• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Dari hasil penelitian penilaian gizi kerja pada penyelenggaraan makan siang di PT. Marunda Grahamineral, Kalimantan Tengah, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. Marunda Grahamineral telah menyelenggarakan pengadaan kantin perusahaan yang sesuai dengan Ketentuan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE-01/MEN/1979 tentang pengadaan kantin dan ruang/tempat makan

2. Penyelenggaraan kantin di PT. Marunda Grahamineral bekerjasama dengan pihak kontraktor, yaitu CV. Cendana Utama

3. Pemenuhan nilai gizi kerja untuk tenaga kerja baik pada kantin staff dan kantin non staff belum terpenuhi, hal ini dapat dilihat dari data sebagai berikut:

a. Energi

Energi yang dikonsumsi oleh pekerja staff sebesar 60% belum memenuhi nilai yang dianjurkan, dan pekerja non staff sebesar 80%

belum memenuhi nilai yang dianjurkan.

Rata-rata konsumsi energi yang didapat para tenaga kerja untuk pekerja ringan sebesar 894,876 kalori, untuk pekerja sedang sebesar 969,016 kalori, dan untuk pekerja berat sebesar 842,872 kalori.

commit to user b. Protein

Protein yang dikonsumsi oleh pekerja staff sebesar 100% telah memenuhi nilai yang dianjurkan, dan pekerja non staff sebesar 95%

telah memenuhi nilai yang dianjurkan.

Kandungan protein yang dianjurkan dalam satu kali makan menurut AKG 2004, untuk laki-laki adalah 24 gr dan untuk wanita 20 gr.

c. Lemak

Lemak yang dikonsumsi oleh pekerja baik staff maupun non staff sebesar 60% melebihi nilai yang dianjurkan.

Kandungan lemak yang dianjurkan adalah kurang dari 30%.

d. Vitamin A

Vitamin A yang dikonsumsi oleh pekerja baik staff maupun non staff sebesar 90% telah memenuhi nilai yang dianjurkan.

Kandungan vitamin A yang dianjurkan dalam satu kali makan menurut AKG 2004, untuk laki-laki adalah 260 mg dan untuk wanita 200 mg.

e. Vitamin B1

Vitamin B1 yang dikonsumsi oleh pekerja staff sebesar 80% belum memenuhi nilai yang dianjurkan, dan pekerja non staff sebesar 95%

belum memenuhi nilai yang dianjurkan.

Kandungan vitamin B1 yang dianjurkan dalam satu kali makan menurut AKG 2004, untuk laki-laki adalah 0,48 mg dan untuk wanita 0,4 mg.

commit to user f. Vitamin B2

Vitamin B2 yang dikonsumsi oleh pekerja baik staff maupun non staff sebesar 100% belum memenuhi nilai yang dianjurkan.

Kandungan vitamin B2 yang dianjurkan dalam satu kali makan menurut AKG 2004, untuk laki-laki adalah 0,52 mg dan untuk wanita 0,44 mg.

g. Vitamin B3

Vitamin B3 yang dikonsumsi oleh pekerja staff sebesar 60% telah memenuhi nilai yang dianjurkan, dan pekerja non staff sebesar 55%

telah memenuhi nilai yang dianjurkan.

Kandungan vitamin B2 yang dianjurkan dalam satu kali makan menurut AKG 2004, untuk laki-laki adalah 6,4 mg dan untuk wanita 5,6 mg.

h. Vitamin B6

Vitamin B6 yang dikonsumsi oleh pekerja staff sebesar 80% telah memenuhi nilai yang dianjurkan, dan pekerja non staff sebesar 75%

telah memenuhi nilai yang dianjurkan (Menurut AKG 2004).

i. Vitamin C

Vitamin C yang dikonsumsi oleh pekerja staff sebesar 90% belum memenuhi nilai yang dianjurkan, dan pekerja non staff sebesar 85%

belum memenuhi nilai yang dianjurkan.

commit to user

Kandungan vitamin C yang dianjurkan dalam satu kali makan menurut AKG 2004, untuk laki-laki adalah 36 mg dan untuk wanita 30 mg.

j. Kalsium

Kalsium yang dikonsumsi oleh pekerja baik staff maupun non staff sebesar 100% belum memenuhi nilai yang dianjurkan.

