• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus III

Dalam dokumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 34-43)

Diagram Skor Capaian Angket Pilihan Ganda Siklus II EPISTEMIC

3. Siklus III

Siklus III terdiri dari kegiatan perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Siklus III dilakukan pada materi sistem reproduksi dengan topik pembelajaran fertilisasi dan kehamilan. Siklus III terdiri dari 2 kali pertemuan selama 4 jam pelajaran (4x45 menit). Penjabaran dari setiap kegiatan dan hasil yang diperoleh pada Siklus III dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Perencanaan Tindakan Siklus III

Siklus III direncanakan dilaksanakan dua kali pertemuan pada materi sistem reproduksi manusia dengan topik fertilisasi dan kehamilan. Pertemuan pertama memerlukan waktu 2 x 45 menit dan pertemuan kedua memerlukan waktu 2 x 45 menit. Perencanaan tindakan untuk Siklus III disusun berdasarkan pra-siklus yang meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

Instrumen pembelajaran meliputi silabus dengan materi pokok Sistem Reproduksi pada Manusia (Lampiran IA), RPP dengan materi Gametogenesis (Lampiran ID.1), Lembar Kerja Siswa (Lampiran ID.2), lembar penilaian sikap (Lampiran ID.3), lembar penilaian keterampilan (Lampiran ID.4), lembar penilaian kognitif (ID.5), materi ajar dengan topik fertilisasi dan kehamilan. Instrumen penelitian yang disusun dan dipersiapkan, yaitu lembar observasi rasa ingin tahu (Lampiran IIA), instrumen angket rasa ingin tahu siswa (Lampiran IIB), instrumen angket multiple choise rasa ingin tahu (Lampiran IIC) lembar observasi keterlaksanaan sintaks (Lampiran IID), pedoman wawancara siswa (Lampiran IIE), pedoman wawancara guru (Lampiran IIF) serta peralatan dokumentasi.

commit to user b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 Mei 2015 selama 2 x 45 menit (2 JP). Materi pada tindakan Siklus III, yaitu fertilisasi dan kehamilan. Pada pertemuan pertama pelaksanaan sintaks meliputi apresepsi dan

motivasi, melakukan observasi, menyajikan pertanyaan atau masalah,

merumuskan hipotesis, merancang dan melakukan penyelidikan, dan

menganalisis data. Pada sintaks apresepsi dan motivasi, guru menampilkan fenomena berupa gambar seorang bayi, gambar bayi kembar dua dan gambar bayi kembar delapan dan meminta opini siswa mengenai fenomena yang di tampilkan. Guru meminta siswa untuk beropini apa yang membedakan antara fenomena gambar-gambar tersebut. Siswa menyebutkan bahwa yang mebedakan gambar tersebut adalah jumlah bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu yaitu dapat menghasilkan keturunan berupa bayi kembar. Guru mengarahkan siswa melalui pertanyaan terkait bagaimana proses terbentuknya bayi kembar. Siswa kemudian beropini bahwa terbentuknya bayi kembar terjadi karena bertemunya ovum dan lebih dari satu sperma yang disebut proses pembuahan atau fertilisasi. Guru menampilkan fenomena kedua berupa kasus bayi tabung, kelahiran bayi prematur, dan kehamilan di luar kandungan. Guru meminta siswa beropini tentang keterkaitan semua media gambar yang ditampilkan. Siswa menyebutkan bahwa masing-masing gambar memiliki keterkaitan yaitu membahas tentang proses kehamilan dari pada berbagai kondisi yang terjadi. Berdasarkan fenomena guru membimbing siswa memilih dan menentukan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu fertilisasi dan kehamilan.

