• Tidak ada hasil yang ditemukan

Brand Image (X3) 0.611

Kuat 0.000 Signifikan

(Sumber : data primer yang telah diolah)

c. Uji Asumsi Klasik Regresi linier Berganda 1) Multikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model atau terdapat hubungan yang kuat diantara variabel independen.

Tabel 4.41 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) HG .419 2.385 BT .376 2.660 BI .609 1.642 a. Dependent Variable: BL

103 Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, analisis ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian.

2) Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.4 Scatterplot

104 Output SPSS pada gambar Scatterplot menunjukkan penyebaran titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. Penyebaran titik tidak berbentuk pola. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda bebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

d. Analisis Regresi Linier Berganda 1) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Tabel 4.42

Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .699a .489 .473 3.358 1.829

a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT b. Dependent Variable: BL

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (harga, brand trust dan brand image) menjelaskan variabel dependen (brand loyality).

Tabel di atas didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0.473 (47,3 %), Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang didapatkan dimana variabel independen yaitu harga, brand trust dan brand image memiliki pengaruh terhadap variabel brand loyality sebesar 47,3 %. Sedangkan sisanya 52,7 % dijelaskan

105 dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini.

2) Persamaan Regresi Berganda

Tabel 4.43

Hasil Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.529 3.229 2.951 .004 HG .360 .131 .311 2.756 .007 BT .348 .148 .279 2.345 .021 BI .221 .100 .207 2.217 .029 a. Dependent Variable: BL

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah :

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 dimana : Y = Brand Loyality X1 = Harga X2 = Brand trust X3 = Brand Image

Dari output didapatkan model persamaan regresi :

Y = 9.529 + 0.360 X1 + 0.348 X2 + 0.221 X3

Pada tabel di atas menunjukan hasil perhitungan koefisien dalam persamaan regresi diperoleh koefisien persamaan adalah untuk koefisien konstanta sebesar 9.529, untuk koefisien harga

106 sebesar 0.360, untuk koefisien brand trust sebesar 0.348 dan untuk koefisien brand image sebesar 0.221.

Hasil menunjukan nilai konstanta sebesar 9.529, artinya tanpa dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut (harga, brand trust dan brand image), maka besarnya nilai brand loyality dengan konstanta tersebut sebesar 9.529.

Berdasarkan nilai koefisien pada variabel harga, di dapat nilai beta satu (β1) = 0.360, artinya bahwa setiap kenaikan variabel harga sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka variabel brand loyality akan meningkat sebesar 0,360 satuan.

Berdasarkan nilai koefisien pada variabel brand trust, di dapat nilai beta dua (β2) = 0.348, artinya bahwa setiap kenaikan variabel brand trust sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka variabel brand loyality akan meningkat sebesar 0,348 satuan.

Berdasarkan nilai koefisien pada variabel brand image, di dapat nilai beta tiga (β3) = 0.221, artinya bahwa setiap kenaikan variabel brand image sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka variabel brand loyalyty akan meningkat sebesar 0,221 satuan.

107 e. Pengujian Hipotesis

1) Uji F-hitung (Uji Simultan)

Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah :

Tabel 4.44 Hasil uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1035.680 3 345.227 30.622 .000a

Residual 1082.280 96 11.274

Total 2117.960 99

a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT b. Dependent Variable: BL

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel harga, brand trust dan brand image terhadap variabel brand loyality. Dari penghitungan didapat nilai F hitung pada model 1 didapat sebesar 30.622. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 = 96, didapat nilai Ftabel = 2.70. Karena nilai Fhitung (30.622) > nilai Ftabel (2.70) maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu harga, brand trust dan brand image dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel brand loyality. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

108 diterima, yang berarti terdapat pengaruh secara bersama-sama anatara variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Uji Parsial (uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah : Tabel 4.45 Hasil uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.529 3.229 2.951 .004 HG .360 .131 .311 2.756 .007 BT .348 .148 .279 2.345 .021 BI .221 .100 .207 2.217 .029 a. Dependent Variable: BL

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Berdasarkan pada tabel coefficients diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

(a) Menguji signifiknasi variabel Harga (X1)

Terlihat bahwa thitung koefisien Harga adalah 2,756, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α=0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari rumus n-2,

109 dimana n adalah jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah 1.98.

Variabel Harga memiliki nilai p-value 0,007 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,756 > 1.98), maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam penelitianya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mretode regresi linier berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

(b) Menguji signifiknasi variabel brand trust (X2)

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien brand trust adalah 2.345, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α=0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100 – 2 = 98). Didapat ttabel adalah 1.98

110 Variabel brand trust memiliki nilai p-value 0,021 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,345 > 1.98), maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien brand trust secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Handphone NOKIA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek Nokia antara responden laki-laki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan dengan produk-produk handphone pesaing.

111 (c) Menguji signifiknasi variabel brand image (X3)

Terlihat bahwa thitung koefisien brand image adalah 2.217, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α=0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100 – 2 = 98). Didapat ttabel adalah 1.98

Variabel brand image memiliki nilai p-value 0,029 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,217 > 1.98), maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien brand image secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lutiary E R (2007) dalam penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang”. Metode yang digunakan menggunakan regresi sederhana dan korelasi untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality. Hasil penelitian menyatakan bahewa terdapat hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality.

112 H. Interpretasi

Hasil penelitian menyatakan bahwa seluruh variabel independen (harga, brand trust dan brand image) baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (brand loyality). Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Handphone NOKIA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek Nokia antara responden laki-laki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan dengan produk-produk handphone pesaing.

Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam penelitianya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada Konsumen Pasta

113 Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mretode regresi linier berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel brand trust berpengaruh signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Handphone NOKIA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek Nokia antara responden laki-laki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan dengan produk-produk handphone pesaing.

114 Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lutiary E R (2007) dalam penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang”. Metode yang digunakan menggunakan regresi sederhana dan korelasi untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality. Hasil penelitian menyatakan bahewa terdapat hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality.

Hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan dan persamaan, hal ini terjadi karena adanya perbedaan waktu dan objek yang diteliti, sehingga menimbulkan perbedaan hasil penelitian.

115 BAB V

Dokumen terkait