• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Simpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ganggang mikro Synechococcus sp. ICBB 9111 (Arisanti 2012),

Chlamydomonas sp.ICBB 9113 (Arisanti 2012), dan Chlorella

vulgaris.ICBB 9114 (Rahayu 2013) merupakan ganggang mikro seleksi

berdasarkan laju pertumbuhan dengan media BG 11.

2. Uji sensitivitas ganggang mikro terhadap logam raksa (Hg), arsen (As), kadmium (Cd) dan timbal (Pb), dengan variasi konsentrasi logam (1.25 ppm, 2.50 ppm, 5.0 ppm dan 10.00 ppm). Hasil pengamatan visual diperoleh 2 strain ganggang mikro terhenti pertumbuhannya selama periode uji yaitu Synechococcus sp. ICBB 9111dan Chlamydomonas sp. ICBB

9113. Sedangkan untuk Chlorella vulgaris. ICBB 9114 masih mampu

bertahan hidup dalam media yang mengandung logam Cd dan Pb.

3. Uji sensitivitas strain Synechococcus sp. ICBB 9111, Chlamydomonas sp.

ICBB 9113 serta Chlorella vulgaris ICBB 9114 terhadap logam berat

memberikan penurunan kerapatan optik pada rentang (0.01-0.03 satuan),

respon yang besar ditunjukan oleh semua strain terhadap logam Hg dan As. Ganggang mikro Chlorella vulgaris ICBB 9114 memberikan respons yang

rendah terhadap logam Cd dan Pb, dari hasil pengamatanChlorella vulgaris

ICBB 9114 memiliki daya kemampuan tumbuh dan adaptasi yang lebih baik dibandingkan sel Synechococcus ICBB 9111 dan Chlamydomonas ICBB

9113.

4. Daya tahan terhadap logam yang diujikan dilakukan dengan menganalis kadar logam yang tidak terabsorpsi oleh ganggang mikro, hasil analisis menunjukan bahwa ion logam Hg dan As hampir seluruhnya diabsorpsi oleh ganggang mikro dengan sisa konsentrasi logam dalam media sebesar <0.001ppm dan <0.002ppm. Sedangkan untuk Cd dan Pb hanya sebagian kecil yang diabsorpsi oleh ganggang mikro.

5. Tingkat daya tahan masing-masing ganggang mikro terhadap logam yang diuji berturut-turut adalahChlorella vulgarisICBB 9114> Chlamydomonas

sp. ICBB 9113> Synechococcussp. ICBB 9111.

6. Uji sensitivitas ganggang mikro dilakukan terhadap pestisida (glifosat,

77

paraquatdiklorida, karbamat dan deltametrin) pada konsentrasi (5 ppm, 10ppm, 20ppm dan 40ppm), menunjukan penurunan populasi ganggang. Pertumbuhan ganggang mikro relatif tidak terpengaruh oleh pestisida hingga 24 jam pertama. Setelah 24 jam terjadi penurunan populasi dan pada 96 jam semua ganggang mikro mati. Besaran konsentrasi pestisida berkisar antara 10-20 ppm merupakan konsentrasi kritis bagi daya tahan dan adaptasi ganggang mikro.

7. Ganggang mikroSynechococcussp. ICBB 9111,Chlamydomonassp. ICBB

9113 dan Chlorella vulgaris ICBB 9114 masing-masing memiliki

sensitivitas yang berbeda-beda terhadap polutan (logam berat atau pestisida) yang masuk ke lingkungan perairan. Synechococcus sp. ICBB 9111, Chlamydomonassp. ICBB 9113 sangat sensitif terhadap semua logam berat,

sedangkan Chlorella vulgaris ICBB 9114 bersifat toleran terhadap logam

Cd dan Pb.

8. SensitifitasSynechococcussp. ICBB 9111, Chlamydomonassp. ICBB 9113

menunjukkan bahwa strain tersebut merupakan bioindikator terhadap logam Hg, As, Cd dan Pb. Sedangkan Chlorella vulgaris ICBB 9114 bersifat

toleran terhadap logam Cd dan Pb menunjukan bahwa strain ini bersifat sebagai bioakumulator Cd dan Pb sekaligus bioindikator Hg dan As.

