• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Beberapa data yang diperlukan pada penelitian di Kota Tangerang Selatan belum terpublikasi dan terarsip dengan baik sehingga pengolahan data pada penelitian disesuaikan dengan data yang tersedia. Terdapat keterkaitan antara aspek kuantitatif (kondisi umum) dan aspek kualitatif (upaya) berdasarkan Asian Green City Index. Keterkaitan tersebut ditunjukkan ketika Kota Tangerang Selatan memiliki kondisi umum yang buruk pada suatu indikator, upaya yang dilakukan merupakan cara untuk mengubah atau meningkatkan kondisi umum yang semula buruk menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis, berbagai upaya menuju kota berkelanjutan di Kota Tangerang Selatan ada yang telah diterapkan dan sebagian lagi masih merupakan rencana. Kategori dengan upaya terbanyak yang telah diterapkan adalah Environmental Governance diikuti dengan kategori Transport, Energy and CO2, Water, Air Quality, Waste, dan, Land use and buildings.

Kinerja Kota Tangerang Selatan dalam menerapkan konsep kota hijau adalah 52.15% dan masuk kedalam kategori rata-rata. Penerapan tertinggi ada pada kategori Air Quality (69%) diikuti kategori Environmental Governance (66.9%), Water (51.75%), Transport (51.15%), Land use and buildings (49.17%), Sanitation (47.96%), Energy and CO2 (42.40%), dan penerapan terendah pada kategori Waste (38.80%).

Persentase tingkat Kebahagiaan masyarakat di Kota Tangerang Selatan 40% sangat bahagia, 55% bahagia, dan 5% kurang bahagia. Index of happiness di Kota Tangerang Selatan berada pada skala 44.45 dan masuk dalam kategori bahagia. Tingkat kebahagiaan masyarakat yang cukup tinggi bisa disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat akan lingkungan sekitarnya.

Saran

Kinerja Kota Tangerang Selatan dalam menerapkan konsep kota hijau dapat ditingkatkan dengan adanya peran serta pemerintah, pengembang swasta, dan masyarakat sebagai pengelola dan pengawas lingkungan. Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat perlu adanya transparansi data, pengarsipan data yang baik, dan publikasi data di Kota Tangerang Selatan oleh Pemerintah maupun pengembang swasta. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui kondisi umum di Kota Tangerang Selatan dan menjadi lebih peduli terhadap lingkungannya. Perlu adanya penelitian lebih lanjut menggunakan analisis statistik untuk melihat keterkaitan antara kinerja kota dengan tingkat kebahagiaan masyarakat Kota Tangerang Selatan.

71

DAFTAR PUSTAKA

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota TangerangSelatan. 2013. Memorandum Program Sektor Sanitasi Kota Tangerang Selatan 2013 [Laporan]

[BLHD] Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Tangerang Selatan. 2013. Status Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Tahun 2013 [Buku Data] [BPS] Biro Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. 2013. Kota Tangerang Selatan

dalam Angka Tahun 2013

[CPRE] Council for the Protection of Rural England. 1998. Park and Ride-Its Role in Local Transport Policy [Campaign Briefing]

[DHFS] Wisconsion Division of Public Health. 2002. Nitrogen Dioxyde [DISHUB] Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan. 2013. Optimalisasi

Kinerja Angkutan Umum Perkotaan Tahun 2014 [Laporan] [ESDM] Kementrian Energi Sumberdaya dan Mineral. 2013

[INDAG] Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan. 2014. Wajib Pajak Air Tanah Tahun 2014 [Laporan]

[KLH] Kementrian Lingkungan Hidup. 2012. Adipura [Internet]. [Diunduh pada 12 Mei 2014]. http://Menlh.go.id

[KLH] Kementrian Lingkungan Hidup. 2012. Adiwiyata [Internet]. [Diunduh pada 12 Mei 2014]. http://Menlh.go.id

[KLH] Kementrian Lingkungan Hidup. 2012. Langit Biru [Internet].[Diunduh pada 12 Mei 2014].http://Menlh.go.id

[LM FEUI] Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2009. Analisis Angkutan Kereta Api dan Implikasinya pada BUMN Perkeretaapian Indonesia.

[MDNR] Maryland Department of Natural Resource Forest. [Tahun tidak diketahui]. Trees Reduces Air Pollution

[Penulis tidak diketahui]. Intermediate Treatment facility Pondok Aren [Internet]. [Diunduh pada 22 Juni 2014]. Tersedia pada: http://Bantenhits.com

[Penulis tidak diketahui]. 2009. Mixed Land use. [Internet]. [Diunduh pada 27 Juli 2014]. Tersedia pada:http://healthyplaces.org.au

[Penulis tidak diketahui]. 2013. Bahaya Debu bagi Kesehatan. [Internet]. [Diunduh pada 27 Juli 2014]. Tersedia pada: http://Tiraimagnet.com Direktorat Jenderal Binamarga. 1992. Standar Geometrik Perkotaan [Peraturan] Kementrian Pekerjaan Umum. 2013. Panduan Kota Hijau di Indonesia. Jakarta

(ID): Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Penataan Ruang Black W. 2000. Socio-economic barriers to sustainable transport. Journal of

Transport Geography. 8: 141-147

Bloomberg MR. 2008. Sustainable Stormwater Management Plan. New York: New York City Comprehensive Waterfront Plan.

Colorado Springs Mixed Use Development Design Manual. 2009. Mixed use Deila. 2014. Tekan pencemaran udara, BLHD Tangsel uji emisi gratis[Internet].

