• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

2. Siklus 2

1) Mempelajari hasil refleksi Siklus 1 untuk dijadikan dasar pelaksanaan tindakan di Siklus 2.

2) Menyusun RPP untuk Pertemuan 1 dengan materi pokok pembelajaran Membuat Naskah Drama tentang Bencana Alam dan RPP Pertemuan 2 dengan materi pokok pembelajaran Mementaskan Drama tentang Bencana Alam.

3) Membuat LKS sesuai dengan tahap pembelajaran berbicara dan tahap pembelajaran dengan Pendekatan Berbasis Masalah.

4) Menyiapkan video mengenai bencana gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta dan Padang, serta tsunami di Aceh dan Thailand.

5) Membuat rubrik penilaian dan pedoman penskoran naskah drama dan pementasan drama

6) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa yang akan diisi oleh guru sebagai mitra peneliti

b. Tahap Tindakan Siklus 2 1) Pertemuan 1 ( 2 x 40 menit )

Pada Siklus 2, digunakan media audio visual dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran berbicara melalui Pendekatan Berbasis Masalah. Guru menayangkan video bencana gempa bumi di Yogyakarta dan Padang, serta bencana tsunami di Aceh dan Thailand. Siswa mengamati video yang ditayangkan dengan seksama untuk mempelajari situasi dan ekspresi orang saat bencana terjadi. Penggunaan media audio visual diharapkan dapat membantu siswa ketika harus menampilkan ekspresi dalam situasi bencana.

2) Pertemuan 2 ( 3 x 40 menit )

Siswa mementaskan drama yang naskahnya telah dibuat secara berkelompok. Siswa menentukan peran masing-masing dan berlatih memerankan tokoh tersebut. Siswa, kemudian memerankan tokoh drama dengan memperhatikan intonasi, lafal, ekspresi, volume suara, kostum, dan dekorasi yang tepat.

Pelaksanaan tindakan pada pembelajaran berbicara Siklus 2, Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

• Guru

Gambar 3. Bagan Proses Pembelajaran Berbicara melalui Pendekatan Berbasis Masalah pada Siklus 2.

Tahap Praberbicara TahapBerbicara Tahap Pascaberbicara

Guru memulai pembelajaran dengan memutarkan film tentang bencana alam, kemudian guru mengajukan

pertanyaan mengenai tema film tersebut pada siswa.

Guru menjajagi pengetahuan siswa tentang bencana alam dengan menanyakan bencana alam apa yang sering terjadi di Indonesia, bencana alam apa yang sering terjadi di Yogyakarta, kerugian yang dialami, dll.

Guru membagi siswa dalam kelompok yang sama dengan pada siklus 1, masing-masing kelompok mendapat 1 (satu) bencana alam.

Siswa menemukan masalah, yaitu bencana alam yang menimbulkan korban jiwa, harta, dan penderitaan setelah menonton film dan mengamati berita TV tentang bencana alam.

Siswa mendefinisikan masalah, yaitu ”Apa penyebab bencana alam?”

Siswa mengumpulkan fakta tentang bencana alam dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. 

Siswa menyusun hipotesis mengenai penyebab terjadinya bencana alam.

Siswa melakukan penyelidikan dari data yang dimiliki (film, berita TV). 

Siswa menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan mengenai penyebab bencana alam.

Siswa menyimpulkan alternatif pemecahan masalah secara kolaboratif, mengenai cara menanggulangi bencana alam.  

Siswa melakukan pengujian terhadap solusi untuk menentukan solusi terbaik. 

