SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Berdasarkan atas paparan pada bab satu sampai bab enam dapat disimpulkan sebagai berikut.
Masyarakat Angkola di kota Padangsidimpuan menggunakan kata sapaan untuk mengatur hubungan kekerabatan agar memperoleh keharmonisan dan keserasian dalam kehidupan bermasyarakat dan berkeluarga, tetapi pada saat ini masyarakat kota Padangsidimpuan sudah menggunakan kata sapaan yang bukan berasal dari bahasa Angkola. Kata sapaan yang seharusnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat Angkola sudah mengalami pergeseran khususnya dikalangan anak remaja pada usia 12 sampai 25 tahun. Adapun kata sapaan yang seharusnya digunakan masyarakat Angkola di Kota Padangsidimpuan yaitu Ompung, Amang Inang, Amang uda, Amangtua, Inang uda, Inang tua, bujing,
nantulang, tulang, inang tobang, bou, amangboru, anggi.
Kata sapaan penggeser seperti pada kata sapaan abang, kakak, tante, om, papa, mama, abang, uwak dan ponakan, sedangkan kata sapaan yang tergeser adalah
amang, inang, inang tua, amang tua, inang tobang, amang tobang, akkang, bujing. Kata sapaan yang mengalami pergeseran tersebut lebih banyak dilakukan oleh remaja usia 12-25 tahun. Orang dewasa usia 26-45 tahun juga melakukan pergeseran
tersebut, begitu pula dengan orang tua usia 46-60 tahun, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit.
Faktor faktor yang menyebabkan kata-kata sapaan tersebut bergeser, karena adanya penggunaan kata sapaan lain selain kata sapaan yang berasal dari bahasa Angkola seperti kata sapaan yang berasal dari bahasa bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau, bahasa Belanda, Bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Masyarakat Angkola di kota Padangsidimpuan saat ini lebih sering menggunakan kata sapaan yang baru yang bukan berasal dari kata sapaan dalam bahasa Angkola digunakan untuk menaikkan prestise suku dan dianggap moderen serta maju. Selain prestise faktor urbanisasi dan transmisi bahasa turut mendukung pergeseran kata sapaan tersebut.
6.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, perlu dikemukakan saran sebagai berikut.
Pergeseran kata sapaan telah terjadi pada masyarakat Angkola di Kota Padangsidimpuan dan sangat menghawatirkan akan perkembangan bahasa Angkola pada masa yang akan datang. Pergeseran kata sapaan terutama terjadi oleh remaja yang berusia 12 sampai 25 tahun. Upaya yang perlu dilakukan adalah penggunaan bahasa Angkola sejak anak usia prasekolah ataupun di lingkungan rumah, di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan masyarakat. Orangtua diharapkan dapat
menggunakan kata sapaan Angkola di rumah, agar anak juga dapat mempertahankan kata sapaan bahasa Angkola di kota Padangsidimpuan.
Untuk manfaat praktis, penelitian lanjutan mengenai kata sapaan sangat berguna, perlu dilakukan lebih lanjut mengenai kata sapaan pada masyarakat lain dan lingkup wilayah yang berbeda dari Angkola dan penelitian mengenai pergeseran kata sapaan dapat dilakukan pada bahasa-bahasa daerah lain yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Roksana,Bibi. 2003.Bahasa Melayu di Singapura Pengalihan dan Pengekalan. Singapore: Dee Zed.
Adisaputera, Abdurrahman. 2010. Pergeseran Bahasa Melayu Langkat (BML) dan Perubahan Karakter Kelokalan Komunitas Remaja . (Disertasi). UDAYANA. Arikunto,Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bell, Roger T. 1976.Sociolinguistics : Goals, Approaches and Problems. London: Batsford Ltd.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995.Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.
Chambers. J.K.. 2003.Sociolinguistic Theory. USA : Blackwell.
Crystal, David. 1980.The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridge: Cambridge University Press.
Depdikbud. 1995.Teori dan Metode Sosiolinguistik II. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Fasold, Ralph. 1984.The Sociolinguistics of Society. New York: Blackwell. Fishman, J.A. 1968.Reading in the Sociology of Language. Den Haag-Paris :
Mouton.
Fishman, J.A. 1972.The Sociology of Language. Newbury : Rowley. Harahap, Basyral. Hamidy. 2004.Siala Sampagul. Bandung : Pustaka.