Pada sintaks observasi, guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengamati video mengenai tahap-tahap fertilisasi hingga masa kehamilan (gestasi) dan meminta siswa memberikan opini terkait video tersebut. Opini-opini yang disampaikan oleh para siswa merupakan sebuah ide/ gagasan yang dapat membantu dalam menyusun rumusan masalah tekait topik fertilisas dan kehamilan. Pada sintaks mengajukan pertanyaan atau masalah, guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah terkait hasil pengamatan video

commit to user

fertilisasi dan kehamilan (gestasi). Selanjutnya, guru membatasi masalah yang diajukan oleh siswa untuk dibuktikan kebenarannya melalui penyelidikan.

Sintaks merumuskan hipotesis, yaitu siswa mengemukakan opini sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan mengenai fertilisasi dan kehamilan (gestasi) berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki serta hasil pengamatan gambar dan video terkait sub topik pembelajaran. Selanjutnya, sintaks merencanakan dan pengadakan penyelidikan, yaitu guru meminta siswa membentuk 5 kelompok dan membagi masalah untuk diselesaikan oleh masing-masing kelompok. Masing-masing-masing kelompok diberi LKS kelompok sesuai subtopik dan setiap siswa memperoleh LKS untuk membantu menyelesaikan tugas kelompoknya. Bersama kelompok siswa merancang penyelidikan mengenai topik fertilisasi dan kehamilan (gestasi). Penyelidikan dengan melakukan studi literatur melalui buku/ website yang relevan. Selanjutnya, pada sintaks menganalisis data, yaitu siswa menganalisis data hasil penyelidikan dengan melakukan kajian literatur kajian literatur, pengamatan gambar maupun video, diskusi, maupun tanya jawab untuk mengkonfirmasi hasil analisis mengenai fertilisasi dan kehamilan (gestasi). Siswa membandingkan data yang diperoleh berdasarkan hipotesis dan hasil studi literatur. Siswa menuliskan hasil pengamatan dan analisis data pada LKS. Hasil rumusan masalah, hipotesis, merancang dan melakukan penyelidikan akan disajikan pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Hasil Rumusan Masalah, Hipotesis, Merancang dan Melakukan Penyelidikan yang Diajukan Setiap Kelompok pada Siklus III

Kelom -pok

Rumusan Masalah Hipotesis Merancang dan Melakukan

Penyelidikan 1 - Apa yang menyebabkan terjadinya fertilisasi? - Bagaimana tahapan pembentuakan embrio? - Apa saja yang

mencakup tanda-tanda kehamilan ? - Kapan lamanya

- Fertilisasi terjadi karena bertemunya sel ovum dan sperma

- Pembentukan embrio berawal dari penggabungan sperma dan ovum, lalu mengalami

pembuahan kemudian membentuk morula, blastula, dan gastrula hingga akhirnya membentuk embrio.

- Tanda-tanda kehamilan

Penyelidikan dirancang untuk mengetahui proses fertilisasi dan kehamilan pada sistem reproduksi manusia . Penyelidikan dilakukan dengan studi literatur melalui media gambar, video, buku, LKS, dan website yang relevan. Proses terjadinya fertilisasi

commit to user

kehamilan yang normal? - Mengapa hanya

ada satu sel sperma yang dapat menembus sel ovum? - Mengapa bisa terjadi kehamilan diluar rahim? - Dimana terjadinya fertilisasi?

diantaranya tidak mengalami menstruasi, mengidam, payudara membesar, dll - Lamanya kehamilan normal,

yaitu 9 bulan 10 hari. - Hali ni dikarenakan sperma

yang kuat dan normal yang dapat menembus zona pellusida dan mengeluarkan enzim yang mencega sperma lain membuahi ovum.

- Terjadi kehmilan diluar rahim karena terjadinya pertemuan antara sperma dan sel telur di luar oviduk sehngga akan mendesak organ-organ lainya, - Fertilisasi terjadi di oviduk.

dan masa kehamilan (gestasi) merupakan variabel bebas. Fertilisasi

merupakan variabel terikat

2 - Bagaiman proses

terjadinya

fertilisasi pada bayi kembar?

- Bagaiman tahap-tahap

perkembangan janin?

