• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini bertujuan untuk memaparkan simpulan dan implikasi hasil penelitian guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan dan peluang untuk penelitian selanjutnya. Dalam bab ini juga mengungkap keterbatasan penelitian untuk menjelaskan tingkat generalisasi temuan dari studi ini. Secara keseluruhan, pembahasan dalam bab ini diharapkan dapat memberi pemahaman mengenai daya terap model yang memerlukan kecermatan jika di aplikasi pada

setting penelitian yang berbeda.

A. Simpulan

Hasil analisis mengindikasikan bahwa niat untuk membeli produk secara online dipengaruhi oleh perceived usefulness, perceived ease to use,

dan perceived risk. Selain itu, motivasi belanja memperkuat hubungan antara

perceived risk pada niat untuk berbelanja online. Hal ini mengindikasikan bahwa perceived usefulness, perceived ease to use, dan perceived risk

dipertimbangkan penting oleh konsumen pada saat berbelanja online. Oleh karena itu, diperlukan pemberian stimulus bagi konsumen sehingga dapat meningkatkan niat untuk berbelanja online.

Perceived usefulness dapat ditingkatkan dengan mendesain website

Stimulus yang disarankan untuk meningkatkan perceived usefulness yaitu memberikan informasi produk yang lengkap dan up to date mengenai deskripsi produk dan harga serta adanya daftar ketersedian produk yang jelas dan up to date.

Untuk meningkatkan perceived ease to use, pemasar dapat melakukan upaya upaya antara lain : memiliki fitur friendly link sehingga alamat URL lebih mudah diingat oleh konsumen dan mudah ditemukan apabila konsumen mencari dalam mesin pencari seperti google, membuat navigasi situs yang beraneka ragam, adanya pilihan filter dalam website

sehingga memudahkan konsumen dalam pencarian produk, adanya link

keranjang belanja untuk memudahkan konsumen dalam memesan produk, dan mempercepat loading situs dangan mem-block iklan yang berbasis animasi

flash yang memperlambat kecepatan loading situs sehingga mempermudah konsumen dalam mengakses situs.

Perceived risk dapat ditingkatkan dengan meningkatkan keamanan pada saat berbelanja online melalui upaya-upaya antara lain : menggunakan SSL (Secure Socket Layer) untuk melindungi website sehingga menutup kemungkinan penyadap bisa membaca data yang ditransfer antara user dan

server toko online, memiliki website yang secure dengan menghindari penyimpanan informasi kartu kredit ke dalam website, menyediakan pilihan pembayaran secara transfer selain melalui kartu kredit.

Motivasi belanja memperkuat hubungan antara perceived ease to use

pada niat untuk berbelanja online. Hal ini berarti variabel perceived ease to use dianggap penting bagi konsumen yang memiliki motivasi belanja. Oleh karena itu, pemasar dapat lebih meningkatkan kemudahan proses berbelanja online bagi konsumen yang memiliki motivasi belanja.

B. Implikasi Studi

Studi ini diharapkan mampu memberikan implikasi baik secara teoritis, praktis, metodologis dan implikasi bagi studi lanjutan. Melalui keempat aspek ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait tanggung jawab ilmiah dalam upaya untuk mengembangkan teori-teori sesuai dengan bidang studi yang menjadi tanggung jawab peneliti. Selain itu, implikasi studi ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemasar mengenai upaya-upaya yang sebaiknya dilakukan terkait dengan permasalahan yang diteliti.

1. Implikasi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi para akademisi terkait dengan proses pembentukan niat untuk berbelanja secara online. Hal tersebut didasarkan pada keragaman yang terdapat dalam penelitian ini yang memberikan perspektif yang berbeda dari studi terdahulu (Lihat Ramayah dan Ignatius 2005, Yu-Hee Kim 2009, Chen-Ya Wang et al, 2009, Watchravesringkan, 2010, Celik Hankan, 2011,

Abhigyan Sarkar, 2011). Keragaman tersebut dapat diketahui dari variabel-variabel amatan yang dimodelkan dan disesuaikan dengan setting

penelitian di Indonesia. Melalui penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan diskusi yang selanjutnya dapat dikembangkan dan diuji lagi pada setting penelitian yang berbeda.

