• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Dalam dokumen LKFS 30 June 2011 final (Halaman 73-88)

HUBUNGAN ISTIMEWA 25 RELATED PARTY TRANSACTIONS Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

c. Kontrak jasa bongkar muat batubara (lanjutan) c. Coal handling services contracts (continued)

PIK PIK

Pada tanggal 1 Agustus 2007, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Indah Buana Samudera berdasarkan perubahan perjanjian terakhir yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

On 1 August 2007, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Indah Buana Samudera based on the lates amendment the agreement is valid until 31 December 2011.

d. Jaminan reklamasi d. Reclamation guarantees Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah

ataupun Direktorat yang berwenang jika perusahaan dibawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode-periode tersebut.

The following guarantess may be claimed by the Government or relevant regency if the individual company does not carry out the reclamation policy as agreed for those periods.

GBP GBP

GBP telah menerima persetujuan dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (“DJMBP”) untuk pelepasan jaminan reklamasi periode 2007, 2008, dan 2009 sebesar Rp 11.355.

GBP has received approval from the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal (“DGMCG”) to release the reclamation guarantees for the periods of 2007, 2008 and 2009 amounting to Rp 11,355.

Pada tanggal 18 Juni 2010, GBP telah menerima surat penetapan jaminan reklamasi untuk periode 2010 sampai 2014 dari DJMBP untuk lokasi KW 05 PB0165 (Blok I) sebesar Rp.9,674.

On 18 June 2010, GBP has received a decision letter of reclamation guarantee for the period 2010 up to 2014 from the DGMCG for location KW 05PB0165 (Block I) amounting to Rp9,674. Pada tanggal 17 Februari 2011, GBP telah

menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) untuk tahun 2011, sebesar Rp 8.379. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.

On 17 February 2011, GBP, WBM, PIK, and TSA have provided reclamation guarantees to the Government issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) for 2011, amounting to Rp 8,379. These guarantees are valid until 31 December 2011.

Pada tanggal 18 Maret 2011, GBP menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah untuk berbagai tahun dalam bentuk bank garansi dari ANZ sebesar Rp 14.357. Garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011 (lihat catatan 32).

FSP

Pada tanggal 21 Juli 2010, FSP telah menyediakan jaminan reklamasi sebesar Rp 532 ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.

On 18 March 2011, GBP provided reclamation guarantees to the Government for various years amounting to Rp 14,357 in the form of bank guarantees from ANZ Panin. These guarantees are valid until 31 December 2011 (see notes 32). FSP

On 21 July 2010, FSP has provided a reclamation guarantee, totaling Rp 532 to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.

FSP telah memperpanjang jaminan reklamasi untuk tahun 2009 sampai dengan 2011 dengan PT Asuransi Mega Pratama yaitu sebesar Rp 1.526 yang berlaku dari 1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011.

FSP has extended reclamation guarantees for the period 2009 until 2011 with PT Asuransi Mega Pratama totaling Rp 1,526 valid from 1 July 2011 until 31 December 2011.

kecuali dinyatakan secara khusus) unless otherwise stated) 26. PERANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN

KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

d. Jaminan reklamasi (lanjutan) c. Reclamation guarantees (continued)

BT BT

Pada tanggal 21 Juli 2010, BT telah menyediakan jaminan reklamasi ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang dikeluarkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp. 734. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.

BT telah memperpanjang jaminan reklamasi dengan PT Asuransi Mega Pratama yaitu sebesar Rp 734 yang berlaku dari 1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011.

On 21 July 2010, BT has provided a reclamation guarantee to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 734. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.

BT has extended its reclamation guarantee with PT Asuransi Mega Pratama totaling Rp 734 valid from 1 July 2011 until 31 December 2011.

FKP, TSA, PIK, dan WBM FKP, TSA. PIK, and WBM Pada tanggal 17 Februari 2011, WBM, PIK, dan

TSA telah menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) untuk periode 2011, masing-masing sebesar Rp 5.898, Rp 1.940, and Rp 695. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.

