• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

1. Berdasarkan analisis kebutuhan lahan sawah diketahui bahwa kebutuhan lahan sawah Provinsi Jawa Barat selama 20 tahun yang akan datang untuk pemenuhan kebutuhan pangannya sendiri berada dibawah ketersediaan lahan sawah yang ada namun ada kecenderungan terjadinya defisit lahan sawah setelah 20 tahun tersebut. Untuk berkontribusi pada tingkat yang lebih tinggi, kebutuhan lahan sawah berada di atas ketersediaan lahan dimulai pada tahun 2019 terjadi defisit lahan sawah.

2. Ketersediaan lahan sawah di Kabupaten Garut masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan berkontribusi terhadap provinsi untuk 20 tahun yang akan datang namun ada kemungkinan terjadi defisit lahan sawah setelah 20 tahun tersebut.

3. Perbaikan faktor pembatas yaitu drainase berupa pembangunan jaringan irigasi mampu menaikkan nilai total skor sehingga lahan dengan kesesuaian lahan rendah mempunyai nilai total skor tinggi. Dengan nilai total skor tinggi tersebut, lahan yang mempunyai kesesuaian lahan N termasuk sebagai lahan potensial untuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

4. Kriteria kesesuaian lahan tidak efektif digunakan untuk penggunaan lahan sawah, kriteria ini lebih efektif jika digunakan untuk lahan-lahan bukan sawah.

5. Dari identifikasi dan pemetaan lahan potensial untuk Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan, diketahui bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki lahan potensial untuk Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 780.850 Ha sementara Kabupaten Garut seluas 21.998 Ha.

6. Identifikasi dan pemetaan lahan pertanian pangan potensial dilakukan dengan menggunakan pembobotan dan dilakukan pada dua model. Dengan menggunakan model 1, teridentifikasi di Jawa Barat memiliki lahan pertanian pangan potensial Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 522.640 Ha sementara di Kabupaten Garut terdapat lahan potensial untuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 19.458 Ha. Model 2

mengidentifikasi di Jawa Barat memiliki lahan potensial Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 843.390 Ha sementara di Kabupaten Garut memiliki lahan potensial Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 28.178 Ha.

7. Dari hasil identifikasi dan pemetaan kawasan potensial untuk Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan, dengan model 1 menggunakan pendekatan delineasi visual berdasar spatial contiguity dan luas hamparan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Provinsi Jawa Barat terdapat 8 Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan Provinsi dan 8 Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten dengan total luas kawasan 1.083.770 Ha yang berada di 20 kabupaten/kota sedangkan di Kabupaten Garut teridentifikasi 4 Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten dengan luas 15.328 Ha dan berada di 23 kecamatan. Dengan model 2 menggunakan pendekatan delineasi visual berdasar spatial contiguity dan luas hamparan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, teridentifikasi di Provinsi Jawa Barat terdapat 11 Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan Provinsi dan 10 Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten dengan total luas kawasan 853.060 Ha yang berada di 21 kabupaten/kota sementara di Kabupaten Garut dengan kawasan seluas 21.225 Ha yang terdiri atas 3 Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten yang tersebar pada 23 kecamatan.

Saran

1. Identifikasi lahan potensial pada penelitian ini menggunakan data spasial yang lama seperti status irigasi, intensitas pertanaman, kesesuaian lahan untuk padi. Perlu pembaruan data dan informasi sehingga hasil analisis yang dilakukan dapat lebih sesuai dan akurat.

2. Perlu dilakukan penelitian yang lebih detil pada lahan potensial yang diusulkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan karena adanya perbedaan kondisi fisik dan alamiah agar usulan perencanaan tersebut lebih terarah. 3. Perlu dilakukan penelitian mengenai kriteria Kawasan Pertanian Pangan

Berkelanjutan seperti luas minimal dan maksimal kawasan, dan luas hamparan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang sesuai untuk

kawasan sehingga akan mempermudah dalam penentuan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

4. Lahan potensial untuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang berada di luar kawasan perlu kebijakan khusus agar lahan tersebut tidak mudah terkonversi menjadi peruntukan dan atau komoditas lain.

113 Sumber: Kementerian Kehutanan (2003)

Lampiran 2. Peta Kesesuaian Lahan Basah Provinsi Jawa Barat

115

Lampiran 4. Peta Intensitas Pertanaman Provinsi Jawa Barat

117 Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum (2002)

Lampiran 6. Peta Status Irigasi DAS Cimanuk Hulu Kabupaten Garut Tahun 2002

119 Sumber: IPB (1999)

Lampiran 8. Peta Penutupan/Penggunaan Lahan DAS Cimanuk Hulu Kabupaten Garut Tahun 2009

121 Sumber: Kementerian Pertanian (2002)

Lampiran 10

Tabel 33. Proyeksi Kebutuhan Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Sufficient Optimis

