• Tidak ada hasil yang ditemukan

ql`ao n:cpvy:ao VCPRyKAPkM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ql`ao n:cpvy:ao VCPRyKAPkM"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

AxNCPR

tV?PkM y TyXkM

tV?PkM y TyXkM AxNCPR ;`AayK$ AwG]yK@b' fyKAb%M ;`CPI#

ql`AO n:CPvY:AO

VCPRyKAPkM

UMV_>M

Aw`?OW<|M Awp<O<|M AxVCPAb_ so

ABDURRAHMAN TUNÇ

ABDULKADIR BOZKURT

(2)

1

ميحلا نمحرلا للها مسب

Segala puji bagi Allah Yang telah Mensyari’atkan hukum dengan sempurna, Menghalalkan dan Mengharamkan, Mengenalkan dan Mengajarkan serta Menjadikan orang faqih dan faham tentang agama-Nya.

Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang hak diibadahi melainkan Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, Menetapkan kaidah-kaidah agama dengan Kitab-Nya yang sempurna, Menurunkannya sebagai petunjuk bagi seluruh umat.

Saya juga bersaksi bahwa Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam hamba dan Rasul-Nya yang diutus untuk semesta alam, bangsa arab dan yang lainnya, dengan agama yang lurus dan syari’at yang menebar kasih sayang untuk seluruh mukallaf. Nabi yang senantiasa menyeru kepada agama serta membelanya dengan bukti dan argumentasi , menjaganya dengan dalil-dalil yang pasti. Semoga shalawat tercurahkan selalu kepadanya, keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak setelahnya.

Ammaa ba’du:

Saya telah mengkaji tulisan ini yang berjudul (

ةعبرلأا ةمئلأا ةديقع نم ديحوتلا ملعت ليهست

“Cara Mudah Mempelajari Tauhid Menurut Aqidah Imam Madzhab yang Empat”( yang disusun oleh sekelompok terpilih penuntut ilmu. Saya mendapatkan tulisan ini sesuai dengan aqidah yang benar, yang meniti cara beragama salaf (pendahulu kita) yang mulia, berdasarkan Al Qur’an dan As-Sunnah.

Karena dinilai sangat pentingnya judul dan masalah-masalah yang dibahas dalam tulisan ini, maka saya mewasiatkan untuk dicetak dan disebar dengan harapan mudah-mudahan Allah Yang Maha Kuasa memberikan manfa’at dengan tulisan ini kepada seluruh pembacanya serta

memberikan balasan kepada penyusun dengan sebaik-baik balasan dan Ia-lah yang mencukupinya.

Iman dan Khatib Masjid Nabawi,

Qaadhi di Mahkamah Umum Madinah Munawwarah

(3)

2

CARA MUDAH MEMPELAJARI TAUHID

MENURUT AQIDAH IMAM MADZHAB YANG EMPAT

Disusun oleh:

(4)

3

MUQADDIMAH

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam atas Nabi kita Muhammad pemimpin para utusan, juga kepada keluarga dan sahabatnya semua.

Ammaa ba’du:

Ini adalah tulisan yang bermanfaat, sebuah keharusan bagi manusia untuk mempelajarinya, berkaitan dengan masalah-masalah tauhid yang diambil dari kitab-kitab akidah Imam Madzhab yang Empat beserta pengikut-pengikutnya -rahimahumullah ta’aala- serta orang-orang yang sepakat dalam aqidah ahlussunnah wal jama’ah dan tidak berselisih dalam masalah ini. Apabila anda termasuk pengikut salah satu madzhab-madzhab ini, maka inilah aqidah imam yang anda ikuti. Sebagaimana anda mengikuti mereka dalam masalah hukum-hukum (fiqih), maka ikutilah pemahaman mereka juga dalam masalah aqidah.

Telah Kami susun (tulisan ini) dalam bentuk tanya jawab.

Hanya kepada Allah sajalah Kita memohon taufiq untuk selalu menerima kebenaran, diberikan keikhlasan hanya untuk-Nya serta mutaaba’ah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semoga shalawat dan salam tercurahkan selalu kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

(5)

4

(6)

5

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Siapakah Tuhanmu? Jawab: Katakanlah: Tuhanku adalah Allah.

Tanya: Apakah makna “Rabb” (Tuhan)?

Jawab: Katakanlah: ialah Tuhan Sang Penguasa, Yang Berhaq Disembah, Sang Pencipta,

Sang Pemberi rezeki, Sang Pengatur dan Sang Pembentuk rupa. Tidaklah tercipta sesuatu melainkan atas izin-Nya, dan tidaklah sesuatu itu bergerak melainkan atas izin dan kehendak-Nya.

Tanya: Apakah makna ” Allah”?

Jawab: Makna “Allah” ialah Tuhan Yang Berhaq Disembah dan Diibadahi oleh seluruh

makhluk-Nya.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Dimanakah Allah ?

Jawab: Katakanlah: Tuhanku ada diatas langit, diatas ‘Arsy. Sebagaiman Allah subhaanahu

wa ta’aala berfirman:

ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ ﮉ

“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang Bersemayam diatas ‘Arsy.” (QS. Thaaha: 5)

Istiwa (bersemayam) yang dimaknai secara hakiki, sesuai dengan keagungan Allah dengan

tidak Tasybih (menyerupakan), Tamtsil (mengumpamakan), Takyif (menanyakan cara dengan kata bagaimana ) dan Ta’thil (mengingkari).

Tidak boleh hukumnya anda mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana, karena sifat “al Uluw” bagi Allah adalah sifat yang menunjukkan pujian. Oleh sebab itu ketika sujud kita membaca do’a “Subhaana rabbiyal a’laa” artinya Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi.

(7)

6

Para Imam Madzhab yang Empat sepakat bahwasannya Allah tidak turun ke bumi, serta sepakat akan kufurnya orang yang menyakini bahwa Allah hulul (menyatu) dengan salah satu makhluk-Nya.

Pendapat yang benar adalah bahwa Allah tabaaraka wa ta’aala turun ke langit dunia sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya, tidak ada yang mengetahui bagaimana cara turun tersebut kecuali hanyalah Allah, yaitu pada waktu sepertiga malam terakhir, seraya berkata:

“Apakah ada yang berdo’a, yang akan Aku kabulkan permohonannya?...” sebagaimana

diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Adapun firman Allah

:

ﭸ ﭷ ﭶ ﭵ ﭴ ﭳﭲ ﭱ ﭰ ﭯ ﭮ

“Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada.” (QS. al-Hadid:4)

Maka Ma’iyyah (kebersamaan) yang dimaksud disini adalah ditinjau dari sisi Ilmu Allah dan kehendak-Nya, karena segala sesuatu itu tidak terlepas dari pengawasan Ilmu Allah dan

Kehendak-Nya.

Tanya : Apabila dikatakan kepadamu: Dengan apa anda mengenal Tuhanmu? Jawab : Katakanlah: Saya mengetahui-Nya dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan

makhluk ciptaan-Nya. Sebagaimana firman Allah ta’aala:

﮻ ﮺ ﮹ ﮸ ﮷ ﮶

“ Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.”

(QS. Fusshilat: 37)

Dan diantara makhluk ciptaannya-Nya ialah tujuh lapis langit, tujuh lapis bumi beserta isinya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya firman Allah ta’aala:

ﮔ ﮓ ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ ﮉ ﮈ ﮇ ﮆ ﮅ

ﮥ ﮤ ﮣ ﮢﮡ ﮠ ﮟ ﮞ ﮝﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ ﮗ ﮖ ﮕ

ﮧ ﮦ

(8)

7

“ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy. Dia menutup malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. al-A’raf: 54)

Tanya : Apabila dikatakan kepadamu: Untuk tujuan apakah Allah menciptakanmu?

