• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. a. Sebagian besar dari ketiga jenis sampel usaha restoran berada pada skala

usaha besar dan memberikan balas jasa pada tenaga kerja dengan

menggunakan sistem pengupahan berupa gaji yang besarnya sesuai standar

UMR yang berlaku pada saat penelitian dilakukan. Berdasarkan lama

berdiri usaha diketahui bahwa sampel usaha Restoran Padang merupakan

jenis restoran yang paling lama berdiri. Berdasarkan lama aktivitas

berjualan diketahui bahwa sampel Restoran Sunda memiliki aktivitas

berjualan paling lama. Berdasarkan jumlah kursi yang dimiliki diketahui

bahwa sampel usaha Restoran Sunda yang memiliki jumlah kursi paling

banyak. Berdasarkan jumlah tenaga kerja diketahui bahwa sampel usaha

Restoran Sunda memiliki rata-rata jumlah tenaga kerja paling banyak.

b. Sebagian besar dari ketiga jenis sampel usaha restoran menggunakan cabai

merah besar dan cabai merah keriting yang dikombinasikan untuk bahan

masakannya dan melakukan pembelian cabai merah besar setiap hari untuk

menjaga kualitas hasil olahan masakannya. Berdasarkan lokasi pembelian

cabai merah besar diketahui bahwa sampel usaha Restoran Padang dan

Restoran Sunda yang paling banyak melakukan pembelian di Pasar Induk

Kramat Jati dengan alasan lebih murah dibanding pasar lain. Berdasarkan

jenis pedagang yang dipilih dalam melakukan pembelian cabai merah besar

diketahui bahwa sampel usaha Restoran Padang yang paling banyak

2. Seluruh variabel yang terdapat dalam fungsi permintaan cabai merah besar

usaha Restoran Padang, Restoran Sunda, dan Restoran Ayam di Jakarta Selatan

memiliki tanda yang sesuai dengan hipotesis ekonomi yang diharapkan.

a. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah besar

usaha Restoran Padang yaitu harga jual rata-rata masakan, harga minyak

goreng, dan rata-rata penerimaan restoran, namun hanya harga minyak

goreng yang bersifat elastis.

b. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah besar

usaha Restoran Sunda yaitu harga gula pasir dan rata-rata penerimaan

restoran, namun hanya harga gula yang bersifat elastis.

c. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah besar

usaha Restoran Ayam yaitu harga cabai merah besar dan rata-rata

penerimaan restoran, namun hanya harga cabai merah besar yang bersifat

elastis.

8.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah:

1. Variabel harga minyak goreng berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai

merah besar usaha Restoran Padang dan bersifat elastis. Minyak goreng adalah

barang yang bersifat komplementer dengan cabai merah besar, maka

pengelola restoran perlu mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga minyak

goreng. Salah satunya dengan memilih merk minyak goreng yang memiliki harga lebih murah tetapi kualitasnya baik agar kebutuhan cabai merah besar

109

2. Variabel harga gula berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah besar

usaha Restoran Sunda dan bersifat elastis Gula adalah barang yang bersifat

komplementer dengan cabai merah besar, maka pengelola usaha restoran perlu

perlu mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga gula. Salah satunya

dengan memilih merk gula yang memiliki harga lebih murah tetapi kualitasnya baik agar kebutuhan cabai merah besar tetap dapat terpenuhi disaat harga gula

meningkat.

3. Variabel harga cabai merah besar berpengaruh nyata terhadap permintaan

cabai merah besar di Restoran Ayam dan bersifat elastis. Guna mengantisipasi

kenaikan harga cabai merah besar, pengelola usaha restoran perlu melakukan

kombinasi dan mengatur komposisi pemakaian cabai merahnya dengan jenis

cabai lain (seperti cabai merah keriting, cabai rawit, dan lain-lain).

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai komoditas cabai selain cabai

merah besar (misalnya cabai merah keriting, cabai hijau, atau cabai rawit)

pada usaha Restoran Padang, Restoran Sunda, dan Restoran Ayam atau pada

DAFTAR PUSTAKA

Adiyoga, W. 1995. Keragaan Pasar Komoditas Cabai Merah di Jawa. Buletin Penelitian Hortikultura, 27(4): 15-23.

