• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan :

1. Perlakuan Gm (OTS) dan G1 (1.5 l ha-1) menghasilkan produksi gabah yang paling tinggi dengan rerata produksi gabah kering giling masing-masing sebesar 9.380 ton ha-1 dan 7.280 ton ha-1. Perlakuan Gm (OTS) lebih menguntungkan dengan R/C Ratio sebesar 1.84 dengan keuntungan Rp 13 714 000, tetapi penggunaan tenaga kerja yang lebih banyak akan sulit dilakukan bila diterapkan pada daerah yang minim tenaga kerja. Perlakuan G1 (1.5 l ha-1) merupakan alternatif pilihan yang dapat diterapkan pada wilayah yang kurang tenaga kerja.

2. Glifosat terkandung pada sampel tanah, jerami dan beras. Hasil analisis residu glifosat pada sampel tanah mengandung residu berkisar 0.001-0.048 mg kg-1, sampel jerami berkisar 0.004-0.147 mg kg-1 dan sampel beras berkisar 0.009-0.272 mg kg-1. Kandungan residu glifosat paling tinggi terdapat pada sampel beras perlakuan G3 (4.5 l ha-1) sebesar 0.272 mg kg-1, nilai tersebut diatas ambang batas maksimum residu yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar 0.1 mg kg-1.

Saran

Keamanan pangan terutama beras sangat penting, sehingga penggunaan herbisida berbahan aktif glifosat harus digunakan secara bijaksana dan tepat dosis. Penggunaan herbisida berbahan aktif glifosat dengan dosis 1.5 l ha-1

27

DAFTAR PUSTAKA

Adi A. 11 Juni 2003. Degradasi tanah pertanian Indonesia tanggung jawab siapa?. Sinar Tani.

[Balingtan] Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. 2007. Petunjuk teknis analisis residu pestisida. Pati: Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Departemen Pertanian.

[Balitan] Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2005. Prospek dan arah pengembangan agribisnis padi [Internet]. Departemen Pertanian. 22 hal. [diunduh 2013 Agustus 1]. Tersedia pada : http://www.pustaka. Litbang.deptan.go.idbppilengkapbpp05003.pdf

[Balitan] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Road Map Strategi Sektor Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. 102 hlm.

[BBPADI] Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. Mekongga [Internet]. Departemen Pertanian. [diunduh 2013 Agustus 1]. Tersedia pada : http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/public/18950c/mekongga

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. Batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian. SNI 7313-2008. Jakarta.

Bangun P. 1995. Budidaya padi sawah dengan sistem tanpa olah tanah. hlm. 301-305. Di dalam: M. Utomo, F.X. Susilo, R.J. Dad, Sembodo, Sugianto, H. Susanto, dan A. Setiawan (Ed.). Prosiding Seminar Nasional V Budidaya Pertanian Olah Tanah Konservasi, Universitas Lampung-Himpunan Ilmu Gulma Lampung-Himpunan Ilmu Tanah Indonesia-Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bandar Lampung.

Bergström L, Börjesson E, Stenströmet J. 2011. Laboratory and lysimeter studies of glyphosate and aminomethylphosphonic acid in a sand and a clay soil [Internet]. J. Environ. Qual. 40:98-108. [diunduh 2015 Februari 13]. Tersedia pada : http://www.soils.orgpublicationsjeqpdfs40...9... Beyond Pesticides. 2003. Glyphosate : chemical watch factsheet. [Washington]

[Internet]. [Diunduh 2013 Agust 1]. Tersedia pada : www.beyond pesticides.org... Glyphosate.pdf

Direktorat Pupuk dan Pestisida. 2011. Pedoman pembinaan penggunaan pestisida. Jakarta: Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan aplikasinya. Jakarta : Agromedia Pustaka. Dost FN. 2003. Toxicology and potential health risk of chemicals that may be encountered by workers using forest vegetation management options [Internet]. Part IV, Risk to workers using glyphosate formulations. Forest Practices Branch, British Columbia Ministry of Forests, Victoria, B.C. Diunduh 2013 Mei 13]. Tersedia pada : www.for.gov.bc.cahfp...6-Dost-Glyphosate.pdf

Effendi I, Utomo M. 1993. Analisis perbandingan tenaga kerja, produksi dan pendapatan usaha tani kedelai pada sistem tanpa dan olah tanah biasa di Rawa Sragi, Lampung. hlm. 247-253. Di dalam:M. Utomo, I.H. Utomo, dan F.X. Susilo (Ed.). Prosiding Seminar Nasional IV Budidaya Pertanian Olah Tanah Konservasi, Universitas Lampung-Himpunan Ilmu

28

Gulma Indonesia-Himpunan Ilmu Tanah Indonesia-Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bandar Lampung.