On 17 February 2011, WBM, PIK, and TSA have provided reclamation guarantees to the Government issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) for 2011, for Rp 5,898, Rp 1,940, and Rp 695 respectively. These guarantees are valid until 31 December 2011.

Pada tanggal 18 Maret 2011, WBM, PIK, FKP, dan TSA menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah untuk berbagai tahun dalam bentuk bank garansi dari ANZ masing - masing sebesar Rp 2.251, Rp 2.112, Rp 806 dan Rp 659. Garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011 (lihat catatan 32).

On 18 March 2011, WBM, PIK, FKP, and TSA provided reclamation guarantees to the Government for various years amounting to Rp 2,251, Rp 2,112, Rp 806 and Rp 659 respectively in the form of bank guarantees from ANZ Panin. These guarantees are valid until 31 December 2011 (see notes 32).

Pada tanggal 13 Juni 2011, WBM telah menerima persetujuan dari DJMBP untuk pelepasan jaminan reklamasi untuk periode 2010 sebesar Rp 920.

On 13 June 2011, WBM has received approval from the DGMCG to release the reclamation guarantees for the period of 2010 amounting to Rp 920.

e. Komitmen sewa e. Rental commitments

Grup Group

Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK, dan KOTR mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan biaya pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai 2 tahun lagi.

On 7 January 2008, the Company, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK and KOTR entered into an office rental and office maintenance agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is valid from 1 January 2008 up to 31 December 2017 and can be extended for a further two years.

IP IP

Pada tanggal 29 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian sewa alat berat dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, selama lima tahun dengan tarif yang akan ditelaah setiap tahunnya.

On 29 July 2008, IP entered into an agreement for the rental of heavy equipment with PT Nirmala Matranusa, a related party, for five years, the rates will be reviewed annually.

kecuali dinyatakan secara khusus) unless otherwise stated) 26. PERANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN

KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

e. Komitmen sewa (lanjutan) e. Rental commitments (continued)

GBP GBP

Pada tanggal 7 April 2008, GBP mengadakan perjanjian dengan KCB, pihak yang memiliki hubungan istimewa, atas penggunaan haul road KCB dan fasilitas bongkar muat batubara di Tanjung Harapan, sungai Mahakam. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan berakhirnya PKP2B GBP atau ketika GBP menghentikan operasi pertambangannya di Blok I dan menyatakan penghentian perjanjian ini kepada KCB. Perjanjian ini telah diakhiri pada 27 Desember 2010.

On 7 April 2008, GBP entered into an agreement with KCB, a related party, for utilisation of KCB’s haul road and barge loading facility at Tanjung Harapan. The agreement is valid until the expiration of GBP’s CCoW or when GBP ceases its mining operations in Block I and notifies KCB of its intention to terminate the agreement. This agreement has been terminated on 27 December 2010.

f. Perjanjian pengangkutan batubara f. Barging agreement

ML ML

Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (sebagai kontraktor), pihak yang memiliki hubungan istimewa. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.

On 12 June 2009, ML entered into a barging contract with PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.

g. Komisi keagenan g. Agency fees

Perusahaan, GBP, IP, TSA, WBM dan PIK The Company, GBP, IP, TSA, WBM and PIK Perusahaan, GBP, IP, TSA, WBM dan PIK

memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelanggan-pelanggan tersebut.

The Company, GBP, IP, TSA, WBM and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.

h. Tuntutan hukum Perusahaan

Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Melalui pengacaranya, Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996. Manajemen berkeyakinan tidak ada perjanjian ataupun ikatan yang telah dilakukan oleh Perusahaan dengan Sukamto Sia berkaitan dengan hal tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 Juni 2011.

h. Litigation The Company

On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Through his attorney, Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996. Management believes that there have been no agreements or arrangements made by the Company with Sukamto Sia in relation to this matter. The Company believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 June 2011.

kecuali dinyatakan secara khusus) unless otherwise stated) 26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN

KONTINJENSI (lanjutan) h. Tuntutan hukum (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Litigation (continued) The Company (continued) Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim

bahwa transaksi jual beli GBP antara Haji Asri dengan PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000 sebagai kompensasi. Haji Asri cs mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009 pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, hakim Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Haji Asri selanjutnya telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung dan samapi saat ini belum mengeluarkan keputusan. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 Juni 2011.