Jawab : Katakanlah: Untuk beribadah kepada-Nya semata, tidak ada sekutu bagi-Nya,

menta’ati-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﭹ ﭸ ﭷ ﭶ ﭵ ﭴ ﭳ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.

(QS. ad-Dzaariyat: 56), juga firman-Nya:

ﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ ﮗ ﮖ

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”. (QS. an-Nisa: 36)

Tanya : Apabila dikatakan kepadamu: Maksiat apakah yang paling besar dosanya?

Jawab : Katakanlah: Maksiat yang paling besar dosanya adalah syirik (menyekutukan Allah

dengan yang lain). Allah ta’aala berfirman:

ﭴ ﭳ ﭲ ﭱ ﭰﭯ ﭮ ﭭ ﭬ ﭫ ﭪ ﭩ ﭨ ﭧ ﭦ

ﮆ ﮅﮄ ﮃ ﮂ ﮁ ﮀ ﭿ ﭾ ﭽ ﭼ ﭻ ﭺ ﭹﭸ ﭷ ﭶ ﭵ

ﮊ ﮉ ﮈ ﮇ

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu

(9)

8

dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolongpun”. (QS.

al-Maidah: 72)

Syirik artinya seseorang menjadikan untuk Allah sekutu, dari malaikat, rasul, ataupun wali

yang ia berdo’a kepadanya, berharap darinya, takut darinya, berpasrah diri kepadanya, meminta selain kepada Allah atau menjadikannya sekutu dalam meminta kepada-Nya, serta memalingkan ibadah kepada selain-Nya secara umum.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah makna ibadah?

Jawab: Katakanlah : ibadah itu ialah sebuah nama yang mencakup semua hal yang Allah cintai dan ridhai, baik dari perkataan ataupun perbuatan yang tersembunyi dan yang nampak. Diantara hal yang termasuk ibadah adalah berdo’a, Allah ta’aala berfirman:

ﭿ ﭾ ﭽ ﭼ ﭻ ﭺ ﭹ ﭸ ﭷ

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyan Allah. Maka janganlah kamu

menyembah seseorang didalamnya disamping (menyembah) Allah.” (QS. al-Jin: 18)

Dalil yang menunjukkan bahwa berdo’a kepada selain Allah itu kufur hukumnya, firman Allah ta’aala :

ﯶ ﯵ ﯴ ﯳﯲ ﯱ ﯰ ﯯ ﯮ ﯭ ﯬ ﯫ ﯪ ﯩ ﯨ ﯧ ﯦ ﯥ

“Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain disamping Allah, padahal tidak ada suatu

dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhan-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” (QS. al-Mu’minun: 117)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah do’a itu termasuk ibadah?

Jawab: Katakanlah: Sesungguhnya do’a itu ibadah yang paling agung. Sebagaimana firman

(10)

9

ﭩ ﭨ ﭧ ﭦ ﭥ ﭤ ﭣ ﭢﭡ ﭠ ﭟ ﭞ ﭝ

ﭫ ﭪ

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu.

Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Ghaafir: 60)

Dalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ُةَداَبِعلْا َوُه ُءاَعُّدلا

))

((

“Do’a itu adalah ibadah”. (HR. Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah hal pertama yang difardhukan Allah kepada

hamba-Nya?

Jawab: Katakanlah: Hal pertama yang Allah fardhukan kepada hamba-Nya adalah beriman

kepada Allah serta kufur (berlepas diri) dari Thaghut. Sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﮃ ﮂ ﮁ ﮀ ﭿﭾ ﭽ ﭼ ﭻ ﭺ ﭹ ﭸ ﭷ ﭶ ﭵ ﭴ

ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ ﮉﮈ ﮇ ﮆ ﮅ ﮄ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):

“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka diantara umat itu ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula diantaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. (QS. an-Nahl: 36)

Thaghut artinya : Perkara-perkara yang seorang hamba melampaui batasannya, baik yang

disembah, diikuti atau ditaati.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apa agamamu? Jawab: Katakanlah: Agamaku adalah Islam.

(11)

10

Islam artinya : menyerahkan diri kepada Allah dengan tauhid, sikap pasrah kepada Allah dengan ketaatan serta berlepas diri dari syirik dan ahlinya. Sebagaimana Allah ta’aala berfirman:

ﮇ ﮆ ﮅ ﮄ ﮃ ﮂ ﮁ ﮀ ﭿ ﭾ ﭽﭼ ﭻ ﭺ ﭹ ﭸ

ﮔ ﮓ ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋﮊ ﮉ ﮈ

“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih

orang-orang yang telah diberi AlKitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS. Ali Imran: 19)

Serta firman Allah ta’aala:

ﭼ ﭻ ﭺ ﭹ ﭸ ﭷ ﭶ ﭵ ﭴ ﭳ ﭲ ﭱ ﭰ ﭯ

“ Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. (QS. Ali

Imran: 85)

Telah shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasannya beliau bersabda: “ Islam itu

adalah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan Yang Hak diibadahi melainkan Allah, serta bersaksi sesungguhnya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan serta melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu diperjalanannya”. (HR. Muslim)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apa makna Syahadatain ?

Jawab: Katakanlah: Makna syahadat laa ilaaha illallah ialah tidak ada Tuhan Yang Berhak

diibadahi melainkan Allah. Sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﮘ ﮗ ﮖ ﮕ ﮔ ﮓ ﮒ ﮑ

“ Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu”. (QS. az-Zukhruf: 28)

Adapun makna syahadat Muhammad Rasulullah ialah persaksian bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam itu hamba Allah dan utusan-Nya, sebagai seorang hamba yang tidak disembah dan seorang Nabi yang tidak didustakan. Perintahnya ditaati, apa yang beliau kabarkan

(12)

11

syari’atnya. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang semua jenis bid’ah (sesuatu yang baru dalam agama yang tidak ada tuntunannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), serta tidak mengecualikan sedikitpun dari hal tersebut, karena dalam Islam tidak ada bid’ah hasanah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

دحمأ ماملإا هاور

))

ٌةَلَلاَض ٍةَعْدِب َّلُكَو ٌةَعْدِب ٍةَثَدْحُم َّلُك َّنِإَف ِرْوُمُْلْا ِتاَثَدْحُمَو ْمُكاَّيِإ

((

“ Jauhilah oleh kalian sesuatu yang baru (dalam urusan agama), karena sesungguhnya

seluruh hal yang baru (dalam agama) itu bid’ah, dan seluruh bid’ah itu sesat”. Diriwayatkan

oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

((

ّّدَر َوُهَ ف اَنُرْمَأ ِوْيَلَع َسْيَل ًلاَمَع َلِمَع ْنَم

))

ملسم هاور

“ Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak ada tuntunannya dariku(dalam islam),

maka ia tertolak”. (HR. Muslim)

Dari Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((

ّّدَر َوُهَ ف ُوْنِم َسْيَل اَم اَذَى اَنِرْمَأ يِف َثَدْحَأ ْنَم

))

ويلع قفتم

“ Barang siapa membuat hal baru dalam urusanku ini ( masalah agama) yang tidak ada tuntunannya, maka ia tertolak”. (Muttafaqun ‘alaih).

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apa dalil difardhukannya shalat, zakat, puasa dan haji? Jawab: Katakanlah: Dalil difardhukannya shalat dan zakat firman Allah ta’aala:

ﮧ ﮦ ﮥﮤ ﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞ ﮝ ﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ

ﮩ ﮨ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’aatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikain itulah agama yang lurus.” (QS.