[EC] European Commission. 2002. Glyphosate. Health & Consumer Protection Directorate-General [Internet]. Food Safety: plant health, animal health and welfare. [diunduh 2013 Mei 13]. Tersedia pada : http://ec.europa. eufoodplant. ..list1_glyphosate_en.pd...

[EFSA] European Food Safety Authority. 2014. Scientific support for preparing an EU position in the 46th Session of the Codex Committee on Pesticide Residues (CCPR). EFSA Journal 2014;12(7):3737

[FAO] Food And Agriculture. 2001. Glyphosate (N-(phosphonomethyl) glycine). FAO Specifications And Evaluations For Plant Protection Products. [Rome] : 33 pp.

Gomes MP, Smedbol E, Chalifour A, Hénault-Ethier L, Labrecque M, Lepage L, Lucotte M, Juneau P. 2014. Alteration of plant physiology by glyphosate and its by-product aminomethylphosphonic acid: an overview [Internet]. J Exp Bot. 65(17): 4691–4703. [diunduh 2015 Februari 13]. Tersedia pada : http://www.geotop.ca...Gomes%20et %20al%202014.p... Helander M, Saloniemi I, Saikkonen K. 2012. Glyphosate in northern

ecosystems [Internet]. Trends in Plant Science xx (2012) 1–6. [diunduh 2015 Februari 13]. Tersedia pada : http://www.charcoalfinland .fi Helander%20et%20al.%2...

Huber D. 2010a. What’s new in ag chemical and crop nutrient interactions

[Internet]. Fluid Journal (Official Journal of the Fluid Fertilizer Foundation). Vol. 18 No. 3, Issue #69. [diunduh 2015 Februari 13]. Tersedia pada : http://biodynamics2024.com.au...Glyphosate-101.pdf Huber D. 2010b. What’s new in ag chemical and crop nutrient interactions-

Current update [Internet]. Proceedings Fluid Fertilizer Forum, Scottsdale, AZ February 14-16, 2010. Vol. 27. Fluid Fertilizer Foundation, Manhattan, KS. [diunduh 2015 Februari 13]. Tersedia pada : http://www.soilcurse buster.comHuber_at_Fluid_Fert._...

Huber D. 2011. Glyphosate effects on crops, soils, animals, and consumers [Internet]. Presentation powerpoint [Europe]. [diunduh 2015 Februari 13]. Tersedia pada : http:// www.netwerkvlv.nl...Powerpoint_presentatie _le...

Inayati UK. 2013. Dampak aplikasi herbisida sodium bispiribak (Bispyribac sodium) pada tanaman padi sawah terhadap residunya dalam tanah dan tanaman padi (jerami dan beras) [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2011. Roadmap P2BN Kementerian Pertanian [internet]. [diunduh 2013 Agustus 1]. Tersedia pada : http://tanaman pangan.deptan.go.id /doc_upload/44_BAB%20I%20 dan%20II.pdf

Komisi Pestisida. 2006. Metode pengujian residu pestisida dalam hasil pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.

Kurnia U, Suganda H, Saraswati R, Nurjaya. 2004. Teknologi pengendalian pencemaran lahan sawah. Di dalam: tanah sawah dan teknologi pengelolaannya. [Bogor]: Pusat penelitian dan pengembangan tanah dan agroklimat. Badan penelitian dan pengembangan pertanian.

29 Lamid Z, Adlis G, Hermawan W. 1996. Efikasi herbisida glifosat untuk

mengendalikan gulma padi sawah pasang surut tanpa olah tanah. Prosiding Konferensi Himpunan Ilmu Gulma Indonesia XIII (2): 657-666.

Lamid Z. 1998. Kelayakan teknologi tanpa olah tanah (TOT) pada padi sawah. Makalah disampaikan pada Seminar Sehari PPS Setdal Bimas, Departemen Pertanian, Jakarta, 6 Agustus 1998.

