• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus

1. Siklus I

a. Data Hasil Pengamatan

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dengan metode iqro’ yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan ialah soal-soal materi dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode IQRO’ yang berupa tes tertulis dengan metode imla’ dan tes lesan dengan cara siswa mengucapkan salah satu huruf hijaiyah dengan baik dan benar.

Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 1.4

Hasil belajar mengajar membaca Huruf hijaiyah dalam siklus I

N o . N a m a

M e m b a c a M e m b a c a

la n c a r s e d a n g k u ra n g Lancar S e d a n g k u ra n g

1 A hm ad Rifal Safi'i V 72 60

2 Hilm a M auiana Rizki V 60

3 N ur Baidi V 72

4 Devi Setiani V 60

5 Fahmi M auiana V 60

6 Fadhila Rahm awati 92

7 Bagas Adi Saputro V 68

8 Rizal Aditya V 60

9 W afiq Al Fahri V 80

10 Sulistyo Nugroho V 6 0

11 Ulin Nuha 84

12 Bagas Puji Pangestu V 68 13 Faza Nuftiana V 88 14 M . Rizal Mustofa V 6 0 15 M ifta Kusumawati V 88 16 Ari Setiawan V 60 17 Nesa Rustanti V 100

18 Arya Sendy Prasetya n/ 68

Jumlah 5 6 7 452 4 2 8 4 8 0

Rata-rata 90.4 7 1 .3 68.6

Keterangan:

1) Siswa kategori lancar dalam membaca huruf hijaiyah berjumlah 5 siswa dari 18 siswa.

2) Siswa kategori sedang dalam membaca huruf hijaiyah berjumlah 6 siswa dari 18 siswa.

3) Siswa kategori kurang dalam membaca huruf hijaiyah berjumlah 7 siswa dari 18 siswa.

Tabel 1.5

Presentase hasil belajar mengajar membaca ______huruf hijaiyah dalam siklus I______

No Uraian Hasil Siklus I

Jumlah Persentase

1 Siswa yang sudah lancar 5 27,78%

2 Siswa dalam taraf menengah 6 33,33%

3 Siswa yang masih kurang 7 38,89%

Adapun hasil penilaian kualitatif pada siklus 1 terlampir Tingkat keberhasilan pada siklus I adalah 27,78%

Siswa yang kurang mampu dalam membaca hijaiyah sebanyak 38,89%. Hal ini menunjukkan siswa kurang memahami penjelasan guru. Hasil observasi masih kurang memuaskan, karena perhatian siswa diperoleh secara paksa, sebab siswa masih merasa malas dengan pelajaran Arab atau malas membaca A1 Qur’an.

74

Maksud guru Wali Kelas III yaitu Bapak Baderi bahwa melakukan penelitian tindakan kelas itu sangat bagus sekali, karena bisa mencari metode yang tepat dalam mengajarkan sebuah mated dengan metode yang tepat, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal baik untuk keberhasilan guru atau siswa. Menurut penilaian Baoak Baderi Wali Kelas III, dalam siklus I ini masih banyak kekurangan dalam proses pembelajarannya, diantaranya :

1. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa. 2. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu.

3. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung. 4. Siswa belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Refleksi

Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan maka dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus I secara umum siswa belum dapat tuntas belajar, karena siswa

yang sudah lancar dalam membaca huruf hijaiyah dengan

menggunakan metode iqro’ hanya sebesar 27,78% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yakni sebesar 70%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa malas untuk membaca tulisan Arab.

Kegagalan pada siklus I ini perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya yaitu :

1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang masih malas membaca A1 Qur’an akan termotivasi dan senang belajar membaca A1 Qur’an.

2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan

menambah informasi yang dirasa perlu.

3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa lebih antusias.

4. Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicerna

sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan dan siswa tidak salah faham terhadap materi yang diajarkan.

2. Siklus II

a. Data Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus II siswa diberi soal berkesinambungan dari siklus 1 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dengan metode iqro’ yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan ialah soal-soal materi dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode iqro’ yang berupa tes tertulis dengan metode imlak dan tes lisan dengan cara siswa mengucapkan salah satu huruf hijaiyah dengan baik dan benar.