(13)

12

Allah subhaanahu wa ta’aala memulai ayat ini dengan ketauhidan serta sikap berlepas diri dari kesyirikan. Perintah Allah yang paling agung adalah perintah untuk bertauhid, sebaliknya larangan-Nya yang paling besar adalah larangan berbuat syirik. Selanjutnya Allah memerintahkan untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Inilah pokok ajaran agama yang terpenting, adapun syari’at agama yang datang setelahnya maka menginduk pada hal pokok diatas.

Adapun dalil difardhukannya puasa firman Allah ta’aala:

ﭯ ﭮ ﭭ ﭬ ﭫ ﭪ ﭩ ﭨ ﭧ ﭦ ﭥ ﭤ ﭣ

ﭱ ﭰ

لىاعت ولوق لىإ

:

ﮤﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞ ﮝ ﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ

﮶ ﮵﮴ ﮳ ﮲ ﮱ ﮰ ﮯ ﮮ ﮭ ﮬ ﮫ ﮪﮩ ﮨ ﮧ ﮦ ﮥ

﯄ ﯃ ﯂ ﯁ ﯀ ﮿ ﮾ ﮽ ﮼ ﮻ ﮺ ﮹ ﮸ ﮷

﯇ ﯆ ﯅

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. al-Baqarah: 183) sampai pada

firman Allah ta’aala: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan

yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa diantar kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. (QS. al-Baqarah: 185).

Adapun Dalil difardhukannya haji firman Allah ta’aala:

﮳ ﮲ ﮱ ﮰ ﮯ ﮮ ﮭ ﮬ ﮫﮪ ﮩ ﮨ ﮧ ﮦﮥ ﮤ ﮣ ﮢ ﮡ

﮽ ﮼ ﮻ ﮺ ﮹ ﮸ ﮷ ﮶ ﮵﮴

(14)

13

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (diantaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran: 97).

Tanya: Apabila dikatakan kapadamu: Adakah agama yang diterima di sisi Allah setelah

agama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Jawab: Katakanlah: Tidak ada agama yang diterima di sisi Allah selain agama Nabi

Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﭼ ﭻ ﭺ ﭹ ﭸ ﭷ ﭶ ﭵ ﭴ ﭳ ﭲ ﭱ ﭰ ﭯ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. (QS. Ali

Imran: 85).

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah boleh hukumnya mengatakan kesatuan

agama-agama ?

Jawab: Katakanlah: Tidak boleh hukumnya mengatakan demikian, karena Islam adalah

agama yang telah sempurna. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﮓ ﮆﮅ ﮄ ﮃ ﮂ ﮁ ﮀ ﭿ ﭾ ﭽ ﭼ ﭻ

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. (QS. al-Maidah: 3).

Maka agama islam tidak membutuhkan penggabungan dengan agama yang lainnya dalam membuat sebuah syari’at tertentu, karena Allah tidak akan menerima agama selain Islam berdasarkan dalil diatas (QS. Ali Imran: 85), serta sabda Rasulullah shallallahu ‘ailaihi wa sallam:

((

َراَّنلا َلَخَد َّلَِّإ ْيِب ْنِمْؤُ ي ْمَلَو ّّيِناَرْصَن ْوَأ ّّيِدوُهَ ي ِةَّمُْلْا ِهِذَى ْنِم ْيِب َعِمَساَم ِهِدَيِب ْيِسْفَ ن ْيِذَّلاَو

))

(15)

14

“Demi Dzat yang jiwaku ada di Tangan-Nya, tidaklah salah seorang diantara umat ini mendengar ajaranku, baik itu yahudi ataupun nashrani, kemudian tidak beriman kepadaku, kecuali ia akan masuk neraka”. (HR. Muslim)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Ada berapakah Rukun Iman itu?

Jawab: Katakanlah: Rukun Iman itu ada enam, yaitu beriman kepada Allah,

malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruknya dari Allah ta’aala. Tidaklah sempurna (dan tidaklah sah) keimanan seseorang kecuali dengan mengimani seluruh dari rukun iman yang enam tersebut sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Adapun orang yang mengingkari salah satunya, maka ia telah keluar dari lingkaran keimanan. Dalil yang menunjukkan hal ini ialah firman Allah ‘azza wa jalla:

ﮦ ﮥ ﮤ ﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟﮞ ﮝ ﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ ﮗ

﮵ ﮴ ﮳ ﮲ ﮱ ﮰﮯ ﮮ ﮭ ﮬﮫ ﮪ ﮩ ﮨ ﮧ

“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami ta’at”. (Mereka berdo’a): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. (QS. al-Baqarah: 285)

Serta sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang iman, seraya berkata: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

rasul-rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman kepada qadar yang baik dan yang buruknya”. (HR. Muslim)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apa saja konsekwensi dari rukun iman yang enam itu? Jawab: Katakanlah: Konsekwensi dari beriman kepada Allah antara lain beriman bahwa

Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, juga beriman atas Rububiyyah-Nya, Uluhiyyah-Nya serta Asma wa Sifat-Nya.

Konsekwensi dari beriman kepada malaikat-Nya antara lain beriman dengan keberadaan dan tugas masing-masing dari mereka (yang Allah perintahkan).

(16)

15

Konsekwensi dari beriman kepada kitab-kitab-Nya antara lain beriman bahwasannya Allah menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul-Nya yang kita ketahui diantaranya Taurat, Injil, Zabur, Shuhuf Ibrahim dan Al Qur’anul Karim. Pokok Isi dari kitab-kitab terdahulu telah mengalami perubahan kecuali Al Qur’anul Karim.

Konsekwensi dari beriman kepada rasul-rasul-Nya antara lain bahwasannya Allah mengutus rasul-rasul-Nya yang sebagian mereka disebutkan dalam Al Qur’anul Karim, diawali dari Nuh ‘alaihissalam dan diakhiri oleh Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam yang paling utama diantara mereka semua.

Konsekwensi dari beriman kepada hari akhir antara lain beriman dengan adanya Jazaa (pembalasan), Hisab (perhitungan ‘amal), adanya surga dan neraka serta hal-hal yang berkaitan dengan hari akhir yang disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah.

Konsekwensi dari beriman kepada qadar yang baik dan yang buruknya antara lain beriman bahwasannya Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu, Ia mengetahui hal tersebut sebelum proses penciptaan, kemudian Ia tulis di Lauh Mahfuzh, dan semuanya terjadi dengan kehendak-Nya. Allah ta’aala berfirman:

ﰑ ﰐ ﰏ ﰎ ﰍ ﰌ

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. al-Qamar: 49)

Juga firman Allah ta’aala:

ﯽ ﯼ ﯻ ﯺ ﯹﯸ ﯷ ﯶ ﯵ ﯴ ﯳﯲ ﯱ ﯰ ﯯ ﯮ ﯭ ﯬ ﯫ

ﰍ ﰌ ﰋ ﰊ ﰉ ﰈ ﰇ ﰆ ﰅ ﰄ ﰃ ﰂ ﰁ ﰀ ﯿ ﯾ

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis

dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. al-An’am: 59)

Juga firman-Nya:

﮴ ﮳ ﮲ ﮱ ﮰ ﮯﮮ ﮭ ﮬ ﮫ ﮪﮩ ﮨ ﮧ ﮦ ﮥ ﮤ ﮣ ﮢ ﮡ

“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasannya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”. (QS. al-Hajj: 70)

(17)

16 serta firman-Nya:

ﯶ ﯵ ﯴ ﯳ ﯲ ﯱ ﯰ ﯯ ﯮ

“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. at-Takwir: 29)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu, apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan apabila engkau memohon pertolongan maka mohon pertolonganlah kepada Allah. Ketahuilah! bahwasannya kalaulah umat semuanya berkumpul untuk memberimu suatu kemanfa’atan, maka tidaklah mereka bisa memberimu kemanfa’atan itu kecuali apa yang telah Allah tuliskan kemanfa’atan itu untukmu. Dan kalaulah mereka semua berkumpul untuk memberimu sebuah kemadharatan, maka tidaklah mereka bisa memberimu kemadharatan itu kecuali apa yang telah Allah tuliskan kemadharatan itu untukmu. Qalam telah diangkat, lembaran-lembaran telah kering”. Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, dan

ia berkata: Hadits hasan shahih.