9. Pengujian pestisida terhadap strain Synechococcus sp. ICBB 9111,

Chlamydomonas sp. ICBB 9113, Chlorella vulgaris ICBB 9114 tidak

menunjukan sensitifitas yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ganggang mikro tersebut bukanlah bioindikator terhadap pestisida.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjut Uji sensitifitas strain Synechococcus sp.

ICBB 9111, Chlamydomonas sp. ICBB 9113 dan Chlorella vulgaris ICBB 9114

dengan logam berat, pestisida atau senyawa organik lain. Untuk mengetahui tingkat sensitifitas ganggang mikro sebagai bioindikator, uji lapangan diperlukan untuk validasi tes sehingga diperoleh formulasi yang tepat. Perlu pengembangan pengujian untuk mendapatkan waktu letal ganggang mikro terhadap berbagai polutan.Hasil pengembangan tersebut dapat dijadikan alternatif uji konvensional melalui analisis kimia air.

78

DAFTAR PUSTAKA

[EPA] Environmental Protection Agency. 1973. Water Qualitiy Criteria. EPA. Ecology Research Series. Washington.

[ETN] Extension Toxicology Network. 1995. Deltamethrin: Pesticide Information Profiles.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 1997. Pesticide residues in food – 1997. Report. http://www.fao.org/docrep/w8a4e/w8141le0j.htm. (16 Mei 2008).

[MENKLH] 1988. Keputusan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : 02/MENKLH/1988, tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Sekretariat MENKLH. Jakarta.

[Mentan] Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2001. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida.

[WHO] World Health Organization. 1991. Aldicarb. Environmental Health Criteria No. 21. International Programme on Chemical Safety.

[WHO] World Health Organization. 1999. Environmental Health Criteria. Geneva.

Al-Homaidan AA. 2007. Heavy Metal Concentrations in Three Species of Green Algae from The Saudi Coast of The Arabian Gulf. J. Food Agri. Environ. 5: 354-358.

Al-Homaidan AA. 2008. Accumulation of Nickel by Marine Macroalgae from The Saudi Coast of The Arabian Gulf. J. Food Agri. Environ. 6: 148-

151.

Alloway BJ, and Ayres DC. 1993. Organic pollutants.Chemical Principles of Environmental Pollution. 1st edition. Chapman and Hall Publishers.

India, 201.

Angka SL, Suhartono MT. 2000. Bioteknologi Hasil-Hasil Laut. IPB: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan.

Arisanti D. 2012. Produksi Karbohidrat, Protein dan Lipid Ganggang Mikro Pada Kolam Sistem Raceway: Penggunaan Kombinasi ZA-NaNO3dan SP 36- K2HPO4 sebagai Sumber Hara N dan P. [tesis]. Sekolah Pascasarjana. IPB Bogor

Atlas RM. Bartha R. 1981. Microbial Ecology. Fundamental and Applications. Philippines: Addison-Wesley Publishing Company Inc.

Bachtiar E. 2007. Penelusuran sumber daya hayati laut (alga) sebagai biotarget industri [skripsi]. Jatinangor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

79 Universitas Padjadjaran.

Barianti L, Gualtieri P. 2006. Algae Anatomy, Biochemestry and Biotechology. USA: CRC Taylor & Francis Group.

Baron RL, and TL Merriam. 1988. Toxicology of Aldicarb. Exptl. Contam. Toxicol. 105: 1–70.

Baron, RL. 1994. A Carbamate insecticide: a case study of Aldicarb. Environ. Health Perspect. 102: 27–27.

Becker EW, Baddiley SJ, Carey NH, Higgins IJ, Potter WG, editor. 1994. Microalgae. Biotechnology and Microbiology. New York: Cambridge University Press.

Blas V. Vanessa, Ortiz B, Rocio PR, Marisol, Hernández G, Adelaida, Cano E, Edgar 2010. "Chlorella vulgaris administration prevents HgCl2-caused oxidative stress and cellular damage in the kidney". J. App Phycol 23:

53–8.

Boehm PD. 1987. Transport and transformation process regarding hydrocarbon and metal pollution in offshore sedimenary environment in: Long term effect of shore oil and gas development.DF Boesch and NN Rabalai. Elsivier applied science. London.

Bold HC. Wynne MJ. 1985. Introduction to the Algae. Structure and Reproduction. Ed ke-2. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Englewood

Cliffs.