- Hormon apa saja yang terlibat dalam masa kehamilan? - Bagaimana

perkembangan janin pada masa kehamilan? - Mengapa hanya 1

sel sperma yang dapat menembus dinding ovum?

- Terjadinya fertilisasi pada bayi kembar adalah jika terdapat lebih dari satu sperma membuahi 1 ovum dan menembus dinding zona pellusida di oviduk. - Proses perkembangan janin

bermula dari pembentukan zigot yang kemudian berkembang menjadi morula, blastula, gastula, dan terbentuk embrio.

- Hormon yang beeperan dalam masa kehamilan adalah HCG, progesteron, estrogen,

prolaktin, oksitosin, dan relasin - Perkembangan janin

berlangsung selama 9 bulan / minngu ke 34 sampai ke 38 - Karena sperma yang terkuat

akan menembus zona pelusida dan mengelurkan enzim neraminidase yang dapat mencegah sperma lain mebuahi ovum.

Penyelidikan dirancang untuk mengetahui proses fertilisasi dan kehamilan pada sistem reproduksi manusia . Penyelidikan dengan melakukan studi literatur melalui internet, video, gambar dan buku pendamping yang relevan. Proses terjadinya fertilisasi dan masa kehamilan (gestasi) merupakan variabel bebas. Fertilisasi

merupakan variabel terikat

3 - Bagaiman proses fertilisasi? - Bagaimana tahap-tahap kehamilan? - Bagaimana perkembangan janin pada masa kehamilan? - Hormon apa saja

yang terlibat dalam masa kehamilan? - Apa saja yang

mencakup

tanda-- Fertilisasi adalah proses/ bersatunya sel ovum dan sel sperma yang terjadi di oviduk. - Proses perkembangan janin

bermula dari pembentukan zigot yang kemudian berkembang menjadi morula, blastula, gastula, dan terbentuk embrio.

- Pertumbuhan janin berlangsung selama 9 bulan / minggu ke 34 sampai minggu ke 38

- Hormon HCG, progesteron,

Penyelidikan dirancang untuk mengetahui proses fertilisasi dan kehamilan pada sistem reproduksi manusia . Penyelidikan dengan melakukan studi literatur melalui, video, gambar, buku/ website yang relevan. Proses terjadinya fertilisasi dan masa kehamilan (gestasi) merupakan variabel bebas.

commit to user

tanda kehamilan ? estrogen, prolaktin, oksitosin

dan relasin.

- Tanda-tanda kehamilan diantaranya tidak mengalami menstruasi, mengidam, payudara membesar, dll

Fertilisasi merupakan variabel terikat

4 - Bagaiman proses

fertilisasi pada bayi kembar? - Apa yang menyebabkan terjadinya fertilisasi? - Bagaimana tahapan pembentuakan embrio?

- Terjadinya fertilisasi pada bayi kembar adalah jika terdapat lebih dari satu sperma membuahi 1 ovum dan menembus dinding zona pellusida di oviduk. - Fertilisasi terjadi karena

bertemunya sel ovum dan sperma

- Pembentukan embrio berawal dari penggabungan sperma dan ovum, lalu mengalami

pembuahan kemudian membentuk morula, blastula, dan gastrula hingga akhirnya membentuk embrio.

Penyelidikan dirancang untuk mengetahui proses fertilisasi dan kehamilan pada sistem reproduksi manusia . Penyelidikan dilakukan dengan studi literatur melalui media gambar, video, buku, LKS, dan website yang relevan. Proses terjadinya fertilisasi dan masa kehamilan (gestasi) merupakan variabel bebas. Fertilisasi

merupakan variabel terikat

1 - Apa yang menyebabkan terjadinya fertilisasi? - Bagaimana tahapan pembentuakan embrio? - Apa saja yang

mencakup tanda-tanda kehamilan ? - Kapan lamanya kehamilan yang normal? - Mengapa hanya

ada satu sel sperma yang dapat menembus sel ovum? - Mengapa bisa terjadi kehamilan diluar rahim?