Dalam riwayat lainnnya selain Imam at-Tirmidzi: “Jagalah Allah maka engkau akan

mendapati-Nya di hadapanmu, kenalilah Allah di waktu senggang, maka Allah akan mengenalimu di waktu sempit. Ketahuilah! bahwasanya apa yang Allah tidak taqdirkan kepadamu maka tidaklah akan menimpamu, dan apa yang Allah taqdirkan kepadamu maka tidak akan salah menimpamu. Dan ketahuilah! Bahwasannya kemenangan itu ada bersama kesabaran, dan jalan keluar itu ada bersama kesulitan, serta kemudahan itu ada bersama kesusahan.”

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah azab dan nikmat kubur itu telah ditetapkan

keberadaanya dalam Al Qur’an dan As-Sunnah?

Jawab: Katakanlah: Ya. Allah ta’aala berfirman tentang kaum Fir’aun:

ﮫ ﮪ ﮩ ﮨ ﮧ ﮦ ﮥ ﮤ ﮣﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞ

“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat (dikatakan kepada Malaikat): “ Masukanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (QS. Ghafir: 46)

(18)

17 Juga firman-Nya:

ﮁ ﭸﭷ ﭶ ﭵ ﭴ ﭳ ﭲ ﭱ ﭰ ﭯ ﭮ ﭭ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam

kehidupan di dunia dan di akhirat.” (QS. Ibrahim: 27)

Dalam sebuah hadits qudsi dengan redaksi yang panjang dari sahabat al Barra bin ‘Aazib

radhiyallahu ‘anhu: “ …Maka menyerulah penyeru dari langit: “Hamba-Ku ini telah benar, hamparkanlah permadani untuknya di surga, pakaikanlah ia dari pakaian surga, bukakanlah baginya pintu ke surga.” Maka didatangkan kepadanya wewangian surga, lalu diluaskanlah kuburnya sejauh mata memandang. Adapun orang kafir, maka disebutkanlah kematiannya, (rawi berkata): ruhnya pun dikembalikan pada jasadnya, maka datanglah dua malaikat yang mendudukannya seraya berkata: “Siapakah Tuhanmu?” Maka iapun menjawab: “Hah..hah..aku tidak tahu!” Ditanyakan lagi padanya: “Apakah agamamu?” Iapun menjawab: “Hah…hah…aku tidak tahu!” Ditanyakan lagi padanya: “Siapakah laki-laki ini yang diutus kepadamu? Ia pun menjawab: “Hah…hah… aku tidak tahu!”. Maka menyerulah penyeru dari langit: “Bahwasannya ia telah mendustakan, hamparkanlah baginya hamparan dari neraka, kenakanlan pakaian dari neraka, bukakanlah untuknya pintu ke neraka, maka didatangkan kepadanya panas dan baunya neraka, lalu kuburnya disempitkan hingga tulangnya saling berhimpitan.”

Dalam riwayat yang lain dengan tambahan: “Kemudian ia dibelenggu dalam keadaaan buta dan bisu. Dan baginya disediakan sebuah pemukul dari besi, sekiranya pemukul itu dipukulkan pada sebuah gunung, niscaya akan menjadi debu. Laki-laki kafir itu kemudian dipukul dengan pemukul tersebut hingga suaranya dapat didengar oleh semua makhluk dari ujung timur hingga ujung barat kecuali jin dan manusia hingga menjadi debu, kemudian ruhnya dikembalikan.” (HR. Abu Dawud)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah Al Qur’an itu munazzal (wahyu yang

diturunkan) ataukah makhluk?

Jawab: Katakanlah: Al Qur’an itu wahyu yang diturunkan, bukan makhluk. Dalilnya firman

Allah ta’aala:

ﰋ ﰊ ﰉ ﰈ ﰇ ﰆ ﰅ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan

(19)

18

Juga firman Allah ta’aala:

ﮞ ﮝ ﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ ﮗ

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. al-Hijr: 9)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah Ihsan itu?

Jawab: Katakanlah sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

َااَرَ ي ُوَّنِإَف ُهاَرَ ْنُ َ ْمَل ْنِإَف ُهاَرَ َ َّنَ َك َللها َدُ ْ َ ْنَأ

))

يراخبلا هاور

“(Al-Ihsan) yaitu engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, kalaupun

engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Ia melihatmu.” (HR. Bukhari)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah iman itu cukup tanpa amal?

Jawab: Katakanlah: Iman itu harus disertai dengan amal. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﰐ ﰏ ﰎ ﰍ ﰌ ﰋ ﰊ ﰉ ﰈ ﰇ ﰆ

“Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperolah tempat-tempat yang tinggi (mulia).” (QS. Thaahaa: 75)

Allah mensyaratkan terkumpulnya iman dan amal untuk masuk ke dalam surga.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Kapankah amal seorang mu’min itu terputus?

Jawab: Katakanlah: Amal seorang mu’min itu tidaklah terputus kecuali ketika kematian

menjemputnya. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﮇ ﮆ ﮅ ﮄ ﮃ ﮂ

(20)

19

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. al-Hijr: 99)

Makna yakin dalam ayat ini adalah kematian; karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan amal semasa hidupnya. Dan bukanlah makna yakin disini yaitu derajat tertentu dari keimanan seseorang yang membuatnya boleh berhenti beramal atau kewajiban beramal telah diangkat darinya.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah manusia itu musayyar (terkendali tanpa

punya pilihan) ataukah mukhayyar (mempunyai pilihan) ?

Jawab: Katakanlah: Pernyataan bahwa manusia itu musayyar ataukah mukhayyar tidak bisa

dimutlakkan satu sama lainnya, karena kedua pernyataan tersebut keliru. Nash Al Qur’an dan As-Sunnah telah menunjukkan bahwa bagi manusia itu ada kehendak, serta secara hakikat ia sendiri sebagai pelakunya, akan tetapi semua itu tidak keluar dari ilmu Allah serta kehendak dan wewenang-Nya. Firman Allah ta’aala menjelaskan:

ﯶ ﯵ ﯴ ﯳ ﯲ ﯱ ﯰ ﯯ ﯮ ﯭ ﯬ ﯫ ﯪ ﯩ ﯨ

“ (Yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS.at-Takwir: 28-29)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Ada berapakah jenis tauhid itu? Jawab: Katakanlah: Tauhid itu ada tiga jenis:

1. Tauhid Uluhiyyah: Yaitu keyakinan yang pasti bahwasannya Allah itu Dialah Yang Berhak Disembah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Tauhid ini termasuk jenis mentauhidkan Allah dengan perbuatan hamba-Nya. Allah ta’aala berfirman:

ﮩ ﮟ ﮞ ﮝ ﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. al-Bayyinah: 5)

2. Tauhid Rububiyyah: Yaitu keyakinan yang pasti bahwasannya Allah itu Dialah Yang Menciptakan, Yang Memberi rezeki, Yang Mengatur seluruh makhluk, tidak ada sekutu bagi-Nya serta tidak butuh penolong (yang membantu-Nya). Tauhid ini termasuk jenis mentauhidkan Allah dengan perbuatan-Nya (sendiri). Allah ta’aala berfirman:

(21)

20

ﰉ ﰈ ﰇ ﰆﰅ ﰄ ﰃ ﰂ ﰁﰀ ﯿ ﯾ ﯽ ﯼ ﯻ ﯺ ﯹ ﯸ

“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain dia; Maka Mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS. Faathir: 3)

Firman Allah ta’aala:

ﮋ ﮊ ﮉ ﮈ ﮇ ﮆ ﮅ ﮄ

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi

sangat kokoh.” (QS. ad-Dzaariyat: 58)

Juga firman Allah ta’aala:

ﮜ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi.” (QS. as-Sajadah: 5)

3. Tauhid Asma wa Sifat: Yaitu meyakini bahwa bagi Allah itu Nama-Nama Yang Baik dan Sifat-Sifat Yang Sempurna yang telah ditetapkan oleh Kitab dan Sunnah dengan tidak

tasybih (menyerupakan), tamstil (mengumpamakan), ta’thil (mengingkari) dan ta’wil

(memalingkan dari makna sebenarnya), serta tidak ada yang sama dengan-Nya Sesuatu apa pun. Allah ta’aala berfirman:

ﭨ ﭧ ﭦ ﭥ ﭤﭣ ﭢ ﭡ

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. as-Syuura: 11)

Juga firman allah ta’aala:

ﮃ ﭸﭷ ﭶ ﭵ ﭴ ﭳ

“Hanya milik Allah Asma-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma-ul Husna itu.” (QS. al-A’raf: 180)

(22)

21

Jawab: Katakanlah: Allah-lah semata Yang Mengatur urusan langit dan bumi, tidak ada

sekutu bagi-Nya, tidak ada yang ikut andil bersama-Nya serta tidak ada seorangpun yang ikut membantu-Nya. Allah ta’aala berfirman:

ﰊ ﰉ ﰈ ﰇ ﰆ ﰅ ﰄ ﰃ ﰂ ﰁ ﰀ

“Dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi, dan

sekali-kali tidak ada diantara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.” (QS. Sabaa: 22)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Bagaimanakah hukum orang yang meyakini bahwa

alam ini diatur oleh penguasa yang empat ( dari tokoh-tokoh kelompok sufiyah yang berlebihan, dengan keyakinan mereka bahwa empat penguasa ini mempunyai peran dalam menjaga dan mengatur jagat raya ini ) ?

Jawab: Ulama sepakat akan kufurnya orang yang berkeyakinan bahwa alam ini diatur oleh

penguasa yang empat, karena ia mengingkari firman Allah ta’aala diatas (QS. Sabaa: 22), juga ini berarti tuduhan kepada Allah bahwa Ia tidak mampu dalam mengatur alam ini karena

kelemahan-Nya (Maha Suci Allah atas tuduhan ini).

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Siapakah Nabimu?

Jawab: Katakanlah: Nabiku itu adalah Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Mutthalib bin

Hasyim bin ‘Abdul Manaf, yang Allah pilih dari Quraisy, sedangkan Quraisy itu diantara keturunan Isma’il yang utama. Ia (Muhammad) diutus oleh Allah kepada golongan manusia dan jin, diturunkan padanya Kitab (Al Qur’an) dan Hikmah (Sunnah). Ia mengajak manusia untuk mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah dan meninggalkan peribadahan kepada selain Allah, dari menyembah berhala, batu, pohon, para nabi, orang-orang shaleh, malaikat dan yang lainnya.

Ia menyeru manusia supaya meninggalkan syirik, mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah, melarang berdo’a kepada selain Allah dalam mendatangkan manfa’aat atau menolak madharat. Allah ta’aala berfirman:

ﯦﯥ ﯤ ﯣ ﯢﯡ ﯠ ﯟ ﯞ ﯝ ﯜ ﯛ ﯚ ﯙ ﯘ

ﯪ ﯩ ﯨ ﯧ

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia)

(23)

22

sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).” (QS. an-Naml: 62)

Ia juga mengajarkan mereka bahwa kemampuhan untuk mendatangkan kebaikan dan ilmu ghaib itu hanya milik Allah, yang tidak bisa dimiliki oleh para rasul, malaikat, para wali serta tidak pula yang lainnya. Allah ta’aala berfirman:

ﯞ ﮬ ﮫ ﮪ ﮩ ﮨ ﮧ ﮦ ﮥ ﮤ ﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞ

“Katakanlah: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat.” (QS. al-An’am: 50)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah para wali itu mengetahui yang ghaib dan bisa

menghidupkan yang telah mati?

Jawab: Katakanlah: Tidak ada yang mengetahui yang ghaib kecuali Allah, dan tidak ada yang

bisa menghidupkan yang mati kecuali Allah. Dalilnya firman allah ta’aala:

ﭯ ﭧﭦ ﭥ ﭤ ﭣ ﭢ ﭡ ﭠ ﭟ ﭞ ﭝ

“Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebaikan

sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemadharatan.” (QS. al-A’raf: 188)

Juga firman Allah ta’aala:

ﮦ ﮥ ﮤ ﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞ ﮝ ﮜ ﮛ ﮚ ﮙ ﮘ ﮗ ﮖ ﮕ ﮔ

“Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. al-Jatsiyah: 26)

Para Imam Madzhab yang Empat telah sepakat bahwa barangsiapa yang berkeyakinan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu mengetahui yang ghaib atau bisa menghidupkan yang telah mati, maka ia telah murtad (keluar) dari islam, karena ia telah mendustakan Allah tabaaraka wa ta’aala yang telah memerintahkan rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengatakan kepada manusia dan jin:

ﯞ ﮬ ﮫ ﮪ ﮩ ﮨ ﮧ ﮦ ﮥ ﮤ ﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞ

(24)

23

“Katakanlah: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat.” (QS. al-An’am: 50)

Serta telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya dari jalur ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((

ٌسْمَخ ِ ْيَ ْلا ُ ِ اَفَم

ُللها َّلَِّإ َّنُهُمَلْ َ ي َلَّ

:

ﯲ ﯱ ﯰ ﯯ ﯮ ﯭ ﯬ ﯫ

ﰇ ﰆ ﰅ ﰄﰃ ﰂ ﰁ ﰀ ﯿ ﯾ ﯽﯼ ﯻ ﯺ ﯹ ﯸ ﯷ ﯶﯵ ﯴ ﯳ

))

“Kunci-kunci ilmu ghaib itu ada lima, tidak ada yng mengetahuinya selain Allah:

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Menetahui lagi Maha Mengenal.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengetahui sesuatu yang ghaib, kecuali apa yang Allah wahyukan dan diajarkan kepadanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga tidak pernah mengakui dirinya bisa menghidupkan orang yang telah mati dari sahabat-sahabatnya atau salah satu dari putera-puterinya yang telah meniggal sebelum beliau. Maka bagaimana dengan orang-orang (yang mengaku bisa menghidupkan orang-orang yang telah mati dan mengetahui ilmu ghaib) yang derajatnya dibawah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau itu sebaik-baik para nabi dan para wali seluruhnya?

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Nabi Isa ‘alaihissalam bisa menghidupkan yang telah

mati dan mengetahui apa yang orang-orang simpan di rumah-rumah mereka, apakah wali-wali yang lain juga bisa melakukannya?

Jawab: Katakanlah: Ini adalah mu’jizat khusus yang Allah berikan kepada Nabi Isa

‘alihissalam, dan tidak Allah berikan kepada selainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saja yang kedudukan beliau lebih utama dari Nabi Isa ‘alaihissalam tidak pernah mengaku mempunyai kemampuan seperti itu, maka bagaimana seseorang yang mengaku ada wali fulan yang bisa menghidupkan orang yang telah mati?