Badan Pusat Statistik. 2009a. Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok di Ibukota Propinsi Seluruh Indonesia Periode Januari hingga Juni 2009. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

_________________. 2009b. Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok di Ibukota Propinsi Seluruh Indonesia Periode Juli hingga Desember 2009. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

________________. 2010a. Komoditi Penyumbang Inflasi Terbesar Tahun 2010. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

_________________. 2010b. Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok di Ibukota Propinsi Seluruh Indonesia Periode Januari hingga Juni 2010. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

_________________. 2010c. Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok di Ibukota Propinsi Seluruh Indonesia Periode Juli hingga Desember 2010. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

_________________. 2010d. Statistik Daerah Jakarta Selatan Tahun 2010. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

_________________. 2011a. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Tahun 2011. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

_________________. 2011b. Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok di Ibukota Propinsi Seluruh Indonesia Periode Januari hingga Juni 2011. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

_________________. 2011c. Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok di Ibukota Propinsi Seluruh Indonesia Periode Juli hingga Desember 2011. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

_________________. 2011d. Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakara Triwulan IV 2010. Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th XIV. Badan Pusat Statistik. Jakarta

_________________. 2011e. Statistik Daerah Propinsi DKI Jakarta Tahun 2011. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

111

Case, K. E. and R. C. Fair. 1995. The Principles of Microeconomics. Fourth Edition. Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2009. Renstra Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Nasional Tahun 2004 hingga 2009. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Jakarta.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta. 2010. Pertumbuhan Rata-Rata Usaha Industri Pariwisata Bidang Penyedia Makanan dan Minuman di Propinsi DKI Jakarta Tahun 2006 hingga 2011. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, Jakarta.

_____________________________________________. 2011. Rekapitulasi

Usaha Pariwisata Bidang Restoran Berdasarkan Jenis Masakan Tahun 2011. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, Jakarta.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Selatan. 2011. Jumlah Penduduk dan Kepadatan per Kecamatan Wilayah Jakarta Selatan Tahun 2010. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2008. Membangun Hortikultura Berdasarkan Enam Pilar Pengembangan. Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian, Jakarta.

________________________. 2010. Pedoman Umum Pelaksanaan

Pengembangan Hortikultura Tahun 2011. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Jakarta.

________________________. 2011. PDB Beberapa Komoditas Sayuran

Terhadap Total PDB Sayuran Nasional Tahun 2009 hingga 2010. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pariwisata. 1998. Panduan Sadar Wisata. Direktorat Jenderal Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Jakarta.

Doll, J. P. and F. Orazem. 1984. Production Economics: Theory with Applications. Second Edition. John Wiley and Son, Inc., New York.

Fuadi, A. 1996. Analisis Permintaan Ayam Kampung oleh Restoran di Kotamadya Pontianak. Skripsi Sarjana. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hutabarat, B. dan B. Rahmanto. 2004. Dimensi Oligopsonistik Pasar Domestik Cabai Merah. Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 4(1): 45-56.

Irawan, B. 2007. Fluktuasi Harga, Transmisi Harga dan Marjin Pemasaran Sayuran dan Buah. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, 5(4): 358-373.

Juanda, B. 2009. Ekonometrika: Pemodelan dan Pendugaan. IPB Press, Bogor.

Kartasapoetra, G. 1986. Marketing Produk Pertanian dan Industri. Bina Angkasa, Jakarta.

Ketura, W. B. 1996. Analisis Permintaan Cabai di Indonesia. Skripsi Sarjana. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kotser, W. 1989. Prices Analysis of Shallots and Chillies. Internal Communication LEHRI/AT-395, No.3.

Koutsoyiannis, A. 1977. Theory of Econometrics: An Introductory Exposition of Econometric Methods. Second Edition. The Macmillan Press, London.

