Masa Kerja
SIMPULAN DAN SARAN
7.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Gambaran kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 menunjukkan rata-rata KVP 74,12%, dengan standar deviasi 10,666. Kapasitas vital paru minimum adalah 51% dan kapasitas vital paru maksimum 92%.
2. Gambaran paparan kadar debu total pada bengkel las di lingkungan kerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 menjukkan rata-rata 6,222 mg/m3, dengan standar deviasi 3,675. Kadar debu minimum adalah 0,454
mg/m3 dan kadar debu maksimum adalah 11,142 mg/m3 dengan nilai
ambang batas (NAB) 10 mg/m3.
3. Gambaran umur pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 menunjukkan rata-rata 40 tahun, dengan standar deviasi 9,194. Umur pekerja termuda adalah 22 tahun dan tertua adalah 63 tahun.
4. Gambaran masa kerja pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 menunjukkan rata-rata 6 tahun, dengan standar deviasi 3,490. Masa kerja minimum adalah 1 tahun dan masa kerja maksimum adalah 14 tahun.
5. Gambaran jumlah jam kerja pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu menunjukkan rata-rata 42 jam, dengan standar deviasi 2,586. Jumlah kerja per minggu minimum adalah 40 jam dan jumlah kerja per minggu maksimum adalah 48 jam.
6. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang merokok sebesar 88,1%.
7. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang kebiasaan olahraga < 3 kali seminggu sebesar 61,9%.
8. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang memiliki status gizi (IMT) tidak berisiko sebesar 85,7%.
9. Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang tidak pernah memiliki riwayat penyakit sebesar 92,9%.
10.Gambaran pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014 yang tidak pernah memiliki riwayat pekerjaan sebesar 83,3%.
11.Ada hubungan antara paparan kadar debu total (Pvalue 0,029), umur (Pvalue 0,000), masa kerja (Pvalue 0,014), jumlah jam kerja per minggu (Pvalue 0,012), dan kebiasaan merokok (Pvalue 0,000) dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.
12.Tidak ada hubungan antara kebiasaan olahraga (Pvalue 0,130), status gizi (IMT) (Pvalue 0,456), riwayat penyakit (Pvalue 0,157), dan riwayat pekerjaan (Pvalue 0,493) dengan kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las di Kelurahan Cirendeu tahun 2014.
7.2. Saran
1. Bagi Pengelola Bengkel Las
a. Menggunakan exhaust dengan blower yang memiliki kecepatan minimal 0,508 m/s.
b. Melarang pekerja untuk merokok ketika sedang bekerja atau sedang berada di lingkungan kerja.
c. Melengkapi alat pelindung diri dengan masker untuk para pekerja minimal masker debu dan mewajibkan seluruh pekerja menggunakan masker.
2. Bagi Pekerja
a. Mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok.
b. Rajin berolahraga minimal 3 kali seminggu selama 30 menit dengan jenis olahraga aerobik.
3. Bagi Penelitian Lanjutan
a. Diharapkan dapat menghilangkan keterbatasan penelitian ini, yaitu faktor riwayat penyakit. Riwayat penyakit sebaiknya dilakukan dengan diagnosis dokter.
b. Desain studi untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan desain studi cohort untuk dapat melihat hubungan sebab akibat dari faktor- faktor tersebut dengan kapasitas vital paru.
c. Diharapkan bisa melanjutkan penelitian ini dengan mengukur efektivitas jenis alat pelindung pernapasan terhadap kapasitas vital paru pada pekerja bengkel las.