(25)

24

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah sebutan ”wali” itu khusus bagi orang mukmin

tertentu saja?

Jawab: Katakanlah: Semua orang yang beriman kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya,

maka ia termasuk wali Allah. Jadi sebutan “wali” itu sifatnya umum untuk seluruh orang-orang yang beriman baik laki-laki ataupun perempuan. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﭞ ﭝ ﭜ ﭛ ﭚ ﭙ ﭘ ﭗ ﭖ ﭕ ﭔ ﭓ ﭒ ﭑ

ﭠ ﭟ

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)

Tidak ada kekhususan dalam hal ini yang sifatnya perorangan diantara kaum mu’minin. Takwa ialah menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta menjauhi apa yang dilarang Allah dan rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Maksud dari firman Allah ta’aala:

ﭞ ﭝ ﭜ ﭛ ﭚ ﭙ ﭘ ﭗ ﭖ ﭕ ﭔ ﭓ ﭒ ﭑ

ﭠ ﭟ

“Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (QS. Yunus: 62-63)

Apakah menunjukkan bolehnya berdo’a kepada para wali?

Jawab: Katakanlah: Dalam ayat tersebut tidak ada makna bolehnya berdo’a kepada para

wali, atau istighatsah (meminta pertolongan) kepada mereka. Ayat ini menjelaskan kedudukan wali-wali Allah, yang tidak ada kekhawatiran bagi mereka di dunia ini dan tidak pula bersedih nanti di akhirat kelak. Berdo’a kepada selain Allah hukumnya syirik.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah orang-orang beriman akan melihat Tuhan

(26)

25

Jawab: Katakanlah: Ya. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﭠ ﭟ ﭞ ﭝ ﭜ ﭛ ﭚ ﭙ

“Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (QS. al-Qiyaamah: 22-23)

Serta sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

ْمُ َّبَر َنْوَرَ تَس ْمُ َّنِإ

))

“Sesungguhnya Kalian akan melihat Tuhan kalian” (HR. Bukhari Muslim)

Maksudnya nanti di surga.

Tanya: Apakah wali-wali Allah selain dari para nabi itu dima’shum (dijaga) dari kabaair (dosa

besar) dan shaghaair (dosa kecil)?

Jawab: Seorang wali Allah selain dari para nabi itu tidak dima’shum dari terjerumus ke

dalam dosa kecil ataupun dosa besar.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah Khidhir itu masih hidup?

Jawab: Katakanlah: al-Khadhir sudah meninggal sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

diutus. Karena Allah ta’aala berfirman:

ﯹ ﯸ ﯷ ﯶ ﯵ ﯴﯳ ﯲ ﯱ ﯰ ﯯ ﯮ

“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu

(Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal.” (QS. al-Anbiyaa: 34)

Kalaupun Khadhir masih hidup, maka ia akan mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta ikut serta berjihad bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; karena Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus kepada makhluk seluruhnya, baik jin ataupun manusia. Firman Allah ta’aala:

ﮩ ﮨ ﮧ ﮦ ﮥ ﮤ ﮣ ﮢ

(27)

26

“Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.” (QS.

al-A’raf: 158)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

((

َّنِإَف ِهِذَى ْمُ َتَلْ يَل ْمُ َتْ يَأَرَأ

ُ

ٍةَنَس ِةَااِم ِسْأَر َلَع

َقْ َ ي َلَّ

ِوْ َو َلَع

ِ ْرَلْا

َ ْوَ يْلا اَهْ يَلَع َوُى ْنَم

ٌدَحَأ

((

ويلع قفتم

“Perhatikanlah malam kalian ini, sesungguhnya pada batasan seratus tahun itu tidak ada seorangpun yang hidup diatas muka bumi ini sampai sekarang.” (Muttafaq ‘Alaih)

Ini adalah dalil bahwa khadhir sudah meninggal sebagaimana keumuman manusia yang lainnya. Maka oleh sebab itu, dia tidak bisa mendengar panggilan orang yang memanggil, tidak pula memberi petunjuk kepada orang yang tersesat di jalan ketika orang itu meminta petunjuk darinya.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Ada berapakah jenis syirik itu? Jawab: Katakanlah: bahwa syirik itu ada dua jenis:

1. Syirik Akbar (besar): seperti istighatsah (meminta pertolongan) kepada mayyit,

isti’anah (meminta bantuan) kepada selain Allah sesuatu yang tidak mampu melaksanakannya selain Allah, bertawakkal (menyerahkan diri) kepada selain Allah, meminta kekuatan kepada mayyit, menyembelih untuk selain Allah, dan yang lainnya. Dalilnya firman Allah ta’aala:

ﮨ ﮧ ﮦ ﮥ ﮤ ﮣ ﮢ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik.” (QS. an-Nisa: 48) Serta sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

َراَّنلا َلَخَد ِوِب ُاِرْ ُي ُوَيِقَل ْنَمَو َةَّنَ ْلا َلَخَد اً ْيَ ِوِب ُاِرْ ُي َلَّ َللها َ ِقَل ْنَم

))

“Barangsiapa bertemu dengan Allah sedangkan ia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka ia akan masuk surga. Dan barangsiapa bertemu dengan Allah sedangkan ia berbuat syirik, maka ia akan masun neraka.” (HR.

Muslim)

Menyembelih itu tidak dilakukan kecuali hanya dipersembahkan untuk Allah. Firman Allah ta’aala:

(28)

27

ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS. al-Kautsar: 2)

Serta sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

َنَ َل

ُللها

ِللها ِرْيَ ِل َ َبَ ْنَم

))

ملسم هاور

“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah” (HR. Muslim)

2. Syirik Ashgar (kecil): Seperti riya (beramal karena ingin dilihat orang),

sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

َااَقَ ف ُوْنَع َلِ ُسَف ُرَ ْ َْلْا ُاْرّْ لا ْمُ ْيَلَع ُااَخَأ اَم ُاَوْخَأ

:

ُااَيّْرلا

))

ملسم هاور

“Sesuatu yang paling aku takutkan mengenai kalian yaitu syirik asghar (kecil),

maka ditanyakan tentang hal itu, beliau menjawab: riya. " (HR. Muslim)

Begitu pula seperti bersumpah dengan nama selain Allah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

َرْ َأ ْوَأ َرَفَك ْدَقَ ف ِللها ِرْيَ ِب َ َلَح ْنَم

َا

)

)

يذمترلا هاور

“Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah kafir, atau musyrik” (HR. at-Tirmidzi)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah orang yang mati itu bisa mendengar atau

mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepadanya?

Jawab: Katakanlah: Orang yang telah mati tidak bisa mendengar dan tidak bisa

mengabulkan permohonan orang yang berdo’a kepadanya, sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﭲ ﭱ ﭰ ﭯ ﭮ ﭭ ﭬ

“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” (QS. Fatir: 22)

Juga firman Allah ta’aala:

ﭬ ﭫ ﭪ ﭩ

(29)

28

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar.” (QS.

an-Naml: 80)

Juga firman Allah ta’aala:

ﮓ ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ ﮉ ﮈ ﮇ ﮆ

ﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞﮝ ﮜ ﮛ ﮚ ﮙﮘ ﮗ ﮖ ﮕ ﮔ

“Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa

walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka akan mengingkari kemusyrikanmu, dan tidak ada yang dapat

memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.”

(QS. Fatir: 13-14)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Jadi suara apakah yang terkadang terdengar di sekitar

sebagaian kubur orang yang meninggal yang perkaranya dibesar-besarkan oleh orang awam?