Manda, H. 2006. Analisis Permintaan Cabai (Capsicum spp.) oleh Restoran Padang di Kota Bogor. Skripsi Sarjana. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Murhaliz, A. 2007. Peramalan dan Faktor-faktor Penentu Fluktuasi Harga Cabai Merah di Jawa-Bali. Skripsi Sarjana. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Napitupulu, A. H. 1989. Tataniaga Peternakan: Suatu Pengantar Sistem Koordinasi dan Pasar Berjangka. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nurlianti, L. 2002. Analisis Permintaan Telur Ayam Ras oleh Pedagang Martabak Telur di Kota Bogor. Skripsi Sarjana. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Panjaitan, B. W. R. 2010. Peranan Restoran Semarak Cafe dalam Meningkatkan Pendapatan Hotel pada Semarak International Hotel Medan. Kertas Karya. Program Pendidikan Nongelar. Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pappas, J. L. and M. Hirschey. 1995. Ekonomi Manajerial. Wirajaya Daniel [penerjemah]. Jilid I. Edisi Keenam. Cetakan Pertama. Binarupa Aksara, Jakarta.

113

Pindyck, R. R. and D. L. Rubinfeld. 1995. Microeconomics. Third Edition. Pretince Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

____________________________. 1998. Econometric Models and Economic Forecasts. Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company, Singapore.

Sari, I. P. 2000. Analisis Permintaan Susu Pasteurisasi oleh Konsumen Lembaga (Studi Kasus: PT Fajar Taurus Jakarta). Skripsi Sarjana. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sari, R. M. 2009. Risiko Harga Cabai Merah Keriting dan Cabai Merah Besar di Indonesia. Skripsi Sarjana. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sherly, M. 2012. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Restoran Bebek Kaleyo di Jakarta Timur. Skripsi Sarjana. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sitepu, R. K. dan B. M. Sinaga. 2006. Aplikasi Model Ekonometrika: Estimasi, Simulasi, dan Peramalan Menggunakan Program SAS. Penerbit Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Subiyanto. 1996. Analisis Fluktuasi Harga dan Kecukupan Komoditas Cabai Nasional. Jurnal Kedeputian Bidang Analisis Sistem, 3(7): 185-193.

Sukirno, S. 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. Cetakan Ketujuh Belas. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sumarwan. U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia, Bogor.

Suprapto, H. dan S. Latif. 2011. ‘10 Komoditas Penyumbang Inflasi 2010’. http://bisnis.vivanews.com/news/read/197213-10-komoditas-penyumbang-inflasi-2010. diakses tanggal 15 Maret 2011

Suyanti. 2007. Membuat Aneka Olahan Cabai. Penebar Swadaya, Jakarta.

Swastha, B. dan Irawan. 1985. Manajemen Pemasaran Modern. Binarupa Aksara, Jakarta.

________ dan T. Handoko. 1987. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara, Jakarta.

Tomek, W. G. and K. L. Robinson. 1990. Agricultural Product Prices. Third Edition. Cornell University Press, Ithaca.

Trihendria, I. 1994. Analisis Permintaan Daging Kalkun di DKI Jakarta (Studi Kasus: Hotel Borobudur Intercontinental, Hotel Indonesia, dan Aerowisata Catering Service). Skripsi Sarjana. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widarjono, A. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Widiawati, A. dan S. Indrayani. 2008. Analisis Margin Pemasaran Cabai (Capsicum Annum Var Langum) di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Jurnal Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Nobel Indonesia, 5(2): 104-110.

Winarno, W. W. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Lampiran 1. Kuesioner Responden Pegawai/ Pengelola Restoran Padang, Restoran Sunda, dan Restoran Ayam di Jakarta Selatan

Hari / Tanggal : ...

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN

LINGKUNGAN

Jl. Kamper level 5 Wing 5 kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Telp. (0251) 8621 834, Fax (0251) 8421 762

KUISIONER PENELITIAN

Kuisoner ini digunakan sebagai bahan skripsi mengenai “Analisis Permintaan Cabai Merah Besar Unit Usaha Restoran di Jakarta Selatan” oleh Kartika Putri Satriana, mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Saya mohon partisipasi Anda untuk mengisi kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat menjadi data yang objektif. Informasi yang Anda berikan dijamin kerahasiaannya, tidak untuk dipublikasikan dan tidak digunakan untuk kepentingan politis. Atas perhatian dan partisipasinya Saya ucapkan terima kasih.