NO. URAIAN Satuan 2010 2011 2015 2020 2025 2030

1 Jumlah Penduduk jiwa 43,021,826 41,571,704 42,170,642 42,727,936 43,125,289 43,406,732

2 Konsumsi per kapita kg/kapita/th 105.65 105.65 105.65 105.65 105.65 105.65

3 Total Kebutuhan Beras ton 4,545,255.92 4,392,050.48 4,455,328.33 4,514,206.49 4,556,186.79 4,585,921.27

4 Konversi kebutuhan ke GKG ((3)/62.74%) ton 7,244,590.24 7,000,399.23 7,101,256.50 7,195,101.20 7,262,012.74 7,309,405.91

5 Produktivitas (Naik 1,59% per tahun) ton/ha 6.080 6.177 6.579 7.119 7.703 8.336

6 Kebutuhan luas panen (4)/(5) ha 1,191,513 1,133,331 1,079,357 1,010,677 942,709 876,895

7 Luas lahan resiko kegagalan panen ha 11,915 11,333 10,794 10,107 9,427 8,769

8 Kebutuhan Luas Tanam (7)+(8) ha 1,203,428 1,144,664 1,090,151 1,020,783 952,136 885,664

9 Intensitas Pertanaman (IP) % 184.40 186.24 193.81 203.69 214.08 225.00

10 Proyeksi kebutuhan luas baku lahan ha 652,618 614,605 562,495 501,140 444,751 393,623

(8)/(9)*100

Tabel 34 . Proyeksi Kebutuhan Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Kontribusi Optimis

NO. URAIAN Satuan 2010 2011 2015 2020 2025 2030

1 Rata-rata kontribusi ke nasional (18,2% * GKP nasional optimis) ton 9,589,076 9,534,429 9,903,102 10,320,932 10,691,137 11,015,413 2 Produktivitas (Naik 1,59% per tahun) ton/ha 6.080 6.177 6.579 7.119 7.703 8.336

3 Kebutuhan luas panen (1)/(2) ha 1,577,109 1,543,578 1,505,225 1,449,754 1,387,856 1,321,498

4 Luas lahan resiko kegagalan panen ha 15,771 15,436 15,052 14,498 13,879 13,215

5 Kebutuhan Luas Tanam (3)+(4) ha 1,592,880 1,559,014 1,520,277 1,464,251 1,401,734 1,334,713

6 Intensitas Pertanaman (IP) % 184 186 194 204 214 225

7 Proyeksi kebutuhan luas baku lahan ha 863,818 837,081 784,431 718,854 654,763 593,198

123

NO. URAIAN Satuan 2010 2011 2015 2020 2025 2030

1 Jumlah Penduduk jiwa 43,021,826 41,571,704 42,170,642 42,727,936 43,125,289 43,406,732

2 Konsumsi per kapita kg/kapita/th 140 140 140 140 140 140

3 Total Kebutuhan Beras ton 6,023,055.64 5,820,038.50 5,903,889.88 5,981,911.11 6,037,540.48 6,076,942.52 4 Konversi kebutuhan ke GKG ((3)/62.74%) ton 9,600,024.93 9,276,440.06 9,410,089.07 9,534,445.50 9,623,112.01 9,685,914.13 5 Produktivitas (tetap) ton/ha 6.080 6.080 6.080 6.080 6.080 6.080 6 Kebutuhan luas panen (4)/(5) ha 1,578,951 1,525,730 1,547,712 1,568,165 1,582,749 1,593,078 7 Luas lahan resiko kegagalan panen ha 15,790 15,257 15,477 15,682 15,827 15,931 8 Kebutuhan Luas Tanam (7)+(8) ha 1,594,741 1,540,988 1,563,189 1,583,847 1,598,576 1,609,009 9 Intensitas Pertanaman (IP) % 184.40 184.40 184.40 184.40 184.40 184.40 10 Proyeksi kebutuhan luas baku lahan ha 864,827 835,677 847,716 858,919 866,907 872,564

(8)/(9)*100

Tabel 36. Proyeksi Kebutuhan Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Kontribusi Pesimis

NO. URAIAN Satuan 2010 2011 2015 2020 2025 2030

1 Rata-rata kontribusi ke nasional (18,2% * GKP nasional pesimis) ton 9,647,651 9,592,671 9,963,595 10,383,978 10,756,444 11,082,700 2 Produktivitas (tetap) ton/ha 6.08 6.08 6.08 6.08 6.08 6.08 3 Kebutuhan luas panen (1)/(2) ha 1,586,785 1,577,742 1,638,749 1,707,891 1,769,152 1,822,813 4 Luas lahan resiko kegagalan panen ha 15,868 15,777 16,387 17,079 17,692 18,228 5 Kebutuhan Luas Tanam (3)+(4) ha 1,602,653 1,593,519 1,655,137 1,724,970 1,786,844 1,841,041 6 Intensitas Pertanaman (1% per tahun) % 184.40 184.40 184.40 184.40 184.40 184.40 7 Proyeksi kebutuhan luas baku lahan ha 869,117 864,164 897,580 935,450 969,004 998,395