Bonner MR, Lee WJ, Sandler DP, Hoppin JA, Dosemeci M, & Alavanja MC. 2005. Occupational exposure to carbofuran and the incidence of cancer in the Agricultural Health Study. Environmental Health Perspectives, 113(3), 285.

Borowitzka MA, Borowitzka LJ. 1988. Micro-algal Biotechnology. New York: Cambridge University Press.

Boyd CE. 1992. Water Quality in Warmwater Fish Ponds. Department of Fisheries and Allied Aguacultures. Alabama: Agricultural Experiment Station Auburn.

Bryan GW. 1976. Heavy metal contamination in the sea. R. Johnston (Ed.) Effects of Pollutants on Aquatic Organisms. Cambridge University press, Cambridge.

Buhani. 2003. Adsorpsi Ion Logam Cu(II), Cd(II) dan Pb(II), Pada Biomassa Alga Yang Diimobilisasi Silika Gel, Jurnal Sains dan Teknologi. FMIPA Unila, Vol, 9 No. 2.

Chmielewska E, and Medved J. 2001. “Bioaccumulation of Heavy Metals by Green Algae Cladophora glomerata in a Refinery Sewage Lagoon”,

80

Croatia Chem Act, 74, 135-145.

Cogger CG, Stark JD, Bristow PR, Getzin LW, & Montgomery M. 1998. Transport and persistence of pesticides in alluvial soils: II. Carbofuran.Journal of environmental quality,27(3), 551-556.

Connel DW, & Miller GJ. 1995. Kimia dan ekotoksikologi pencemaran. Penerbit Universitas Indonesia.Jakarta.

Cornell University. 2001. Carbofuran (Furadan). Chemical Fact Sheet 6/84.5123. Cornstock Hall, Cornell University, Ithaca, New York. http : // www.u / profiles / insect-mite / cadusafos.cyromazine / carbofuran / insect.prof.carbofuran.html. (26 Mei 2013).

Darmono D. 1995. Logam Dalam Sistem Mahluk Hidup. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta. 10430: 109 – 111.

Dewi KSP. 1996. Tingkat Pencemaran Logam Berat (Hg, Pb Dan Cd) di Dalam Sayuran, Air Minum dan Rambut di Denpasar, Gianyar dan Tabanan. [tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Djojosumarto P. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air, bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

El-Naggar ME, and Al-Amoudi OA. 1989. Heavy Metal Levels in Several Species Of Marine Algae from The Red Sea Of Saudi Arabia. J.K.A.U.: Sci., 1:

5-13.

Fardiaz S. 1992. Polusi air dan udara. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Fauziah. 2011. Efektivitas Penyerapan Logam Kromium (CrVI) dan Kadmium (Cd) oleh Scenedesmus dimorphus. (Skripsi) Fakultas Sains dan

Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Forstner U, dan GTW Wittman. 1983. Metal Pollution in The Aquatic Environment. Berlin Heidelberg, New York, Tokyo, Berlin. Springer- Verlag.

Franquiera D, Cid A, Torres E, Orosa M, Herrero C. 1999. A Comparison Of The Relative Sensitivity Of Structural And Functional Cellular Responses In The Alga Chlamydomonas Eugametos Exposed to The Herbicide

Paraquat. Arc.Env. Contamination and Tox. 36.264-269.

Friedman GM, and Sanders JE. 1978. Principles of Sedimentology: New York-

Chichester-Brisbane-Toronto, John Wiley and Sons.

Fritioff Å. Kautsky L, & Greger M. 2005. Influence of temperature and salinity on

81 heavy metal uptake by submersed plants.Environmental Pollution, 133(2), 265-274.

Garcia WU, and Garcia RU. 1985. Prawn Farming Made Simplex with Fertilex 1sted. Manila.

Gehl KA, & Colman B. 1985. Effect of external pH on the internal pH of Chlorella saccharophila.Plant physiology,77(4), 917-921.

Girsang W. 2009. Dampak Negatif Penggunaan Pestisida. Pematang Siantar : [disertasi]. Universitas Simalungun.

Hallenbeck WH, and KM Cunningham-Burns. 1985. Pesticides and Human Health Springer-Verlag, Berlin.