Hartman, R.R.K. dan F.C. Stork. 1972.Dictionary of Language and Linguistics. London : Applied Science Publisher Ltd.
Hymes, Dell. 1974.Foundation of Sosiolinguistics.Philadelphia : University of Pensylvania Press.
Kridalaksana, Harimurti. 2008.Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Mackey, W.P. 1972.The Description of Bilingualism. dalam J.A. Fishman.
Mahsun, M.S. 2007.Metode Peneltian Bahasa.Jakarta:Raja Grafindo Persada. Marice. 2010. Bahasa Batak Toba di Kota Medan . (Disertasi). USU.
Meliala, Lusianna. 2002. Kata Sapaan dalam Bahasa Karo . (Tesis). USU. Moleong, Lexi.J. 2010.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nababan, P,W,J.Sosiolinguistik Suatu Pengantar. 1993. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Patilima, Hamid. 2005.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Purnanto, Dwi. 2011.Etnografi Komunikasi.http://dwipur_sastra.staff.uns.ac.id.
Diakses tanggal 25 September 2011.
Romaine, S. 1995.Language in Society. Oxford University Press.
Rosanti, Raina. 2010. Pergeseran Kata Sapaan dalam Bahasa Minangkabau Dialek Agam di Kota Medan . (Tesis). USU.
Sarwono, Jonathan. 2006.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Siregar, Bahren.Umar. 1996.Language Choice. Medan : USU Press.
Siregar, Bahren.Umar.1996.Code Alternation in Bilingual Speech Behavior. Medan : USU Press.
Siregar, G. 1984.Surat Tumbaga Holing. Kota Padangsidimpuan.
Sitanggang, Cormentyana,dkk. 2004.Kamus Pelajar. Jakarta : Pusat Bahasa Sumarsono. 2002.Sosiolinguistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suparlan, Parsudi.1994.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia Trisni, Hepy.Yen. 2006.Kata Sapaan Bahasa Minangkabau. (Tesis). USU.
Wardhaugh, R. 1972.Introduction To Linguistics. New York: Mc Graw Hill Books Company.
Weinrich, Uriel. 1968.Language in Contact. The Hauge-Paris: Mouton.
Winford, Donald. 2003.An Introduction To Contact Linguistics. USA : Blackwell. http://www.angkola.com/read/11/Asal-Usul-Nama-Tapanuli-Selatandiakses tanggal
BIODATA INFORMAN
1. Nama : Sa ada Siregar
Umur : 18 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Alamat :Jln.Merdeka.Kp.Kelapa.Kel.Timbangan,Padangsidimpuan Utara.
2. Nama : Nursaima Harahap
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln.Merdeka.Kp.Kelapa.Kel.Timbangan, Padangsidimpuan Utara
3. Nama : Awaluddin Harahap Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Penjual Ikan
Alamat : Jl. Mangga. Padangsidimpuan Utara. 4. Nama : Masitoh Sarah Rangkuti
Umur : 17 tahun Pekerjaan : Pelajar
Alamat :Jalan Kenanga, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Umur : 22 Tahun Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jalan Merdeka, Kampung Kelapa, Kelurahan Timbangan. Kecamatan Padangsidimpuan Utara
6. Nama : Artis Porang Siregar Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Guru
Alamat :Jalan Danau Singkarak, Kelurahan Wek V, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
7. Nama : Putri Siregar
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln.Melati 4. Kelurahan Sadabuan. Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
8. Nama : Nita Angriani Harahap
Umur : 26 Tahun
Pekerjaan : Guru
Alamat :Jl. Kenanga. Kelurahan Ujung Padang. Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
BIODATA NARASUMBER
1. NAMA : Baginda Tambangan Harahap
UMUR : 55 Tahun
ALAMAT : Jl.Stn.M.Arif. Kelurahan Tano Bato. Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
STATUS KEMASYARAKATAN : Ketua Umum Lembaga Adat Budaya Kota Padangsidimpuan.
2. NAMA : H. Sutan Tinggibarani Siregar
UMUR : 62 Tahun
ALAMAT : Jl.Jend.Sudirman. Kelurahan Kayu Ombun. Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
STATUS KEMASYARAKATAN : Tokoh Adat di Kota Padangsidimpuan.
3. NAMA : Amrin Pane
UMUR : 55 Tahun
ALAMAT : Padangmatinggi. KecamatanPadangsidimpuan Selatan
STRUKTUR PERCAKAPAN
DATA 1 :
Peneliti :Anggo ho mamio aha do ho tu anggi ni ayahmu?
apakah kata sapaan kamu kepada adik ayah kamu ?