- Fertilisasi terjadi karena bertemunya sel ovum dan sperma

- Pembentukan embrio berawal dari penggabungan sperma dan ovum, lalu mengalami

pembuahan kemudian membentuk morula, blastula, dan gastrula hingga akhirnya membentuk embrio.

- Tanda-tanda kehamilan diantaranya tidak mengalami menstruasi, mengidam, payudara membesar, dll - Lamanya kehamilan normal,

yaitu 9 bulan 10 hari. - Hali ni dikarenakan sperma

yang kuat dan normal yang dapat menembus zona pellusida dan mengeluarkan enzim yang mencega sperma lain membuahi ovum.

- Terjadi kehmilan diluar rahim karena terjadinya pertemuan antara sperma dan sel telur di luar oviduk sehngga akan mendesak organ-organ lainya,

Penyelidikan dirancang untuk mengetahui proses fertilisasi dan kehamilan pada sistem reproduksi manusia . Penyelidikan dilakukan dengan studi literatur melalui media gambar, video, buku, LKS, dan website yang relevan. Proses terjadinya fertilisasi dan masa kehamilan (gestasi) merupakan variabel bebas. Fertilisasi

merupakan variabel terikat Lanjutan Tabel 4.14

commit to user 3) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 Mei 2015 selama 2 x 45 menit (2 JP), yang meliputi pelaksanaan sintaks argumentasi. Pada sintaks argumentasi siswa menyampaikan hasil kegiatan melalui kegiatan presentasi. Guru mengkonfirmasi pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam sesi presentasi dan meminta perwakilan siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil diskusi masing-masing kelompok. Selanjutnya, pada kegiatan evaluasi guru meminta siswa untuk menutup buku kemudia siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi dan dua angket rasa ingin tahu yang terdiri dari angket langsung dan angket pilihan ganda rasa ingin tahu.

c. Observasi dan Evaluasi Tindakan Siklus III

Observasi terhadap rasa ingin tahu selama proses pembelajaran pada Siklus III dilihat dari keenam tahapan pada sintak model pembelajaran inkuiri. Observasi terhadap rasa ingin tahu dilakukan dengan menggunakan lembar observasi rasa ingin tahu, angket langsung rasa ingin tahu, dan angket pilihan ganda rasa ingin tahu. Observasi terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran dan keterlaksanaan sintaks dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh observer pada setiap kelompok dengan menggunakan lembar observasi, dokumentasi menggunakan kamera, dan wawancara terhadap siswa dan guru menggunakan pedoman wawancara. Evaluasi dilaksanakan di akhir pembelajaran dengan memberikan soal tes evaluasi tentang materi fertilisasi dan kehamilan dan angket rasa ingin tahu yang terdiri dari angket langsung dan angket pilihan ganda.

Tindakan Siklus III dengan topik fertilisasi dan kehamilan memberikan peningkatan terhadap rasa ingin tahu siswa. Hasil capaian berdasarkan analisis kedua instrumen rasa ingin tahu siswa pada Siklus III dan perbandingannya dengan Siklus II setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran Biologi disajikan dalam Tabel 4.15

commit to user

Tabel 4.15 Skor Gabungan Capaian Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus III.

No Instrumen Capaian Aspek (%)

