

PT Metalindo Jakarta Perusahaan - 95.2 95.2 11,232,372 88,473,850

Prosestama investasi/

(“MP”) Holding

company

PT Fajar Sakti Kalimantan Pertambangan 2005 90 90 42,352,217 49,027,411

Prima (“FSP”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining

PT Bara Tabang Kalimantan Pertambangan 2009 90 90 35,191,971 2,236,891

(“BT”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan - 100 100 833,830 783,608

Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining

PT Muji Lines Jakarta Perkapalan/ 2007 100 100 81,469,418 103,683,441

(“ML”) Shipping

Kangaroo Australia Perusahaan - 56.05 56.05 309,538,336 386,379,226

Resources investasi/

Limited (“KRL”) Holding

company

PT Apira Utama Kalimantan Pertambangan - 55.49 55.49 6,526 8,510

(“AU”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

PT Bara Sejati Kalimantan Pertambangan 2008 55.49 55.49 459,317 516,505

(“BS”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

PT Cahaya Alam Kalimantan Pertambangan - 55.49 55.49 64,423 73,702

(“CA”) Timur/East batubara/

Kalimantan Coal mining

Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP

PT Gunungbayan Jakarta Pertambangan 1999 92.7 92.7 43,019,785 88,053,541

Pratamacoal batubara/

(15)

1. UMUM(lanjutan) 1. GENERAL(continued)

Mulai Jumlah aset

beroperasi sebelum

komersial/ Persentase eliminasi/

Anak Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets

perusahaan/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before

Subsidiaries Location activities operations ownership elimination

2015 2014 2015 2014

Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership throughKRL

PT Sumber Aset Jakarta Jasa kontraktor - 56.04 56.04 12,128,352 12,315,571

Utama (“SAU”) pertambangan,

pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/ Mining contractor service, construction, transportation and trading

PT Dermaga Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 30,767 124,227

Energi batubara/

(“DE”) Coal mining

PT Tanur Jaya Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 114,060 164,899

(“TJ”) batubara/

Coal mining

PT Silau Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 365,265 413,261

Kencana (“SK”) batubara/

Coal mining

PT Orkida Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 215,660 330,061

Makmur (“OM”) batubara/

Coal mining

PT Sumber Api Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 381,858 435,167

(“SA”) batubara/

Coal mining

PT Tiwa Abadi Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 360,311 409,904

(“TA”) batubara/

Coal mining

PT Mahakam Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 10,367 8,890

Energi Lestari batubara/

(“MEL”) Coal mining

PT Mahakam Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 8,876 1,135

Bara Energi batubara/

(“MBE”) Coal mining

PT Mamahak Jakarta Pertambangan 2010 55.49 55.49 7,517,484 5,616,795

Coal Mining batubara/

(“MCM”) Coal mining

PT Bara Karsa Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 9,726 14,365

Lestari (“BKL”) batubara/

(16)

1. UMUM(lanjutan) 1. GENERAL(continued) Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,

Perusahaan dan entitas anaknya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.

Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tanggal laporan keuangan ini, seluruh perusahaan tersebut (kecuali AU dan BS) telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 29s). Permohonan IUP untuk AU dan BS telah diajukan sesuai ketentuan yang ada dan masih diproses oleh Pemerintah. Kegiatan pertambangan GBP diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) generasi kedua dan PIK, WBM, FKP dan TSA dalam PKP2B generasi ketiga dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Mining or exploration activities of BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. As of the date of these financial statements, all the entities referred to above (except for AU and BS) have received the Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 29s). IUP requests for AU and BS have been requested according to the applicable requirements and are still being processed by the Government. Mining activities of GBP are governed by a second generation Coal Contract of Work (“CCoW”) and PIK, WBM, FKP and TSA by third generation CCoWs with the Government of the Republic of Indonesia.

Perpajakan PKP2B generasi ketiga Taxation for third generation CCoWs Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan

kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B.

