• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Menerima yang menghilangkan sikap menolak. Terkadang orang yang

Dalam dokumen ql`ao n:cpvy:ao VCPRyKAPkM (Halaman 59-65)

mengetahui kalimat ini mengatakannya, tapi ia tidak menerima ketika ada orang mengajak untuk bertauhid, sebagai sikap ta’assub (fanatik) dan takabbur

(menyombongkan diri) darinya. Allah ta’aala berfirman:

ﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ ﮗ ﮖ ﮕ ﮔ ﮓ ﮒ

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri.”

(QS. as-Shaaffaat: 35)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Ada berapakah pembatal keislaman itu? Jawab: Katakanlah: Pembatal keislaman itu ada sepuluh, antara lain:

1. Melakukan kesyirikan dalam beribadah kepada Allah. Firman Allah ta’aala:

ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ ﮉ ﮈ ﮇ ﮆ ﮅ ﮄ

“Sesungguhnya Allah tidak menampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. an-Nisa: 116)

59

ﮈ ﮇ ﮆ ﮅﮄ ﮃ ﮂ ﮁ ﮀ ﭿ ﭾ ﭽ ﭼ ﭻ ﭺ

ﮊ ﮉ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolongpun.” (QS. al-Maidah: 72)

Diantara perbuatan syirik yaitu berdo’a kepada orang-orang yang telah mati, istighatsah (minta pertolongan) kepada mereka, bernadzar dan menyembelih untuk mereka seperti orang yang menyembelih untuk jin atau kubur.

2. Orang yang menjadikan rantara antara dia dengan Allah, ia berdo’a kepadanya, meminta syafa’at kepadanya, serta bertawakkal kepadanya. Maka ia telah kafir secara sepakat. Allah ta’aala berfirman:

ﮓ ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ

“Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya.” (QS. Jin: 20)

3. Orang yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, atau ragu akan kekufurannya, atau membenarkan jalan yang ia tempuh, maka ia telah kafir; karena sikap ridha dengan kekufuran itu sebuah kekufuran pula, karena ia menyetujui kekufuran tersebut dan tidak ada sama sekali pengingkaran dalam hatinya, maka seakan-akan ia menyetujuinya.

4. Orang yang berkeyakinan bahwa selain petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu lebih sempurna dari petunjuknya, atau hukum selain hukum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu lebih baik dari hukumnya, seperti orang mengutamakan hukum thaghut daripada hukum Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah kafir secara sepakat.

5. Orang yang membenci suatu hal yang datang dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun ia mengamalkannya, maka ia telah kafir. Sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﯮ ﯭ ﯬ ﯫ ﯪ ﯩ ﯨ ﯧ ﯦ

“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci dengan apa yang diturunkan Allah (Al Qur’an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 9)

60

6. Orang yang mengolok-olok sesuatu dari agama Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, atau mengolok-olok pahala dan siksa, maka ia telah kafir. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﮕ ﮔ ﮓ ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ

ﮗ ﮖ

“Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (QS. at-Taubah: 65-66)

7. Perbuatan sihir, termasuk asshorfu (sihir yang bisa memisahkan antara suami dan isterinya) dan al’athfu (sihir yang bisa menumbuhkan rasa cinta antara lawan jenis ). Maka barangsiapa yang melakukan sihir atau ridha denganya, maka ia telah kafir. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﭴ ﭳ ﭲ ﭱ ﭰ ﭯ ﭮ ﭭ ﭬ ﭫ ﭪ

“Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” (QS. al-Baqarah 102)

8. Mendukung orang-orang musyrik dan membantunya dalam mengalahkan orang-orang muslim. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﭫ ﭪ ﭩ ﭨ ﭧ ﭦ ﭥ ﭤﭣ ﭢ ﭡ ﭠ ﭟ

“Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk mereka. Sesungguhnya Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. al-Maidah: 51)

9. Orang yang berkeyakinan bahwa sebagian manusia boleh keluar dari syari’at Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana khadhir keluar dari syari’at Musa ‘alaihissalam, maka ia (yang berkeyakinan seperti ini) telah kafir.