Siklus II Siklus III

1 Lembar Observasi 69,49 76,98

2 Angket Rasa Ingin Tahu 72,39 77,09

Jumlah 141.88 154,07

Rata-rata 70,94 77,03

Berdasarkan Tabel 4.11, hasil skor capaian dari gabungan kedua instrumen rasa ingin tahu, berdasarkan hasil observasi dan angket rasa ingin tahu pada Siklus III diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,03%. Hal ini menunjukkan kenaikan capaian skor rasa ingin tahu siswa dari penelitian tindakan Siklus II sebesar 6,09%. Berdasarkan pengukuran dengan kedua instrumen diperoleh hasil bahwa lembar observasi rasa ingin tahu pada penelitian tindakan Siklus II mencapai persentase skor sebesar 76,98%. Hal ini menunjukkan kenaikan dari capaian skor lembar observasi Siklus II, yaitu 7,49%. Hasil analisis instrumen kedua, yaitu angket rasa ingin tahu menunjukkan hasil persentase pada Siklus III sebesar 77,09% pada keseluruhan aspeknya. Kenaikan capaian persentase pada angket hasil tindakan Siklus II, yaitu sebesar 4,7% dari penelitian Siklus III.

- Perbandingan Lembar Observasi Siklus II dan Siklus III

Pada Siklus III data diperoleh berdasarkan hasil lembar observasi. Observasi pada Siklus III dilakukan dengan melakukan pengamatan pada setiap kelompok oleh observer. Secara rinci hasil analisis lembar observasi rasa ingin tahu pada penelitian tindakan Siklus III di setiap aspeknya disajikan pada Tabel 4.16

Tabel 4.16 Skor Capaian Tiap Aspek pada Lembar Observasi Rasa Ingin Tahu Siswa Siklus III.

No Aspek Capaian Aspek (%)

Siklus II Siklus III

1 Epistemic Curiosity 70,67 77,28 2 Perceptual Curiosity 67,74 76,61 3 Spesific Curiosity 63,71 75,00 4 Diversive Curiosity 75,81 79,03 Jumlah 277,93 307,92 Rata-rata 69,49 76,98

commit to user

Berdasarkan hasil lembar observasi rasa ingin tahu pada Siklus III diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,98%. Hasil nilai rata-rata pada Siklus III menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan penelitian Siklus II, yaitu sebesar 7,49%. Aspek yang memiliki persentase tertinggi sampai dengan terendah secara berurutan, yaitu aspek Diversive Curiosity (keingintahuan untuk mengeksplorasi pengetahuan atau informasi) memiliki persentase skor sebesar 79,03% yang menunjukkan adanya peningkatan capaian presentase skor dari Siklus II, yaitu 3,22%. Kedua, yaitu aspek Epistemic Curiosity (keingintahuan untuk memperoleh informasi atau fakta intelektual) memiliki persentase skor sebesar 77,28%. Aspek ini menunjukkan adanya peningkatan capaian persentase skor dari Siklus II, yaitu sebesar 6,61%. Ketiga, yaitu aspek Perceptual Curiosity (keingintahuan untuk mengakomodasi pengalaman melalui indra) memiliki persentase skor sebesar

76,61%. Aspek ini menunjukkan adanya peningkatan capaian persentase skor dari Siklus II, yaitu sebesar 8,87%. Keempat, yaitu aspek Spesific Curiosity (keingintahuan untuk mengenal lebih dalam bagian dari pengetahuan yang ada) memiliki persentase skor sebesar 75% yang menunjukkan adanya peningkatan capaian presentase skor dari Siklus II, yaitu 11,29%.

- Perbandingan Angket Siklus II dan Siklus III

Pada Siklus III selain lembar observasi data juga diperoleh berdasarkan hasil penilaian angket. Angket ini merupakan angket langsung dengan alternatif jawaban yang sudah tersedia. Angket ini diukur dengan menggunakan skala rating frekuensi 4 poin. Secara rinci hasil analisis angket rasa ingin tahu pada penelitian tindakan Siklus III di setiap aspeknya disajikan pada Tabel 4.17

Tabel 4.17 Skor Capaian Tiap Aspek pada Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus III.