Kandungan kalsium yang dianjurkan dalam satu kali makan adalah 400 mg.

k. Zat Besi

Zat besi yang dikonsumsi oleh pekerja staff sebesar 100% belum memenuhi nilai yang dianjurkan, dan pekerja non staff sebesar 85%

belum memenuhi nilai yang dianjurkan.

Kandungan zat besi yang dianjurkan dalam satu kali makan menurut AKG 2004, untuk laki-laki adalah 5,2 mg dan untuk wanita 10 mg.

4. Energi kerja yang dibutuhkan oleh PT. Marunda Grahamineral untuk pekerjaan ringan adalah 988,565 kalori, pekerjaan sedang sebesar 1137,77 kalori, dan pekerjaan berat sebesar 1335,779 kalori.

5. Energi yang disediakan oleh CV. Cendana Utama untuk kantin staff sebesar 1386,1 kalori, dan untuk kantin non staff sebesar 1484,257 kalori.

6. Dari analisis data Regresi Linear berganda penilaian kebutuhan energi menunjukkan bahwa variabel bebas usia, berat badan dan tingkat

commit to user

pekerjaan mempunyai pengaruh yang signifikan pada variabel tergantung kebutuhan energi

B. Saran

1. Sebaiknya penyusunan menu yang dibuat bervariasi, agar dapat meningkatkan selera makan tenaga kerja

2. Perencanaan suatu menu sebaiknya digunakan bahan makanan yang mengandung zat gizi secara lengkap. Penganekaragaman selain meningkatkan mutu gizi hidangan, juga mempermudah perencanaan menu.

3. Penambahan personel pada komite penyelenggaraan menu dari section Medic, untuk menjaga kesehatan dan kebersihan pangan.

4. Penunjukan ahli gizi yang telah terlatih, terampil dan bersertifikat untuk menjaga kualitas pemenuhan zat gizi, manajemen penyelenggaraan makan serta terampil dalam membuat variasi makanan yang pantas dengan susunan makanan yang tepat.

5. Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang gizi pada tenaga kerja, agar kesehatan tenaga kerja tetap terjaga

6. Penyediaan tempat sampah yang kedap air dan dilengkapi dengan bak tertutup, serta pemilahan jenis sampah menjadi 3 (3 in 1) yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah pecah belah.

7. Pembersihan secara rutin pada gudang penyimpanan makanan, agar kebersihan tetap terjaga dan bahan makanan tidak tercemar.

commit to user

8. Pengawasan dan perawatan kebersihan kantin secara continue, agar hygiene sanitasi kantin tetap terjaga.

9. Sebaiknya penyajian makanan yang berminyak dikurangi, diselingi dengan cara pengolahan makanan yang lain, seperti dikukus atau direbus.

10. Penyediaan air kemasan yang sesuai dengan jumlah tenaga kerja, agar botol air kemasan tidak diisi ulang oleh tenaga kerja

11. Truk untuk pengangkutan makanan sebaiknya menggunakan truk dengan box yang tertutup.

12. Wastafel dan toilet sebaiknya diberikan sekat, untuk memberi batas antara ruang makan, sehingga dapat menurunkan tingkat pencemaran.

13. Pengelolaan saluran buangan air sebaiknya dilengkapi dengan perangkap lemak (grease trap), agar tidak terjadi pencemaran limbah B3.

14. Sebaiknya dilakukan training kepada penjamah makanan tentang syarat-syarat penjamah makanan, cara pengolahan dan penyajian makanan, kebersihan serta kesehatan makanan.

15. Perlu dilakukan MCU (Medical Check Up) pada penjamah makanan pada saat awal masuk kerja, dan MCU secara berkala minimal 2 kali dalam satu tahun, untuk mengetahui apakah tenaga kerja penjamah makanan bebas dari penyakit menular atau tidak.

Dokumen terkait