A. Hasil Penelitian
3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 25 Maret
dan 28 Maret 2014 dengan materi sama seperti siklus 1 namun lebih bersifat
penguatan materi. Dalam siklus II, pertemuan pertama siswa dibagi kedalam
kelompok yang terdiri dari 2 orang/ teman satu meja. Selanjutnya, pada
pertemuan kedua siswa akan lebih banyak bekerja secara individu untuk
menuliskan kembali isi cerita dengan bahasanya sendiri.
a. Perencanaan
Pada perencanaan tindakan siklus II ini, peneliti merencanakan tindakan
perbaikan sesuai refleksi yang dilakukan pada setiap pertemuan siklus I.
Peneliti memperbaiki kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya kemudian
dikonsultasikan dengan guru kelas untuk meminimalisir hambatan-hambatan
yang mungkin akan terjadi seperti pada pelaksanaan siklus I. Selain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), peneliti juga memperbaiki Lembar Kerja
Siswa (LKS). Peneliti juga mempersiapkan media pembelajaran berupa film
yang lebih menarik bagi siswa, yaitu “Cindelaras”. Selain itu, peneliti juga
mempersiapkan speaker, laptop, viewer, kabel, papan nomor untuk siswa, dan kuisioner minat sama seperti siklus I yang akan diisi siswa di akhir siklus II.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan 1
Pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Maret 2014.
Pertemuan ini dilaksanakan pada jam ke-3 dan ke-4. Sebelum memulai
pembelajaran, peneliti mengecek media yang digunakan. Peneliti bersama
pengamat masuk kedalam kelas untuk mengamati minat siswa dalam proses
pembelajaran. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
peneliti dibagi menjadi tiga tahap sebagai berikut.
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal, peneliti sebagai guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang pengalaman siswa dalam menyimak cerita rakyat pada
pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini, yaitu
mengidentifikasikan unsur cerita dan menuliskan kembali isinya (dalam
kelompok).
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti siswa bersama peneliti melakukan tanya jawab tentang
unsur-unsur yang terkandung dalam cerita. Peneliti memberikan penguatan
dan pembenaran dalam jawaban siswa. Kemudian siswa diajak untuk
menyimak film cerita rakyat berjudul “Cindelaras”. Peneliti memberikan
petunjuk pengerjaan LKS. Siswa dibagikan LKS untuk dikerjakan secara
berkelompok dengan teman sebangku. Siswa mengerjakan tugas untuk
menentukan tema dan amanat cerita tersebut. Siswa diperbolehkan
mengajukan pertanyaan jika menemui kesulitan dalam mengerjakan LKS.
Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerjanya kemudian siswa
bersama peneliti membahs hasil kerja siswa bersama-sama. Siswa
dibimbing peneliti menarik kesimpulan atas materi yang telah dipelajari.
c) Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk menentukan watak tokoh, tema,
dan amanat cerita “Cindelaras”. Kemudian siswa dbimbing melakukan
refleksi secara lisan. Peneliti pun memberikan tindak lanjut kepada siswa
bahwa di pertemuan selanjutnya siswa akan menuliskan kembali cerita yang
disimak secara individu. Diakhir pelajaran ditutup dengan salam dan doa.
2) Pertemuan 2
Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada taggal 28 Maret 2014 pada
pukul 07.00-0900. Sebelum memulai pelajaran peneliti memindahkan kelas ke
mushola atas ijin guru Sri Sumiyati, S.Pd. selaku wali kelas V, dikarenakan
terjadi gangguan listrik di ruang kelas V. Setelah itu, peneliti masuk ke dalam
sebagai guru ditemani dengan satu orang pengamat.
a) Kegiatan Awal
Untuk memulai pelajaran peneliti mengecek kesiapan siswa untuk belajar
selanjutnya, peneliti membuka dengan salam. Sebelumnya, siswa sudah
sudah dikondisikan untuk duduk sedikit melingkar di mushola dengan
ketersediaan tempat di mushola itu. Peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti peneliti dan siswa melakukan tanya jawab tentang
unsur-unsur yang ada dalam cerita. Peneliti membahas kesalahan-kesalahan
yang dilakukan siswa terutama dalam menentukan tema dan menulis
kembali cerita rakyat. Selanjutnya, peneliti memberikan beberapa saran
kepada siswa agar dalam menyimak cerita rakyat, siswa bisa memperhatikan
unsur-unsur yang ada dalam menyimak cerita seperti tokoh, latar, tema, dan
amanat. Kemudian peneliti memutarkan kembali film cerita rakyat
“Cindelaras” untuk disimak siswa. Setelah itu, peneliti membagikan soal
ulangan untuk siswa, sebelum itu peneliti memberitahu petunjuk pengerjaan
soal. Selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan tugas di depan.
c) Kegiatan Akhir
Peneliti dan siswa bersama-sama melakukan tanya jawab. Peneliti dan
siswa membuat kesimpulan selanjutnya, melakukan refleksi secara lisan dan
tertulis tentang kesulitan yang dialami siswa dan hal yang didapat oleh
siswa setelah menyimak cerita rakyat dengan media audio visual. Sebelum
mengakhiri pelajaran, peneliti dibantu pengamat membagikan kuisioner
minat siswa untu diisi dan dikumpulkan kepada peneliti setelah pulag
c. Observasi
1) Observasi minat
Observasi pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan oleh satu
pengamat saat pembelajaran berlangsung. Untuk memudahkan pengamat
dalam melakukan pengamatan, setiap siswa diberi papan nomor dan nama
dengan ukuran yang lebih besar. Pengamat membawa lembar pengamatan
dan kemudian mengisinya sesuai dengan keadaan di kelas. Rentang skor
lembar observasi 1-4 sesuai dengan keterangan yang tercantum dilembar
observasi. Skor maksimal observasi minat adalah 80.
