• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

D. Makna Simbolik Sesaji

Di dalam suatu upacara tradisional terkandung banyak lambang, dan lambang tersebut memiliki makna tertentu. Melalui lambang terdapat berbagai pesan terselubung yang memberikan petunjuk tentang apa yang boleh dan dan tidak boleh dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, sering dijumpai baik disengaja atau tidak, masyarakat sering melanggar aturan yang seharusnya dipatuhi. Oleh karena itu, melalui lambang disampaikan pesan agar masyarakat selalu ingat apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan.

UPTO di dalamnya kaya akan lambang-lambang yang terwujud dalam bentuk sesaji. Selain memiliki pesan tentang baik dan buruk, sesaji juga digunakan sebagai sarana komunikasi kepada makhluk-makhluk gaib untuk menghormati keberadaan mereka. Sesaji dalam UTPO meliputi:

1. Daging Kerbau

Daging yang digunakan untuk sesaji dalam pelaksanaan UTPO adalah daging kerbau jantan muda, belum kawin, dan belum pernah digunakan untuk bekerja. Kerbau oleh orang Jawa pada umumnya merupakan lambang kebodohan. Penyembelihan kerbau pada pagi hari mempunyai maksud bahwa kebodohan harus dihilangkan sejak manusia berusia dini. Makna dari

commit to user

penyembelihan kerbau yaitu bahwa sebagai pemuda desa harus rela mengorbankan jiwa raganya demi daerahnya, yaitu Desa Tegalsambi.

2. Darah kerbau

Sesaji darah kerbau khusus ditaruh di rumah petinggi Tegalsambi. Maksud dari darah tersebut adalah, bahwa sebagai seorang pemimpin hendaknya rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk rakyat hingga titik darah penghabisan.

3. Pisang raja

Pisang raja setangkep sebagai lambang bahwa sebagai manusia harus bersatu, manunggal antara pekerjaan dengan penyuwunan. Pisang raja juga bisa bermakna agar pemimpin didukung oleh seluruh rakyatnya. Masyarakat akan hidup tentram dan bahagia jika antara pemimpin dan rakyatnya saling mendukung dan melengkapi. Pemimpin tidak semena-mena pada rakyatnya tetapi mengayomi rakyatnya, sehingga kehidupan akan tentram, makmur, dan bahagia.

4. Jajan pasar

Jajan pasar terdiri dari berbagai macam makanan yang biasanya dijual di pasar. Jajan pasar merupakan suatu pengharapan dari masyarakat agar hidupnya selalu mendapatkan limpahan dalam mengerjakan sawah, agar semua yang ditanam menghasilkan panen yang baik dan melimpah sehingga hidupnya tidak akan kekurangan. Dengan kata lain, jajan pasar

commit to user

5. Kembang telon

Kembang telon terdiri dari bunga mawar, bunga kenanga, dan bunga melati yang dianggap sebagai kesenangan yang mbahureksa Desa Tegalsambi. Telon berasal dari kata telu (tiga), dengan harapan agar meraih tiga kesempurnaan dan kemuliaan hidup (tri tunggal jaya sampurna). Sugih banda, sugih ngelmu, sugih kuasa.

6. Kemenyan

Kemenyan merupakan salah satu kesukaan makhluk halus, sehingga dengan diberi kesukaannya maka makhluk halus itu akan memberikan perlindungan pada masyarakat dan menghormati arwah leluhur. Selain sebagai kesukaan makhluk halus, asap kemenyan yang berlika-liku menandakan bahwa untuk menuju jalan Tuhan tidaklah mudah.

7. Degan

Degan sebagai lambang air suci dari surga. Hal ini mempunyai makna bahwa tidak ada manusia yang suci di dunia ini kecuali Tuhan Sang Pencipta alam semesta.

8. Sega golong

Sega golong adalah nasi putih yang dikepal-kepal hingga berbentuk bulat. Nasi ini melambangkan lumakuning kebulatan tekad, rasa, karsa, dan cipta seluruh warga.

9. Telur

Telur merupakan lambang wiji dadi (benih) terjadinya manusia. Manusia terbentuk dari sperma dan ovum. Kemudian berbentuk janin dalam rahim ibu. Rahim ibu sebagai perumpamaan cangkang telur. Ibu memegang

commit to user

kehidupan sang bayi. Maka tersirat pesan supaya kita berbakti pada orang tua, terutama kepada ibu yang melahirkan kita.

10. Brambang (bawang merah)

Brambang mempunyai makna tentang perbuatan yang penuh pertimbangan.

11. Kemiri

Kemiri merupakan lambang kebahagiaan karena doanya dikabulkan Tuhan. Adanya kemiri dalam sesaji diharapkan agar permohonan warga akan terkabul, sehingga warga bahagia.

