• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Siklus Kedua a. Perencanaan

Perencanaan di siklus ke dua diawali dengan penentuan waktu tindakan kelas yaitu Hari Sabtu dan Senin, tanggal 16 April dan 25 April 2011. Setelah menentukan waktu tindakan selanjutnya penentuan materi pembelajaran baik permainan (games) dan materi yang akan dilaksanakan, setelah itu penilaian atau pencatatan hasil lompatan, selanjutnya adalah

pembuatan angket, pembuatan angket tanggapan siswa tentang pembelajaran lompat jauh menggunakan alat bantu balon.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan ke tiga dilaksanakan pada Hari Sabtu dan Senin, tanggal 16 April dan 25 April 2011. Proses pembelajaran dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10, di halaman SD Negeri 1 Panerusan Kulon Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Pelaksanaan tindakan ke tiga dan empat menggunakan balon 20 buah yang diikat menggunakan tali yang dibentangkan dengan ketinggian 40 cm digunakan untuk batasan melayang. Pembelajaran dimulai pukul 07.00 WIB diawali dengan guru mengumpulkan atau membariskan siswa, setelah berbaris guru menghitung jumlah siswa, presensi dengan memanggil satu persatu urut absen, dari sejumlah 21 siswa ternyata nihil dan dilanjutkan memimpin berdoa.

Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan materi, terutama kaitannya dengan gerakan lari memasuki papan tolakan dan penilaian atau pencatatan hasil lompatan. Setelah itu dilanjutkan pemanasan, pemanasan dipimpin oleh peneliti dan sekaligus peneliti memberi contoh. Pemanasan berbentuk gerakan-gerakan statis dan dinamis pemanasan memerlukan waktu kurang lebih lima belas menit, setelah selesai dilanjutkan kegiatan inti.

Kegaiatan inti meliputi permainan melompati balon yang mengarah ke gerakan teknik lompat jauh dan penilaian atau pencatatan hasil, bentuk permainannya adalah sebagai berikut:

1). Permainan melompati balon

Permainan pertama melompati balon yang diikat dengan menggunakan tali yang diletakan di atas tanah tersusun lurus.

a). Persiapan siswa dibagi dalam empat kelompok, dua kelompok putra dan dua kelompok putri. Agar lebih menarik masing-masing

40

kelompok diberi nama bunga untuk kelompok putri dan nama binatang untuk kelompok laki-laki.

Siswa dibariskan sesuai kelompoknya, masing-masing kelompok menghadap simpai.

b). Pelaksanaannya: sesuai aba-aba guru, siswa pada kelompoknya masing-masing melompati balon.

c). Cara melompati balon adalah sikap awal berdiri kaki kangkang selebar bahu, kemudian siswa melompat dari balon satu ke balon yang lain dengan jarak antar balon 60 cm. Tolakan dan pendaratan dengan kedua kaki.

2). Teknik lompat jauh

a). Tahap teknik awalan dan tolakan melalui permainan lompat arah sasaran dapat digambarkan sebagai berikut:

(1).Persiapan siswa dibagi dalam empat kelompok, dua kelompok putri dan dua kelompok laki-laki.

Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing-masing menghadap arah lompatan.

(2). Pelaksanaannya: siswa mengambil posisi awalan dengan jarak 5 langkah, dengan aba-aba guru siswa lari lima langkah kemudian pada balok tumpuan salah satu kaki terkuat melakukan tolakan dan mendarat pada simpai yang telah ditentukan.

b). Tahap Teknik melayang dan mendarat melompati balon dapat digambarkan sebagai berikut:

(1). Persiapan siswa dibagi dalam empat kelompok, dua kelompok putri dan dua kelompok laki-laki.

Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing-masing menghadap arah lompatan.

