• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

III. Saling hapus antar instrumen keuangan Offsetting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian kerjasama b. Cooperation agreement

DPP DPP

Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku untuk periode 17 Februari 2001 sampai dengan tanggal 16 Februari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Desember 2026 serta akan mengubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.

On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 19 December 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.

c. Kontrak jasa bongkar muat batubara c. Coal handling services contracts

DPP DPP

Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 2 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.

On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 21 December 2011, the Company agreed to handle 2 million metric tonnes of coal per annum and the agreement has been extended until 31 December 2013.

PIK PIK

Pada tanggal 31 Maret 2012, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Bara Laut Mandiri yang berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2012. PIK sedang dalam proses perpanjangan perjanjian ini.

On 31 March 2012, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Bara Laut Mandiri which is valid until 30 June 2012. PIK is in the process of extending this agreement.

d. Jaminan reklamasi d. Reclamation guarantees Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh

Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masing-masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode- periode tersebut.

The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if the following individual company does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.

GBP GBP

Pada tanggal 31 Maret 2013, GBP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp47.426.278.130 (AS$4.879.749) meliputi beberapa tahun dari 2008 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.

As at 31 March 2013, GBP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 47,426,278,130 (US$4,879,749) covering the years of 2008 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.

32. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN KONTINJENSI (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

d. Jaminan reklamasi (lanjutan) d. Reclamation guarantees (continued)

FSP dan BT FSP and BT

Pada tanggal 31 Maret 2013, FSP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 2.912.499.610 (AS$299.671) meliputi beberapa tahun dari 2009 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.

As at 31 March 2013, FSP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp2,912,499,610 (US$299,671) covering the years 2009 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.

Pada tanggal 31 Maret 2013, BT telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 3.694.133.088 (AS$380.094) meliputi beberapa tahun dari 2009 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.

As at 31 March 2013, BT has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 3,694,133,088 (US$380,094) covering the years 2009 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.

WBM WBM

Pada tanggal 31 Maret 2013, WBM telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 17.628.074.704 (AS$1.813.775) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.

As at 31 March 2013 WBM has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 17,628,074,704 (AS$1,813,775) covering the years 2010 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.

PIK PIK

Pada tanggal 31 Maret 2013, PIK telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 5.873.960.797 (AS$604.379) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.

As at 31 March 2013, PIK has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 5,873,960,797 (AS$604,379) covering the years 2010 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.

FKP FKP

Pada tanggal 31 Maret 2013, FKP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 10.819.183.364 (AS$1.113.199) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.

As at 31 March 2013, FKP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 10,819,183,364 (US$1,113,119) covering the years 2010 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.

TSA TSA

Pada tanggal 31 Maret 2013, TSA telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 2.483.516.788 (AS$255,532) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2013. Bank garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.

As at 31 March 2013, TSA has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 2,483,516,788 (AS$255,532) covering the years 2010 to 2013. This guarantee is valid until 31 December 2013.

MCM MCM

Pada tanggal 31 Maret 2013, MCM telah menempatkan jaminan reklamasi dalam bentuk deposito kepada pemerintah sebesar Rp 5.625.464.223 (AS$581.925) untuk tahun 2010.

As at 31 March 2013, MCM has provided reclamation guarantees in the form of a bank deposit to the Government totaling Rp 5,625,464,223 (US$581,925) for 2010.

KONTINJENSI (lanjutan) AND CONTINGENCIES (continued)

e. Komitmen sewa e. Rental commitment

Grup Group

Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, ML, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP dan PIK mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai dua tahun lagi.

On 7 January 2008, the Company, ML, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP and PIK entered into an office rental and office maintenance agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is valid from 1 January 2008 until 31 December 2017 which can be extended for a further two years.

Pada tanggal 28 Pebruari 2013, Perseroan dan anak-anak perusahaannya telah mengakhiri perjanjian sewa ruangan dan pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa.

On 28 February 2013, the Company and subsidiaries terminated the former agreement of office rental and maintenance with PT Nirmala Matranusa.

Pada tanggal 1 November 2012, Grup mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun terhitung sejak 1 Maret 2013.

On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years from 1 March 2013.

Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/

March December

2013 2012

Tidak lebih dari 1 tahun 1,454,880 1,240,544 Not later than 1 year Tidak lebih dari 1 tahun namun kurang Later than 1 year and not

dari 5 tahun 5,819,520 5,819,520 later than 5 years

Lebih dari 5 tahun 7,153,160 7,516,880 Later than 5 years

14,427,560 14,576,944

f. Perjanjian pengangkutan batubara f. Barging agreement

ML ML

Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.

On 12 June 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.

g. Komisi keagenan g. Agency fees

Perusahaan, TSA, WBM, GBP, dan PIK The Company, TSA, WBM, GBP and PIK Perusahaan, TSA, WBM, GBP, dan PIK memiliki

beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelanggan- pelanggan tersebut.

The Company, TSA, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.

32. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN KONTINJENSI (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum h. Litigation

Perusahaan The Company

Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996.

On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996.

Pada tanggal 22 November 2012, dalam gugatan perdata antara Low Tuck Kwong dan Sukamto Sia yang diadakan di Singapura, Pengadilan Tinggi Singapura memutuskan bahwa Sukamto Sia telah gagal membuktikan adanya perjanjian atau pengaturan dengan Low Tuck Kwong atas 50% saham Grup dan telah menolak tuntutan dari Sukamto Sia tersebut. Setiap banding dari Pengadilan Tinggi Singapura harus diajukan dalam waktu 30 hari sejak putusan dan hingga tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan tidak mengetahui adanya banding yang diajukan oleh Sukamto Sia. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Maret 2013.