Jawab: Katakanlah: Yaitu suara syaitan dari bangsa jin, dengan tujuan mereka supaya

mengelabui orang-orang awam bahwa suara tersebut berasal dari penghuni kubur, padahal penghuni kubur tidak bisa mendengar orang yang berdo’a kepadanya ataupun orang yang memanggilnya, sesuai dengan dalil dalam Al Qur’an surat an-Naml ayat 80, dan surat Fatir ayat 14 serta ayat 22 diatas.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah oran-orang yang mati dari para wali dan yang

lainnya itu bisa mengabulkan permohonan orang yang istighatsah (meminta pertolongan) kepada mereka serta orang yang meminta kekuatan dari mereka?

Jawab: Katakanlah: Mereka itu tidak mempunyai kemampuan untuk mengabulkan

permohonan orang yang yang berdo’a ataupun istighatsah kepada mereka, sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﮓ ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ ﮉ ﮈ ﮇ ﮆ

ﮣ ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞﮝ ﮜ ﮛ ﮚ ﮙﮘ ﮗ ﮖ ﮕ ﮔ

“Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa

(30)

29

dan kalau mereka akan mengingkari kemusyrikanmu, dan tidak ada yang dapat

memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.”

(QS. Fatir: 13-14) Allah ta’aala menyebut do’a mereka itu sebagai kesyirikan.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah makna “Ahyaa-a” pada firman Allah ta’aala:

ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ ﮞ ﮝ ﮜﮛ ﮚ ﮙ ﮘ ﮗ ﮖ ﮕ ﮔ

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati: bahkan mereka itu hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169)

Jawab: Katakanlah: Sesungguhnya makna “Ahyaa-a” dalam ayat ini menunjukkan bahwa

mereka itu hidup dengan kehidupan yang penuh kenikmatan, karena arwah para syuhada itu diberi kenikmatan di surga. Oleh sebab itu Allah ta’aala berfirman:

ﮢ ﮡ ﮠ ﮟ

Serta kehidupan mereka tidaklah sama dengan kehidupan di dunia, karena mereka tidak bisa mendengar orang yang berdo’a kepada mereka, tidak pula mampu untuk mengabulkan permohonan mereka sebagaimana telah disebutkan dalam ayat sebelumnya, maka tidak ada kontradiksi diantara ayat-ayat tersebut.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Bolehkah penggunaan nama “’Abdu” yang dinisbatkan

kepada selain Allah, seperti Abdunnabiy atau Abdul Husain, dan yang lainnya?

Jawab: Katakanlah: Tidak boleh. Karena para Imam Madzhab yang Empat telah sepakat atas

haramnya penisbatan nama “Abdu” kepada selain Allah. Maka wajib hukumnya merubah nama tersebut. Adapun nama yang paling dicintai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman, sebagaimana dalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((

ِنَمْحَّرلا ُدْ َعَو ِللها ُدْ َع ِللها َلِإ ِااَمْسَْلْا َّ َحَأ َّنِإ

))

ملسم هاور

"

Sesungguhnya nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdirrahman” (HR.

Muslim)

Adapun orang yang telah mati (yang namaya dengan “Abdu” yang dinisbatkan kepada selain Allah) , maka nama mereka tidak perlu dirubah.

(31)

30

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah hukumnya memakai kalung atau gelang di

tangan, dileher, di kendaraan (mobil) ataupun ditempat lainnya dengan tujuan untuk menolak ‘ain atau hasad?

Jawab: Katakanlah: Perbuatan ini termasuk kesyirikan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam:

َاَرْ َأ ْدَقَ ف ًةَمْيِمَ َقَّلَع ْنَم

))

((

“Barangsiapa menggantungkan tamimah, maka ia telah berbuat syirik” (HR. Imam Ahmad dalam musnadnya).

Juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

((

ْتَ َطَق َّلََّإ ٍةَدَِلاق ْوَأ ٍرَ َو ْنِم ًةَدَلاِق ٍرْيِ َب ِةَ َ قَر ْيِف َّنَيَقْ َ ي َلَّ

))

يراخبلا هاور

"Tidaklah tersisa pada leher unta itu kalung jimat kecuali engkau putuskan.” (HR. Bukhari) Juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

دَّمَحُم َّنِإَف ٍمَظَع ْوَأ ٍةَّباَد ِعْيِ ِرِب َ ْنَ تْسا ْوَأ اًرَ َو َدَّلَقَ ْوَأ ُوَتَيْحِل َدَقَع ْنَم

ًا

ِرَب

ٌاْي

ُوْنِم

)

)

هاور

دحمأ

“Barangsiapamemintal jenggotnya, mengalungkan jimat, bersuci dengan kotoran hewan

atau tulangnya, maka Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berlepas diri darinya.” (HR.

Ahmad)

Juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

ٌاْرِ َةَلْوَّ تلاَو َمِااَمَّتلاَو َ قُّرلا َّنِإ

))

دواد وبأ هاور

“Sesungguhnya rukyah, tamimah dan taulah itu (semuanya) syirik” (HR. Abu Dawud)

Juga sabda Nabi shallallahu ‘aliahi wa sallam:

((

ُوَل ُللها َّمَ َأ َلاَف ًةَمْيِمَ َقَّلَع ْنَم

))

وحيحص في نابح نبا هاور

“Barangsiapa yang menggantungkan tamimah, maka Allah tidak akan

menyempurnakannya.”

Taulah: Sesuatu yang diyakini dapat membuat rasa cinta antara suami kepada isterinya.

(32)

31

Tamaaim: Sesuatu yang digantungkan pada leher anak, sebagai penangkal ‘ain dan hasad.

Perbuatan ini termasuk kesyirikan.

Makna Tamimah menurut al Mundziri: Jimat yang digantungkan, yang diyakini bisa menangkal bahaya dari mereka. Ini adalah perbuatan yang keliru dan sesat, karena tidak ada yang mencegah dan melindungi kecuali Allah ta’aala.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah boleh hukumnya mencari berkah dari pohon,

batu ataupun tanah?

Jawab: Katakanlah: Perbuatan ini termasuk kesyirikan. Imam Ahmad dan Tirmidzi telah

meriwayatkan dari jalur Abu Waqid al-Laitsi radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Hunain –sedangkan pada waktu itu kami baru masuk islam – orang-orang musyrik memiliki pohon sidr yang mereka duduk-duduk di sekitar pohon tersebut dan menggantungkan pedang-pedang mereka di pohon tersebut, yang disebut Dzatu anwath. (Rawi) berkata: “Kami pun melewati pohon tersebut, sambil berkata: “Ya Rasulallah, buatkanlah bagi kami dzatu anwath sebagaimana untuk mereka (orang-orang musyrik) juga dzatu anwath. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:” Allahu Akbar ! Sesungguhnya itu adalah sunan (perbuatan orang-orang sebelum kalian). Demi Dzat yang diriku ada di tangan-Nya, apa yang kalian katakan itu sebagaimana perkataan Bani Israil: “Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan

(berhala).” Musa menjawab: “Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan).” (QS. al-A’raf: 138)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah hukumnya menyembelih untuk selain Allah

sebagai pendekatan diri kepada yang dimaksudkan penyembelihan tersebut?

