• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini guru membuat: 1). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2). Merancang pembentukan kelompok 3). Menyusun kuis

4). Menggunakan media gambar 5). Menggunakan media audio visual 6). Menyiapkan lembar observasi b. Tindakan

Dalam tindakan siklus I ini materi yang akan disampaikan kepada siswa adalah mengenai pengertian, nilai negatif dari perbuatan Israf, tabdzir dan fitnah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Penerapan model pembelajaran tersebut terdiri atas:

Sebelum menyampaikan materi guru memberikan pretest terlebih dahulu kemudian guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai mengenai pengertian, dan nilai-nilai negatif perbuatan israf, tabdzir dan fitnah dan sebelum memberikan materi dan memberikan motivasi siswa untuk belajar

2) Penyajian informasi

Guru menyampaikan atau menyajikan materi pelajaran yang akan di ajarkan secara singkat dan padat.

3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar Guru membagi semua siswa kedalam 5 kelompok yang perkelompoknya terdiri atas 5 orang siswa dan siswi secara acak dan heterogen.

4) Mengarahkan dan membimbing setiap kelompok

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar untuk bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 5) Evaluasi hasil belajar

Guru mengevalusi hasil belajar masing-masing kelompok secara keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan oleh guru merupakan evaluasi hasil belajar semua kelompok tentang materi tersebut.

6) Memberikan penghargaan

Guru memberikan penghargaan kepada individu maupun kelompok terhadap nilai tertinggi dan upaya yang telah dicapai oleh siswa.

c. Pengamatan

1) Catatan Lapangan

Berdasarkan pengamatan dalam catatan lapangan dapat dilihat siswa masih banyak yang cuek tiduran asyik sendiri bahkan mengobrol dengan dengan teman sebelahnya ketika pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa siswa belum terbiasa

bahkan bisa disebut pertama kali mendapatkan tipe pembelajaran kooperatif seperti ini. Hal ini merupakan tuntutan guru untuk lebih bisa menguasai kelas secara keseluruhan

Pada pertemuan pertama dalam siklus 1, guru memberikan soal pretest kepada semua siswa dan menjelaskan materi tentang pengertian, dan nilai negatif perbuatan israf, tabdzir

dan fitnah secara singkat dan global. Siswa menyimak

penjelasan guru. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan secara berkelompok. Dalam proses mengerjakan lembar kerja kelompok ini hampir semua dalam semua kelompok tampak siswa yang mendominasi kelompok tersebut adalah siswa yang pandai atau yang biasa mengeluarkan pendapat dan berbicara dalam kelas saja sedangkan siswa yang lainnya hanya mendengarkan pendapat siswa tersebut bahkan ada yang hanya menyalin jawabannya saja tanpa ikut andil dan menyampaikan pendapatnya dalam menjawab dan mendiskusikan soal yang dikerjakan tersebut. Guru tampak kesulitan dan kewalahan dalam menanganinya karena banyak siswa yang belum mengerti cara kerja metode ini dan bertanya meminta kembali penjelasan materi dan cara penyelesaiannya. Sehingga menyebabkan diskusi kelompok pertemuan pertama ini masih terlihat belum optimal kerena masih banyak yang meminta bantuan kepada guru.

Pada pertemuan kedua dalam siklus 1, guru masih mengingatkan siswa dan membimbing untuk duduk berkelompoknya masing-masing dan siswa kembali berkumpul untuk menyelesaikan materi pada pertemuan pertama yang belum terselesaikan dan mempresentasikan salah satu dari siswa dalam kelompok masing-masing hasil diskusi yang sudah dikerjakan bersama. Namun, ketika mempresentasikannya guru masih mendominasi dalam menjelaskan materi tersebut, karena

siswa masih ada yang malu dan kurang memahami materi yang sudah dibahas, namun ada beberapa siswa yang antusias untuk menyimak dan mempresantasikan hasil kerja kelompoknya. setelah itu siswa duduk kembali kepada tempat semula sebelum berkelompok dan diberi soal posttest.

2) Lembar Observasi

Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran akidah akhlak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh presentase kemampuan psikomotorik siswa sebagai berikut:

Tabel 4.1 Presentase Kemampuan Psikomotorik Siswa Siklus I

No Kemampuan Psikomotorik Presentase % Rata-rata Pertemuan I Pertemuan II 1 Moving (bergerak) 45 52,33 48,665 2 Manipulating (manipulasi) 41 49,67 45,335 3 Communicating (komunikasi) 45 46,6 45,8 Rata-rata 43,67 49,53 46,6

Tabel diatas ini menunjukkan bahwa kemampuan psikomotorik siswa masih jauh dengan hal yang diharapkan atau bisa dikatakan masih kurang pada pertemuan ke I, dilihat dari rata-rata 43,67 (kurang). Hal ini terlihat bahwa siswa belum terbiasa dengan pembelajaran model seperti ini bahkan memang benar-benar siswa belum pernah mendapatkan cara belajar dengan pembelajaran berkelompok, ditambah lagi siswa dituntut untuk aktif dan siswa harus benar-benar belajar dan

bekerja sama dengan teman kelompoknya bukan hanya mendengar mencatat saja. Namun, dalam pertemuan ke II terdapat peningkatan dari pada pertemuan yang pertama, dengan nilai rata-rata 49,53 karena siswa mulai mengerti dan mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe STAD ini walau peningkatannya masih sedikit.