2. Implikasi Praktis

Studi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada pemasar terkait dengan proses pembentukan niat untuk berbelanja secara

online. Pemahaman terhadap proses pembentukan niat berbelanja secara

online dapat memberikan perspektif yang lebih luas pada para pemasar yang dapat digunakan untuk mendesain stimulus-stimulus yang dimungkinkan dapat meningkatkan pembelian secara online. Stimulus-stimulus yang dimaksud adalah yang terkait dengan upaya untuk membentuk niat berbelanja online.

3. Implikasi Metodologis

Penelitian ini dilakukan dengan metode yang terstruktur. Dengan demikian sumber dan kebenarannya dapat ditelusuri secara ilmiah. Hal ini diharapkan memberi pemahaman kepada peneliti untuk memanfaatkannya sebagai pertimbangan dalam mendesain metode riset yang digunakan untuk pengujian model yang ingin diteliti.

Obyek amatan pada studi ini difokuskan pada mahasiswa fakultas ekonomi universitas Sebelas Maret, sehingga berdampak pada generalisasi studi yang bersifat terbatas. Hal ini memberikan peluang bagi studi lanjutan untuk mengembangkan model pada konteks yang lebih luas. Namun demikian, diperlukan kehati-hatian dalam mencermati karakteristik yang melekat pada obyek amatan studi.

C. Keterbatasan Penelitian

Studi ini memiliki obyek amatan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret sehingga berdampak pada terbatasnya generalisasi studi. Dengan demikian untuk mengaplikasikan studi ini pada konteks yang berbeda, diperlukan kehati-hatian untuk mengamati faktor eksternal yang muncul dikarenakan perbedaan karakteristik obyek studi yang mungkin diperkirakan berdampak pada ketidakmampuan model untuk menjelaskan fenomena yang diteliti dan diperlukan kehati-hatian untuk mencermati perbedaan karakteristik yang berdampak pada perbedaan perilaku konsumen. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi bias dalam hasil-hasil pengujian yang dapat berdampak pada kekeliruan dalam memahami implikasi penelitian. Meskipun terdapat keterbatasan dalam studi ini yang menyebabkan ketidakmampuan model untuk digeneralisasi pada segala situasi, namun

dengan prosedur pengujian yang terstruktur diharapkan tidak mengurangi derajat keyakinan terhadap akurasi model prediksi yang diharapkan.

Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel perceived usefulness, perceived ease to use, perceived innovativeness, dan perceived risk terhadap niat untuk berbelanja online dengan variabel motivasi belanja sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness, perceived ease to use, dan perceived risk berpengaruh pada niat untuk berbeanja online. Motivasi belanja memperkuat hubungan antara

perceived ease to use pada niat untuk berbelanja online. Tetapi motivasi belanja tidak memoderasi hubungan antara perceived usefulness, perceived innovativeness, dan perceived risk pada niat untuk membeli produk secara online. Hal ini dikarenakan adanya variabel eksternal yang dapat memoderasi hubungan antara perceived usefulness, perceived innovativeness, dan

perceived risk pada niat untuk berbelanja online. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Selain itu, pengambilan sampel dalam penelitian ini pada responden yang ada dalam group sehingga terdapat kecenderungan responden untuk melihat jawaban responden lainnya. Oleh karena itu pada penelitian yang akan datang disarankan untuk mencari responden yang tidak dalam group sehingga tidak terjadi kecenderungan responden untuk melihat jawaban responden lainnya sehingga data yang didapatkan benar-benar baik dan tidak bias.

Dokumen terkait