76

Tabel 1.5

Hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dalam siklus II

N o . N a m a M e m b a c a M e m b a c a

la n c a r s e d a n g k u ra n g la n c a r s e d a n g k u ra n g

1 A hm ad Rifal Safi'i V 72

2 Hilma M aulana Rizki V 60

3 Nur Baidi V 88

4 Devi Setiani V 84

5 Fahmi M aulana V 72

6 Fadhila Rahm awati V 92

7 Bagas Adi Saputro V 92

8 Rizal Aditya V 84

9 W afiq Al Fahri V 88

10 Sulistyo Nugroho V 60

11 Ulin Nuha V 100

12 Bagas Puji Pangestu V 72

13 Faza N uftiana V 100

14 M . Rizal M ustofa V 60

15 M ifta Kusumawati V 92

16 Ari Setiaw an V 6 0

17 Nesa Rustanti V 100

18 Arya Sendy Prasetya V 70

Jumlah 6 8 4 5 76 6 3 0 2 40

R ata-rata 96 7 8.6 6 0

Keterangan :

1. Siswa kategori lancar dalam membaca huruf hijaiyah

berjumlah 6 siswa dari 18 siswa.

2. Siswa ketegori sedang dalam membaca huruf hijaiyah berjumlah 8 siswa dari 18 siswa.

3. Siswa kategori kurang dalam membaca huruf hijaiyah berjumlah 4 siswa dari 18 siswa.

Tabel 1.6

huruf hijaiyah dalam siklus II

No Uraian Hasil Siklus I

Jumlah Persentase

1 Siswa yang sudah lancar 6 33,33%

2 Siswa dalam taraf menengah 8 44,44%

3 Siswa yang masih kurang 4 22,22 %

Adapun hasil penilaian kualitatif pada siklus 2 terlampir

Tingkat keberhasilan pada siklus II adalah siswa yang masih kurang mampu dalam membaca huruf hijaiyah sebanyak 22,22%. Hal ini menunjukkan siswa sudah bisa memahami penjelasan guru, walaupun masih banyak kekurangan yang selama proses pembelajaran berlangsung sudah ada peningkatan.

Menurut guru Wali Kelas II yaitu Ibu Ihda Rahmawati bahwa melakukan Penelitian Tindakan kelas itu sangat bagus sekali, karena dengan metode iqro’ ini siswa siswi bisa langsung tahu kesalahan mereka, dan siswa bisa bertambah tingkat keberhasilannya dalam belajar membaca huruf hijaiyah sebab metode ini bisa dipraktikkan secara lisan maupun tulisan.

Menurut penilaian Ibu Ihda Rahmawati selaku Wali Kelas II dalam siklus II ini masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran, diantaranya :

1. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa. 2. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu.

3. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung 4. Siswa belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Refleksi

78

Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan maka dapat diketahui jik hasil yang ditunjukkan paa siklus II secara umum siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar dalam membaca huruf hijaiyah dengan menggunakan metode iqro’ hanya sebesar 33,33% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yakni sebesar 70%. Hal ini disebabkan karena siswa masih bosan/jenuh dengan pelajaran membaca A1 Qur’an. Dan siswa belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan meneapkan model dari metode iqro’ sebagai metode pembelajaran dalam membaca huruf hijaiyah.

Kegagalan pada siklus II ini perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu :

1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang masih malas akan tertarik dengan pembelajaran yang disampaikan.

2. Gru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan menambahkan informasi yang dirasa perlu.

3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias.

4. Guru harus meneangkan dengan bahasa yang jelas dan mudah dicerna sehingga siswa lebih mudah mengingat mated yang diberikan, dan dalam mengalihkan cara pengucapan setiap

hurufnya agar lebih sabar karena siswa menjadi bingung dengan apa yang telah dipelajari.

3. Siklus n i

a. Data Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus III siswa diberi soal yang berkesinambungan dari siklus I dan siklus II dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar menbaca huruf hijaiyah dengan metode iqro’ yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan ialah soal-soal materi dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode iqro’, yang berupa tes tertulis dengan metode imlak dan tes lisan dengan cara siswa mengucapkan salah satu huruf hijaiyah dengan baik dan benar.

Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 1.7

Hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dalam siklus III

N o . N a m a

M e m b a c a M e m b a c a

la n c a r s e d a n g k u ra n g la n c a r s e d a n g k u ra n g

1 A hm ad Rifal Safi'i V 92

2 Hilma M aulana Rizki V 72

3 Nur Baidi V 100

4 Devi Setiani V 92

5 Fahmi M aulana V 88

6 Fadhila Rahm awati V 84

7 Bagas Adi Saputro V 84

8 Rizal Aditya V 100

9 W afiq Al Fahri V 96

10 Sulistyo Nugroho V 60

11 Ulin Nuha V 100

80 13 Faza Nuftiana V 100 14 M . Rizal M ustofa V 60 15 M ifta Kusumawati >/ 100 16 Ari Setiawan V 72 17 Nesa Rustanti V 100

18 Arya Sendy Prasetya V 8 8

Jumlah 14 4 - 1 320 2 64 -

R ata-rata 9 4.3 66

Keterangan :

1. Siswa kategori lancar dalam membaca humf hijaiyah

berjumlah 14 siswa dari 18 siswa.

2. Siswa kategori sedang dalam membaca huruf hijaiyah berjumlah 4 siswa dari 18 siswa.

3. Siswa kategori kurang dalam membaca huruf hijaiyah berjumlah - siswa dari 18 siswa.

Tabel 1.8

Persentase hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dalam siklus II

No Uraian Hasil S

Jumlah

siklus I Persentase

1 Siswa yang sudah lancar 14 77,78%

2 Siswa dalam taraf menengah 4 22,22%

•->

J Siswa yang masih kurang - -

Adapun hasil penilaian kualitatif pada siklus 3 terlampir Tingkat keberhasilan pada siklus III adalah

Siswa yang masih kurang mampu dalam membaca huruf hijaiyah sudah bisa ditingkatkan semua, sehingga hal ini menunjukkan siswa sudah bisa memahami penjelasan guru, walaupun masih terdapat sedikit kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung.

Menurut guru Wali Kelas I Bapak Widodo “Melakukan Penelitian Tindakan Kelas itu sangat bagus sekali, karena dengan metode iqro’ ini siswa-siswi bisa langsung tahu kesalahan mereka, dan siswa bisa bertambah tingkat keberhasilannya dalam belajar membaca huruf hijaiyah sebab metode ini langsung bisa dipraktekkan baik secara lisan maupun tulisan.” Menurut penilaian Bapak Widodo selaku Wali Kelas I dalam siklus III ini kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya telah dapat diperbaiki.

b. Refleksi

Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan maka dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus III secara umum siswa telah dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar dalam membaca huruf hijaiyah dengan menggunakan metode iqro’ sebesar 77,78%. Dengan demikian menurut kesepakatan peneliti dan para teman guru sejawat, persentase yang diperoleh telah memnuhi indikator yang diinginkan oleh peneliti.

B. Pembahasan dari Setiap Siklus

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara belajar membaca huruf hijaiyah dengan menggunakan metode iqro’ memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari beberapa nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang mengalami peningkatan. Pembahasan dari setiap siklus pembelajaran yang telah dilakukan yaitu :

82

1. Siklus I

Berdasarkan analisis data dan proses wawancara yang telah dilakukan, maka pada siklus I ini masih mempunyai banyak kekurangan, dimana guru belum bisa memotivasi siswa dengan baik, sehingga siswa belum aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, sehingga proses belajar kurang optimal dan siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa masih bercanda dengan teman sebangku ketika guru menerangkan materi pembelajaran yang diberikan.

Sehingga dalam siklus I belum mencapai indikator penelitian yang diharapkan, karena hasil penilaian pada siklus I adalah 27,78% sementara indikatornya adalah 70%.

2. Siklus II

Berdasarkan analisis data dan proses wawancara yang telah dilakukan, maka pada siklus II ini, sedikit mencapai peningkatan dari siklus I. Namun ada juga kekurangannya dalam penerapan pembelajaran membaca huruf hijaivah.