Sa ada :udak
uda
Peneliti :anggo tu anggi ni ayakmu na adaboru?
jika memanggil adik perempuan ayah kamu yang perempuan ?
Sa ada :nadong u rasa
menurut saya tidak ada
Peneliti :oh, jadi nangge adong anggini ayakmu na adaboru?
oh, jadi adik perempuan ayah kamu tidak ada ya ?
Sa ada :anggini ayak ku na adaboru ?
adik ayah yang perempuan ?
Peneliti :olo, anggi ni ayakmu na adaboru
Sa ada :bou
bou
Peneliti :oh, mamio bou
oh,memanggil bou
Sa ada :olo, mamio bou mada
iya, saya memanggil bou
Peneliti : anggo si Fauzi, mamio aha do ho tusi Fauzi i, anakni kakak mu do kan si Fauzi?
jadi, jika si Fauzi, kamu memanggil apa kepada si Fauzi, karena si Fauzi kan anak dari kakak kamu ?
Sa ada :pala tu si Fauzi leng na mamio Fauzi ma au i
jika memanggil si Fauzi, ya tetap Fauzi
Peneliti :oh, goar nai di pio ho?
oh, jadi kamu memanggil namanya saja?
Sa ada :olo
iya
jadi , jika si Fauzi memanggil kamu ?
Sa ada :etek
etek
Peneliti :anggo mamio kak Salamah?
jika memanggil kak Salamah
Sa ada :uwak
uwak
Peneliti :anggo mamio ayakni ayakmu aha do ho i?
jika memanggil ayah dari ayah kamu apa?
Sa ada :ayakni ayak ku?
ayah dari ayah saya ,ya?
Peneliti :olo
iya
Sa ada :nenek
nenek
Peneliti :pala na adaboru?
Sa ada :nenek juga
nenek juga
Peneliti :anggo ngen umak pe songoni?
jadi, jika orangtua dari ibu kamu, kamu memanggil apa?
Sa ada :olo, anggo ngen umak ku u rasa nadong da, ngen ayak ku ma ia i, na jungada u ida soalna, tuturan nimmu ma da he, imada naso mangarti i au martutur.
iya, jika dari ibu saya mungkin tidak ada, hanya dari ayah saya yang ada, sebab orangtua dari ibu saya tidak pernah saya lihat. Kata sapaan ya,itulah saya yang tidak mengerti mengenai kata sapaan ini
Peneliti : anggo umpamanakan anggi ni ayakmu udak jadi anggo adaboruni udak i etek ma di pio ho i?
jika diumpamakan adik dari ayahmu kamu memanggil uda, jadi kepada istri dari udak itu kamu memanggil apa, etek lah kamu panggil itu?
Sa ada : etek, jadi ahadope
iya, etek jadi apalagi
Peneliti :anggo anak ni udak i?
Sa ada :goarni alai
namanya saja saya panggil
Peneliti :oh, goarni alai. Oh, olomada
oh, namanya kamu panggil
DATA 2
Anak 1 :mak,,,o umak, bakso tusuk tabusi le mak, mak malewat bo indi mak,,,
mak, o mak, ada bakso tusuk lewat mak, tolong belikan la, mak
Ibu :pette da mang, mamasu dope umak ulang mada tangis, olo umak e
tunggu ya nak, mamak masih mencuci janganlah nangis ya nak
Anak 2 :mak, tabusi le HP ku, nadong be naso mar HP dongan-dongan ku mak
mak, belikanlah saya HP, teman-teman saya sudah memakai HP semua, tinggal saya yang tidak punya HP
Ibu :olo da mang, pette da mang, tokkin nai di tabusi da mang
iya nak, tunggu ya nak, nanti mamak belikan
Anak 2 :olo umak ?
iya mak
iya, mana mungkin mamak berbohong, ya ampun anak-anak ini
Anak 3 : mak, o umak, napedo u bayar uang kuliah ku atcogot ma terahir, mak oo umak
mak, o mak, uang kuliah saya belum lagi dibayar, besoklah pembayaran yang terakhir mak
Ibu : olo inang, olo, naron borngin ma ita hobarin rap ayah mu,olo inang, anggo on rak ku lalu ma iba na get mate jong-jong on
iya nak, nanti malam kita diskusikan sama ayah kamu ya, nak. Jadilah saya rasa yang mati bediri ini gara-gara anak-anak ini
Anak 4 : mak, o mak adong ro udak-udak di jolo pataru rekening listrik, idia u buat epeng na?