As regards fulfillment of the taxes payable and other financial obligations, the subsidiaries holding the third generation CCoWs comply with regulations which are governed by the related CCoWs.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2016.

The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 31 March 2016.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian(lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements(continued)

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.

Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Except as described below, the accounting policies applied are consistent with the annual financial statements for the year ended 31 December 2014, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.

Untuk memberi pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.

In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significant nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards

Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

On 1 January 2015, the Group adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.

Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian(lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements(continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan(lanjutan)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards(continued)

PSAK 1 (revisi 2013), “Penyajian laporan keuangan”

PSAK 1 (revised 2013), “'Financial statement presentation”

Perubahan yang utama adalah persyaratan untuk mengelompokkan hal-hal yang disajikan sebagai ‘pendapatan komperhensif lain’ berdasarkan apakah hal-hal tersebut berpotensi untuk direklasifikasi ke laporan laba rugi selanjutnya (penyesuaian reklasifikasi).

The main change resulting from these amendments is a requirement to group items presented in 'other comprehensive income' (OCI) on the basis of whether they are potentially reclassifiable to profit or loss subsequently (reclassification adjustments).

PSAK 46 (revisi 2014), “Pajak penghasilan” SFAS 46 (revised 2014), “Income tax”

Standar ini mengatur bahwa mengenai pajak final yang sudah tidak memenuhi kriteria sebagai pajak penghasilan. Mempertimbangkan dampak yang tidak material, Grup tidak melakukan perubahan secara retrospektif atau penyajian kembali laporan keuangan periode sebelumnya.

This standard prescribes that final tax does not satisfy the criteria of income tax. Considering the immaterial impact, the Group has not effected the change retrospectively or re-presented the prior period financial statements.

PSAK 48 (revisi 2014), “Penurunan nilai aset” PSAK 48 (revised 2014), “Impairment of assets”

Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu atas nilai terpulihkan unit penghasil kas yang disyaratkan oleh PSAK 48 melalui penerbitan PSAK 68. Dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian telah disajikan di Catatan 13.

This amendment removed certain disclosures of the recoverable amount of CGUs which had been included in PSAK 48 by the issuance of PSAK 68. The impact of this standard to the consolidated financial statements is presented in Note 13.

PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja” PSAK 24 (revised 2013), “Employee benefits”

Penerapan PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja” mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi Grup sebagai berikut:

(19)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian(lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements(continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan(lanjutan)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards(continued) 1) Semua keuntungan/(kerugian) aktuarial dari

liabilitas imbalan kerja harus diakui secara langsung di dalam penghasilan komprehensif lainnya, sedangkan biaya jasa lalu diakui pada laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa lalu diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode vesting). Mempertimbangkan dampak yang tidak material, Grup tidak melakukan perubahan secara retrospektif atau penyajian kembali laporan keuangan periode sebelumnya.

2) Biaya bunga dan hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti bersih.

3) Revisi standar ini juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif. Pengungkapan tersebut telah diterapkan di Catatan 18.

1) All actuarial gains/(losses) in employee benefits liabilities are to be recognised immediately in other comprehensive income, while past service costs are recognised in profit or loss. Previously, past service costs were recognised on a straight line basis over the vesting period if the changes were conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). Considering the immaterial impact, the Group has not effected the change retrospectively or re-presented the prior period financial statements.

2) The interest cost and expected return on plan assets is replaced with a net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability (asset).

3) The revised standard also requires more extensive disclosures. These have been provided in Note 18.

PSAK 65, “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 65, “Consolidated financial statements” Standar ini mendasarkan prinsip yang telah ada

dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke dalam laporan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Grup mengendalikan suatu entitas ketika Grup terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.

This standard builds on existing principles by identifying the concept of control as the determining factor in whether an entity should be included within the consolidated financial statements of the parent company. The standard provides additional guidance to assist in the determination of control where this is difficult to assess. Under the new principles, the Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those return through its power over the entity.