Haritonidis S, and Malea P. 1999. Bioaccumulation of metals by the green alga

Ulva rigida from Thermaikos Gulf, Greece. Environ. Pollut., 104: 365-

372.

Harmayani KD, dan Konsukartha IG. 2007. Pencemaran Air Tanah akibat Pembuangan Limbah Domestik di Lingkungan Kumuh. Jurnal Natah,

5(2).

Hickling CF. 1971. Fish Culture. Faber and Faber. London.

Holleman AF, Wiberg E, Wiberg N. 1985. "Arsen". Lehrbuch der Anorganischen Chemie. 91–100.

Hutabarat S, dan Stewart ME. 1985. Pengantar oseanografi. Penerbit Universitas

Indonesia (UI-Press).

Hutagalung HP. 1989. Mercury and Cadmium Content in Green Mussels,Mytilus viridisL. from Onrust Waters, Jakarta Bay.Environ. Contam. Toxicol.

Hutagalung HP. 1984. Logam berat dalam Lingkungan Laut.Pewarta Oceana IX

No. 1 tahun 1984.

Hutagalung HP. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat in P3O – LIPI.Jakarta. Inthorn D, Sidtitoon N, Silapanuntakul S, Incharoensakdi A .2002. "Sorption of

mercury, cadmium and lead by microalgae". ScienceAsia 28 (3): 253– 61. doi:10.2306/scienceasia1513-1874.2002.28.253.

IPCSINTOX 1985. Carbofuran. Data Sheet on Pesticide No. 56. http :// www.intox.org/ databank / chemical / carbofur / pest56_e.htm. (28 April 2013).

Isnansetyo A. Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Pakan Alami untuk Pembenihan Organisme Laut. Yogyakarta: Kanisius. Jatmiko SY, Harsanti ES, dan Ardiwinata AN. 1999. Pencemaran pestisida pada

agroekosistem lahan sawah irigasi dan tadah hujan di Jawa Tengah. Risalah Seminar Hasil Penelitian Emisi Gas Rumah Kaca dan Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Sawah. Bogor 24 April 1999.

82 Balit Tanaman Pangan, Bogor. hlm. 106–118.

Jeffries M, Mills D. 1996. Freshwater Ecology. Principles and Aplications. Chichester: John Willey and Sons Inc.

Luoma SN, & Carter JL. 1991. Effects of trace metals on aquatic benthos.Metal Ecotoxicology, Concepts and Applications, 261-300.

Machbub D. 2000. Pengelolaan sumberdaya air berwawasan lingkungan pada pengembangan wilayah. : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah. Jakarta.

Maeda S, & Sakaguchi T. 1990. Accumulation and detoxification of toxic metal elements by algae.Introduction to Appl. Phycol, 109-136.

Mamboya FA, Pratap HB, Mtolera M, Bjork M. 1999. “The Effect Of Copper on The Daily Growth Rate and Photosynthetic Efficiency of The Brown Macroalga Padina boergesenii.” In: Richmond MD, Francis J (eds)

Proceedings of the conference on advances on marine sciences, Tanzania, pp 185–192.

Martani E, Wibowo K, Radjagukguk B, & Margino S. 2001. Influence of paraquat herbicide on soil bacteria, Rhizobium sp. (Pengaruh Paraquat terhadap Bakteri Tanah, Rhizobium sp.).J. Manusia dan Lingkungan,8:82-90.

Meregalli G. AC Vermeullen, F Ollivier. 2004. The Use of Chironomid in An in situ Test for Sediment Toxicity. Ecotox. and Environ. Safety 47, 231-

238

Mulyadi A. 1999. Pertumbuhan dan Daya Serap Nutrien dari Ganggang Mikro Dunaliella tertiolecta yang Dipelihara pada Limbah Domestik. J. Nat. Indonesia2 (1):65-68.

Musa M. 1992. Komposisi, Biomasa dan Produktivitas Fitoplankton Serta Hubungannya Terhadap Fisika Kimia Perairan di Waduk Selorejo Malang. Jawa Timur [tesis]. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.

Noegrohati S. 1995. “Heavy metals bioaccumulation Pattern of Bivalve Geloina

sp. and Crustaceans Penaeus marguensis and Scylla serrata from the

Southern Central Java Ocean Margin, and Its Consumer's Safety.”