mak, o mak, ada datang bapak-bapak didepan mengantarkan rekening listrik, dimana di ambil duitnya ma
Ibu :buat tu bank an, anggo on rakku ala,,,oh tuhan ku ( dengan nada keras )
sambil marah-marah si mamak mengatakan : ambil ke bank sana
DATA 3 :
Pembeli 1 : Sadia do anggi i ? berapa dek harganya ? Penjual : nadia do kak ?
yang mana kak Pembeli 1 : na inan ma
yang itulah Penjual : 20 kak sakilo
20 ribu kak satu kilo Pembeli 1 : baen ma sakilo dah
buatkan dulu satu kilo saja ya
Penjual : olo kak
iya kak
Pembeli 1 : paias majolo dek.
tolong dibersihkan ya dek
Pembeli 2 : on anggi sadia do ikan mu on sakilo? berapa harga ikan mu yang ini, dek Penjual : nadia dei abang ?
yang mana bang ? Pembeli 2 : na onan ma
yang ini lah
Penjual : sapuluh ribu do abang i yang itu sepuluh ribu bang Pembeli 2 : baen ma
buatkan dulu ya
Penjual : ahado di baen di kakak? ikan apanya sama kakak
Pembeli 3 : on ikan aha do on? yang ini ikan apa
Penjual : dencis
dencis
Penjual : aha kak?
mau beli ikan apa kak Pembeli 4 : sadia sakilo ?
berapa satu kilo?
Penjual : tolu bolas ribu kak satonga kilo tiga belas ribu kak setengah kilo Pembeli 4 : asi sai i ?
koq segitu? Penjual : mamagodang kak
uda naik harganya kak
Pembeli 5 : sadia do ikan mu on sakilo aya? berapanya ikanmu ini sekilo, nak ? Penjual : tolu puluh onom sakilo bou?
tiga puluh enam sekilo, bou ? Pembeli 5 : baen ma jolo sakilo
buatkanlah dulu satu kilo Penjual : ahado di uwak ?
ikan apa sama uwak Pembeli 6 : gambolo on ma baen sakilo
ikan gambolo ini buat kan dulu satu kilo Penjual : cukup ma wak i?
sudah cukup la itu wak? Pembeli 6 : olo, baen ma. Paias da
iya, buat lah, dibersihkan ya
Penjual : olo wak
iya wak
Penjual : kak apa sama kakak ?
Pembeli 7 : buat lah timpi sisik itu dulu sekilo Penjual : sekilo aja kak
Pembeli 7 : iya
Pembeli 8 : sadia ma ikan mu on ?
berapa harga ikan mu ini satu kilo? Penjual : anggoi dua puluh, satonga etek
kalau yang itu dua puluh ribu setengah kilo etek Pembeli 8 : dua puluh ?
dua puluh ribu ?
Penjual : olo etek
iya etek
Pembeli 8 : jadi opat pulu mada sakilo i ateh ? jadi empat puluh ribu satu kilo ya?
Penjual : olo
Pembeli 8 : baen ma satonga kilo da buatkanlah setengah kilo saja
DATA 4 :
Peneliti :Toh, ahado di pio ho alak lahi ni anggi ni umak na adaboru?
Toh, bagaimana kamu memanggil suami dari adik perempuan ibu kamu? .
Masitoh :Biasana mamiopakcikdo au i.
biasanya saya memanggilnya pakcik kak
Peneliti :oohh, jadi pala tu kakak ni sanga abangni umak?
Oh, jadi jika memanggil kakak ataupun abang dari ibu kamu?
Masitoh : pala tu kakak ni umak mamio wawak, sarupo dei pio on ku pala tu abang ni umak pe mamio uwak do au i.
jika memanggil kakak dari ibu saya, saya memanggil wawak, begitu juga saya memanggil abang dari ibu saya.
Peneliti :bo, tai halak kita do ho asi na songon alak jawa pamiomu ?
Lho, tapi kamu orang Mandailing mengapa cara memanggilmu seperti itu ?
Masitoh :sonima na biasana, au pe nauboto da.
Ya, seperti itulah kebiasaan saya memanggil mereka, saya juga tidak tahu mengapa begitu .
