• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. PENUTUP

6.1 Simpulan

Setelah keenam kalimat interogatif bahasa Perancis yang diteliti terhadap sepuluh responden mahasiswa laki-laki MTB, MTH dan sepuluh mahasiswa perempuan MTB dan MTH direkam dengan menggunakan Sony Stereo Cassette Corder, dianalisis dengan mencari nilai rata-rata tiap-tiap kalimat dan kemudian membandingkan dengan penutur asli laki-laki, perempuan. Maka hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

I. Frekuensi Mahasiswa Laki laki MTB dan MTH

a. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara, frekuensi nada dasar mahasiswa laki-laki MTB dengan nada dasar penutur asli. Frekuensi nada dasar mahsiswa laki-laki MTB lebih rendah 5,04 Hz dari frekuensi nada dasar penutur asli, frekuensi nada dasar mahasiswa MTH lebih tinggi 2, 95 Hz dari nada dasar penutur asli.

b. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara, frekuensi nada final mahasiswa laki-laki MTB dengan nada final penutur asli lebih rendah 17,96 Hz. Frekuensi nada final mahasiswa laki- laki MTH lebih tinggi 30,68 Hz dari frekuensi nada final penutur asli.

c. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata tidak terdapat perbedaan antara, frekuensi nada bawah mahasiswa laki-laki MTB dengan

nada bawah penutur asli. Frekuensi nada bawah mahasiswa laki-laki MTB lebih rendah 1,59 Hz dari frekuensi nada bawah penutur asli, frekuensi mahasiswa MTH lebih tinggi 13,31 Hz dari penutur asli.

d. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara, frekuensi nada atas mahasiswa laki-laki MTB lebih tinggi 33,95 Hz dengan nada atas penutur asli. Frekuensi nada atas mahasiswa laki- laki MTH lebih rendah 80,08 Hz dari frekuensi nada atas penutur asli.

II. Frekuensi Mahasiswa Perempuan MTB dan MTH

a. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara frekuensi nada dasar perempuan MTB dan MTH dengan penutur asli, frekuensi nada dasar mahasiswa perempuan MTB lebih rendah 35,22 Hz dengan penutur asli, frekuensi nada dasar perempuan MTH lebih rendah 47,70 Hz dari penutur asli.

b. Berdasarkan hasil perhitungan pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara frekuensi nada final mahasiswa perempuan MTB dan MTH dengan penutur asli, frekuensi nada final mahasiswa perempuan MTB lebih rendah 126,78 Hz dengan penutur asli, frekuensi nada final mahasiswa perempuan MTH lebih rendah 110,81 Hz dari penutur asli.

c. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara, frekuensi nada bawah mahasiswa perempuan MTB dan MTH, mahasiswa perempuan MTB frekuensi nada final lebih rendah 60,33

Hz dari penutur asli, frekuensi nada bawah mahasiswa perempuan MTH lebih rendah 39,78 Hz dari penutur asli.

d. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara frekuensi nada atas mahasiswa perempuan MTB dan MTH, frekuensi nada atas mahasiswa MTB lebih rendah 57,28 Hz dari penutur asli, frekuensi mahasiswa perempuan MTH lebih rendah 67,06 Hz dari penutur asli.

III. Intensitas Mahasiswa Laki-laki MTH dan MTB

a. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara intensitas dasar mahasiswa laki-laki MTB dan MTH dengan penutur asli, intensitas mahasiswa laki-laki MTB lebih tinggi 11,21 dB dari penutur asli, intensitas nada dasar mahasiswa MTH lebih tinggi 15,40 dB dari penutur asli.

b. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara intensitas final mahasiswa laki-laki MTB dan MTH dengan penutur asli, intensitas final mahasiswa laki-laki MTB lebih tinggi 5,73 dB dari penutur asli, intensitas final mahasiswa laki-laki MTH lebih tinggi 2,52 dB dengan intensitas final penutur asli.

c. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara intensitas bawah mahasiswa laki-laki MTB dan MTH dengan penutur asli, intensitas bawah mahasiswa laki-laki MTB lebih tinggi

6,97 dB dari penutur asli, intensitas bawah mahasiswa laki-laki MTH lebih tinggi 2,45 dB dari penutur asli.

d. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara intensitas atas mahasiswa laki-laki MTB dan MTH dengan penutur asli, intensitas atas mahasiswa laki-laki MTB lebih tinggi 4,49 dB dengan penutur asli, intensitas atas mahasiswa MTH lebih tinggi 1,10 dB dari penutur asli.

IV. Intensitas Mahasiswa Perempuan MTB dan MTH

a. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara intensitas dasar mahasiswa perempuan MTB dan MTH dengan penutur asli, intensitas dasar mahasiswa perempuan MTB lebih rendah 0,30 dB dari penutur asli, intensitas nada dasar mahasiswa perempuan MTH lebih tinggi 2,94 dB dari penutur asli.

b. Berdasarkan hasil perhitungan pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara intensitas final mahasiswa perempuan MTB dan MTH dengan penutur asli, intensitas final mahasiswa perempuan MTB lebih tinggi 1,30 dB dari penutur asli, intensitas final mahasiswa MTH lebih tinggi 4,16 dB dari penutur asli.

c. Berdasarkan hasil perhitungan pengukuran ternyata terdapat perbedaan antara intensitas bawah mahasiswa perempuan MTB dan MTH dengan penutur asli, intensitas bawah mahasiswa MTB lebih rendah 0,92 dB dari penutur asli, intensitas bawah mahasiswa MTH lebih tinggi 5,78 dB dari penutur asli.

d. Berdasarkan hasil perhitungan/pengukuran akustik ternyata terdapat perbedaan antara intensitas atas mahasiswa perempuan MTB dan MTH dengan penutur asli, intensitas mahasiswa perempuan MTB lebih tinggi 0,86 dB dari penutur asli, intensitas atas mahasiswa perempuan MTH lebih tinggi 3,16 dB dari penutur asli.

V. Durasi Mahasiswa Laki-laki MTB dan MTH

Berdasarkan hasil penelitian ternyata tidak banyak terdapat perbedaan antara durasi mahasiswa laki-laki MTB dan MTH dengan penutur asli. Durasi mahasiswa laki-laki MTB lebih lama 0,73 detik dari penutur asli, durasi mahasiswa laki-laki MTH lebih lama 0,61 detik dari penutur asli.

VI. Durasi Mahasiswa Perempuan MTB dan MTH

Berdasarkan hasil penelitian ternyata tidak banyak perbedaan durasi mahasiswa perempuan MTB dan MTH dengan penutur asli, durasi mahasiswa perempuan MTB lebih lama 0,07 detik dari penutur asli, durasi mahasiswa perempuan MTH lebih lama 0,03 detik dari penutur asli.