10. Berpaling dari agama Allah, ia tidak mempelajarinya serta tidak mengamalkannya. Dalilnya firman Allah ta’aala:

61

ﭣ ﭢ ﭡ ﭠ ﭟ ﭞ ﭝ ﭜ ﭛﭤ

ﭩ ﭨ ﭧ ﭦ ﭥ

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkandengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling darinya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.” (QS. as-Sajdah: 22)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Siapakah rasul pertama dan terakhir? Dan siapakah

manusia yang paling utama setelah derajat para nabi?

Jawab: Katakanlah: Rasul pertama (yang diutus oleh Allah) ialah Nuh ‘alaihissalam, dan

diakhiri olen Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia paling utama setelah para nabi ‘alaihimussalam adalah para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Sahabat yang paling utama adalah Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman, kemudian Ali radhiyallahu ‘anhum, kemudian sahabat yang lainnya radhiyallahu ‘anhum ajma’iin. Semua sahabat ridha dengan kekhilafahan sahabat yang empat, mereka mencintai satu sama lain, oleh sebab itu Ali radhiyallahu ‘anhu membeir nama putera-puteranya dengan nama khalifah sebelumnya; yang satu namanya Abu Bakar, kemudian Umar, dan Utsman. Maka Bohonglah orang yang mengatakan bahwa para sahabat itu tidak mencintai orang-orang mukmin dari Ahlil Bait.

Tanya: Jika dikatakan kepadamu: Apakah kewajiban kita terhadap para sahabat

radhiyallahu ‘anhum, dan apa hukum mencaci salah seorang dari mereka?

Jawab: Katakanlah: Wajib bagi kita mencintai mereka, menghormati mereka dan

mendo’akan keridhaan bagi mereka semuanya tanpa terkecuali. Sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﭽ ﭼ ﭻ ﭺ ﭹ

“Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan

rahmat)-Nya.” (QS.al-Mujaadilah: 22)

Wajib pula mencintai Ummahaatul mukminin (isteri-isteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai ibu bagi kaum mukminin) serta mengagungkan mereka. Haram hukumnya mencaci salah satu dari mereka; karena perbuatan itu termasuk dosa besar, sebagaimana firman Allah ta’aala:

62

ﯟ ﯞ

“Dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka.” (QS.al-Ahzab: 6)

Semua isteri Nabi itu adalah ibu bagi kaum mukminin; karena Allah tidak mengecualikan satupun dari mereka. Dalam hadits Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu ia berkata:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((

ُوَفْ يِصَن ِلََّو ْمِىِدَحَأ ُّدُم َغَلَ ب اَم اً َىَ ٍدُحُأ َلْثِم َقَفْ نَأ ْمُكَدَحَأ َّنَأ ْوَلَ ف ْيِباَحْ َأ اْوُّ ُسَ َلَّ

))

هاور

ملسمو يراخبلا

“Janganlah kalian mencela sahabatku; karena kalaulah salah seorang diantara kalian berinfak berupa emas sebesar gunung uhud, maka tidaklah menyamai infak para sahabat satu mud bahkan (tidak pula) separuhnya.” (HR. Bukhari Muslim)

Tanya: Kalau dikatakan kepadamu: Apakah ancaman hukuman bagi orang yang mencela

salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau mencela salah satu Ummahaatul Mukminin ?

Jawab: Katakanlah: Ancaman hukumannnya adalah dijauhkannya ia dari rahmat Allah. Nabi

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((

َنْيِ َمْ َأ ِساَّنلاَو ِةَ ِاَلاَمْلاَو ِللها ُةَنْ َل ِوْيَلَ َ ف ْيِباَحْ َأ َّ َس ْنَم

))

نيابرطلا هاور

“ Barangsiapa mencela sahabatku, maka baginya laknat Allah, malaikat dan manusia seluruhnya.” (HR. Thabrani)

Maka wajib hukumnya mengingkari dengan sangat kepada orang yang mencela salah seorang dari sahabat atau salah satu dari Ummahaatul Mukminin radhiyallahu ‘anhum ajma’iin.