On 22 November 2012, in a private civil suit between Low Tuck Kwong and Sukamto Sia filed in Singapore, the High Court of Singapore held that Sukamto Sia has failed to establish any agreement or arrangement with Low Tuck Kwong for 50% of the Group’s shares and have accordingly dismissed Sukamto Sia’s claim. Any appeal from the High Court of Singapore must be filed within 30 days of the judgment and as of the date of these financial statements, the Company is unaware of any appeal being filed by Sukamto Sia. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 31 March 2013.

Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (AS$790.205) sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya yang menolak permohonan kasasi dari Haji Asri. Pada tanggal 15 Maret 2012, salinan keputusan tersebut telah diterima oleh manajemen. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Maret 2013.

On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (US$790,205) as compensation. He had submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. On 15 March 2012, the copy of the decision has been received by management. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 31 March 2013.

KONTINJENSI (lanjutan) AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) Pada tanggal 27 Desember 2011, Binderless

Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) dan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”) menuntut Bayan International Pte Ltd dan Perusahaan terkait perselisihan dalam ventura bersama antara Perusahaan dan BCBCS dan Bayan International Pte Ltd yang bertindak sebagai penjamin ventura bersama KSC (lihat Catatan 11) di Pengadilan Tinggi Republik Singapura. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) menuduh Perusahaan telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ventura bersama, karena Perusahaan menghentikan pendanaan ventura bersama dan menghentikan pasokan batubara ke KSC.

On 27 December 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) and Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (”BCBC”) filed suits against Bayan International Pte Ltd and the Company regarding a dispute in a joint venture the Company and BCBCS and Bayan International Pte Ltd acts as guarantors of KSC Joint Venture (refer to Note 11) in the High Court of the Republic of Singapore. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) claim that the Company is in breach of the Joint Venture deed because it has ceased funding to the Joint Venture and ceased the supply of coal to KSC.

Pada tanggal 21 Februari 2012, Perusahaan dan Bayan International Pte Ltd masing-masing mengajukan pembelaan mereka. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengajukan klaim balasan melawan BCBCS dan WEC atas pelanggaran kententuan ventura bersama dan menuntut kompensasi kerugian secara spesifik sebesar AS$58.991.213 dan kerugian secara umum untuk diperiksa oleh pengadilan. Proses pengadilan saat ini sedang berlangsung

On 21 February 2012, the Company and Bayan International Pte Ltd lodged their respective defense. On the same date, the Company also filed a counter claim against BCBCS and WEC for breach of the joint venture deed, claiming special damages of US$58,991,213 and general damages to be assessed by the court.The court proceedings are currently ongoing.

Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan tidak melanggar dan bahwa BCBCS/BCBC/WEC faktanya telah melakukan pelanggaran dan tidak ada kontijensi yang perlu dipertimbangkan.

The Managements view is that the Company is not in breach and that BCBCS/BCBC/WEC are in fact in breach and that no contingencies are deemed necessary.

TSA TSA

Pada tanggal 14 Juli 2011, TSA telah menerima Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk hadir dimuka Pengadilan Kutai Barat sehubungan dengan gugatan perdata yang didaftarkan oleh Sayu dan Kedam (“Para Penggugat”) terhadap TSA sebagai salah satu tergugat. Dalam gugatan tersebut, Para Penggugat menggugat TSA telah melakukan kegiatan penambangan di lokasi yang diakui oleh Para Penggugat sebagai miliknya dan menuntut sebesar Rp 13.406.000.000 (AS$1.379.360) sebagai kompensasi.

On 14 July 2011, TSA received a Summons from the District Court of South Jakarta to appear before the Court of Kutai Barat related to a civil suit which was registered by Sayu and Kedam (the “Plaintiffs”) against TSA as one of defendants. In such lawsuit, the Plaintiffs alleges TSA has conducted mining operations on land owned by the plaintiffs and have claimed an amount of Rp 13,406,000,000 (US$1,379,360) as compensation.

Pada tanggal 14 Juni 2012, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kutai Barat telah membatalkan gugatan yang dibuat oleh Para Penggugat. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, telah dilakukan upaya banding dari Para Penggugat dan saat ini sedang dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Samarinda. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Maret 2013.

On 14 June 2012, District Court of Kutai Barat dismissed the claims made by the Plaintiffs. As at the date of these financial statements, an appeal has been filed by the Plaintiffs and the matter is currently being deliberated by the High Court of Samarinda. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 31 March 2013.

32. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN KONTINJENSI (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

i. Perjanjian pengiriman dan pengangkutan batubara

i. Coal shipping and barging contracts

Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transshipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lainharga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang belaku.

The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.

j. Perjanjian penjualan batubara j. Coal sales agreements Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup telah

memiliki komitmen untuk menjual 286,91 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode antara 2013 dan Desember 2030.

As at 31 December 2012, the Group has various commitments to sell 286.91 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 2013 and December 2030.

k. Komitmen modal k. Capital commitments

IP IP

Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan jumlah nilai kontrak sebesar AS$2.060.135. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.

On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total contract value amounting to US$2,060,135. As of 31 March 2013 and 31 December 2012, total remaining contract value outstanding was US$668,432.

32. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN KONTINJENSI (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

l. Fasilitas bank l. Bank facilities

Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE

Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).

On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).

Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.

On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.

Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd.

At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNB Fuel Services Sdn. Bhd.

Pada tanggal 31 Maret 2013, Joint Facilityyang telah terpakai sebesar AS$35.249.041 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$26.000.000, Jaminan Bank atas kontrak dengan TP Utilities Pte. Ltd sebesar AS$2.467.200, performance bond untuk WBM dalam perjanjian jual beli dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. (“TNBF”)

Dokumen terkait