Lamid Z. 2001. Laporan Kemajuan Penggunaan Herbisida Polaris 240 AS/Polado 240/105 AS dengan Sistem Tanpa Olah Tanah Jangka Panjang pada Padi Sawah. Kerja Sama Monagro Kimia dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sukarami, Solok.

Lamid Z. 2011. Integrasi pengendalian gulma dan teknologi tanpa olah tanah pada usaha tani padi sawah menghadapi perubahan iklim. Pusat Informasi Pertanian 4(1):14-28.

Lingenfelter DD, Hartwig NL. 2013. Introduction to weeds and herbicides [Internet]. Penn State College of Agricultural Sciences research and extension programs are funded in part by Pennsylvania counties, the Commonwealth of Pennsylvania, and the U.S. Department of Agriculture. The Pennsylvania State University. Diunduh 2013 Mei 13]. Tersedia pada : http://pubs.cas.psu.edufreepubspdfsuc175.pdf

Makarim AK, Sumarno, Suyamto. 2007. Jerami padi : pengelolaan dan pemanfaatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 53 hal.

Marsidi R, Said NI. 2005. Masalah polutan mikro di dalam air minum dan cara penanggulangannya [Internet]. Jurnal Air Indonesia. 1(2): 123-131. [diunduh 2013 Agustus 1]. Tersedia pada : http://ejurnal.bppt. go.id/index.php /JAI/article/ view/34

Mensink H, Janssen P. 1994. Glyphosate. International programme on chemical safety [Internet]. National Institute of Public Health and Environmental Hygiene. (Netherlands]. Published under the joint sponsorship of the United Nations Environment Programme, the International Labour Organisation, and the World Health Organization. Diunduh 2013 Agustus 1]. Tersedia pada : http://www.inchem.org /documents/ehc/ehc/ehc159.htm#SectionNumber:1.4

[NPIC] National Pesticide Information Centre. 2010. Glyphosate : General fact sheet [Internet]. NPIC is a cooperative agreement between Oregon State University and the U.S. Environmental Protection Agency. 3p [internet]. [diunduh 2013 Mei 13]. Tersedia pada : http://www.npic.orst.edufact sheetsglyphogen.pdf

Pitoyo J. 2006. Mesin penyiang gulma padi sawah bermotor. Sinar Tani.7: 5-11.

Pramono J, Basuki S, Widarto. 2005. Upaya peningkatan produktivitas padi sawah melalui pendekatan pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu [Internet]. Agrosains 7(1): 1-6, 2005. [diunduh 2015 Februari 13]. Tersedia pada : http://pertanian.uns.ac.id.../Upaya %20 Peningkatan% 20Produktivitas%20Padi

Purwantyastusi. 2010. Pemberian obat massal pencegahan (POMP) filariasis [Internet]. Di dalam: Buletin jendela epidemiologi filariasis di Indonesia.

30

Pusat data dan surveilans epidemiologi. Kementerian kesehatan Republik Indonesia Volume 1: 15-19. [Diunduh 2013 Agust 1]. Tersedia pada : http:// www.depkes.go.iddownload.phpfile=downloadpusdatinbuletin... Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004. Tanah

sawah dan teknologi pengelolaannya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. 377 hal.

Samsel A, Seneff S. 2013. Glyphosate, pathways to modern diseases II : Celiac sprue and gluten intolerance [Internet]. Interdiscip Toxicol. Vol. 6 (4): 159–184. [diunduh 2015 Februari 13]. Tersedia pada : http://people. csail.mit.edu...ITX_2013_06_04_Seneff....

Sebayang HT, Tyasmoro SY, Pujiyanti DE. 2002. Pengaruh waktu aplikasi herbisida glifosat dan pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (zea mays) sistem tanpa olah tanah. Di dalam: S. Hardiastuti, E. K., E. M. Nirmala, Lagiman, D. Kastono, S. Virgawati& A. W. Rizain (eds.) Prosiding Seminar Nasional Budidaya Olah Tanah Konservasi. Yogyakarta, 30 Juli 2002. hal.1-15.

Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Soemarwoto O. 1991. Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan Global. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sofnie M, Chairul, Mulyadi, Idawati. 2000. Translokasi herbisida 2,4-D-14C pada tanaman gulma dan padi pada sistem persawahan [Internet]. Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi. [Diunduh 2013 Agust 1]. Tersedia pada : http://digilib. batan.go.ide-prosidingFile% 20 Prosiding...Sofnie-m.pdf

Spectrum Laboratories. 1998. Chemical Fact Sheet #CAS 121755 [Internet]. Spectrum Laboratories, Inc., Ft. Lauderdale, FL and Savannah, GA. [Diunduh 2013 Agust 1]. Tersedia pada : http://www.speclab. Com /compound /c1071836.htm.

Supawan IG. 2013. Efektivitas herbisida IPA Glifosat 486 SL untuk pengendalian gulma pada budidaya tanaman karet (Hevea brasiliensis Muel. Arg) belum menghasilkan [Skripsi]. [Bogor] : Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Taslim H, Partoharjono S, Djunainah. 1989. Bercocok tanam padi sawah. hlm.507-522. Di dalam: M. Ismunadji, M. Syam, dan Yuswadi (Ed.). Padi, Buku 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Tjitrosoedirjo S, Utomo IH, Wiroatmodjo J. 1984. Pengelolaan gulma diperkebunan. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Tu M, Hurd C, Randall JM. 2001. Glyphosate. In weed control methods handbook [Internet]. Diunduh 2013 Mei 13]. Tersedia pada : www. casparcommons.orgGorseUCDGlyphosate.pdf

Undang-Undang Republik Indonesia. 1982. Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. No.4/1982.

Undang-Undang Republik Indonesia. 1992. Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Sistem Budidaya Tanaman. No.12/1992.

31 Watts M. 2009. Glyphosate. Pesticide action network asia and pacific

[Internet]. 50p. [diunduh 2013 Februari 13]. Tersedia pada : http://www.panap.netsites ...monograph_glyphosate.p

32

LAMPIRAN

Lampiran 1 Denah Penelitian

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

Keterangan: Ukuran Petak perlakuan, panjang = 3 m dan lebar = 3 m. G-0.1 (Kontrol) G-3.2 G-2.3 G-2.1 G-0.2 (Kontrol) G-1.3 G-3.1 G-2.2 G-3.3 G-1.1 G-1.2 G-0.3 (Kontrol) G-m1 G-m2 G-m3

33 Lampiran 2 Chromatogram Larutan Standar Glifosat 0.032 ppm

34

35 Lampiran 4 Chromatogram Sampel Tanah Perlakuan OTS (Gm)

36

37 Lampiran 6 Chromatogram Sampel Tanah Perlakuan Glifosat 3 l/ha (G2)

38

39 Lampiran 8 Chromatogram Sampel Jerami Perlakuan Kontrol (G0)

40

41 Lampiran 10 Chromatogram Sampel Jerami Perlakuan Glifosat 1.5 l/ha (G1)

42

Lampiran 11 Chromatogram Sampel Jerami Perlakuan Glifosat 3 l/ha (G2)

43 Lampiran 12 Chromatogram Sampel Jerami Perlakuan Glifosat 4.5 l/ha (G3)

44

45 Lampiran 14 Chromatogram Sampel Beras Perlakuan OTS (Gm)

46

47 Lampiran 16 Chromatogram Sampel Beras Perlakuan Glifosat 3 l/ha (G2)

48

49 Lampiran 18 Hasil Analisis Ragam Data Bobot Gabah

Sumber db JK KT F- Hitung F.05 Kelompok 2 11524.80 5762.40 0.249364tn 4.459 Perlakuan 4 472046.400118011.60 5.10687* 3.838 Galat 8 184867.20023108.40 Total 14 668438.400 KK : 5.83 %

50

Lampiran 19 Analisis Biaya Budidaya Padi Sawah dengan Perlakuan Kontrol

URAIAN

Fisik (per Hektar)

Satuan Harga Satuan Nilai

(Rp/Hektar) PENDAPATAN 1 . PRODUKSI PADI 3920 kg 3,200 12,544,000 TOTAL PENDAPATAN 12,544,000 PENGELUARAN 1 . BIAYA INVESTASI A. Bibit - Persemaian Benih 25 kg 10,000 250,000 - Sulaman (10%) 2 kg 10,000 20,000