Siswa membuat sebuah naskah drama secara berkelompok tentang 1 (satu) bencana alam. Siswa mementaskan drama secara berkelompok.

c. Tahap Observasi Siklus 2

Pada waktu peneliti melaksanakan tindakan, guru sebagai mitra peneliti melakukan observasi secara seksama pada pembelajaran berbicara yang berlangsung dan mencatat hal-hal penting yang masih kurang pada lembar observasi Siklus 2. Hasil pengamatan yang dilaporkan kepada peneliti, antara lain adalah ketepatan pemilihan pendekatan yang digunakan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai, kesesuaian antara RPP dengan pelaksanaan pembelajaran, dan tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran berbicara dengan Pendekatan Berbasis Masalah.

d. Tahap Refleksi Siklus 2

Peneliti dan guru mitra menganalisis kekuatan dan kelemahan pembelajaran berbicara dengan Pendekatan Berbasis Masalah di Siklus 2.

D.Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data siswa dalam PTK ini ada 2 (dua) yaitu penugasan membuat hasil karya/produk berupa naskah drama dan unjuk kerja/performance berupa pementasan drama.

2. Analisis Data

Teknik analisis data dalam PTK ini menggunakan statistik deskriptif, yang memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:

a. Menggambarkan data yang diperoleh dalam bentuk numerik. b. Meringkas data dalam bentuk gambaran.

c. Menampilkan data dalam bentuk tabel sehingga evaluator dapat lebih mudah memahami fenomena yang muncul dari para siswa (Sukardi, 2008:145).

Pada penelitian ini, digunakan beberapa rumus untuk menganalisis data yang diperoleh. Nilai akhir kemampuan berbicara siswa diperoleh dari penggabungan skor naskah drama dan skor pementasan drama. Skor maksimal yang dapat diperoleh siswa untuk naskah drama adalah 40% dari skor maksimal ideal tes yang bersangkutan, sedangkan skor maksimal pementasan drama adalah 60%. Rumus untuk menentukan nilai akhir siswa tersebut, menurut Purwanto (2009:102) adalah sebagai berikut:

NP = R x 100 SM

dimana :

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah yang diperoleh (skor naskah + skor pementasan drama) SM = Skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan

100 = Bilangan tetap

NP ≥ 70 siswa dinyatakan tuntas NP ≤ 69 siswa dinyatakan belum tuntas

Rumus lain yang digunakan untuk menghitung nilai rerata atau mean menurut Masidjo (1995:123) adalah:

M = _∑ X_ N dimana : M = Mean

∑ X= jumlah semua skor N = jumlah siswa

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti ada 2 (dua) yaitu Petunjuk Pembuatan Naskah Drama (LKS Siklus 1 Pertemuan 1, Lampiran 3, halaman 82 dan LKS Siklus 2 Pertemuan 1, Lampiran 7, halaman 94) dan Petunjuk Pementasan Drama (LKS Siklus 1 Pertemuan 2, Lampiran 5, halaman 90 dan LKS Siklus 2 Pertemuan 2, Lampiran 9, halaman 100). Instrumen penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti, mengacu pada evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia aspek berbicara. Instrumen penelitian ini kemudian dikonsultasikan pada ahli Bahasa Indonesia/expert judgment agar memenuhi syarat validitas isi. Adapun komponen-komponen yang dinilai pada Naskah Drama dan Pementasan Drama dapat dilihat pada tabel berikut.

Komponen yang Dinilai pada Naskah Drama

Skala Penilaian Bobot Skor 5 4 3 2 1

1. Pilihan Kata 2

2. Struktur Kalimat 2

3. Hubungan Topik dan Isi 2

4. Kualitas Isi 2

Total

Tabel 1. Rubrik Penilaian Naskah Drama.

Keterangan arti skala 1-5: 5 = sangat baik

4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang

Komponen yang Dinilai pada Pementasan Drama

Skala Penilaian Bobot Skor 5 4 3 2 1 1. Lafal 2 2. Intonasi 2 3. Ekspresi 2 4. Volume Suara 2 5. Penggunaan Bahasa 2 6. Kostum 1 7. Dekorasi 1 Total

Keterangan arti skala 1-5: 5 = sangat baik 4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang

Pada Siklus 1 dan Siklus 2, peneliti menetapkan target peningkatan jumlah siswa yang melampaui KKM 70. Target tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

KKM Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

70 44,4% 65% 85%

Tabel 3. Target Pencapaian Siklus 1 dan Siklus 2 setelah Pelaksanaan Pembelajaran Berbicara melalui Pendekatan Berbasis Masalah.