Aditma, Tjandra Yoga. 1997. Rokok dan Kesehatan. Jakarta: UI Press
AHM OSHC. 2002. Kebiasaan yang Sehat. Matraville: Mediabank Private Limited Ahmadi, UF. 1990. Kesehatan Lingkungan Kerja Lingkungan Fisik dalam Upaya
Kesehatan Kerja Sektor Informal. Jakarta: Direktorat Bina Peran Serta masyarakat.Depkes RI
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
American Welding Society. 2009. Ventilation for Welding and Cutting. US: Safety and Health Fact Sheet No.36
Amin, M. 2000. Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya
Anggoro, Wisnu Chandra Dewi K.1999. Keselamatan Kerja Pada Proses Pengelasan Di Laboratorium Proses Produksi FTI-Universitas Atma Jaya. Jakarta: Jurnal Teknologi Industri
Badan Standar Nasional. 2005. Nilai Ambang Batas (NAB) Zat Kimia di Udara Tempat Kerja (SNI 19-0232-2005). Jakarta: Badan Standar Nasional
BOC. 2006. Welding Hazard and Risk Management. Ontario: BOC Canada Limited Budiono, Irwan. 2007. Faktor Risiko Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja
Pengecatan Mobil (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro
Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penykit Tidak Menular Edisi Kedua. Jakarta: Rineka Cipta
Carlisle, D.L. et al. 2000. Apoptosis and P53 Induction In Human Lung Fibroblasts Exposed to Chromium(VI) : Effect of Ascorbate and Tocopherol. Washington DC: Toxicological Sciences
dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengelasan di Kota Pontianak. Pontianak: Jurnal Kesehatan Lingkungan
Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi air dan udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Faridawati, Ria. 2003. Penyakit paru obstruktif kronik dan asma akibat kerja. Jakarta: Journal of the Indonesia Association of Pulmonologist
Guyton, Arthur C. 1994. Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa Ken Ariata Tengadi. Edisi 7. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC
Ikhsan, Mukhtar. Penatalaksanaan Penyakit Paru Akibat Kerja, Kumpulan Makalah Seminar K3 RS Persahabatan Tahun 2001 dan 2002. Jakarta. Universitas Indoneia
Karin, Faizati. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Kepmenkes. 2008. Pedoman Pengendalian PPOK
Kurniawidjaja, I.M. 2004. Peranan Variasi Genetik pada Gen TNF-α Posisi -308, Sitokin TNF-α, dan Sitonkin 11 & 10 Terhadap Silikosis Pekerja Pabrik Semen di Indonesia (Disertasi). Depok: Universitas Indonesia
Lorriane, M.W, Sylvia A.P. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses PenyakitEdisi4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Mawi, Martiem. 2005. Nilai Rujukan Spirometri untuk Lanjut Usia Sehat. Jakarta: Universa Medicina
Mengkidi, Dorce. 2006. Gangguan Fungsi Paru dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya pada Karyawan PT Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro
Muchtler, J. 1973. The industrial environment its evaluation and control. Public Health Centre for Diseases Control national Institute for Occupational Safety and Health.
Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Pisangan, Ciputat Tahun 2010 (Skripsi). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rab, H Tabrani.1996. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Penerbit Hiperkes
Rahayu, Suparni Setyowati dkk. 2008. Kimia Industri Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Rasyid, Ahmad Hasyim. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Di Industri Percetakan Mega Mall Ciputat Tahun 2013 (Skripsi). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sitepoe, M. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Situmeang, SBT, Jusuf A, Arief N, dkk. 2002. Hubungan Merokok Kretek dengan Kanker Paru. Jurnal Respirologi Indonesia. Official Journal of Indonesian Association of Pulmunologist Vol. 22, No. 3
Sjarifuddin, Aip. 1985. Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: CV Baru Stull, Alan. 1980. Encyclopedia of Physical Education, Fitness, and Sport, Utah:
Brighton Publishing Company
Suma’mur, P.K. 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Toko Gunung Agung
Talini, D. Monteverdi, A. Benvenuti, A. Petrozzino, M et all.1998. Asthma Like
Symptom Atopy and Bronchial Responsiveness in Furniture Worker.
Columbia: Occupational Environmen Medicine
Talini, D. Monteverdi, A. Benvenuti, A. Petrozzino, M et all.1998. Asthma-Like Symptom
Atopy and Bronchial Responsiveness in Furniture Worker. Columbia:
Occupational Environmen Medicine
Tirtosastro, Samsuri dan A.S. Murdiyati. 2009. Kandungan Kimia Tembakau dan