(2). Pelaksanaannya: siswa mengambil posisi awalan dengan jarak 5 langkah, dengan aba-aba guru siswa lari kemudian pada balok

tumpuan menolak melewati tali dengan ketinggian 40 cm kemudian mendarat

c). Tahap serangkaian lompat jauh dapat digambarkan sebagai berikut:

Setelah games selanjutnya tahap lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon dan penilaian atau pencatatan hasil lompatan yang dilakukan selama 20 menit. Setelah siswa dibariskan dalam bentuk dua berbanjar sesuai dengan urut absen didaerah awalan, maka melalui aba-aba guru satu persatu siswa melakukan serangkaian gerakan lompat jauh yang dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

(a). Tahapan Awalan

Cara melakukan:

- Pelompat memasuki awalan

- Pelompat harus berlari secepat-cepatnya sebelum menumpu pada tempat awalan.

- Lari dengan kecepatan tinggi dimaksudkan agar tubuh dapat melayang di udara lebih lama dan menghasilkan lompatan yang lebih jauh.

(b). Tahapan Tolakan

Menolakkan kaki pada lompat jauh merupakan gerakan yang penting untuk dilatih, baik buruknya tolakan akan berdampak pada hasil lompatan.

Tolakan dilakukan oleh salah satu kaki yang paling kuat. Hal ini dilakukan agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan awalan.

(c). Tahapan Melayang

Perpaduan awalan yang cepat dan kekuatan tolakan kaki akan membawa badan melayang diudara lebih lama. Kita harus menjaga keseimbangan badan sebagai persiapan pendaratan.

42

(d). Tahapan Pendaratan

Pendaratan merupakan tahapan yang penting untuk diperhatikan. Pada saat melakukan pendaratan semua gerakan harus dikoordinasikan agar mencapai hasil yang maksimal. Gerakan yang harus dikoordinasikan adalah gerakan kaki, kepala, lengan, tangan pada saat badan melayang turun dan tumit menyentuh pasir.

Cara melakukannya adalah pada saat tumit menyentuh pasir, badan digerakkan ke depan untuk menghindari pendaratan pinggul. Pendaratan pada pinggul dapat dihindari jika kedua tungkai kaki rileks dan kedua tungkai dalam posisi menggantung rata dan sejajar, bersamaan anak melakukan serangkaian gerakan lompat jauh, guru mengadakan penilaian atau mencatat hasil lompatan siswa.

Penilaian dilakukan dengan cara siswa melakukan satu persatu sesuai urut absen, nomor urut absen mulai dari nomor yang paling kecil. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir yaitu hasil lompatan terjauh dari dua kali kesempatan dari masing-masing kelompok putra dan putri. Hasil pada penilaian tersebut tertera pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil penilaian lompat jauh siswa Kelas V SD 1 Panerusan Kulon, Susukan, Banjarnegara.

Tabel 2 : Hasil penilaian lompat jauh siswa Kelas V

Nilai Hasil Penilaian Lompat Jauh

Putra Putri Tertinggi 85 85 Terendah 72 72 Rata-rata 76 75

Setelah penilaian selesai, kemudian guru membariskan siswa, menghitung, memberikan angket (pada pertemuan ke dua), menjelaskan cara pengisian, selanjutnya berdoa dan pembubaran. Angket dikumpulkan keesokan harinya. Pembelajaran berakhir pada pukul 08.10 WIB.

c. Observasi

Suasana kelas sangat kondusif, tertib dan siswa terlihat sangat aktif dan antusias, sehingga banyak siswa yang mampu melakukan gerakan lompat jauh dengan baik dan benar walau ada beberapa siswa yang belum mampu melaksanakan dengan baik dan benar, terutama pada siswa putri. Proses pengambilan nilai atau pencatatan hasil, guru memanggil satu persatu urut absen dari nomor absen yang terkecil, tiap siswa berkesempatan dua kali kesempatan, siswa yang sudah melakukan atau sedang menunggu giliran kebanyakan mengamati teman yang melakukan tes dan memberikan dorongan semangat dengan cara bertepuk tangan.

Pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon yang sudah dilaksanakan, dilihat dari sudut pandang siswa, siswa sangat aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran, siswa secara tidak langsung belajar teknik lompat jauh yang benar, dengan demikian memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Selanjutnya dilihat dari sudut pandang kelas, suasana kelas kondusif dengan demikian pengelolaan kelas akan lebih mudah karena semangat dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Pengisian lembar observasi dilakukan oleh observer, setelah pembelajaran selesai, dari hasil lembar observasi diketahui bahwa siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon sangat antusias, semangat dan aktif bergerak.

44

d. Refleksi

Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam proses pembelajaran lompat jauh menggunakan alat bantu balon yang berlangsung, ditemukan kekurangan-kekurangan yang dilakukan siswa antara lain siswa putri kurang mampu menguasai ketrampilan walaupun sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh, namun siswa putra yang dapat menguasai dengan baik atau mampu melaksanakan gerakan lompat jauh dengan benar terlihat berlomba-lomba untuk mencapai lompatan yang terjauh. Dari hasil penilaian atau pengukuran tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan yang dilakukan sudah tepat dan tidak perlu lagi dilakukan tindakan.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon dapat meningkatkan semangat siswa, keaktifan siswa, kegembiraan siswa, dan penguasaan ketrampilan siswa sehingga tujuan pembelajaran pun akan mudah tercapai dengan optimal dalam hal penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.

Pemberian alat bantu dalam pembelajaran dalam lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon ini sebagai variasi dari pembelajaran lompat jauh, namun tidak mengurangi nilai-nilai yang terkandung di dalam pembelajaran seperti rasa percaya diri, tanggungjawab, keseriusan dan yang lainnya. Permainan dalam hal ini sebagai pendekatan kearah teknik atau mendukung teknik yang akan dilaksanakan. Sehingga lompat jauh dapat menjadi alat gerak atau memacu siswa untuk bergerak optimal. Berdasarkan tabel 2 menunjukkan nahwa nilai kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran lompat jauh sebelum menggunakan alat bantu, dari tabel tersebut dapat diketahui nilai rata-rata akhir siklus dua untuk siswa putra 76, dengan nilai tersebut dapat digolongkan bahwa nilai rata-rata untuk siswa putra baik sebab batas nilai ketuntasan dalam

pembelajaran adalah 70, sedang nilai rata-rata untuk siswa putri adalah 75, sehingga nilai rata-rata siswa putri juga tergolong baik. Berdasarkan tabel 3 menunjukkan perbandingan hasil tes lompat jauh pada bulan Maret, April dan Mei 2011.

Tabel 3: Perbandingan hasil tes lompat jauh

Nilai Kondisi Awal Maret 2011 Siklus I April 2011 Siklus II Mei 2011

Putra Putri Putra Putri Putra Putri

Tertinggi 80 80 85 80 85 85

Terendah 60 60 65 65 73 72

Rata-rata 68 65 74 70 77 75

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perbandingannya antara pembelajaran lompat jauh sebelum menggunakan alat bantu balon dengan menggunakan alat bantu balon, tabel 2 menunjukkan nilai pada bulan Maret 2011 adalah pembelajaran lompat jauh sebelum menggunakan dan pada bulan Mei 2011 adalah pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon. Pada bulan Maret 2011 nilai siswa putra tertinggi 80, terendah 60 dan rata-rata 68 sedang nilai siswa putri tertinggi 80, terendah 60 dan rata-rata 65, sedang pada bulan April 2011 nilai siswa putra tertinggi 85, terendah 65 dan rata-rata 74 sedang nilai siswa putri tertinggi 80, terendah 65 dan rata-rata 70. sedang pada bulan Mei 2011 nilai siswa putra tertinggi 85, terendah 73 dan rata-rata 77 sedang nilai siswa putri tertinggi 80, terendah 72 dan rata-rata 75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam penguasaan materi lompat jauh mengalami peningkatan setelah menggunakan alat bantu balon.

Pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon mendapat tanggapan yang baik dari siswa, ini tergambar dari hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon. Hasil angket menunjukkan siswa yang menjawab senang sebanyak 18 siswa atau 89 %, yang menyatakan biasa-biasa saja sebanyak 3 Siswa atau 11

46

% dan yang menyatakan tidak senang tidak ada (terlampir). Dari hasil angket menunjukkan bahwa mayoritas siswa sangat antusias dan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon. Alasan terbanyak adalah permainan yang diberikan cukup menarik, alasan terbanyak kedua adalah cara guru mengajar bervariasi, sehingga tidak membosankan dan alasan terbanyak yang ke dua adalah tidak terlalu kesulitan dalam belajar teknik, alasan ke tiga adalah saya tidak merasa kesulitan dalam mengikuti permainan, alasan yang ke empat adalah penyampaian materi oleh guru cukup jelas dan penguasaan materi guru cukup baik, alasan yang ke lima adalah suasana kelas menyenangkan dan alasan yang terakhir tes yang diujikan sesuai materi yang telah diajarkan.

Pembelajaran pendidikan jasmani tidak hanya mengacu pada nilai saja, tetapi yang paling penting pada proses pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran ini guru harus membuat antusias siswa, keaktifan gerak siswa, dan senang/kegembiraan siswa. Tabel 3: Menunjukkan perbandingan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh sebelum menggunakan alat bantu balon pada siswa kelas V SD Negeri 1 Panerusan Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.

Berdasarkan data di atas sikap siswa sebelum penerapan pembelajaran melalui alat bantu balon adalah: siswa yang antusias sebanyak 8 siswa atau 40 %, siswa yang aktif bergerak sebanyak 11 siswa atau 52 %, dan siswa yang senang sebanyak 10 siswa atau 48 %.

Sedangkan berdasarkan pengamatan observer sikap siswa tiap-tiap akhir siklus dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan alat bantu balon adalah: Akhir siklus pertama siswa yang antusias sebanyak 15 siswa atau 70 %, siswa yang aktif bergerak sebanyak 15 siswa atau 74 %, dan siswa yang senang sebanyak 16 siswa atau 70 % dan pada akhir siklus ke dua siswa yang antusias sebanyak 19 siswa atau 89 %, siswa yang aktif bergerak sebanyak 20 siswa atau 95 %, dan siswa yang senang sebanyak 19 siswa atau 89 %.

Dan pembelajaran lompat jauh dengan pendekatan permainan juga mendapat tanggapan yang baik dari siswa, ini tergambar dari hasil angket

tanggapan siswa terhadap pembelajaran lompat jauh dengan pendekatan alat batu balon. Hasil angket menunjukkan siswa yang menjawab senang sebanyak 19 siswa atau 89 %, yang menyatakan biasa-biasa saja sebanyak 2 Siswa atau 11 % dan yang menyatakan tidak senang tidak ada. Dari hasil angket menunjukkan bahwa mayoritas siswa sangat antusias dan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh dengan menggunkan alat bantu balon. Alasan terbanyak adalah permainan yang diberikan cukup menarik, alasan terbanyak ke dua adalah cara guru mengajar bervariasi, sehingga tidak membosankan dan alasan terbanyak ke dua yang ke dua adalah tidak terlalu kesulitan dalam belajar teknik, alasan ke tiga adalah saya tidak merasa kesulitan dalam mengikuti permainan, alasan yang ke empat adalah penyampaian materi oleh guru cukup jelas dan penguasaan materi guru cukup baik, alasan yang ke lima adalah suasana kelas menyenangkan dan alasan yang terakhir tes yang diujikan sesuai materi yang telah diajarkan.

Pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lompat jauh dengan alat bantu balon dibanding dengan nomor atletik lainnya, siswa menyatakan senang dengan alasan terbanyak permainan yang diberikan cukup menarik.

Pendapat dan harapan siswa bahwa pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lompat jauh dengan alat bantu balon siswa lebih tertarik karena didalamnya ada unsur bermainnya, tidak membosankan dan tidak terlalau sulit dalam belajar teknik.

48

BAB V

Dokumen terkait