TOTAL BIAYA INVESTASI 270,000

2 . SEWA LAHAN 1 Tahun 2,500,000 2,500,000

3 . BIAYA PRODUKSI

A. Upah Tenaga Kerja

- Persemaian 7 HOK 50,000 350,000 - Penanaman (ditugal) 30 HOK 50,000 1,500,000 - Pemupukan 10 HOK 50,000 500,000 -

Panen dan Pasca

Panen 72 HOK 50,000 3,600,000 (Perontokan, Pengairan, Pengangkutan) B. Pupuk Anorganik - Urea 200 kg 2,500 500,000 - SP-36 100 kg 2,500 250,000 - NPK PHONSKA 100 kg 3,000 300,000

TOTAL BIAYA PRODUKSI 7,000,000

4 . LAIN-LAIN (10% dari biaya

keseluruhan) 977,000

TOTAL PENGELUARAN 10,747,000

KEUNTUNGAN 1,797,000

51 Lampiran 20 Analisis Biaya Budidaya Padi Sawah dengan Perlakuan OTS

URAIAN Fisik (per

Hektar)

Satuan Harga Satuan Nilai

(Rp/Hektar) PENDAPATAN 1 . PRODUKSI PADI 9380 kg 3,200 30,016,000 TOTAL PENDAPATAN 30,016,000 PENGELUARAN 1 . BIAYA INVESTASI A. PERALATAN - Cangkul 20 buah 40,000 800,000 - Sprayer 10 buah 225,000 2,250,000 B. Bibit - Persemaian Benih 25 kg 10,000 250,000 - Sulaman (10%) 2 kg 10,000 20,000

TOTAL BIAYA INVESTASI 3,320,000

2 . SEWA LAHAN 1 Tahun 2,500,000 2,500,000

3 . BIAYA PRODUKSI

A. Upah Tenaga Kerja

- Persemaian 7 HOK 50,000 350,000 - Pengolahan Tanah 20 HOK 50,000 1,000,000 - Penanaman 20 HOK 50,000 1,000,000 - Penyiangan Gulma 20 HOK 50,000 1,000,000 - Pemupukan 10 HOK 50,000 500,000 - Pengendalian OPT 10 HOK 50,000 500,000 -

Panen dan Pasca

Panen 72 HOK 50,000 3,600,000 (Perontokan, Pengairan, Pengangkutan) B. Pupuk Anorganik - Urea 200 kg 2,500 500,000 - SP-36 100 kg 2,500 250,000 - NPK PHONSKA 100 kg 3,000 300,000

TOTAL BIAYA PRODUKSI 9,000,000

4 . LAIN-LAIN (10% dari biaya

keseluruhan) 1,482,000

TOTAL PENGELUARAN 16,302,000

KEUNTUNGAN 13,714,000

52

Lampiran 21 Analisis Biaya Budidaya Padi Sawah dengan Perlakuan Glifosat 1.5 l ha-1

URAIAN

Fisik (per Hektar)

Satuan Harga Satuan Nilai

(Rp/Hektar) PENDAPATAN 1 . PRODUKSI PADI 7280 kg 3,200 23,296,000 TOTAL PENDAPATAN 23,296,000 PENGELUARAN 1 . BIAYA INVESTASI A. PERALATAN - Sprayer 10 buah 225,000 2,250,000 B. Bibit - Persemaian Benih 25 kg 10,000 250,000 - Sulaman (10%) 2 kg 10,000 20,000

TOTAL BIAYA INVESTASI 2,520,000

2 . SEWA LAHAN 1 Tahun 2,500,000 2,500,000

3 . BIAYA PRODUKSI

A. Upah Tenaga Kerja

- Persemaian 7 HOK 50,000 350,000 - Penanaman (ditugal) 30 HOK 50,000 1,500,000 -

Penyemprotan

Herbisida 10 HOK 50,000 500,000 - Pemupukan 10 HOK 50,000 500,000 - Pengendalian OPT 10 HOK 50,000 500,000 -

Panen dan Pasca

Panen 72 HOK 50,000 3,600,000 (Perontokan, Pengairan, Pengangkutan) B. Pupuk Anorganik - Urea 200 kg 2,500 500,000 - SP-36 100 kg 2,500 250,000 - NPK PHONSKA 100 kg 3,000 300,000 C. Herbisida 1.5 liter 50,000 75,000