12. Gemblong

Gemblong sering disebut dengan jadah. Jadah terbentuk dari bahasa Arab, yaitu hajat yang artinya keperluan. Maksudnya, persyaratan- persyaratan UTPO sudah terpenuhi, sehingga diharapkan dapat berjalan dengan baik tanpa halangan apapun. Selain itu, jadah mempunyai makna sesuai dengan cara pembuatannya, yaitu ditumbuk sampai halus. Dalam menumbuk harus sungguh-sungguh supaya hasilnya lembut, begitu pula dalam memohon harus bersungguh-sungguh supaya keinginannya terkabul. 13. Ketan

Ketan berasal dari bahasa Arab khatha’an yaitu kesalahan. Ketan mengandung makna pengiriman doa kepada arwah leluhurnya agar selalu dekat dengan Tuhan dan diampuni segala dosa dan kesalahannya. Ketan berwarna putih melambangkan kesucian hati yang mengirim doa. Jadi, maksud disajikannya ketan adalah sebagai lambang kesucian hati orang yang

commit to user

mengirim doa kepada arwah leluhurnya, agar selalu dekat dengan Tuhan dan diampuni dosanya.

14. Lombok abang

Lombok abang merupakan lambang dari munculnya keberanian dan tekad untuk manunggal dengan Tuhan.

15. Sisir

Sisir bermakna untuk meluruskan keburukan agar menjadi suatu kebaikan.

16. Kaca

Kaca mempunyai makna sebagai pangilon, agar manusia berkaca pada diri sendiri apakah dirinya sudah baik atau belum.

17. Klasa Bangka

Klasa bangka adalah tikar kecil yang terbuat dari daun pandan yang dianyam. Klasa bangka biasanya digunakan untuk alas orang yang sudah meninggal. Dalam UTPO memiliki makna agar masyarakat selalu ingat bahwa kehidupan di dunia ini tidak abadi. Semua manusia pada akhirnya akan meninggal.

18. Kupat dan lepet

Kupat merupakan akronim Jawa dari ngaku lepat (mengakui kekhilafan, kesalahan atau kekeliruan), mengakui kesalahan merupakan dasar pokok dari taubat disamping meminta maaf dan menyesali perbuatan. Dengan kupat, diharapkan akan ringan dan mudah bagi kita untuk mengakui kesalahan. Sedangkan lepet diartikan lekat (lengket), dimaksudkan sebagai penyadaran bahwa manusia memang tidak terlepas dari kesalahan.

commit to user 19. Air putih dalam kendi

Air putih dalam kendi yang terbuat dari tanah, ini mempunyai maksud selain untuk membersihkan / keweningan agar seseorang berbuat bersih. 20. Tumpeng

Tumpeng mengingatkan bahwa Tuhan menguasai seluruh isi alam ini, karena tumpeng selalu berbentuk kerucut, semakin ke atas semakin meruncing. Tumpeng sebagai simbol keyakinan dan keteguhan iman kepada Tuhan. Dengan keyakinan, maka akan berhasil dan sukses. Begitu pula dengan UTPO, dengan keteguhan iman dan yakin maka upacara tersebut akan berjalan sebagai mana mestinya tanpa suatu halangan apapun, dan paling penting permohonan dapat dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

21. Jenangabang putih

Jenang abang putih merupakan perlambang dari bapa-biyung. Maksudnya dalam jenang ini terdapat dua warna yaitu abang dan putih.

Jenang abang adalah simbol benih dari ibu (biyung) dan jenang putih dari ayah (bapa). Jenangabang putih merupakan lambang dari percampuran raga antara Bapa dan Ibu. Percampuran ragawi yang diikat oleh rasa sejati, dan jiwa yang penuh cinta kasih yang mulia, sebagai pasangan hidup yang seiring dan sejalan. Perpaduan ini diharapkan menghasilkan bibit regenerasi yang berkwalitas unggul. Melahirkan suatu negeri yang tiada musibah dan bencana, subur makmur, gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem kerta raharja.

commit to user

22. Rujak degan

Supaya hatinya legan, legowo. Seger sumringah, segar bugar dengan hati yang selalu sumeleh, lega lila lan legawa. Hatinya selalu berserah diri pada Tuhan, selalu sabar, dan tulus.

23. Ingkung

Ingkung melambangkan bayi yang masih suci belum mempunyai kesalahan. Ingkung juga melambangkan kepasrahan pada Tuhan.

24. Cengkaruk

Cengkaruk bermakna ngaruki rejeki. Dengan adanya cengkaruk dalam sesaji diharapkan agar warga setempat mendapat rejeki yang melimpah.

E. Nilai Guna Cerita Rakyat Perang Obor

Dokumen terkait