123

NO. URAIAN Satuan 2010 2011 2015 2020 2025 2030

1 Jumlah Penduduk jiwa 2,401,248 2,431,272 2,582,287 2,775,975 2,974,025 3,175,144

2 Konsumsi per kapita kg/kapita/th 140 140 140 140 140 140

3 Total Kebutuhan Beras ton 336,174.72 340,378.14 361,520.21 388,636.50 416,363.47 444,520.20

4 Konversi kebutuhan ke GKG ((3)/63.2%) ton 535,822.00 542,521.75 576,219.65 619,439.75 663,633.19 708,511.63

5 Produktivitas (tetap) ton/ha 6.530 6.530 6.530 6.530 6.530 6.530 6 Kebutuhan luas panen (4)/(5) ha 82,055 83,081 88,242 94,861 101,628 108,501

7 Luas lahan resiko kegagalan panen ha 821 831 882 949 1,016 1,085

8 Kebutuhan Luas Tanam (7)+(8) ha 82,876 83,912 89,124 95,809 102,645 109,586

9 Intensitas Pertanaman (IP) % 236.18 236.18 236.18 236.18 236.18 236.18 10 Proyeksi kebutuhan luas baku lahan ha 35,090 35,529 37,736 40,566 43,460 46,399

(8)/(9)*100

Tabel 38 . Proyeksi Kebutuhan Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Kontribusi Pesimis

NO. URAIAN Satuan 2010 2011 2015 2020 2025 2030

1 Rata-rata kontribusi ke nasional (6,4% * GKP provinsi pesimis) ton 614,402 593,692 602,246 610,205 615,879 619,899 2 Produktivitas (tetap) ton/ha 6.53 6.53 6.53 6.53 6.53 6.53 3 Kebutuhan luas panen (1)/(2) ha 94,089 90,918 92,228 93,446 94,315 94,931 4 Luas lahan resiko kegagalan panen ha 941 909 922 934 943 949 5 Kebutuhan Luas Tanam (3)+(4) ha 95,030 91,827 93,150 94,381 95,258 95,880 6 Intensitas Pertanaman (IP) % 236.18 236.18 236.18 236.18 236.18 236.18 7 Proyeksi kebutuhan luas baku lahan ha 40,236 38,880 39,440 39,961 40,333 40,596

Lampiran 13

Tabel 39. Proyeksi Kebutuhan Lahan Sawah Kabupaten Garut Sufficient Optimis

NO. URAIAN Satuan 2010 2011 2015 2020 2025 2030

1 Jumlah Penduduk jiwa 2,401,248 2,431,272 2,582,287 2,775,975 2,974,025 3,175,144

2 Konsumsi per kapita kg/kapita/th 105.65 105.65 105.65 105.65 105.65 105.65

3 Total Kebutuhan Beras ton 253,691.85 256,863.94 272,818.64 293,281.76 314,205.72 335,453.99 4 Konversi kebutuhan ke GKG ((3)/62.74%) ton 404,354.24 409,410.16 434,840.04 467,455.79 500,806.05 534,673.24 5 Produktivitas (Naik 1,35% per tahun) ton/ha 6.530 6.618 6.983 7.467 7.985 8.539 6 Kebutuhan luas panen (4)/(5) ha 61,923 61,862 62,273 62,602 62,719 62,618 7 Luas lahan resiko kegagalan panen ha 619 619 623 626 627 626 8 Kebutuhan Luas Tanam (7)+(8) ha 62,542 62,480 62,895 63,228 63,346 63,244 9 Intensitas Pertanaman (IP) % 236.18 238.54 248.23 260.89 274.20 288.18 10 Proyeksi kebutuhan luas baku lahan ha 26,481 26,193 25,338 24,236 23,102 21,946

(8)/(9)*100

Tabel 40 . Proyeksi Kebutuhan Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Kontribusi Optimis

NO. URAIAN Satuan 2010 2011 2015 2020 2025 2030

1 Rata-rata kontribusi ke nasional (6,4% * GKP provinsi optimis) ton 463,654 448,026 454,480 460,486 464,769 467,802 2 Produktivitas (Naik 1,35% per tahun) ton/ha 6.53 6.62 6.98 7.47 7.98 8.54 3 Kebutuhan luas panen (1)/(2) ha 71,004 67,696 65,085 61,669 58,206 54,787 4 Luas lahan resiko kegagalan panen ha 710 677 651 617 582 548 5 Kebutuhan Luas Tanam (3)+(4) ha 71,714 68,373 65,736 62,286 58,788 55,334 6 Intensitas Pertanaman (1% per tahun) % 236.18 238.54 248.23 260.89 274.20 288.18 7 Proyeksi kebutuhan luas baku lahan ha 30,364 28,663 26,482 23,874 21,440 19,201

Dokumen terkait