On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of GBP between him and PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000 as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed for appeal in the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court which has not yet issued its decision. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 June 2011.

GBP GBP

Pada tanggal 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah, dan Eman bin Puntal mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tenggarong. Mereka menyatakan bahwa sebagian kecil (sekitar 13 hektar) dari area tambang GBP, terletak di desa Lebak Cilong, Kutai Kartanegara, tumpang tindih dengan tanah mereka. Dalam gugatannya mereka menuntut ganti rugi sejumlah Rp 1.640. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 Juni 2011.

On 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah and Eman bin Puntal brought a civil suit in the District Court of Tenggarong. They claimed that a small part of the mining area (around 13 hectares) of GBP, at Lebak Cilong village, Kutai Kartanegara, overlaps with their land. They claimed an amount of Rp 1,640 as compensation. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 June 2011.

PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”) telah didaftarkan sebagai salah satu Tergugat oleh Regam Bin Lemuyaq, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk dan Syukur Bin Kauk (“Para Penggugat”), di bawah Perkara Perdata No. 215/Pdt-G/2011/PN.Jak.Sel. tertanggal 7 April 2011 (“Gugatan”).

PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”) has been registered as one of defendant by Regam Bin Lemuyaq, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk and Syukur Bin Kauk (“Plaintiffs”), under civil case No. 215/Pdt-G/2011/PN.Jak.Sel dated 7 April 2011 (“Suit”).

Dalam Gugatan tersebut di atas, Para Penggugat (yang mengaku sebagai pemegang hak atas tanah ulayat yang diperoleh secara turun temurun berdasarkan surat pelimpahan tanah warisan tertanggal 1 Agustus 1997)menuduh GBP selaku Tergugat I telah melakukan kegiatan penambangan/pengeboran di lokasi tanah ulayat milik Para Penggugat. Dengan nilai gugatan sebesar Rp. 10.000.000.000.

In Those suit, the plaintiffs (who claimed to be holders of rights on lands acquired by virtue of a hereditary transfer of the estate dated 1 August 1997) as the defendant alleges GBP as defendant I, has conduct mining operation on lands owned by the plantiffs. With the lawsuit amounted to Rp 10,000,000.

kecuali dinyatakan secara khusus) unless otherwise stated) 26. PERANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN

KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

i. Perjanjian pengiriman dan pengangkutan batubara

i. Coal shipping and hauling contracts

Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian untuk barging, transportasi dan transshipment dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari area pertambangan ke berbagai tempat pelabuhan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian-perjanjian tersebut mengatur mengenai peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya. Perjanjian ini mengatur mengenaiharga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan yang belaku. Perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2010 dan Desember 2012.

The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions. These contracts will expire between December 2010 and December 2012.

j. Perjanjian penjualan batubara j. Coal sales agreements Pada tanggal 30 June 2011, Grup telah

melakukan perjanjian dengan berbagai pembeli untuk menjual 127,23 juta metric tons batubara kepada beberapa pembeli, dimana perjanjian tersebut dilakukan dengan harga yang di sepakati. Penjualan batubara ini dilakukan selama sisa periode 2011 sampai dengan Desember 2022.