Nama Restoran :

Nomor Kuesioner : Alamat Restoran :

I. Karakteristik Restoran:

1. Jenis masakan yang dijual:

a. Masakan Padang b. Masakan Sunda c. Masakan Ayam

2. Lama berdirinya usaha: ………tahun ………..…………bulan

3. Frekuensi berjualan : ………..(hari per minggu) 4. Lamanya berjualan :

a. Pada saat weekdays: pukul ………s.d pukul ………

b. Pada saat weekend: pukul ………s.d pukul ………

5. Bagaimana pada waktu hari-hari besar dan libur nasional? a. Tetap berjualan

117 6. Tenaga Kerja Bagian/ Jabatan Jumlah Pekerja (orang) Rata-rata Waktu Bekerja (jam per hari)

Besarnya Upah Pekerja (rupiah per bulan)

Pria wanita pria wanita pria Wanita

Pelayan Pengelola masakan Pengelola keuangan (kasir) Manager lainnya

7. Rata-rata jumlah pengunjung restoran :

a. Pada saat weekdays: ………(orang per hari)

b. Pada saat weekend: ………(orang per hari)

8. Jumlah kursi:……….………..(kursi)

II. Permintaan Restoran Terhadap Cabai Merah Sebagai Input

1. Lokasi pembelian cabai merah: (beri tanda (√) pada kolom kosong yang

dipilih)

Alasan

Lokasi

... ………... Kualitasnya baik

Lokasinya lebih dekat Harganya lebih murah

2. Jenis cabai merah yang dikonsumsi sebagai bahan baku masakan: a. Cabai merah besar

b. Cabai merah keriting

3. Frekuensi pembelian cabai merah 3.1. Untuk cabai merah besar:

a. Setiap hari c. 3 hari sekali

b. 2 hari sekali d. Seminggu sekali

3.2. Untuk cabai merah keriting:

a. Setiap hari c. 3 hari sekali

b. 2 hari sekali d. Seminggu sekali

4. Jumlah cabai merah yang dibeli pada sekali pembelian

4.1Cabai merah besar : ……...(kg)

4.2Cabai merah keriting : ……….. (kg)

5. Harga rata-rata cabai merah saat ini

5.1Cabai merah besar : ………..(rupiah per kg)

5.2Cabai merah keriting : ………..(rupiah per kg)

6. Pembelian pada: a. Pedagang besar b. Pedagang eceran

7. Bahan baku utama dari restoran ( bahan baku yang kebutuhan pembeliannya sangat dominan): Bahan Baku Utama Frekuensi Pembelian (hari/sekali pembelian) Jumlah Dibeli (kg/ sekali pembelian) Harga Rata-rata Saat Interview (rupiah/ kg)

8. Frekuensi pembelian beras

a. Setiap hari c. 3 hari sekali

b. 2 hari sekali d. Seminggu sekali

9. Jumlah beras yang dibeli pada sekali pembelian:…...(kg) 10.Harga rata-rata beras saat ini: ……….(rupiah per kg) 11.Frekuensi pembelian minyak goreng

a. Setiap hari c. 3 hari sekali

b. 2 hari sekali d. Seminggu sekali

12.Jumlah minyak goreng yang dibeli pada sekali pembelian: …… …………(kg) 13.Harga rata-rata minyak goreng saat ini: ……….………...(rupiah per kg)

119

14.Frekuensi pembelian bumbu-bumbu

a. Setiap hari c. 3 hari sekali

b. 2 hari sekali d. Seminggu sekali

15. Jenis bumbu yang dominan dipakai untuk keperluan masakan:

Jenis Bumbu

Jumlah dalam Sekali Pembelian

Harga Rata-rata saat ini (kg) (rupiah/kg) Bawang merah Bawang putih Garam Merica Gula Pasir Bumbu lainnya:

16.Banyaknya jenis masakan yang dominan menggunakan cabai merah:

………. (jenis) 17.Harga jual rata-rata masakan yang dominan menggunakan cabai merah: ……….(rupiah per porsi) 18.Yang menentukan harga jual masakan tersebut:

a. Harga bahan baku masakan tersebut b. Cara pengolahannya

c. Lainnya

………. 19.Jumlah tertinggi porsi masakan yang terjual dalam seminggu:

a. Pada saat weekdays: ………(porsi per hari)

b. Pada saat weekend: ………(porsi per hari)

20.Jumlah terendah porsi masakan yang terjual dalam seminggu:

a. Pada saat weekdays: ………(porsi per hari)

b. Pada saat weekend: ……….(porsi per hari)

21.Rata-rata jumlah porsi masakan yang terjual dalam seminggu:

a. Pada saat weekdays: ………(porsi per hari)

22.Penerimaan tertinggi restoran dalam seminggu:

a. Pada saat weekdays: ………..(rupiah per hari)

b. Pada saat weekend: ………..(rupiah per hari)

23.Penerimaan terendah restoran dalam seminggu:

a. Pada saat weekdays: ………(rupiah per hari)

b. Pada saat weekend: ………(rupiah per hari)

24.Rata-rata penerimaan restoran dalam seminggu:

a. Pada saat weekdays: ………(rupiah per hari)

b. Pada saat weekend: ………(rupiah per hari)

III. Pengaruh Perubahan Harga Cabai Merah Besar Terhadap Permintaan Cabai Merah Besar

1. Pengaruh perubahan harga cabai merah terhadap keputusan pembelian cabai merah

a. Berpengaruh (lanjut ke pertanyaan berikutnya) b. Tidak berpengaruh (lanjut ke pertanyaan no.3) 2. Jika harga cabai merah naik, apa yang terjadi?

a. Responden menurunkan volume pembelian cabai merah Alasan ………..

b. Responden meningkatkan pengeluaran untuk pembelian cabai merah Alasan ………

c. Lainnya………..

3. Pengaruh perubahan harga beras terhadap keputusan pembelian cabai merah: a. Berpengaruh (lanjut ke pertanyaan berikutnya)

b. Tidak berpengaruh (lanjut ke pertanyaan no. 5)

4. Jika harga beras naik, apa yang terjadi dengan keputusan pembelian cabai merah?

a. Responden menurunkan volume pembelian cabai merah Alasan ………. b. Responden menurunkan volume pembelian beras

Alasan ……….

121

5. Pengaruh perubahan harga minyak goreng terhadap keputusan pembelian cabai merah:

a. Berpengaruh (lanjut ke pertanyaan berikutnya) b. Tidak berpengaruh

6. Jika harga minyak goreng naik, apa yang terjadi dengan keputusan pembelian cabai merah?

a. Responden menurunkan volume pembelian cabai merah

Alasan ………..

b. Responden menurunkan volume pembelian minyak goreng Alasan ………. c. Lainnya……… Responden ( ) Keterangan Lainnya: ……… ……… ……… ………

No. Nama Restoran

Alamat Restoran Lama Usaha Berdiri (tahun) Lama Berjualan (jam) Jumlah Pengunjung Rata-rata saat Weekday (orang) Jumlah Pengunjung Rata-rata saat Weekend (orang) Jumlah Kursi (unit) Jenis Skala Usaha Jumlah Pekerja (orang) Lama Waktu Bekerja (jam/ shift) Sistem Upah Besar Rata-rata Upah (rupiah/ pekerja) RP01 Sari Ratu Masakan Padang Blok M Square, Kebayoran Baru 2 12 150 100 60 A 16 6 Gaji 950 000 RP02 RM Padang Jaya Blok M Square, Kebayoran Baru 3 11 80 120 40 B 11 6.5 Gaji 1 290 000 RP03 Restoran Sederhana Jl. Ampera Raya 99 Pasar Minggu 10 12 200 120 50 B 18 6.5 Gaji 1 290 000 RP04 Sari Ratu Masakan Padang PIM 1, Kebayoran Lama 7 12 75 50 60 A 18 6.5 Gaji 950 000 RP05 Sari Ratu Masakan Padang PIM 2, Kebayoran Lama 3 12 75 50 40 B 15 6.5 Gaji 950 000