Peneliti pada siklus II ini menggunakan sistem yang sama dengan siklus I hanya pembagian kelompoknya saja yang dibuat berbeda dari siklus I.

Diantara kekurangan pada siklus II ini adalah guru belum optimal dalam memotivasi siswa dlam menuntun siswa mengucapkan huruf-huruf hijaivah satu persatu. Guru belum bisa menghidupkan suasana kelas

sehingga guru hanya terpacu pada materi pembelajaran, namun demikian siswa sudah bisa mengikuti sepenuhnya proses pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Dalam siklus II ini, masih belum mencapai indikator yang peneliti harapkan, karena prestasi pada siklus II ini adalah 33,33%, belum mencapai 7.0% dari hasil yang peneliti harapkan.

3. Siklus III

Berdasarkan analisis data dan proses wawancara yang telah

dilakukan dalam siklus III dengan metode IQRO’ ini, diperoleh

peningkatan motivasi belajar siswa melalui peran siswa yang ditunjukkan dengan sikap siswa menjadi lebih meningkat dalam kreatifitas dan aktifitas prestasi belajar siswa karena pembelajaran dilakukan secara optimal.

Pada siklus III peningkatan belajar siswa telah mencapai indikator yang diharapkan. Karena hasil pembelajaran membaca huruf hijaivah dengan menggunakan metode IQRO’ adalah 77,78% hasil ini telah memenuhi indikator yang diinginkan.

Pada siklus III ini guru telah menerapkan belajar membaca huruf hijaivah dengan metode IQRO’ dengan baik dan dilihat dari antusias siswa serta hasil belajar siswa.

Pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak perlu direvisi, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar membaca

84

huruf hiiaivah dengan metode IQRO’ ini dapat meningkatkan proses

belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sehingga nanti bisa diterapkan dalam mata pelajaran BTQ dalam madrasah.

PENUTUP A. Kesimpulan

1. Metode iqro’ yang digunakan peneliti mampu meningkatkan kemampuan membaca A1 Qur’an siswa.

2. Metode iqro’ yang digunakan peneliti, mampu mengubah sikap siswa yang tadinya merasa malas dan kesulitan dengan cara yang biasa digunakan yakni dengan metode tradisional, menjadi mudah dipahami dan dimengerti termasuk dalam cara-cara pengucapan yang benar maupun dalam cara menuliskannya. Dengan metode iqro’ siswa diberi contoh kemudian langsung menirukan ucapan tersebut dan kemudian siswa langsung disuruh untuk menuliskannya.

Kemudian dalam praktik yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan 3 siklus tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Berdasarkan pada siklus I, kemampuan siswa memang masih belum nampak adanya perkembangan dari yang ditargetkan oleh peneliti, kemungkinan ini disebabkan karena siswa masih merasa malas dan bosan dalam belajar membaca Al-Qur’an. Namun begitu nampak ada sedikit peningkatan pemahaman dan semangat dari beberapa siswa sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan pada siklus berikutnya.

b. Pada siklus, para siswa sudah tahu dengan metode yang mereka gunakan, sehingga agak mudah bagi peneliti untuk mengembangkan dalam melakukan pembelajaran sesuai dengan metode iqro’ sebagian besar

8 6

siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran membaca huruf hijaiyyah

dengan mehggunakan metode iqro’ sehingga pada siklus II nampak adanya perubahan sikap dari siswa yang menunjukkan peningkatan kreatifitas dan aktifitas yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran.

c. Dalam siklus III, antusias siswa sudah cukup tinggi dalam merespon proses pembelajaran, dan siswa sudah benar-benar mampu mengikuti

proses pembelajaran membaca huruf hijaiyyah dengan menggunakan

metode iqro’. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung dengan tidak menujukkan sikap-sikap yang negatif, seperti bermain sendiri, tidak mendengarkan penjelasan guru, malas dan sebagainya.

Dalam siklus III siswa merasa senang dengan metode yang digunakan oleh guru sehingga terjadi umpan balik dalam proses pembelajaran.