As at 30 June 2011 the Group has various commitments to sell 127.23 million metric tons of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period of 2011 until December 2022.

kecuali dinyatakan secara khusus) unless otherwise stated) 26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN

KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

j. Perjanjian penjualan batubara (lanjutan) j. Coal sales agreements (continued)

Pada tanggal 3 April 2008, BT mengadakan perjanjian penjualan briket batubara dengan KSC, pihak yang memiliki hubungan istimewa (Perjanjian Penyediaan). BT harus menyediakan batubara sampai dengan 1.600.000 ton per tahun. Harga yang digunakan adalah harga dasar yang ditetapkan dalam perjanjian yang disesuaikan dengan kualitas batubara yang dipasok. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya dengan KSC (Perjanjian Penjualan). Berdasarkan perjanjian tersebut KSC akan menjual briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya sebesar 500.000 ton sampai dengan maksimum 1.500.000 ton setiap tahun. Perjanjian-perjanjian ini berlaku sampai periode konsesi BT berakhir, cadangan batubara di konsesi BT habis atau perjanjian pembelian batubara antara KSC dan BT dihentikan.

Pada tanggal 29 Maret 2011, Perjanjian Penyediaan Baru telah ditandatangani oleh KSC dan BT untuk penyediaan batubara dengan indeks harga tertentu sesuai dengan peraturan tentang minimum harga sekarang. Perjanjian ini menggantikan Perjanjian Penyediaan tanggal 3 April 2008.

On 3 April 2008, BT entered into an upgraded coal briquette sales agreement with KSC, a related party (the Supply Agreement). BT will supply up to 1,600,000 tonnes of coal per year. The price used is the base price stated in the agreement and adjusted with the quality of the coal supplied. On the same date, the Company entered into an upgraded coal briquette purchase agreement with KSC (the Sales Agreement). Under the agreement KSC will sell to the Company between 500,000 tonnes to 1,500,000 tonnes of upgraded coal briquettes per year. The agreement is valid until the concession period of BT expires, the coal reserves in the BT concession area are depleted or the coal purchase agreement between KSC and BT is terminated.

On the 29 March 2011 a New Supply Agreement was signed between BT and KSC to supply coal at an index linked price which complies with the current minimum pricing regulation. This New Supply Agreement superceed the Supply Agreement dated 3 April 2008.

Pada tanggal 1 Oktober 2010, BT mangadakan perjanjian penjualan briket batubara dengan KSC, pihak yang memiliki hubungan istimewa. BT harus menyediakan sampai dengan 1.600.000 ton per tahun. Harga yang digunakan adalah harga dasar yang ditetapkan dalam perjanjian yang disesuaikan dengan kualitas batubara yang dipasok.

On 31 October 2010, BT entered into an upgraded coal briquette sales agreement with KSC, a related party. BT will supply up to 1,600,000 tonnes of coal per year. The price used is the base price stated in the agreement and adjusted with the quality of the coal supplied.

k. Perjanjian konstruksi k. Construction agreements

WBM WBM

Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia, dimana Arutmin memperbolehkan WBM membangun jalan pengangkutan batubara (haul roads) di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan pengangkutan batubara.

On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia to allow WBM to construct a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road.

IP

Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.

IP

On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$668,432.

kecuali dinyatakan secara khusus) unless otherwise stated) 26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN, DAN

KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

k. Perjanjian konstruksi (lanjutan) k. Construction agreements (continued)

IP IP

Pada tanggal 3 Maret dan 3 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT AE Automotion untuk pembangunan conveyor, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$157.050.

On 3 March and 3 July 2008, IP entered into an agreement with PT AE Automotion for construction of conveyor, with a total remaining contract value of US$157,050.

Perusahaan The Company

Pada tanggal 5 Juli dan 15 Oktober 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan proyek penimbunan batubara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan dermaga pemuatan batubara (jetty) (tahap 3) di daerah Lubuk Tutung, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, masing-masing dengan nilai kontrak sebesar AS$11.140.000 dan AS$33.000.000.

On 5 July and 15 October 2010, the Company entered into agreements with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan and a coal loading jetty (phase 3) at Lubuk Tutung, Bengalon, East Kutai, East Kalimantan, with total contract value amounted to US$11,140,000 and US$33,000,000, respectively.

l. Fasilitas bank l. Bank facilities

Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE

Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$ 30.000.000

Dalam dokumen LKFS 30 June 2011 final (Halaman 73-88)

Dokumen terkait