3) Wawancara

Dari wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa, didapat bahwa hampir semua siswa merasa masih sangat sulit dan belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang berkelompok, termasuk siswa yang diwawancara juga masih merasa belum mengerti proses pembelajaran seperti ini. Global dan singkatnya meteri yang dijelaskan guru dan lagi siswa dituntut untuk bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada kelompoknya yang belum mengerti membuat siswa sangat kewalahan dalam menjalankan diskusi kelompoknya sendiri. Namun, siswa merasa senang dengan pembelajaran berkelompok ini disamping lebih bebas bertanya kepada teman tanpa rasa malu siswa juga belajar bagaimana cara menyampaikan kepada temannya tentang apa yang mereka tangkap ketika penjelasan materi yang disampaikan kepadanya. Hasil wawancara dengan guru, didapat behwa guru merasa lebih enak tidak begitu memberatkan walau masih harus membimbing kelompok dan siswa lebih aktif melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD ini. Guru hanya menyajikan materi tentang garis besarnya saja dan singkat, sesudahnya peran siswa yang lebih menentukan dalam memahami materi tersebut, dikarenakan siswa dikelompokkan secara heterogen dan acak siswa yang pandai dengan siswa yang sedang dan rendah. Sehingga terlihat kerjasama saling bantu antara semua siswa dalam kelompok.

4) Hasil Belajar

Untuk mengetahui tingkat efektivitas maka dilakukan tindakan pada penelitian tindakan kelas pada pertemuan pertama data skor siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Nilai Siklus I

Nama Siklus I Pretest Posttes Tini Yulistiani 40 73 Siti Amelia 33 73 Bahrur rozi 33 53 M. Rifki Ismatullah 27 66 Kardian Pebruaryanto 20 86 Dita Mustika 47 80 Siti Hamidah 40 66

Cica Nurasiah Khoeroh 33 60

Dedy Sudrajat 33 66

Jejen Muttaqin 27 73

Dea Suci Aryati 47 93

Dessy Junia Mastun 33 66

Ace Zaenal Muttaqin 40 80

Abdul Mahmud 33 80

Yoga Bintang Prayogo 27 60

Nende Siti Aenuroh 40 73

Ikbal Ahmad Nain 40 80

Listiawandi 47 46 Ludi Azhari 40 80 Irmanasari 27 80 M. Mugni Labib 40 73 Ismail 0 80 Siti Jubaedah 33 80 Ulfah Nurlatifah 33 73 Siti Rukoyah 27 86 Jumlah 840 1826 Rata-rata 33,6 73,04 % pencapaian nilai KKM X 100% = 44%

Dari tabel diatas diperoleh data pretest dan posttest yang berupa 15 soal pilihan ganda pada siklus I, yang diperoleh rata-rata hasil pretest siswa sebesar 33,6 dengan nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 47. Sedangkan hasil posttest diperoleh rata-rata 73,04 dengan niali terendah 46 dan nilai tertinggi 93. Dari data ini dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Dari nilai rata-rata pretest dan posttest. Namun belum mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 75%.

d. Refleksi

1) Pada siklus pertama memiliki beberapa kekurangan yang mesti diperbaiki diantaranya yaitu:

a) Guru harus berperan sebagai fasilitator dan mengawasi jalannya diskusi di dalam kelas jangan terlalu mendominasi b) Ketika diskusi kelompok berlangsung masih ada beberapa

siswa dalam kelompok yang mendonimasi mengeluarkan pendapat sendiri mengisi soal sendiri tanpa melibatkan teman kelompoknya. Sehingga mengakibatkan diskusi tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu guru meski mengingatkan lagi kepada semua siswa cara pembelajaran kooperatif ini dan memotivasi siswa.

c) Siswa diberikan semangat untuk aktif dalam kerja kelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru, jangan hanya menyalin jawaban temannya yang dianggap pandai semua anggota kelompok harus saling berbagi pendapat untuk menyemprnakan jawaban soal tersebut dan jika ada yang belum mengerti tanyakan kepada temannya terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru.

2) Hal yang sudah baik pada siklus I adalah:

a) Penempatan jam pelajaran akidah akhlak pada jam pertama sehingga siswa dan guru tampak semangat dalam kegiatan belajar mengajar.

b) Sebagian siswa nampak antusias dan aktif dalam mendengarkan materi dan mendiskusikan dalam kelompok. 3) Keputusan

Berdasarkan hasill pembelajaran pada siklus I, hanya 11 siswa yang mendapat nilai >75 sesuai dengan KKM. Oleh karena itu perlu ada perbaikan dalam pembelajaran siklus I ke pembelajaran siklus II.

Dokumen terkait