E.Jadwal Penelitian

No Deskripsi Kegiatan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agt 1. Observasi, wawancara, dan

pembuatan proposal penelitian √ √

2. Uji coba pembelajaran berbicara melalui Pendekatan Berbasis Masalah

√ √

3. Penyusunan laporan hasil pembelajaran berbicara melalui Pendekatan Berbasis Masalah.

√ √ √

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data PTK dengan judul Peningkatan Kemampuan Berbicara dalam Memerankan Tokoh Drama Siswa Kelas V-B SD Kanisius Demangan Baru Semester II Tahun Ajaran 2009/2010 melalui Pendekatan Berbasis Masalah dilaksanakan peneliti pada tanggal 17 April sampai 8 Mei 2010. PTK ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 (dua) pertemuan. Setiap pertemuan, seperti pelaksanaan PTK pada umumnya, dibagi menjadi 4 (empat) tahap yaitu Tahap Perencanaan Tindakan, Tahap Pelaksanaan Tindakan, Tahap Observasi, dan Tahap Refleksi (Wiriaatmadja, 2008:212). Penjelasan setiap tahap secara rinci akan diuraikan di bawah ini.

1. Siklus 1 a. Pertemuan 1

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Pada Tahap Perencanaan Tindakan, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas V-B untuk mengetahui topik yang dianggap menarik bagi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya untuk Kompetensi Dasar Memerankan Tokoh Drama. Peneliti juga melakukan observasi mengenai pengalaman siswa di kelas ketika memerankan tokoh drama. Nilai kondisi awal siswa dalam kompetensi dasar memerankan tokoh

drama, peneliti peroleh dari guru Bahasa Indonesia, mitra peneliti dalam kegiatan PTK.

Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tema Bencana Alam. Sumber informasi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran berupa berita, gambar, dan komik bencana alam, peneliti peroleh dari koran dan internet. Selain itu peneliti juga menyiapkan Rubrik Penilaian untuk Naskah Drama dan Pementasan Drama.

Peneliti membagi siswa kelas V-B yang berjumlah 36 orang ke dalam 5 (lima) kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara undian. Cara ini dipilih agar siswa belajar bekerja sama dengan siapa saja dan tidak hanya memilih teman yang dianggap cocok. Nama kelompok disesuaikan dengan nama lima bencana alam yang menjadi topik pembahasan dalam kegiatan PTK, yaitu Kelompok Banjir, Kelompok Tanah Longsor, Kelompok Gunung Berapi, Kelompok Gempa Bumi, dan Kelompok Tsunami. Tempat duduk siswa diatur berkelompok 7-8 orang agar siswa dapat berdiskusi dengan mudah.

Peneliti memberi tugas individu kepada setiap siswa sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Siswa diminta mencari informasi mengenai peristiwa bencana alam sesuai dengan nama kelompok. Misalnya, siswa yang menjadi anggota Kelompok Banjir mencari artikel, gambar, buku, dan sumber informasi tentang bencana banjir. Demikian juga anggota kelompok yang lain. Tugas individu tersebut dibawa pada saat pelaksanaan Siklus 1 Pertemuan 1.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 1 pada tanggal 17 April 2010 berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 40 menit). Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti dibagi menjadi 3 (tiga) tahap sebagai berikut:

a) Tahap Praberbicara

(1)Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu siswa diharapkan dapat memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

(2)Peneliti menayangkan gambar peristiwa bencana alam, meminta siswa mengamati dan mengelompokkan gambar yang sama pada tabel yang telah disediakan di LKS.