RP06 RM Natrabu Jl Tebet Raya 19, Tebet 15 13 200 100 50 B 14 6.5 Bagi hasil 1 290 000 RP07 RM Surya Jl Ciledug 60, Pesanggrahan 22 12 80 50 30 B 7 6.5 Gaji 1 000 000 RP08 Sederhana Bulungan Jaya Petogogan, Kebayoran Baru 3 14 120 60 60 A 25 7 Gaji 1 500 000 RP09 RM Padang Bundo Kapau Jl Buncit Raya 40, Mampang Prapatan 12 12 100 80 60 A 18 6.5 Bagi hasil 1 290 000 RP10 Sederhana Masakan Padang Jl Mampang Prapatan 9, Mampang Prapatan 8 12 100 50 60 A 21 6.5 Gaji 1 250 000 RP11 Sederhana Masakan Padang Jl Bintaro Jaya 11, Pesanggrahan 7 12 150 180 50 B 18 6.5 Gaji 1 290 000

No. Nama Restoran

Alamat Restoran Lama Usaha Berdiri (tahun) Lama Berjualan (jam) Jumlah Pengunjung Rata-rata saat Weekday (orang) Jumlah Pengunjung Rata-rata saat Weekend (orang) Jumlah Kursi (unit) Jenis Skala Usaha Jumlah Pekerja (orang) Lama Waktu Bekerja (jam/ shift) Sistem Upah Besar Rata-rata Upah (rupiah/ pekerja)

Pagi Sore Cilandak hasil

RP13 Sederhana Citra Baru Jl Tebet Barat Dalam 79, Tebet 1 14 70 30 50 B 18 6.5 Bagi hasil 1 290 000 RP14 Restoran Bintaro Jl Margasatwa Barat 7, Jagakarsa 7 13 120 100 64 A 10 7.5 Bagi hasil 1 290 000 RP15 RM Singgalang Jaya Jl Ampera Raya 15 Cilandak 21 12 80 64 40 B 17 6.5 Bagi hasil 1,290,000 RP16 Restoran Garuda Jl Arteri Raya 79 Kebayoran Baru 12 12 200 100 80 A 29 6.5 Gaji 1,290,000 RP17 Sederhana Masakan Padang Jl Prof Dr. Supomo raya 14-15, Tebet 8 13 150 100 50 B 17 7 Gaji 1 290 000 RP18 RM Kapau Jaya Jl Ciledug Raya, Cipulir-Kebayoran Lama 15 12 80 60 50 B 19 6.5 Bagi hasil 1 290 000 RP19 Restoran Simpang Tiga Jl Fatmawati 12 Cilandak 7 12 120 80 60 A 18 6.5 Bagi hasil 1 290 000 RP20 RM Putri Minang Jl Kyai Maja 53 E, Kebayoran Baru 12 12 100 75 30 B 19 6.5 Bagi hasil 1 290 000 Sumber : Data diolah (2011)

Lampiran 2. Lanjutan

No. Nama Restoran Alamat Restoran Jenis Cabai Merah yang Dibeli Frekuensi Pembelian Cabai Merah Besar (hari/sekali) Lokasi Pembelian Cabai Merah Besar Alasan Pembelian di Lokasi yang Dipilih

Jenis Pedagang yang Dipilih

RP01 Sari Ratu Masakan Padang

Blok M Square, Kebayoran Baru

Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP02 RM Padang Jaya Blok M Square, Kebayoran

Baru

Cabai Merah Besar dan keriting

1 Pasar terdekat restoran

Lebih murah Pedagang eceran RP03 Restoran Sederhana Jl. Ampera Raya 99 Pasar

Minggu

Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP04 Sari Ratu Masakan

Padang

PIM 1, Kebayoran Lama Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP05 Sari Ratu Masakan

Padang

PIM 2, Kebayoran Lama Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasart terdekat restoran