Rokok. Malang: Buletin Tanaman Tembakau, Serat dan Minyak Industri,
Setting. Chest
Yulaekah, Siti. 2007. Paparan Debu Terhirup dan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Industri Batu Kapur (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro Yunus, F. 1997. Faal Paru dan Olah Raga. Medan: J. Respir
Pengaturan dan Penempatan alat EPAM 5000 di Lokasi Kerja
Pekerja Melakukan Pengelasan Tanpa Masker dan Terlihat Debu Hasil Pengelasan (Fumes)
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KVP_Numerik Kadar_Debu Umur Merokok Olahraga IMT
Riwayat_ Penyakit Riwayat_ Pekerjaan Masa_Kerja Jml_Jam_Kerja _Seminggu N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Normal Parametersa Mean 74.12 6.22236 40.10 .88 .62 .14 .07 .17 6.36 42.57
Std. Deviation 10.666 3.675945 9.194 .328 .492 .354 .261 .377 3.491 2.586 Most Extreme Differences Absolute .127 .193 .084 .523 .400 .514 .537 .504 .131 .276 Positive .073 .128 .084 .358 .277 .514 .537 .504 .131 .276 Negative -.127 -.193 -.067 -.523 -.400 -.343 -.392 -.329 -.121 -.160 Kolmogorov-Smirnov Z .824 1.251 .546 3.388 2.592 3.330 3.477 3.267 .850 1.788
Asymp. Sig. (2-tailed) .506 .087 .927 .000 .000 .000 .000 .000 .465 .003
KVP_Numerik Kadar_Debu Umur Merokok Olahraga IMT Riwayat_Penyakit Riwayat_ Pekerjaan Masa_Kerja Jml_Jam_Kerja_ Seminggu N Valid 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mean 74.12 6.22236 40.10 .88 .62 .14 .07 .17 6.36 42.57 Median 74.50 5.39400 39.00 1.00 1.00 .00 .00 .00 7.00 41.00 Mode 85 2.846a 48 1 1 0 0 0 9 41 Std. Deviation 10.666 3.675945 9.194 .328 .492 .354 .261 .377 3.491 2.586 Minimum 51 .454 22 0 0 0 0 0 1 40 Maximum 92 11.142 63 1 1 1 1 1 14 48
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Merokok 5 11.9 11.9 11.9
Merokok 37 88.1 88.1 100.0
seminggu 16 38.1 38.1 38.1 Tidak Olahraga <3 kali
seminggu 26 61.9 61.9 100.0
Total 42 100.0 100.0
IMT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Berisiko 36 85.7 85.7 85.7
Berisiko 6 14.3 14.3 100.0
Total 42 100.0 100.0
Riwayat_Penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Pernah 39 92.9 92.9 92.9
Pernah 3 7.1 7.1 100.0
Total 42 100.0 100.0
Riwayat_Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Pernah 35 83.3 83.3 83.3
Pernah 7 16.7 16.7 100.0
KVP – Paparan Kadar Debu Total
Correlations
KVP_Numerik Kadar_Debu
KVP_Numerik Pearson Correlation 1 -.337*
Sig. (2-tailed) .029
N 42 42
Kadar_Debu Pearson Correlation -.337* 1
Sig. (2-tailed) .029
N 42 42
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .337a .113 .091 10.169
a. Predictors: (Constant), Kadar_Debu
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 528.280 1 528.280 5.109 .029a
Residual 4136.124 40 103.403
Total 4664.405 41
a. Predictors: (Constant), Kadar_Debu b. Dependent Variable: KVP_Numerik
1 (Constant) 80.195 3.113 25.765 .000
Kadar_Debu -.976 .432 -.337 -2.260 .029
a. Dependent Variable: KVP_Numerik
KVP – Umur
Correlations
KVP_Numerik Umur
KVP_Numerik Pearson Correlation 1 -.672**
Sig. (2-tailed) .000
N 42 42
Umur Pearson Correlation -.672** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .672a .451 .438 7.998
a. Predictors: (Constant), Umur
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2105.821 1 2105.821 32.922 .000a
Residual 2558.584 40 63.965
Total 4664.405 41
a. Predictors: (Constant), Umur b. Dependent Variable: KVP_Numerik
1 (Constant) 105.374 5.585 18.866 .000
Umur -.780 .136 -.672 -5.738 .000
a. Dependent Variable: KVP_Numerik
KVP – Masa Kerja
Correlations
KVP_Numerik Masa_Kerja
KVP_Numerik Pearson Correlation 1 -.377*
Sig. (2-tailed) .014
N 42 42
Masa_Kerja Pearson Correlation -.377* 1
Sig. (2-tailed) .014
N 42 42
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .377a .142 .121 10.001
Residual 4000.872 40 100.022
Total 4664.405 41
a. Predictors: (Constant), Masa_Kerja b. Dependent Variable: KVP_Numerik
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 81.445 3.236 25.168 .000 Masa_Kerja -1.152 .447 -.377 -2.576 .014
a. Dependent Variable: KVP_Numerik
KVP – Jumlah Jam Kerja Per Minggu
Correlations
KVP_Numerik
Jml_Jam_Kerja_ Seminggu
KVP_Numerik Pearson Correlation 1 .383*
Sig. (2-tailed) .012
N 42 42
Jml_Jam_Kerja_Seminggu Pearson Correlation .383* 1
Sig. (2-tailed) .012
N 42 42
a. Predictors: (Constant), Jml_Jam_Kerja_Seminggu
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 684.005 1 684.005 6.874 .012a
Residual 3980.400 40 99.510
Total 4664.405 41
a. Predictors: (Constant), Jml_Jam_Kerja_Seminggu b. Dependent Variable: KVP_Numerik