Indonesian Food and Nutrition. 12(1)

Norman NC. 1998.Chemistry of Arsenic, Antimony and Bismuth. Springer.

Nybakken JW. 1993. Marine Biology. An Ecological Approach. Ed ke-3. New York: Harper Collins College Publishers.

Oswald WJ. 1988. Role of Microalgae in Liquid Waste Treatment and Reclamation.Algae and Human Affairs. Cambridge University Press

New York. 1988. p 255-281.

Palar H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi logam Berat. Rineka Cipta, Jakarta.

83 Palenik B, Brahamsha B, Larimer FW, Land M, Hauser L, Chain P, Lamerdin J, Regala W, Allen EE, McCarren J, Paulsen I, Dufresne A, Partensky F, Webb EA, & Waterbury J. (2003). The genome of a motile marine Synechococcus.Nature,424(6952), 1037-1042.

Partensky F, Blanchot J, & Vaulot D. 1999. Differential distribution and ecology of Prochlorococcus and Synechococcus in oceanic waters: a review. Bull. Institut Oceanographique Monaco-NS, 457-476.

Pelczar MJ, & Chan ECS. 1986. Dasar-dasar mikrobiologi. Jilid I. Diterjemahkan oleh Hadioetomo R. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 106-118. Pemerintah Republik Indonesia. 1973. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973

Tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida. Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1973 nomor 12. Tanggal 17 Maret 1973. (ID) : Sekretariat Negara.

Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153 Tanggal 14 Desember 2001. (ID) : Sekretariat Negara.

Peryea FJ. 1998. "Historical use of lead arsenate insecticides, resulting in soil contamination and implications for soil remediation". 16th World Congress of Soil Science. Montpellier, France.

Poelman E, Pauw N, Jeurisssen B. 1997. Potential of electrolytic flocculation for recovery of microalgae.Resource Conserv Recycl19:1-10.

Quano. 1993. Training Manual on Assesment of The Quality and Type of Land Based Pollution Discharges Into The Marine and Coastal Environment. UNEP. Bangkok.

Quijano R, Mourin J, Rengam SV, & Macfarlane R. 1999. Profiting from poison: a community pesticide action on the pesticides industry, taking action locally.

Rachmansyah, P. R., & Dalfiah, P. T, Ahmad. 1998. Uji toksisitas logam berat terhadap benur udang windu dan nener bandeng.Jurnal Perikanan Indonesia,4(1), 55-56.

Rahayu SMN. 2013. Seleksi dan Karakterisasi Ganggang Mikro Indigen Air Tawar Sebagai Penghasil Karbohidrat untuk Energi Terbarukan. [disertasi]. Sekolah Pascasarjana. IPB Bogor.

Rahman FA, Allan DL, Rosen CJ, Sadowsky MJ. 2004. "Arsenic availability from chromated copper arsenate (CCA)-treated wood". J. Environ. Qual, 33

(1): 173–80.

Reilly C. 1991. Metal Contamination Food. Second edition. Elsevier Science

84 Publisher LTD. London and New York.

Reynolds CS. 1990. The Ecology of Fresh Water Phytoplankton. New York : Cambridge University Press.

Risher JF. FL Mink, and JF Stara. 1987. The toxicologic effects of the carbamate insecticide Aldicarb in mammals: a review. Environ. Health Perspect.

72: 267–281.

Rivai dan Supriyanto. 2000. "Determination of Copper and Zinc Concentrations in Various Marine Algae of Kalianda Beach, Lampung Province." In International Symposium on Marine Biotechnology (ISMB 2000): 29-31 May 2000, Jakarta. Indonesia, p. 123. Center for Coastal and Marine Resources Studies, IPB. Faculty of Fisheries and Marine Science.

Rohilan I. 1992. Keadaan Sifat Fisika dan Kimia Perairan di Pantai Zona Industri Krakatau Steel Cilegon. [skripsi]. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan, IPB. Bogor.

Romimohtarto K. 2004. Meroplankton Laut : Larva Hewan Laut yang Menjadi Plankton. Djambatan : Jakarta.

Round FE, Crawford RM, Mann DG. 1990.The diatoms: the biology and morphology of the genera. Cambridge University Press.