Kualitas baik Pedagang eceran RP06 RM Natrabu Jl Tebet Raya 19, Tebet Cabai Merah Besar

dan Keriting

1 Pasar terdekat restoran

Kualitas baik Pedagang eceran RP07 RM Surya Jl Ciledug 60, Pesanggrahan Cabai Merah Besar 7 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP08 Sederhana Bulungan Jaya Petogogan, Kebayoran Baru Cabai Merah Besar 2 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP09 RM Padang Bundo Kapau Jl Buncit Raya 40, Mampang

Prapatan

Cabai Merah Besar dan Keriting

2 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP10 Sederhana Masakan

Padang

Jl Mampang Prapatan 9, Mampang Prapatan

Cabai Merah Besar dan Keriting

2 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP11 Sederhana Masakan

Padang

Jl Bintaro Jaya 11, Pesanggrahan

Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar Kebayoran Lama

Lebih murah Pedagang eceran RP12 RM Padang Pagi Sore Jl Cipete 2, Cilandak Cabai Merah Besar

dan Keriting

1 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP13 Sederhana Citra Baru Jl Tebet Barat Dalam 79,

Tebet

Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar tedekat restoran

Sistem antar Pedagang eceran RP14 Restoran Bintaro Jl Margasatwa Barat 7,

Jagakarsa

Cabai Merah Besar dan Keriting

2 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP15 RM Singgalang Jaya Jl Ampera Raya 15 Cilandak Cabai Merah Besar

dan Keriting

1 Pasar terdekat restoran

Lebih dekat Pedagang eceran RP16 Restoran Garuda Jl Arteri Raya 79 Kebayoran

Baru

Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar Kebayoran Lama

Lebih dekat Pedagang eceran

No. Nama Restoran Alamat Restoran Jenis Cabai Merah yang Dibeli Frekuensi Pembelian Cabai Merah Besar (hari/sekali) Lokasi Pembelian Cabai Merah Besar Alasan Pembelian di Lokasi yang Dipilih

Jenis Pedagang yang Dipilih

RP17 Sederhana Masakan Padang

Jl Prof Dr. Supomo raya 14-15, Tebet

Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP18 RM Kapau Jaya Jl Ciledug Raya,

Cipulir-Kebayoran Lama

Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP19 Restoran Simpang Tiga Jl Fatmawati 12 Cilandak Cabai Merah Besar

dan Keriting

1 Pasar Induk

Kramat Jati

Lebih murah Pedagang besar RP20 RM Putri Minang Jl Kyai Maja 53 E, Kebayoran

Baru

Cabai Merah Besar dan Keriting

1 Pasar Kebayoran Lama

Lebih murah Pedagang eceran Sumber : Data diolah (2011)

Lampiran 3. Lanjutan

Lampiran 4. Karakteristik Umum Usaha Restoran Sunda di Jakarta Selatan yang Menjadi Responden

No. Nama

Restoran

Alamat Restoran Lama Usaha Berdiri (tahun) Lama Berjualan (jam) Jumlah Pengunjung Rata-rata saat Weekday (orang) Jumlah Pengunjung Rata-rata saat Weekend (orang) Jumlah Kursi (unit) Jenis Skala Usaha Jumlah Pekerja (orang) Lama Waktu Bekerja (jam/ shift) Sistem Upah Besar Rata-rata Upah (rupiah/ pekerja) RS01 Pondok Geulis Jl Margasatwa 28D, Pasar Minggu 8 11 100 120 60 A 22 6 Gaji 1 290 000

RS02 Cibiuk Jl Gandaria Tengah III-3, Kebayoran Baru

4 11 100 150 56 A 14 6 Gaji 1 290 000

RS03 Nyai kuring Jl Buncit Raya no.135, Mampang Prapatan

11 14 80 100 50 B 26 7.5 Bagi

hasil

1 290 000 RS04 Cibiuk Jl Lapangan Ros Raya

No.15, Tebet 3 13 120 150 132 A 26 7 Gaji 1 125 000 RS05 Mang kabayan Jl Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama 3 13 250 300 100 A 22 7.5 Gaji 1 290 000

RS06 Dapur selera Jl Prof Dr Soepomo

Dokumen terkait