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.892 25.688 .268 .790 Jml_Jam_Kerja_Seminggu 1.579 .602 .383 2.622 .012
Group Statistics
Merokok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KVP_Numerik Tidak Merokok 5 88.00 2.345 1.049
Merokok 37 72.24 9.929 1.632
Independent Samples Test Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
KVP_Numerik Equal variances assumed 6.447 .015 3.500 40 .001 15.757 4.502 6.658 24.855
Equal variances not
Olahraga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KVP_Numerik Olahraga >= 3 kali seminggu 16 77.31 12.048 3.012
Tidak Olahraga <3 kali
seminggu 26 72.15 9.431 1.849
Independent Samples Test Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
KVP_Numerik Equal variances assumed 1.770 .191 1.548 40 .130 5.159 3.333 -1.577 11.895
Group Statistics
IMT N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KVP_Numerik Tidak Berisiko 36 73.61 10.549 1.758
Berisiko 6 77.17 11.873 4.847
Independent Samples Test Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
KVP_Numerik Equal variances assumed .236 .630 -.752 40 .456 -3.556 4.728 -13.112 6.001
Equal variances not
Group Statistics
Riwayat_Penyakit N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KVP_Numerik Tidak Pernah 39 74.77 10.441 1.672
Pernah 3 65.67 12.055 6.960
Independent Samples Test Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
KVP_Numerik Equal variances assumed .006 .940 1.443 40 .157 9.103 6.308 -3.646 21.851
Equal variances not
Group Statistics Riwayat_Pekerjaa
n N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KVP_Numerik Tidak Pernah 35 74.83 9.727 1.644
Pernah 7 70.57 14.954 5.652
Independent Samples Test Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
KVP_Numerik Equal variances assumed 5.383 .026 .963 40 .341 4.257 4.420 -4.676 13.190
Equal variances not
Las di Kelurahan Cirendeu Tahun 2014”
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i... Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan hormat,
Sehubungan dengan tugas akhir yang saya tempuh, maka bersama ini saya: Nama : Novandany Dwiantoro Putra
NIM : 109101000068
Peminatan : Kesehatan dan Keselamatan Kerja Jurusan : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bermaksud meyampaikan kuesioner penelitian yang berkaitan dengan topik yang saya teliti, yaitu “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu Tahun 2014”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya minta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner tersebut dengan objektif. Semua informasi yang diberikan hanya digunakan untuk kepentingan akademik dan dijamin kerahasiannya. Atas bantuan Bapak/Ibu/Saudara/I, saya ucapkan terimakasih.
“Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu Tahun 2014”
Identitas Responden Nama
Tanggal Lahir
Status Gizi Tinggi Badan :
Berat Badan : IMT : Pertanyaan Penelitian
No. Pertanyaan
A Masa Kerja dan Riwayat Pekerjaan
1 Sejak kapan anda bekerja di industri pengelasan ini? ...
2 Berapa jam Anda bekerja dalam satu hari? ...jam/hari
3 Berapa hari Anda bekerja dalam satu minggu? ...hari/minggu
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Isilah pertanyaan pada kolom yang tersedia.
2. Isilah pertanyaan yang memiliki pilihan jawaban dengan melingkari salah satu jawaban.
b. Tidak
Sebutkan...
5 Berapa lama Anda bekerja pada pekerjaan sebelumnya tersebut? ... Tahun
C Perilaku Merokok
1 Apakah Anda perokok? (Jika tidak, lanjut ke pertanyaan C-4) a. Ya
b. Tidak
2 Sejak kapan Anda merokok? Tahun...
3 Berapa jumlah batang rokok yang dikonsumsi dalam satu hari? ... Batang/hari
4 Apakah sebelumnya Anda pernah menjadi perokok aktif? (Lanjut ke pertanyaan C-7)
a. Ya b. Tidak
5 Sejak kapan Anda pernah menjadi perokok aktif? Tahun...
6 Kapan Anda berhenti merokok? Tahun...
7 Jenis rokok apa yang Anda konsumsi? a. Kretek
b. Tidak
2 Jenis olahraga apa yang sering Anda lakukan? a. Lari
b. Bersepeda c. Bulu tangkis
d. Lainnya...
3 Seberapa sering Anda melakukan olahraga tersebut dalam satu minggu? ...Kali/minggu
4 Berapa lama waktu Anda melakukan olahraga tersebut? ...Menit
E Status Kesehatan dan Riwayat Penyakit
1 Apakah Anda merasakan keluhan gangguan kesehatan khususnya pada paru- paru?
a. Ya b. Tidak Sebutkan...
2 Apakah Anda memiliki riwayat penyakit seperti asma, TBC, bronkitis, flu alergi seperti akibat debu, cuaca dingin, atau mikroorganisme?
a. Ya b. Tidak
F Pemeriksaan Kapasitas Vital Paru (Diisi oleh peneliti) 1 FEV1/FVC : 1. 2. 3. Rata-rata :
E Pemeriksaan Kadar Debu Total (Diisi oleh peneliti) 1 Kadar debu:
Max :
Min :