(3)Peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan siswa mengenai peristiwa bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia, khususnya di Yogyakarta.

b) Tahap Berbicara

(1)Peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok.

(2)Peneliti membagikan berita, gambar, dan komik bencana alam kepada setiap kelompok.

(3)Siswa mempelajari informasi sesuai dengan topik bencana alam kelompoknya. (4)Siswa mendiskusikan pertanyaan pada LKS dan mengisi tabel mengenai

peristiwa, tempat, korban, kerugian, penyebab, dan tindakan yang sebaiknya dilakukan ketika bencana alam terjadi.

(5)Siswa mendiskusikan pertanyaan pada tabelPembelajaran melalui Pendekatan Berbasis Masalah dan menjawab pertanyaan mengenai masalah, rumusan masalah, fakta, hipotesis, hasil penyelidikan, penyempurnaan permasalahan, alternatif pemecahan masalah, dan solusi terbaik.

c) Tahap Pascaberbicara

(1)Peneliti memberi tugas untuk membuat satu Naskah Drama sesuai dengan topik bencana alam yang dibahas dalam kelompok. Siswa harus memperhatikan komponen berikut ini: ketepatan pilihan kata, struktur kalimat, hubungan antara topik dan isi, serta kualitas isi naskah.

(2)Pembuatan naskah drama dikerjakan secara berkelompok sebagai pekerjaan rumah.

3) Tahap Observasi

Hasil observasi yang dilakukan peneliti dan mitra peneliti selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Pembelajaran berbicara melalui Pendekatan Berbasis Masalah merupakan hal yang baru bagi siswa. Guru belum pernah menggunakan pendekatan ini sehingga siswa merasa asing dengan istilah-istilah dalam tahap Pembelajaran Berbasis Masalah.

b) Siswa antusias mengikuti proses pembelajaran berbicara melalui Pendekatan Berbasis Masalah meskipun siswa sering mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi istilah-istilah yang tidak dimengerti.

c) Siswa belajar bertukar pikiran dengan teman sekelompok ketika dihadapkan pada permasalahan yang diberikan peneliti.

d) Siswa belajar mendengarkan pendapat teman dan mencari jawaban yang dapat diterima oleh semua anggota kelompok.

e) Siswa membagi peran dalam kelompok, ada yang menjadi ketua, notulen, penyumbang ide, dan lain-lain.

b. Pertemuan 2

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Pada Pertemuan 2, peneliti membuat rencana untuk mengadakan Pementasan Drama menggunakan naskah yang dibuat sendiri oleh siswa. Pementasan dilakukan secara berkelompok, sesuai dengan kelompok yang telah terbentuk, yaitu Kelompok Banjir, Kelompok Tanah Longsor, Kelompok Gunung Berapi, Kelompok Gempa Bumi, dan Kelompok Tsunami.

Peneliti memberikan waktu 1 (satu) minggu kepada siswa untuk berlatih bersama dalam kelompok sebelum pementasan. Siswa juga mempersiapkan peralatan (properti dan dekorasi) yang dibutuhkan untuk pementasan.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2 pada tanggal 24 April 2010 berlangsung di ruang kelas V-B selama 3 jam pelajaran (3 x 40 menit). Peneliti dan guru mitra melaksanakan penilaian pada pementasan drama. Adapun pelaksanaan pementasan drama secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

a) Peneliti memulai kegiatan pembelajaran dengan memberi pengantar pada siswa mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.

b) Peneliti memberi penguatan pada siswa agar siswa yakin dan tidak grogi dalam memerankan tokoh drama.

c) Peneliti memberikan Rubrik Penilaian Pementasan Drama kepada guru mitra d) Peneliti membagikan Lembar Penilaian Pementasan Drama dari Teman kepada

para ketua kelompok untuk menilai teman dari kelompok lain.

e) Peneliti memanggil siswa dari Kelompok Banjir untuk mengawali pementasan drama. Pementasan dilanjutkan oleh siswa dari Kelompok Tsunami.

