• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Adapun simpulan dari penelitian ini adalah :

1. Karakteristik personal berpengaruh positif dan signifikan terhadap jiwa kewirausahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan, pelatihan, usia, pengalaman bisnis, asal etnis tertentu, dan latar belakang keluarga yang menjadi wirausaha akan meningkatkan jiwa wirausaha mereka. Lingkungan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap jiwa kewirausahaan. Berdasarkan hasil diskusi dengan responden bahwa kegiatan pemasaran yang baik, seperti promosi dan saluran distribusi, penggunaan modal (baik modal sendiri maupun pinjaman), kemudahan memperoleh bahan baku, dan lain-lain akan memotivasi dan membuat wanita wirausaha menjadi lebih kreatif. Oleh sebab itu, penguatan dari sisi internal manajemen usaha diperlukan untuk memberikan motivasi ataupun kreatifitas bagi wirausaha wanita agar lebih maju dan tetap memilih wirausaha sebagai pekerjaan mereka. Lingkungan eksternal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jiwa kewirausahaan. Salah satu contohnya adalah kebijakan yang dikeluarkan

pemerintah dan peranan lembaga terkait (misalnya bank) yang ada sekarang kurang membantu wirausaha wanita untuk termotivasi atau melakukan inovasi untuk mengembangkan usahanya. Hal ini disebabkan kebijakan yang ada sekarang kurang mendukung kegiatan yang dilakukan oleh wirausaha wanita untuk berwirausaha dan untuk melakukan peminjaman pada bank dikenakan agunan dan suku bunga pinjaman yang tinggi.

2. Karakteristik personal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha. Nilai koefisien pengaruh karakteristik personal terhadap kinerja usaha menunjukkan keeratan hubungan yang paling tinggi dibandingkan yang lainnya karena nilai koefisiennya yang paling besar di antara variabel laten lainnya. Ini berarti kinerja usaha wirausaha wanita hanya dipengaruhi oleh karakteristik yang melekat pada dirinya sendiri, seperti pendidikan, pelatihan, usia, pengalaman bisnis, asal etnis, dan latar belakang keluarga. Ini dikarenakan selama ini wirausaha wanita pada umumnya mengandalkan kemampuan yang ada di dalam dirinya sendiri. Lingkungan internal berpengaruh positif dan kurang signifikan terhadap kinerja. Contohnya adalah wirausaha wanita kurang memperhatikan kondisi usahanya dengan baik, dalam hal ini adalah wirausaha wanita kurang menjalankan usahanya secara professional, seperti tidak menggunakan modal pinjaman untuk meningkatkan kinerja usaha wirausaha wanita, masih tidak memisahkan keuangan untuk usaha dan keperluan rumah tangga, dan kurang mencoba menggunakan alternatif bahan baku jika bahan baku utama yang digunakan sulit didapatkan. Meskipun begitu, kinerja usaha mereka kurang mengalami perubahan dari tahun ke tahun (stagnan) walaupun mereka akan menggunakan modal pinjaman ataupun memisahkan keuangan usaha dan rumah tangga. Hal ini karena wirausaha wanita menganggap mengikuti berbagai macam pelatihan telah cukup mampu untuk menyiasati agar (minimal) kinerja usaha mereka tidak lebih buruk dari sebelumnya. Lingkungan eksternal berpengaruh negatif dan kurang signifikan terhadap kinerja usaha, yang artinya tidak terdapat hubungan antara variabel lingkungan eksternal dengan kinerja usaha. Contohnya adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan peranan lembaga terkait (misalnya bank) yang ada sekarang kurang membantu kinerja usaha wirausaha wanita meningkat atau berkembang. Hal ini disebabkan kebijakan yang ada sekarang kurang mendukung kegiatan yang dilakukan oleh wirausaha wanita untuk berwirausaha dan untuk melakukan peminjaman pada bank dikenakan agunan dan suku bunga pinjaman yang tinggi. Contoh lainnya adalah pada umumnya wirausaha wanita menjalankan usahanya hanya untuk membantu pendapatan suaminya atau mengisi waktu luang wirausaha wanita, sehingga usaha yang dijalankan tidak atau kurang berfokus untuk meningkatkan kinerja usaha wirausaha wanita. Ini dapat dicontohkan bahwa keputusan wanita berwirausaha masih tergantung dari keputusan suami atau keluarga wirausaha wanita. Oleh sebab itu aspek sosial dan budaya masih berperan besar bagi wirausaha wanita untuk menjalankan usahanya secara lebih profesional. Kewirausahaan berpengaruh negatif dan kurang signifikan terhadap kinerja usaha. Contohnya adalah walaupun wirausaha wanita memiliki motivasi dan inovasi dalam menjalankan usahanya, belum tentu berhasil jika tidak diikuti dengan pengetahuan yang cukup. Seperti yang telah diketahui bahwa mayoritas pendidikan wirausaha

wanita hanya mencapai Sekolah Dasar. Oleh sebab itu, pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan skill wirausaha wanita.

Saran

Adapun saran dari penelitian ini adalah :

1. Jiwa kewirausahaan kurang signifikan terhadap kinerja usaha. Hal ini mengindikasikan bahwa motivasi wirausaha wanita perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kinerja usahanya. Selain meningkatkan motivasi, hal yang perlu dimunculkan adalah meningkatkan inovasi dan kemampuan mengambil risiko. Hal ini karena dua variabel tersebut adalah dua indikator yang paling rendah dalam membentuk kewirausahaan (jiwa kewirausahaan). Motivasi dapat ditingkatkan dengan dukungan baik dari dalam keluarga ataupun lingkungan eksternal. Sementara inovasi dapat ditingkatkan dengan penambahan skill

wirausaha wanita, baik berasal dari dalam diri mereka sendiri ataupun melalui bantuan pihak terkait terlebih dahulu.

2. Lingkungan internal dan eksternal kurang signifikan terhadap kinerja usaha. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan internal dan eksternal belum cukup memadai untuk memfasilitasi kegiatan wirausaha pada wirausaha wanita.Ooleh sebab itu, selama ini wirausaha wanita lebih banyak menggunakan kemampuan yang melekat dari dalam dirinya sendiri (karakteristik personal). Penguatan manajemen dari sisi internal usaha wirausaha wanita perlu dilakukan dengan cara :

a. Perhatian dan bantuan, seperti akses produksi, teknologi, dan pemasaran yang dilengkapi dengan penguatan sumber daya manusia.

b. Kegiatan promosi dari produk yang dihasilkan oleh wirausaha wanita. c. Bantuan mesin yang lebih modern untuk membantu meningkatkan kapasitas

produksi usaha wirausaha wanita.

d. Bantuan permodalan atau pinjaman dengan suku bunga yang rendah dan tanpa agunan.

e. Dukungan pemerintah berupa dikeluarkannya kebijakan yang mendorong atau mengembangkan UKM yang dikelola wirusaha wanita. Salah satunya adalah merevisi kembali UU Nomor 46 Tahun 2013 yang isinya adalah UKM dikenakan pajak 1 persen. Hal ini makin memberatkan pelaku usaha kecil, terutama wirausaha wanita untuk meningkatkan atau mengembangkan kinerja usahanya.

Dokumen terkait