Sadjusi, dan EI Lukman. 2004. Penggunaan pestisida ditinjau dari segi pengamanan lingkungan. Pros. Seminar Nasional Parasitologi dan Toksikologi Veteriner. Balai Penelitian Veteriner dan Department for International Development. 20 - 21 April 2004. Bogor. hlm: 85–96. Salmin. 2005. Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD)

sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan.

Oseana.30(3): 21-26.

Sastroutomo SS. 1992. Pestisida, Dasar-dasar dan Dampak Penggunaannya. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Schopfer P and Brennicke A. 2006. Pflanzenphysiologie. Spektrum Akademischer Verlag, München.

Shakla SK, and PR Srivastava. 1992. Introduction: in Water Pollution and Toxicology, Commonwealth Publishers New Delhi.

Shim JY, Shin HS, Han JG, Park HS, Lim BL, Chung KW, Om AS. 2008. "Protective Effects of Chlorella vulgaris on Liver Toxicity in Cadmium- Administered Rats".Journal of Medicinal Food11 (3): 479–85.

Simonovic SP. 1992. Reservoir systems analysis: closing gap between theory and practice.Journal of Water Resources Planning and Management,

118(3), 262-280.

Soegiharto A. 1976. Sumber-sumber Pencemaran. Seminar Pencemaran Laut.

85 LON – LIPI. ISOI. Jakarta.

Soemirat J. 2003. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta: UGM Press.

Soemirati S. 1994. Kesehatan Lingkungan, Jurusan Teknik Lingkungan-ITB- Bandung.

Stanier R, Adelberg EA, Ingraham J. 1982. Dunia Mikrobe I. Gunawan AW, Angka SL, Lioe KG, Hastowo, Lay B, penerjemah; Tjitrosomo SS, editor. Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara.

Stolz JF. Partha B. Joanne MS. Oremland. Ronald S. 2006. "Arsenic and Selenium in Microbial Metabolism".Annual Review of Microbiology60:

107–30.

Storelli M.M., A. Storelli and G.O. Marcotrigiano, 2001. Heavy metals in the aquatic environment of the Southern Adriatic Sea, Italy. Macroalgae, and benthic species.Environ. Inter. 26: 505-509.

Sunardi dan Ariyanti. 2009. Toksisitas sedimen sungai Citarum terhadap larva

Hydrophsychesp.Jurnal Biotika,vol 7 No. 2, hal.108 – 117.

Sutomo. 1990. Pengaruh Salinitas dan pH terhadap Pertumbuhan Chorella sp. Di dalam: Buku Panduan dan Kumpulan Abstrak Seminar Ilmiah Nasional Lustrum VII. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM.

Takagi M, Karseno, Yoshida T. 2005. Effect of Salt Consentration on Intraselular Accumulation of Lipids dan Triacyglyceride in Marine Microalgae

Dunaliellacell.J Biosci 101 (3):223-226.

Tejada AW. SMF Calumpang, and ED Magallona. 1990. The fate of carbofuran in rice-fish and livestock farming.Trop. Pest. Manage36(3): 237–243. Tjitrosoepomo G. 1994. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Tjitrosoepomo G. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat - Obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Udiarto BK dan W Setiawati. 2007. Suseptibilitas dan Kuantifikasi Resistensi 4 Strain Plutella xylostella L. terhadap Beberapa Insektisida. J. Hort.

17(3):277-284.

Waldichuk M. 1974 Some biological concern in metals pollution. In "Pollution and physology of marine organisms" (Vernberg & Vernberg eds.) Acad. Press. London.

Waldichuk M. 1974. Some biological concerns in heavy metals pollution. Pollution and physiology of marine organisms.

Wardoyo STH. 1982 Kriteria Kualitas Air untuk Keperluan Pertanian dan Perikana. Training Analisis Dampak Lingkungan: PPLH UNDP - PUSDI –PSL. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

86 Welch PS. 1980. Limnology. New York: McGraw Hill Book Co. Inc.

Whitton BA. 1984. Algae as Monitors of Heavy Metals in Freshwaters. In: L.E. Shubert, Algae as Ecological Indicators. Academic Press, Inc., pp: 257-

280.