DATA 5 :
Peneliti : dek, aha do di pio ho abangmu sangape kakakmu di bagas munu?
Dek, kamu memanggil apa kepada saudara laki-laki dan perempuan mu di rumah?
Ilham :Anggoi biasa kak, mamioabangsanga pekakak.
Biasanya kak, saya memanggil abang atau kakak . Peneliti :Pala tu anak ni abangmu na halak lahi ?.
Jika memanggil anak dari abang kamu yang laki-laki ? . Ilham :Pala tu anak ni abangponakantai biasana goar nai do u pio i.
jika memanggil anak dari abang ponakan kak biasanya saya memanggil namanya saja .
Peneliti :Jadi pala tu anak ni kakakmu pe sarupo ma pamio mu i?
Berarti jika kamu memanggil anak dari kakak kamu sama saja ya Ilham :Olo, tapi rap-rapponakan, tai songonima goarnai songoni u pio.
iya, tetapi mereka itu sama-sama ponakan saya, ya seperti itulah namanya saja saya panggil .
DATA 6 :
Peneliti : Pak, aha do pamio niba pala tu alak lahi ni ngen saudara adaboru ni ayah?
Pak, apakah kata sapaan untuk suami dari saudara perempuan ayah? . Pak Artis :ooh, pala i mamioamangborudo ho i.
Peneliti : Pala anak alak lahi dohot anak adaboru ngen saudara adaboru niba, mamio aha do na cocok iba i ?
jika anak laki-laki dan perempuan dari saudara perempuan, apa kata sapaan nya itu, Pak ?
Pak Artis : Pala i tong anak rap boru mu juo ma alai i, jadi mamioamang dohot
inangma ho i
jika seperti itu berarti mereka anak mu juga, jadi kamu memanggil mereka dengan sapaan amang dan inang
Peneliti :Pala mamio tu abang ni ayah ?
jika kata sapaan kepada abangnya ayah ?
Pak artis :Pala tu abang ni ayah mamioamang tuado ho i. On pe gari nangge mamio ayah dabo ho i, anggo gari di baen tutur na sebenarnya mamio
amangdo ho i tu orangtua mu na alak lahi.
kata sapaan untuk abangnya ayah itu amang tua. Sekarang ini pun kata sapaan yang sebenarnya kamu memanggil ayahmu adalah dengan sapaan amang
Peneliti :Bo, songoni do lana i.
Oh, seperti itu ya, Pak
DATA 7 :
Peneliti : Manggil apanya kau dek sama anak kakakmu? Putri : Hmm, manggil namanya kak
Putri : iya, namanya jadi mungkinlah ku panggil, hei nak, hei nak, jadi ku panggil gitu namanya kak. Trus dia manggil aku ante.
Peneliti : jadi ante di panggilnya kau? Putri : iya, tante putri
Peneliti : Jadi, kalau ponakanmu itu manggil kakakmu yang paling besar apa? Putri : manggil Ibu
Peneliti : jadi, klo manggil kau tante, trus manggil kakakmu yang paling besar ibu. Kalau manggil abangmu?
Putri : manggil om dia kak.
DATA 8 :
Peneliti : Mamio ahado ponakanmu tu ho ?
manggil apanya ponakanmu sama kamu ? Nita : Bunde, eh Bunda
Bunde, eh Bunda Peneliti : aha,, mamio bunda?
Nita : olo bunda, jadi ahadope mamio etek, nakolot ma dongan i
iya memanggil Bunda, jadi mau manggil apa lagi, manggil etek, kampungan sekali
Peneliti : tapi biasana ido pamiona di hita on. Jadi pala ho mamio ortu ngen ayak sanga pe ngen umak?
tapi biasanya di daerah kita inikan eteknya. Jadi kamu memanggil orangtua dari Ayah ataupun dari Ibu ?
Nita :mar nenek
manggil nenek Peneliti :Nenek dua-dua ?
memanggil nenek untuk keduanya ?
Nita : olo, tapi ponakan ku parjolo-joloan mamio ortu ku mar atok do ia i da, harana biasa ia mamio alak udak-udak ku na di Medan mar atok, makana di son hami ajari mamio nenek sanga opung.
iya, tapi ponakanku pertama-tamanya manggil orangtua saya manggil atok nya dia itu karena kebiasaan manggil adek-adek ayahku di Medan manggil atok, tapi disini kami ajari untuk manggil nenek atau opung .
PETA KOTA PADANGSIDIMPUAN