No Aspek Capaian Aspek (%)

Siklus II Siklus III

1 Epistemic Curiosity 68,95 74,37 2 Perceptual Curiosity 75,35 80,07 3 Spesific Curiosity 72,23 77,30 4 Diversive Curiosity 73,04 76,61 Jumlah 289,57 308,35 Rata-rata 72,39 77,09

commit to user

Berdasarkan hasil analisis angket rasa ingin tahu pada Siklus III diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,09%. Hasil nilai rata-rata pada angket Siklus III menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan tindakan Siklus II, yaitu sebesar 4,7%. Aspek Perceptual Curiosity (keingintahuan untuk mengakomodasi pengalaman melalui indra) memiliki persentase skor lebih besar daripada aspek lainya, yaitu 80,07% yang menunjukkan adanya peningkatan capaian presentase skor dari Siklus II, yaitu 4,72%. Kedua, yaitu aspek Spesific Curiosity (keingintahuan untuk mengenal lebih dalam bagian dari pengetahuan yang ada) memiliki persentase skor sebesar 77,30% yang menunjukkan adanya peningkatan capaian presentase skor dari Siklus II, yaitu 5,07%. Ketiga, yaitu aspek Diversive Curiosity (keingintahuan untuk mengeksplorasi pengetahuan atau informasi) memiliki persentase skor sebesar 76,61% yang menunjukkan adanya peningkatan capaian persentase skor dari Siklus II, yaitu sebesar 3,57%. Keempat, yaitu aspek Epistemic Curiosity (keingintahuan untuk memperoleh informasi atau fakta intelektual) memiliki persentase skor sebesar 74,37%. Aspek ini menunjukkan adanya peningkatan capaian persentase skor dari Siklus I, yaitu sebesar 5,42%. - Angket Pilihan Ganda Rasa Ingin Tahu Siklus III

Angket pilihan ganda ini merupakan data pendukung dari instrumen penelitian yang terdiri dari 10 soal dengan tipe soal pilihan ganda. Masing-masing pilihan jawaban dalam angket tersebut terdiri dari pilihan yang mengukur dimensi epistemic curiosity, perceptual curiosity, specific curiosity, dan diversive curiosity. Hasil dari angket pilihan ganda ini akan dianalisis untuk mengetahui presentase tingkat dimensi siswa terkait topik struktur dan fungsi organ reproduksi pada manusia. Hasil analisis angket pilihan ganda rasa ingin tahu pada penelitian tindakan Siklus I di setiap aspeknya disajikan pada Gambar 4.11

commit to user

Gambar 4.11 Diagram Skor Capaian Tiap Aspek pada Angket Pilihan Ganda Rasa Ingin Tahu Siswa Siklus III.

Berdasarkan Gambar Diagram 4.11 dapat dilihat bahwa pada tindakan Siklus III aspek Diversive Curiosity memiliki skor lebih tinggi dibandingkan aspek lainya, yaitu sebesar 44,51%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih cenderung memiliki tingkat keingintahuan pada dimensi Diversive Curiosity (keingintahuan untuk mengeksplorasi pengetahuan atau informasi). Berdasarkan hasil analisis angket, siswa cenderung memilih poin D yang merupakan pilihan siswa untuk berusaha keras mendapatkan informasi lebih terkait materi gametogenesis melalui jurnal, buku, atau media online. Pada aspek Spesific Curiosity (keingintahuan untuk mengenal lebih dalam bagian dari pengetahuan yang ada) hanya memperoleh skor sebesar 20,97% dan pada aspek Perceptual Curiosity (keingintahuan untuk mengakomodasi pengalaman melalui indra) memiliki persentase skor sebesar 20%. Sedangkan aspek Epistemic Curiosity memiliki skor lebih rendah dibandingkan aspek lainya, yaitu 14,52%. Berdasarkan hasil analisis angket, siswa cenderung tidak memilih poin A yang merupakan pilihan siswa untuk mendapatkan informasi terkait materi gametogenesis melalui bertanya atau partisipasi aktif dalam mengungkapkan gagasan atau pendapat yang tergolong dalam dimensi Epistemic Curiosity.

14,52%

20%

20,97% 44,51%

Dalam dokumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 34-43)

Dokumen terkait