f) Setelah dua kelompok mementaskan drama, peneliti memberi komentar mengenai pementasan drama dua kelompok tersebut. Peneliti mengingatkan tiga kelompok yang belum pentas agar memperhatikan aspek-aspek yang dinilai, khususnya volume suara karena beberapa siswa suaranya kurang keras. g) Peneliti kemudian memanggil siswa dari Kelompok Tanah Longsor,

dilanjutkan oleh Kelompok Gunung Berapi, dan ditutup oleh Kelompok Gempa Bumi.

h) Setelah kelima kelompok selesai mementaskan drama, peneliti memberikan apresiasi kepada siswa atas usaha yang telah dilakukan sehingga pementasan drama berjalan dengan baik.

i) Peneliti mengingatkan siswa untuk lebih memperhatikan aspek-aspek yang dinilai pada pementasan drama di Siklus 2.

3) Tahap Observasi

Hasil observasi peneliti dan guru mitra selama proses pembelajaran pada Siklus 2 Pertemuan 2 adalah sebagai berikut:

a) Peneliti telah memotivasi siswa di awal kegiatan pembelajaran sehingga siswa mendapat penguatan dan keyakinan untuk mementaskan drama.

b) Isi dialog drama sudah sesuai dengan permasalahan yang dibahas setiap kelompok.

c) Siswa berusaha memerankan setiap karakter tokoh dengan baik.

d) Beberapa siswa volume suaranya kurang keras sehingga tidak dapat didengar oleh penonton yang duduk di belakang.

e) Beberapa siswa kurang menjiwai perannya sehingga ekspresinya kurang sesuai.

2. Siklus 2 a. Pertemuan 1

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan Tindakan di Siklus 2 didasarkan pada hasil refleksi selama proses pembelajaran di Siklus 1. Pada Siklus 1, peneliti menggunakan sumber informasi bencana alam dalam bentuk media visual/media cetak berupa artikel, gambar, dan Komik Gempa Bumi, Gunung Berapi, Tsunami, Tanah Longsor, dan Banjir dari koran dan internet. Pada Siklus 2, peneliti menggunakan media audio visual berupa video Gempa Bumi di Yogyakarta dan Padang, serta Tsunami di Aceh dan Thailand.

Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS). Peneliti juga menyiapkan Rubrik Penilaian Naskah Drama dan Rubrik Penilaian Pementasan Drama.

Pembagian kelompok sama seperti pada Siklus 1 agar siswa mengalami kemudahan dalam bekerja sama karena tidak perlu menyesuaikan diri lagi dengan kelompok baru. Siswa sebanyak 36 orang dibagi menjadi 5 kelompok, terdiri dari 7-8 orang.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pertemuan 1 berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 1 Mei 2010. Proses pembelajaran berbicara mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada Siklus 2 Pertemuan 1 dibagi menjadi 3 (tiga) tahap sebagai berikut:

a) Tahap Praberbicara

(1)Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa diharapkan dapat menghasilkan sebuah naskah drama dan memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

(2)Peneliti menayangkan video peristiwa gempa bumi di Yogyakarta dan Padang, serta tsunami di Aceh dan Thailand. Siswa mengamati video dengan seksama.

b) Tahap Berbicara

(1)Siswa duduk secara berkelompok dan peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok.

(2)Siswa mendiskusikan video gempa bumi dan tsunami yang telah mereka tonton.

(3)Siswa mempelajari sumber informasi lain yang sesuai dengan topik bencana alam kelompoknya.