TOTAL BIAYA PRODUKSI 8,075,000

4. LAIN-LAIN (10% dari biaya

keseluruhan) 1,309,500

TOTAL PENGELUARAN 14,404,500

KEUNTUNGAN 8,891,500

53

Lampiran 22 Analisis Biaya Budidaya Padi Sawah dengan Perlakuan Glifosat 3 l ha-1

URAIAN Fisik (per

Hektar)

Satuan Harga Satuan Nilai (Rp/Hektar)

PENDAPATAN 1 . PRODUKSI PADI 6440 kg 3,200 20,608,000 TOTAL PENDAPATAN 20,608,000 PENGELUARAN 1 . BIAYA INVESTASI A. PERALATAN - Sprayer 10 buah 225,000 2,250,000 B. Bibit - Persemaian Benih 25 kg 10,000 250,000 - Sulaman (10%) 2 kg 10,000 20,000

TOTAL BIAYA INVESTASI 2,520,000

2 . SEWA LAHAN 1 Tahun 2,500,000 2,500,000

3 . BIAYA PRODUKSI

A. Upah Tenaga Kerja

- Persemaian 7 HOK 50,000 350,000 - Penanaman (ditugal) 30 HOK 50,000 1,500,000 -

Penyemprotan

Herbisida 10 HOK 50,000 500,000 - Pemupukan 10 HOK 50,000 500,000 - Pengendalian OPT 10 HOK 50,000 500,000 -

Panen dan Pasca

Panen 72 HOK 50,000 3,600,000 (Perontokan, Pengairan, Pengangkutan) B. Pupuk Anorganik - Urea 200 kg 2,500 500,000 - SP-36 100 kg 2,500 250,000 - NPK PHONSKA 100 kg 3,000 300,000 C. Herbisida 3 liter 50,000 150,000

TOTAL BIAYA PRODUKSI 8,150,000

4 . LAIN-LAIN (10% dari biaya

keseluruhan) 1,317,000

TOTAL PENGELUARAN 14,487,000

KEUNTUNGAN 6,121,000

54

Lampiran 23 Analisis Biaya Budidaya Padi Sawah dengan Perlakuan Glifosat 4.5 l ha-1

URAIAN

Fisik (per Hektar)

Satuan Harga Satuan Nilai

(Rp/Hektar) PENDAPATAN 1 . PRODUKSI PADI 6020 kg 3,200 19,264,000 TOTAL PENDAPATAN 19,264,000 PENGELUARAN 1 . BIAYA INVESTASI A. PERALATAN - Sprayer 10 buah 225,000 2,250,000 B. Bibit - Persemaian Benih 25 kg 10,000 250,000 - Sulaman (10%) 2 kg 10,000 20,000

TOTAL BIAYA INVESTASI 2,520,000

2 . SEWA LAHAN 1 Tahun

2,500,000 2,500,000

3 . BIAYA PRODUKSI

A. Upah Tenaga Kerja

- Persemaian 7 HOK 50,000 350,000 - Penanaman (ditugal) 30 HOK 50,000 1,500,000 -

Penyemprotan

Herbisida 10 HOK 50,000 500,000 - Pemupukan 10 HOK 50,000 500,000 - Pengendalian OPT 10 HOK 50,000 500,000 -

Panen dan Pasca

Panen 72 HOK 50,000 3,600,000 (Perontokan, Pengairan, Pengangkutan) B. Pupuk Anorganik - Urea 200 kg 2,500 500,000 - SP-36 100 kg 2,500 250,000 - NPK PHONSKA 100 kg 3,000 300,000 C. Herbisida 4.5 liter 50,000 225,000

TOTAL BIAYA PRODUKSI 8,225,000

4. LAIN-LAIN (10% dari biaya

keseluruhan) 1,324,500

TOTAL PENGELUARAN 14,569,500

KEUNTUNGAN 4,694,500

55 Lampiran 24 Dokumentasi penelitian

Pesemaian bibit padi Sebelum aplikasi glifosat

Setelah aplikasi glifosat Tanaman padi umur 1 bulan

Analisis sampel tanah, jerami dan gabah

Sampel gabah

Analisis kromatografi Tanaman padi siap dipanen

56

Dokumen terkait