Penerapan pembelajaran dengan membaca Al-Qur’an melalui

metode iqro’ mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Metode iqro’ yang digunakan dalam proses pembelajaran membaca

huruf hijaiyyah mendukung untuk meningkatkan prestasi kemampuan

belajar siswa kelas II MI Ma’arif Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses pembelajaran dengan membaca Al-Qur’an melalui metode iqro’ lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan metode pengajaran membaca Al-Qur’anmelalui

metode iqro’ memerlukan persiapan yang cukup matang. Sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran dengan metode iqro’ dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optoimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode mengajar, dan dengan berbagai media yang ada sekiranya dapat diterapkan walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan barn, memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas II MI Ma’arif Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008-2009. 4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan

88

C. Rencana Tindakan Lanjut

Dalam rencana tindak lanjut ini adalah sebagai gambaran tentang upaya-upaya sistematis yang diharapkan oleh peneliti pada masa yang akan datang.

1. Dalam pembelajaran kelas III nanti diupayakan dengan tetap

menggunakan metode iqro’ ini dimaksudkan untuk lebih

mengoptimalkan tingkat kemampuan para siswa yang telah berhasil meningkatkan pembelajarannya.

2. Bagi guru yang ingin menggunakan metode Qiro’ati dalam melaksanakan pembelajaranBTQ pada sekolah lain yang berbeda bisa menjadikan hasil penelitian kelas yang telah dilaksanakan oleh peneliti sebagai bahan perbandingan.

3. Dalam mengajar siswa kelas III yang akan datang nanti, diupayakan dengan menggunakan metode ini namun dengan cara yang lebih maju dari yang sekarang, dengan memperbaiki kekurangan dan kesalahan pada tiap siklus.

Abdurrahman, Mulyono, 2000, Pendidikan bagi A m k Berkesulitan Belajar, Jakarta, Rineka Cipta.

Ari Kunto Suharsimi dkk, 2008, Penelitian Tindakcm Kelas, Bandung; Bumi Aksara. A rif, Armai, 2002, Pengantar limit dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta; Cipta Pers. Bahri, Djamarah, Syaiful, 2002, Sukses Belajar Jakarta; Rineka Cipta.

Dirjen Lembaga Agama Islam Dep Agama Islam RI, 1993, Qur'an Hadist untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas II, Jakarta ; KUC1C A.

Dirjen Pembina Kelembagaan Agama Islam, Metode Mengajar Al-qur’an, Disekolah Umum.

Gie The Liang, 1994, Cara Belajar yang Efisien Jilid I-Edisi Keempat Yogyakarta, Liberti. http://www/2008/Metode Pengajaran Al-Qur’an/doc.

Humam, As’ad, Pedoman Pengelolaan Pembinaan dan Pengembangan TKA-TPA

Yogyakarta, Tim Tadarus AMM.

Kurt ffanz/benhard Merier, 1986 Membina Minat Baca Anak , Bandung; Remaja Karya.

M. Suparta, 1996, Fikih I, Modul 1-6 Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Jakarta. Mansyur, 1995, Stralegi Belajar Mengajar, Modul 1-6 Direktorat Jendral Pembinaan Agama

Islam RI (Jakarta).

Mujamma’ A1 Malik Fahdli Thiba’ A1 Mustihaf, 2001, A l qur'an dan Terjemahan, Madinah A1 Munawaroh Al-Qur’anul Karim Kepunyaan Raja Fadh.

Roestiyah N.K, 2001, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta ; Rineka Cipta. Rosyadi, tth, Metode An-Nuur, Jakarta, tp.

Sudarmanto YB, 1993, Tuntunan Metodologi Belajar, Jakarta; PT Gramedia. Sujana, Ana, 1994, Metode Statistik, Bandung Transito.

Sylodo, Remy, 2004, Menunggti Matahari di Melbourne, Jakarta ; Kepustakaan Populer Gramedia.

Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Gita Media Press.

Usman, Basyirudin, 2002, Metodo/ogi Pembelajaran Aganui Islam, Jakarta ; Cipta Pers. Zain, Aswan, 2006, Strategi Belajar M engajar, Jakarta; Rineka Cipta.