Jawab: Katakanlah: Hukumnya termasuk syirik akbar (besar). Berdasarkan firman Allah

ta’aala:

ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS. al-Kautsar: 2)

(33)

32

ﯤ ﯣ ﯢ ﯡ ﯠﯟ ﯞ ﯝ ﯜ ﯛ ﯚ ﯙ ﯘ ﯗ ﯖ ﯕ ﯔ ﯓ

ﯦ ﯥ

“Katakanlah : "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,

Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS.

al-An’am: 162-163)

Serta sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

ِللها ِرْيَ ِل َ َبَ ْنَم ُللها َنَ َل

)

)

ملسم هاور

“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah.” (HR. Muslim)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah hukumnya bernadzar untuk selain Allah ? Jawab: Katakanlah: Perbuatan tersebut termasuk syirik akbar (besar), sesuai dengan sabda

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

((

ِوِصْ َ ي َلاَف َللها َيِصْ َ ي ْنَأ َرَذَن ْنَمَو ُوْ ِطُيْلَ ف َللها َعْيِطُي ْنَأ َرَذَن ْنَم

)

)

يراخبلا هاور

“Barangsiapa bernadzar untuk ta’at kepada Allah, maka ta’atilah. Dan barangsiapa yang bernadzar untuk maksiat kepada Allah, maka janganlah ia bermaksiat.” (HR. Bukhari)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah kita (boleh) meminta perlindungan kepada

selain Allah?

Jawab: Katakanlah: Meminta perlindungan kepada selain Allah dalam sesuatu yang tidak

mampu kecuali Allah adalah perbuatan syirik. Allah ta’aala berfirman:

ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ ﮌ ﮋ ﮊ ﮉ ﮈ ﮇ

“Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. al-Jin: 6)

Karena isti’aadzah (meminta perlindungan) itu termasuk ibadah. Sebagaimana firman Allah ta’aala:

(34)

33

﮵ ﮴ ﮳ ﮲ ﮱ ﮰﮯ ﮮ ﮭ ﮬ ﮫ ﮪ ﮩ

“Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.

Fusshilat: 36)

Adapun hukum meminta perlindungan kepada makhluk yang hidup, hadir (ada di hadapan) dan ia pun mampu, maka dibolehkan.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apa yang anda ucapkan ketika singgah di tempat

tertentu?

Jawab: Katakanlah: Saya mengucapakan apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam, yang bersabda:

((

َااَقَ ف ًلَِّ ْنَم َاَّ َ ن ْنَم

:

َقَلَخ اَم ّْرَ ْنِم ِتاَّماَّتلا ِللها ِتاَمِلَ ِب ُ ْوُعَأ

ْنِم َلَحْرَ ي َّتَح ٌاْيَ ُهُّرُضِي ْمَل

ل ِوِلْ َ نم

)

)

ملسم هاور

“Barangsiapa singgah di sebuah tempat, kemudian ia mengucapkan: “Aku berlindung dengan Kalimat Allah Yang Sempurna, dari kejahatan makhluk” maka tidak akan terkena kemadharatan sedikitpun, sampai ia meninggalkan tempat tersebut.” (HR. Muslim)

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Apakah hukumnya beristighatsah (memohon

pertolongan) kepada selain Allah dalam sesuatu yang tidak mampu selain Allah, seperti mendatangkan kebaikan ataupun menolak keburukan?

Jawab: Katakanlah: Perbuatan ini (hukumnya tidak boleh, karena) termasuk syirik.

Sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﯦﯥ ﯤ ﯣ ﯢﯡ ﯠ ﯟ ﯞ ﯝ ﯜ ﯛ ﯚ ﯙ ﯘ

ﯪ ﯩ ﯨ ﯧ

“Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” (QS. an-Naml: 62)

Maknanya: Tidak ada yang bisa memperkenankan do’a tersebut kecuali Allah, serta tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali Allah. Istighatsah kepada Allah itu termasuk ibadah.

(35)

34 Allah ta’aala berfirman:

ﭓ ﭒ ﭑ

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu.” (QS. al-Anfal: 9)

Demikian juga dalam shahih Imam al-Bukhari dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((

ُاْوُ قَ َف ْيِنْثِغَا ِللها َاْوُسَر اَي ُاْوُقَ يَ ف ٌااِغِر ُوَل ٌرْ يِ َب ِوِتَ َ قَر َلَع ِةَماَيِقْلا َ ْوَ ي ُاْيِ َي ْمُكُدَحَأ َّنَيَفْلَأ َلَّ

ٌةَمَحْمَح اَهَل ٌسَرَ ف ِوِتَ َ قَر َلَع ِةَماَيِقْلا َ ْوَ ي ُاْيِ َي ْمُكَدَحَأ َّنَيَفْلَأ َلَّ اً ْيَ ِللها َنِم َ َل ُ ِلْمَأ َلَّ َ ُتْ ّْلَ بُأ ْدَق

َ ُتْ َلْ بَأ ْدَق اً ْيَ ِللها َنِم َ َل ُ ِلْمَأ َلَّ ُاْوُ قَ َف ْيِنْثِغَأ ِللها َاْوُسَر اَي ُاْوُقَ يَ ف

))

“ Pada hari kiamat nanti, aku akan bertemu dengan salah seorang diantara kalian datang pada hari kiamat sedangkan unta melenguh diatas tengkuknya dan berkata: “Wahai Rasulullah! Tolonglah aku.” Lalu aku katakana kepadanya: “Aku sudah tidak punya wewenang apa-apa lagi untuk (menolong)mu, semuanya telah aku sampaikan (larangan itu) kepadamu.” Pada hari kiamat nanti aku juga akan bertemu dengan salah seorang dari kamu datang dengan memikul seekor kuda yang sedang meringkik diatas tengkuknya . Dia berkata: “Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakana kepadanya: “Aku sudah tidak mempunyai wewenang apa-apa lagi untuk (menolong)mu, semuanya sudah saya sampaikan kepadamu.”

Boleh hukumnya meminta pertolongan kepada orang yang hidup, yang ada di hadapan kita dan ia mampu terhadap apa yang kita minta. Meminta pertolongan kepada makhluk yang hidup maksudnya meminta bantuan darinya, seperti sahabat Nabi Musa meminta bantuan kepada Nabi Musa dalam menghadapi musuhnya, sebagaimana firman Allah ta’aala:

ﭶ ﭵ ﭴ ﭳ ﭲ ﭱ ﭰ ﭯ

“Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya.” (QS. al-Qashas: 15)

Adapun meminta pertolongan kepada penghuni kubur atau kepada orang yang tidak ada di hadapan kita, maka Imam madzhab yang Empat telah sepakat akan keharamannya, dan perbuatan tersebut termasuk kesyirikan.

Tanya: Apabila dikatakan kepadamu: Ada berapakah jenis nifaq itu?

Referensi

Dokumen terkait

dan hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul” Penggunaan Limbah Kulit Pisang sebagai Bahan Campuran dalam Pembuatan Sabun Mandi” dapat terselesaikan dengan

Hal ini tidak dapat membuktikan bahwa baik pada periode krisis maupun non krisis, buku bank dapat memoderasi diversifikasi pendapatan untuk NNII terhadap salah satu dari kinerja

Hal tersebut dapat dilihat pada tiga pola asuh, yaitu: otoritarian/otoriter, demokratis, dan persimisif; (2) program pola asuh orang tua dalam membentuk akhlak

Perilaku kewargaan organisasional adalah perilaku yang sifatnya tidak mengikat, sukarela, diluar yang telah diisyaratkan oleh organisasi dan diluar yang tertuang

Penambahan CMC sampai dengan kosentrasi 0,25% berpengaruh terhadap sifat mekanik edible film, tetapi pada konsentrasi 0,5% menunjukkan sifat yang relatif sama dengan

terhadap Kelayakan Isi Subaspek Keakuratan Materi Butir Pemilihan Wacana, Teks, Gambar, dan Ilustrasi Sesuai dengan Kompetensi yang Harus Dicapai dan Bermanfaat Bagi Pemenuhan

Pembuatan preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear) yang merupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput

Form saldo awal bahan produk berfungsi untuk memasukkan saldo awal semua produk jadi yang dimiliki Roti Tutik pada neraca awal.. Gambar 4.18 Saldo