Wijihastuti RS. 2011. Optimasi Lingkungan Tumbuh Mikroalga dari Kawahratu Sukabumi yang Berpotensi sebagai Sumber Biodiesel. (skripsi). Dep. Biologi FMIPA IPB Bogor.

Willoughby OH. 1994. Farm Chemicals Handbook. Meister Publishing Co.

Woodburn A. 2000. Glyphosate: production, pricing and use world wide. Pest Manage.

Zarkasyi H. 2008. Biosorpsi Logam Merkuri (Hg) olehBacillus megateriumasal

Hilir Sungai Cisadane (skripsi) Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Żbikowski R, Szefer P, & Latała A. 2007. Comparison of green algae Cladophora

sp. andEnteromorpha sp. as potential biomonitors of chemical elements

in the southern Baltic.Science of the Total Environment, 387(1), 320-

332.

ABSTRAK

MASDIANTO. Pemanfaatan Ganggang Mikro sebagai Bioindikator Perairan yang Tercemar. Dibimbing oleh DWI ANDREAS SANTOSA, SURJONO H. SUTJAHJO dan MOHAMAD YANI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas beberapa ganggang mikro perairan air tawar asal Indonesia terhadap pencemar logam berat (Hg, Cd, As dan Pb) dan pestisida. Hasil seleksi sepuluh isolat ganggang mikro yang ditumbuhkan dalam media BG 11 diperoleh tiga strain yang memiliki laju pertumbuhan tercepat yaitu: ICBB 9111, ICBB 9113 dan ICBB 9114. Ketiga strain ganggang mikro terseleksi tersebut berhasil diidentifikasi sebagai : Synechoccus sp. ICBB 9111 (asal situ di Gunung Salak, Bogor), Chlamydomonas sp. ICBB 9113 (asal persawahan Ciomas – Bogor) dan Chlorella vulgaris ICBB 9114 (asal Telaga Warna, Puncak, Bogor). Untuk menguji sensitivitas ganggang mikro terhadap logam berat, tiga isolat terpilih tersebut ditumbuhkan dalam media mengandung logam berat Cd, Hg, As dan Pb pada konsentrasi 1,25 ppm, 2,50 ppm, 5,00 ppm dan 10,00 ppm. Pengamatan terhadap kerapatan optik (Optical Density) dilakukan pada 30 menit pertama hingga 96 jam. Berdasarkan hasil pengamatan visual selama periode tersebut diperoleh bahwa 2 strain ganggang mikro terhenti pertumbuhannya. Kedua strain ganggang mikro tersebut adalah Synechococcus sp. ICBB 9111 dan Chlamydomonas sp. ICBB 9113. Sebaliknya untuk Chlorella vulgaris ICBB 9114 masih bertahan hidup terutama pada medium yang mengandung ion logam Cd dan Pb, sedangkan dalam medium mengandung Hg dan As strain tersebut tidak mampu bertahan hidup. Tahap penelitian berikutnya adalah analisis kadar logam yang tidak terserap oleh biomassa ganggang mikro. Dari hasil analisis diperoleh bahwa Hg dan As hampir seluruhnya diabsorpsi oleh ganggang mikro dan kandungan di dalam media masing-masing tersisa <0,001ppm dan <0,002ppm. Sedangkan untuk Cd dan Pb hanya sebagian kecil yang diabsorpsi oleh ganggang mikro. Berdasarkan hasil tersebut daya tahan masing-masing ganggang mikro di dalam media mengandung logam berat berbeda-beda. Strain Chlorella vulgaris ICBB 9114 mempunyai daya tahan dan adaptasi yang lebih tinggi terhadap logam berat dibanding strain Chlamydomonas sp. ICBB 9113. Sedangkan Synechococcussp. ICBB 9111 memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap keempat logam yang diujikan. Selain diuji terhadap logam berat, tiga strain tersebut juga diuji sensitivitasnya terhadap herbisida isoprofilamina glifosat dan paraquat diklorida serta insektisida butilfenilmetilkarbamat (BPMC) dan deltametrin dengan variasi konsentrasi sebagai berikut : 5ppm, 10ppm, 20ppm dan 40ppm. Hasil pengamatan pertumbuhan ganggang mikro menunjukkan bahwa ketiga strain tersebut mampu bertahan hingga 24 jam dalam media yang mengandung pestisida yang diujikan. Setelah 24 jam ketiganya