Pada sikklus II semua siswa hadir tepat waktu. Pada pertemuan ini, siswa
terlihat lebih antuasias dan lebih bersemangat, karena mereka ingin tahu film
cerita rakyat apalagi yang akan mereka simak. Saat presentasi banyak
kelompok yang mengajukan diri dan kelompok lain pun mencatat
kekurangan-kekurangan dikelompoknya. Tidak ada lagi siswa yang keluar
masuk kelas. Kemudian saat mengerjakan soal evaluasi siswa lebih antusias,
dan selesai tepat waktu.
2) Hasil Observasi Minat Siswa dan Tes Kemampuan Menyimak
Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi siklus I
dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 188. Dari hasil observasi minat dan
tes kemampuan menyimak siklus II, untuk minat diketahui bahwa rata-rata
minat siswa kelas V adalah 68,9 dan termasuk dalam kriteria minat belajar
sangat tinggi. Sebanyak 24 siswa dari 30 siswa (80%) memiliki kriteria minat
minat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa minat siswa kelas V SDN
Selomulyo sudah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
pembelajaran pada siklus I yang memperoleh rata-rata minat siswa di kelas
sebesar 66,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata minat siswa di
kelas V sudah mencapai target yang telah diharapkan yaitu 67. Sedangkan
untuk kemampuan menyimak cerita siklus II, terdapat 25 siswa (83,3%) yang
mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 72, dan terdapat 5 siswa (16,7%) yang
masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Jika dibandingkan dengan hasil tes
pada siklus I, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari 76
meningkat menjadi 79,2 dan sudah melampaui target yang diharapkan yaitu
78.
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan siklus II, peneliti kembali melakukan refleksi terhadap
kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus II ini siswa kelas V mengalami peningkatan dan sudah
melewati target yang diharapkan baik dalam minat maupun kemampuan
menyimak cerita. Jika dibandingkan dengan siklus I, pembelajaran pada siklus II
lebih maksimal dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dikarenakan
pembelajaran siklus II merupakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Skor
rata-rata minat seluruh siswa pada siklus II mencapai 68,9. Persentase siswa yang
mencapai KKM adalah 83,3%, persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus
prestasi belajar yang diharapkan adalah 78 ternyata nilai rata-rata seluruh siswa
pada siklus II mencapai 79,2. Hasil tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 13. Keberhasilan dan Capaian Siklus II
Peubah Indikator Keberhasilan Capaian Siklus I Target Siklus II Capaian Siklus II Keterangan Minat Rata-rata skor observasi
dan kuisioner seluruh siswa
66,7 68 68.9 Tercapai
Kemampuan Menyimak
Rata-rata nilai evaluasi 76 78 79,2 Tercapai
Jumlah siswa yang mencapai KKM (72)
76,7% 80% 83,3% Tercapai
Kekurangan siklus II adalah masalah masalah korsleting listrik di sekolah
tersebut, sehingga peneliti terpaksa memindahkan kelas ke mushola sekolah.
Pembelajaran menggunakan media audio visual di mushola tentunya juga
mengundang perhatian dari siswa-siswa kelas lain untuk mengintip lewat jendela
mushola, tidak hanya siswa guru pun juga ada yang mengintip lewat jendela. Hal
tersebut tentunya mengganggu kegiatan belajar mengajar. Akhirnya peneliti
bersama observer harus bekerja ekstra untuk mengondisikan kelas supaya nyaman
untuk kegiatan pembelajan di mushola.
Kelebihan siklus II ini diantaranya dalam pembelajaran siswa mampu
mengikuti pembelajaran dengan baik, siswa mau mencatat unsur-unsur instinsik
cerita saat menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual, siswa juga
lebih memperhatikan kelompok lain yang presentasi dan mencatat kekurangan
dari hasil diskusi kelompoknya. Di siklus II siswa lebih antusias terbukti dari
banyaknya kelompok yang mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil
mengerjakan tes evaluasi pun siswa lebih antusias, hal ini dikarenakan mereka
memiliki kemauan untuk memperbaiki nilainya di siklus I serta lembar evaluasi
siklus II ini dirasa siswa lebih menarik. Hasilnya siswa mengerjakan evaluasi
dengan tepat waktu. Melihat hasil yang sedemikian rupa dan siswa sudah
mengalami peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita rakyat, maka
peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II.