[Diunduh pada 18 Juni 2014].http://kabar6.com

Denig S. 2011. Asian Green City Index : Assessing The Environmental Performance of Asia’s Major Cities. Munich : Siemens AG

72

of Governance for Improved Environmental Outcomes. Swedia: Swedish Environmental Protection Agency

Fierro M. 2000. Particulate matter

Fuhr H. 1999. Urban Poverty and Urban Environmental Problem. Germany: UNDP-EC Technical Workshop [tidak publikasi]

Hariadi H. 2010. Evaluasi dampak hari bebas kendaraan bermotor terhadap polutan berdasarkan konsentrasi dan faktor meteorologi di DKI Jakarta [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Hastuti I, Sulistyarso H. 2012. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan Nilai Emisi CO2 di Kawasan Industri Surabaya. J Teknik ITS edisi 1 Joga N. 2013. Gerakan Kota Hijau. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Jacobson, MZ. 2009, Review of Solutions to Global Warming, Air Pollution, and Energy Security, Energy and Environmental Science.

Kahn ME. 2006. Green Cities.Washington: Brookings Institution Press

Kusminingrum N. 2008. Potensi Tanaman dalam Menyerap CO2 dan CO untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global. J Pemukiman. 3(2): 95-105 Kusnaedi. 2006. Sumur Resapan untuk Pemukiman, Perkotaan, dan Pedesaan.

Jakarta: Penebar Swadaya

Kuswartodjo T. 2006. Asas Kota Berkelanjutan dan Penerapannya di Indonesia. J Tek Ling P3TL. 7(1): 1-6

Litman T.1999. Transportation Cost Analysis for Sustainability. Canada: Victoria Transport Policy Institute.

Littman T. 2014. Evaluating Transportation Land Use Impacts. Amerika: Victoria Transport Policy Institute

Lux Research Incorporation. 2007. Waste to energy. The Cleantech report Meybeck E, Kuusisto A, Makela, Malkki. 1996. Water Quality Monitoring-A

Practical Guide ti the Design and Implementation of Freshwater Quality Studies and Monitoring Programmes. Bartram J, Balance R. UNEP/WHO Morel T, Luthi C, Morel E, Zurbregg C, Schertenlein R. 2008. Compendium of

Sanitation Systems and Technologies. Water supply & Sanitation Collaborative Council : Eawag Aquatic Research

Mustafa. 2000. Teknik Sampling[Internet]. [Diunduh pada 4 Februari 2014]. [Tersedia pada] http://home.unpar/hasan/sampling.doc

Nash A. 2006. Design of Effective Public Transportation Systems. Swiss: Institute of Transportation Planning and Systems ETH Zurich

Navaratne A, Tomasek T, Rand E. 2011. Green Guide to Water and Sanitation. Amerika: World Wildlide fund and American Red Cross

Nitschke J. 2008. Happiness Vs HDI: The Correlation Between Life Expectancy, Literacy, GDP, and Happiness. Germany: Humboldt Universitat Zu Berlin Prameswari A. 2007. Pencemaran udara oleh hidrokarbon [Internet]. [Diunduh

pada 17 Mei 2014]. http://dizzproperty.blogspot.com

Peraturan daerah No.15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031

Peraturan No.5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan

PIMA County. Department of Environmental Quality. [Tahun tidak diketahui]. Particulate matter

73 Edition. Amerika : Library Unlimited

Price P, Lovett S. 2002. Improving Water Quality. Carnbera: Australian Gov Rahman FA.2014. Reduce, Reuse, Recycle: Alternatives for Waste Management.

Mexico: NM State University

Roo MD. 2011. The Green City Guidline. Belanda: Plant Publicity Holland Rum S. 2011. Bahan Ajar Kota [Internet].[Diunduh pada 7 Maret 2014].

[Tersedia pada] http://elisa1.ugm.ac.id

Setijowarno D, Frazila RB. 2003. Pengantar Rekayasa Dasar Transportasi. Bandung (ID): UKS

Shakhashiri. 2011. Chemichal of the week : Water [Internet]. [Diunduh pada 17 April 2014]. Tersedia pada: http://scifun.org

SNI 19-3964-1994, Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah

Suhendi F. 2006. Keterkaitan Aktivitas Domestik dengan Emisi CO2. Pusat Litbang Pemukiman, Departemen Pekerjaan Umum.

Thompson S. 2011. Air: Sulfur Dioxide. Oklahoma Department of Environmental Quality: Oklahoma Department of Libraries

Van Nes, R. (1999) Design of multimodal transport systems: Setting the scene: Review of literature and basic concepts. TRAIL Studies in Transport Science Series, 99(3). Delft: Delft University Press

Victoria Foundation. 2009. The Happiness Index

Wicaksono AM. 2011. Studi Carbon Footprint Emisi Karbon dari Kegiatan Pemukiman Kota Surabaya Bagian Barat [skripsi]. Surabaya (ID): Institut Teknologi Sepuluh November

Widiatmoko Y. 2012. Prototype Pemanfaatan Solar Cell Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomatisasi Lampu Penerangan Taman [artikel]

Widyati R, Yuliarsih. 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan. Jakarta (ID): Grasindo

Xavier F, Warlina L, Widodo T. 2011. Evaluasi Penyelenggaraan Peraturan Daerah tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. Majalah Ilmiah UNIKOM. 9(2):174

Yao T. 2010. Preface: Zero Carbon Energi Kyoto 2009. Germany: Springer Yusman H. 2013. BLHD tangsel uji emisi [Internet]. [Diunduh pada 18 juni

74

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Dokumen terkait