PSAK 67, “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”

PSAK 67, “Disclosure of interests in other entities”

Standar ini mengatur ketentuan pengungkapan untuk semua bentuk kepentingan dalam entitas lain, termasuk pengaturan bersama, asosiasi, entitas terstruktur danoff balance sheet vehicles lainnya. Dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi disajikan pada Catatan 35.

(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian(lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements(continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan(lanjutan)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards(continued)

Penerapan dari standar baru, interpretasi baru atau revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak mempunyai dampak yang material atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya: - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan

tersendiri”

- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

- PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: penyajian”

- PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”

- PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: pengungkapan”

- PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”

- ISAK 26 "Penilaian ulang derivatif melekat"

- ISAK 15 (revisi 2015), “Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan"

The adoption of the following new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:

- SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements”

- SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”

- SFAS 50 (revised 2014) “Financial instruments: presentation”

- SFAS 55 (revised 2014) “Financial instruments: recognition and measurement” - SFAS 60 (revised 2014) “Financial

instruments: disclosures” - SFAS 66 “Joint arrangements ” - SFAS 68 “Fair value measurement”

- ISFAS 26 “Reassessment of embedded derivatives”

- ISFAS 15 (revised 2015), “The limit on a defined benefit asset, minimum funding”

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan pada tahun 2015, dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut:

- PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan keuangan”

- PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan tersendiri”

- PSAK 15 (revisi 2015) “Penerapan pengecualian konsolidasi”

- PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap” - PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud” - PSAK 24 (revisi 2015) “ Imbalan kerja”

- PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan konsolidasian”

- PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama” - PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan

kepentingan dalam entitas lain” - ISAK 30 “Pungutan”

- ISAK 31 “Interpretasi atas ruang lingkup properti investasi”

New standards, amendments and interpretations issued in 2015, and effective for the financial year beginning 1 January 2016 and 2017 are as follows:

- SFAS 1 (revised 2015) “Presentation of financial statements”

- SFAS 4 (revised 2015) “Separate financial statements”

- SFAS 15 (revised 2015) “Adoption of the exception of consolidation”

- SFAS 16 (revised 2015) “Fixed assets” - SFAS 19 (revised 2015) “Intangible assets” - SFAS 24 (revised 2015) “Employee benefits” - SFAS 65 (revised 2015) “Consolidated

financial statements”

- SFAS 66 (revised 2015)“Joint arrangements” - SFAS 67 (revised 2015) “Disclosure of

interests in other entities” - ISFAS 30 “Levies”

(21)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

b. Konsolidasi b. Consolidation

(i) Entitas anak (i) Subsidiaries

Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas terstruktur) dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas

dan memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.

Subsidiaries are all entities (including structured entities) over which the Group has control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.

Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi untuk setiap akuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset bersih pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

(22)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

b. Konsolidasi(lanjutan) b. Consolidation(continued) (i) Entitas anak(lanjutan) (i) Subsidiaries(continued)

Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

Acquisition-related costs are expensed as incurred.

Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 (revised 2011) “Financial instruments: recognition and measurement” in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.

Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagaigoodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.

Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase at a discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.

Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.

Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian

(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control

Transaksi dengan kepentingan

nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset bersih entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

(23)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

b. Konsolidasi(lanjutan) b. Consolidation(continued) (iii) Pelepasan entitas anak (iii) Disposal of subsidiaries

Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.

When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.

(iv) Entitas asosiasi (iv) Associates

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Sesuai metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui bagian investor atas laba rugi. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.

Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. Under the equity method, the investment is initially recognised at cost, and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of the aquisition. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.

Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada rugi komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.

(24)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

b. Konsolidasi(lanjutan) b. Consolidation(continued) (iv) Entitas asosiasi(lanjutan) (iv) Associates(continued)

Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi rugi komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam rugi komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive loss is recognised in other comprehensive loss with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as a reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/rugi entitas asosiasi” di laporan laba rugi.

The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss.

Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer.

Unrealised gains on transactions between the Group and its associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of impairment of the asset transferred.

Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.

Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.

Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.

Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.

(25)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

b. Konsolidasi(lanjutan) b. Consolidation(continued) (v) Pengaturan bersama (v) Joint arrangements

Menurut PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau ventura bersama bergantung pada hak dan kewajiban kontraktual para investor. Grup telah menilai sifat dari pengaturan bersama dan menentukan pengaturan tersebut sebagai ventura bersama. Ventura bersama dicatat menggunakan metode ekuitas.

Under SFAS 66 investments in joint arrangements are classified as either joint operations or joint ventures depending on the contractual rights and obligations of each investor. The Group has assessed the nature of its joint arrangements and determined them to be joint ventures. Joint ventures are accounted for using the equity method.

Dalam akuntansi metode ekuitas, kepentingan dalam ventura bersama diakui pada biaya perolehan dan disesuaikan selanjutnya untuk mengakui bagian Grup atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pasca perolehan. Ketika bagian Grup atas rugi dalam ventura bersama sama dengan atau melebihi kepentingannya dalam ventura bersama (dimana termasuk kepentingan jangka panjang, dalam substansinya membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam ventura bersama), Grup tidak mengakui kerugian selanjutnya, kecuali telah menjadi kewajiban atau telah melakukan pembayaran atas nama ventura bersama.

Under the equity method of accounting, interests in joint ventures are initially recognised at cost and adjusted thereafter to recognise the Group’s share of the post acquisition profits or losses and movements in other comprehensive income. When the Group’s share of losses in a joint venture equals or exceeds its interests in the joint ventures (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the joint ventures), the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the joint ventures.

Keuntungan yang belum terealisasi atas transaksi antara Grup dan ventura bersama dieliminasi sebesar kepentingan Grup dalam ventura bersama. Kerugian yang belum terealisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Kebijakan akuntansi ventura bersama telah diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dari kebijakan yang diterapkan oleh Grup.

Unrealised gains on transactions between the Group and its joint ventures are eliminated to the extent of the Group’s interest in the joint ventures. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of the joint ventures have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

(i) Mata uang fungsional dan penyajian (i) Functional and presentation currency Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan

keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).

Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.

(26)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

c. Penjabaran mata uang asing(lanjutan) c. Foreign currency translation(continued) (ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.

Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollars using the closing exchange rate. The exchange rate used as a benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.

Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman dan kas dan setara kas disajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs selain dari itu disajikan pada laporan laba rugi sebagai “beban/(pendapatan) lain-lain, neto.”

Foreign exchange gains and lossess that relate to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit and loss within “finance expenses”. All other foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “other expenses/(income), net”.

Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada rugi komprehensif lainnya.

Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive loss.

Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam rugi komprehensif lainnya.

Gambar

Tabel mortalitas

Referensi

Dokumen terkait

(2) Wajib Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan Peraturan Daerah ini diwajibkan untuk melakukan

[r]

Dalam sebagian besar kasus, mioma mudah dikenali karena pola gemanya pada beberapa bidang tidak hanya menyerupai tetapi juga bergabung dengan uterus; lebih lanjut

37.Pra-penutupan (Pre-closing) adalah sesi perdagangan di Pasar Reguler pada setiap Hari Bursa yang dapat digunakan oleh Anggota Bursa Efek untuk memasukkan penawaran

Berdasarkan tahapa seleksi paket Pekerjaan Penyusunan DED Turap/ Pengaman Tebing Desa Beteng barat - Desa benteng Timur Di Kecamatan Sungai Batang (seleksi ulang) , Pada Unit

Raya Padang Ratu No... Raya Padang

Berdasarkan tahapa seleksi paket Pekerjaan Penyusunan DED Turap/ Pengaman Tebing Desa Beteng barat - Desa benteng Timur Di Kecamatan Sungai Batang (seleksi ulang) , Pada Unit

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Untuk Kegiatan Penyusunan Sistem Pengadaan Secara Elektronik Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan akan melaksanakan