Tanya: Jika dikatakan kepadamu: Dalam firman Allah ta’aala:

﮵ ﮴ ﮳ ﮲ ﮱ ﮰ ﮯ ﮮ ﮭ ﮬ ﮫ

﮺ ﮹ ﮸ ﮷ ﮶

63

“ Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapatkan Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nisaa: 64)

Apakah bisa difahami bolehnya memohon istighfar dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun setelah beliau wafat?

Jawab: Katakanlah: Memohon istighfar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu

khusus ketika beliau hidup, tidak setelah beliau wafat. Tidak ada keterangan dari para sahabat radiyallahu ‘anhum dalam sebuah hadits pun bahwa mereka memohon istighfar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah beliau wafat. Ketika Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendo’akannya serta memohonkan untuknya ampunan setelah ia wafat, maka Nabi berkata kepadanya: “ Jikalah saya hidup, maka aku akan mohonkan untukmu ampunan dan akan mendo’akanmu” sebagaimana dalam shahih Bukhari. Maka hadits ini menafsirkan ayat diatas bahwasnnya memohon ampunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu khusus ketika beliau hidup, dan tidak dilakukan setelah beliau wafat.

64

PENUTUP

Demikianlah apa yang bisa kami kumpulkan dari pernyataan Imam Madzhab yang Empat beserta para pengikutnya dalam keyakinan mereka yang sesuai dengan manhaj (cara beragama) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah keharusan bagi engkau wahai saudaraku seislam baik laki-laki ataupun perempuan untuk berpegang teguh kepada kebenaran, mendakwahkannya, serta menghindari perbuatan syirik, menghindari sarana-sarana yang bisa mengantarkan kepada perbuatan syirik serta menghindari dari bentuk-bentuk kesyirikan tersebut. Jagalah dirimu supaya tidak termasuk ke dalam oarng-orang yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

َق ُدُ ْ َ َتحَو َنْيِكِرْ ُمْلاِب ْيِتَّمُأ ْنِم ُلِااَ َ ق ُقَحْلَ َّتَح ُةَعاَّسلا ُ ْوُقَ َلََّو

َب

َناَثْوَْلْا ْيِتَّمُأ ْنِم ُلِاا

)

)

ملسم طرش ىلع حيحص هدانسإ

“ Tidaklah terjadi hari kiamat sampai sekelompok orang dari umatku termasuk kedalam orang-orang musyrik, dan sekelompok dari umatku (yang lainnya) menyembah berhala”

(Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat Imam Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berdo’a kepada Tuhannya supaya tidak menjadikan kuburannya tempat untuk berdo’a, memohon pertolongan serta memohon syafa’at sebagaimana dilakukan oleh orang-orang awam disekitar kuburan para nabi, orang-orang shalih, maka Nabi bersabda:

((

َدِ اَسَم ْمِهِااَيِ ْنَأ َرْوُ ُ ق اْوُذَخَّ ا ٍ ْوَ ق َلَع ِللها َ َضَغ َّدَتْ ا دَ ْ ُ ي اًنَ ثَو ْيِرْ َ ق ْلَ ْ َ َلَّ َّمُهلَّلا

))

هاور

أطولما في كلام

“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku ini sebagai berhala yang disembah. Sangatlah besar murka Allah kepada kaum yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Imam Malik dalam al-Muwattha)

Hindarilah pula olehmu hadits-hadits dha’if (lemah) atau dusta (palsu) yang menyelisihi kebenaran yang dibawa oleh Imam Madzhab yang Empat rahimahumullahu ta’aala.

Semoga shalawat dan salam tercurahkan selalu kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, serta sahabatnya semua.

Dalam dokumen ql`ao n:cpvy:ao VCPRyKAPkM (Halaman 59-65)

Dokumen terkait