(4)Siswa mendiskusikan pertanyaan mengenai masalah, rumusan masalah, fakta, hipotesis, hasil penyelidikan, penyempurnaan permasalahan, alternatif pemecahan masalah, dan solusi terbaik pada tabel Pembelajaran Berbicara melalui Pendekatan Berbasis Masalah.

c) Tahap Pascaberbicara

(1)Setiap kelompok mendapat tugas membuat Naskah Drama sesuai dengan topik bencana alam yang dibahas dalam kelompok. Siswa dapat menggunakan ide-ide yang diperoleh dari vide-ideo yang ditonton untuk membuat Naskah Drama. (2)Siswa harus memperhatikan beberapa komponen dalam pembuatan Naskah

Drama yaitu ketepatan pilihan kata, struktur kalimat, hubungan antara topik dan isi, serta kualitas isi naskah.

3) Tahap Observasi

Hasil observasi peneliti dan guru kelas selama kegiatan pembelajaran berbicara pada Siklus 2 Pertemuan 1 adalah sebagai berikut:

a) Siswa mulai terbiasa dengan kegiatan pembelajaran berbicara menggunakan istilah-istilah dalam Pendekatan Berbasis Masalah.

b) Siswa menunjukkan antusiasme dalam kegiatan pembelajaran.

c) Siswa belajar berdiskusi dengan teman sekelompok ketika dihadapkan pada permasalahan.

d) Siswa belajar mendengarkan pendapat teman dan mencari pemecahan atas permasalahan yang dapat diterima oleh semua anggota kelompok.

e) Siswa berbagi peran dalam kerja kelompok sehingga semua anggota kelompok terlibat.

b. Pertemuan 2

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Pada Siklus 2 Pertemuan 2, peneliti merencanakan untuk mengadakan pementasan drama menggunakan naskah yang telah dibuat sendiri oleh siswa. Pementasan drama dilakukan secara berkelompok, yang terdiri dari Kelompok Banjir, Kelompok Gunung Berapi, Kelompok Tanah Longsor, Kelompok Gempa Bumi, dan Kelompok Tsunami.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pertemuan 2, yaitu pementasan drama berlangsung pada tanggal 8 Mei 2010 selama 3 jam pelajaran (3 x 40 menit) di ruang kelas V-B. Peneliti dan guru mitra melakukan penilaian yang meliputi 7

(tujuh) aspek penilaian, yaitu lafal, intonasi, ekspresi, volume suara, penggunaan bahasa, kostum, dan dekorasi.

Siswa mementaskan drama secara berkelompok. Sebelum pementasan, siswa berlatih memeragakan karakter tokoh beberapa kali bersama kelompok, baik di rumah maupun di sekolah. Adapun pelaksanaan pementasan drama secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

a) Peneliti memulai pembelajaran dengan memberi pengantar pada siswa mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.

b) Peneliti memberi peneguhan pada siswa bahwa mereka telah mempersiapkan diri dengan baik sehingga tidak perlu grogi dalam pementasan drama.

c) Peneliti memberikan Lembar Penilaian dari Teman kepada para ketua kelompok untuk menilai teman-teman dari kelompok lain.

d) Peneliti memberikan Rubrik Penilaian Pementasan Drama Siswa kepada guru mitra.

e) Peneliti mengingatkan siswa sebelum pentas agar memperhatikan sungguh-sungguh aspek-aspek yang dinilai.

f) Peneliti memanggil kelompok satu per satu untuk mementaskan drama.

g) Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa atas usaha yang telah mereka lakukan sehingga pementasan berjalan lancar.

3) Tahap Observasi

Hasil observasi peneliti dan guru mitra selama proses pembelajaran berbicara pada Siklus 2 Pertemuan 2 adalah sebagai berikut:

a) Peneliti telah memberi penguatan pada siswa di awal kegiatan pembelajaran sehingga siswa semakin yakin akan kemampuan mereka untuk memerankan tokoh drama.

b) Isi dialog drama sesuai dengan permasalahan yang menjadi tema pembahasan setiap kelompok.

c) Siswa berusaha memerankan karakter tokoh dengan baik. d) Siswa semakin kreatif dalam berekspresi.

e) Siswa menyiapkan properti dan dekorasi yang mendukung pementasan drama.

Dokumen terkait