LEMBAGA PENDIDIKAN M A’ARIF

~ MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF

KARANGTENGAH KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG

JlCamat (Desa ‘Kprangtcngaft Kfic. Quit tang ‘Kpde<Vos 50771 CafT<l\'rsoti OHt575oi>7iWX

A. Materi Pelajaran AH Kelas 2 pada Penelitian Tindakan Kelas Siklus I Menggunakan Metode Bagdadiyah dan Metode 1QROV

Materi Pembelajaran Memakai 1QRO’ Jilid 3 Huruf hijaiyah berjumlah 29 yaitu:

* V A J 0 f J ^ ^ ^ L > 0 J ^ J C C C C*J ^ ^ ' Alqur’an ditulis menggunakan huruf hijaiyah dengan beberapa macam tanda baca, diantaranya adalah :

1. Fathah (-^-) dibaca A, kasroh (-^-) dibaca i, dhomah dibaca u.

2. Sukun (-*--) dibaca mati, tasydid (----) dibaca dobel.

3. Fathahtain (— ) dibaca an, kasrahtain (— r) dibaca in, dhammahtain (— ) dibaca un

4. Fathah tegak (— ) dibaca aa, kasrah tegak (— ) dibaca ii, dhammah tegak (— ) dibaca uu.

5. Fathah bertemu alif ( ) dibaca aa, kasrah bertemu ya’ sukun ( ) dibaca ii, dhammah bertemu wau sukun ( ) dibaca uu.

Contoh: Mastnaa Wuquufu Penulisan

= j k ba naa ni = U ^

= t-ijSj ha dii tsa = du oa.

Tis’a =

1... ...

j persamaan bunyi

|

akhir

tengah

awai

' tunggal

b

ba !i

<->

t

ta

••

_r

O

i

s

1

sa

«•

^

i

1

!

n

i na

j.

»>**•

• wefAeerw

..J

n

i

y

ya

i— .... ;

•»

U

%

sr !•

j

j

ja

..

.

1

1

c i

i

_1

Rencana Pelaksanaan Pembeiajaran Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Waktu Hari/Tanggal Standar Kompetensi Kopetensi dasar : Indikator ; Tujuan pembeiajaran : Materi : Metode pembeiajaran : MI Ma’arif Karangtengah Al-Qur’an Hadist

n/n

2 jam pelajaran (3xpertemuan) Sabtu, 16 mei 2009

Mampu mengenal huruf hiiaivvah Membaca dan menulis huruf hiiaivvah

1. Siswa mampu membaca dan menulid huruf hijaiyyah dengan benar.

1. Mampu membaca dan menulid huruf hijaiyyah dengan benar.

Pengenalan huruf hijaiyyah Metode Iqro;

(ceramah, tanya jawab, diskusi)

Langkah-langkah pembeiajaran: Kegiatan awal : 1. 2

.

3. Kegiatan inti : 1.

2

.

Membuka dengan salam Appersepsi

Membuat kelompok belajar Guru menjelaskan materi

Guru memberikan contoh cara membaca dan menulis huruf hijaiyyah dengan baik dan benar.

Kegiatan akhir

Alat dan sumber belajar

baik dan benar dari satu persatu.

4. Guru mengawasi proses pembelajaran yang dilakukan siswa

1. Guru menjelaskan hal-hal yang masih salah yang dilakukan siswa.

2. Guru melakukan proses penilaian pengucapan

makhroj huruf dan juga cara penulisan 3. Guru menutup pelajaran dengan salam

1. Buku iqro’ 2. Buku tubs

Mengetahui

Guru Wali Kelas II

LEM BAGA PEND1DIKAN M A ’ARIF

MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF

‘ KARANGTENGAH KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG

JlCamat (Desa %flrangtengafi %pc. ‘Tuntang %pde <Pos 50773 C&R(Person 081575697998

Soal Tulis Siklus I Dalam Penelitian Tindakan Kelas ‘ Nama

No. Tes :

Tanggal :

A. Isilah titik-titik dibawah ini!

1. ....adalah hurufc yang terletak d i ... kata. 2. Penulisan huruf <_£ diawal kata ialah...

3. j huruf lh3 ada d i...kata.

4...J.... adalah bentuk tengah dari huruf...

Dokumen terkait