• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Program yang Berhubungan dengan Penelitian

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dalam memberikan informasi kesehatan reproduksi kepada teman sebayanya (remaja), metode (cara) yang digunakan oleh peer educator adalah dengan berdiskusi atau berbicara langsung secara personal dengan teman sebayanya. Cara ini cukup tepat dan efektif dalam proses pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja. Dalam proses pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja, peer educator remaja terkadang menggunakan media atau alat yang ada, antara lain laptop atau komputer, handphone, brosur dan slebaran lainnya. Media atau alat hanya sebagai pendukung dari proses pemberian informasi.

Selain memberikan informasi, peer educator remaja juga melakukan penjangkauan kepada teman sebayanya. Beberapa bentuk penjangkauan yang dilakukan oleh peer educator remaja yaitu membantu teman sebaya dalam memecahkan permasalah kesehatan reproduksi (problem solving), memberikan motivasi serta menjadi penghubung antara petugas outreach (PO) dan kelompok dampingan (KD).

Dalam memberikan informasi, peer educator remaja mempunyai beberapa kendala yaitu waktu yang dimiliki peer educator remaja terbatas, mobilitas teman

sebaya (kelompok dampingan) tinggi, jumlah peer educator remaja tidak sebanding dengan jumlah teman sebaya (kelompok dampingan) serta peer educator remaja terkadang tidak dipercaya oleh teman sebayanya. Namun, peer educator remaja mempunyai solusi tersendiri untuk mengatasi kendala tersebut.

Bentuk kerja peer educator remaja hanya bersifat sukarela dan merupakan program dari sebuah lembaga swadaya masyarakat. Program ini tidak bersifat formal dan terus-menerus. Tidak ada wadah formal yang dapat menjamin keberlangsungan program peer educator tersebut. Artinya, peer educator akan tetap berjalan jika program kerja mengenai peer educator masih ada.

Ada sebuah kesesuaian dari status dan peran peer educator remaja yaitu bahwa dapat dikatakan peran peer educator remaja membawa dampak yang positif, hal ini terlihat bahwa sebelum remaja mendapatkan informasi kesehatan reproduksi dari peer educator remaja, kebanyakan dari remaja tidak punya pengetahuan yang baik tentang informasi tersebut. Setelah mendapatkan informasi dari peer educator, remaja lebih mempunyai pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja. Namun, sesuai dengan bentuk kerjanya yang hanya bersifat sukarela, ada kesenjangan dari peer educator remaja. Mereka hanya menjalankan kewajibannya tanpa mendapatkan haknya selain memperoleh informasi kesehatan reproduksi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu suatu adanya rekomendasi diantarnya; 1. Perlu adanya pengembangan sistem informasi kesehatan reproduksi yang

memakai sistem dari, oleh dan untuk remaja (peer educator remaja) lebih baik lagi. Pemberdayaan remaja untuk menjadi peer educator bagi teman sebayanya perlu ditingkatkan dengan cara membuatkan suatu wadah yang formal bagi peer educator remaja bukan sekedar program dari proyek lembaga tertentu, karena penyebaran informasi kesehatan reproduksi itu penting.

2. Peran serta dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas keberlangsungan masa depan remaja seperti orang tua, pemerintah, sekolah, LSM serta remaja itu sendiri perlu ditingkatkan. Agar remaja benar-benar menjadi penerus bangsa yang baik.

3. Hasil penelitian ini dapat dipakai dalam penelitian selanjutnya yang sejenis, diantaranya tentang efektivitas peer educator, pengaruh peer educator terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi.

PERAN PEER EDUCATOR (PE) REMAJA DALAM

PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN

REPRODUKSI REMAJA

(Studi Pada PKBI Lampung)

Oleh

FREDI YANSYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA SOSIOLOGI

Pada Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2010

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 11 C. Tujuan Penelitian ... 11 D. Kegunaan Penelitian... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peran Peer Educator ... 13

1. Pengertian Peran... 13

2. Peer Educator (PE) Remaja ... 14

B. Informasi Kesehatan Reproduksi ... 25

1. Pengertai Informasi ... 25

2. Kesehatan Reproduksi ... 27

3. Kesehatan Reproduksi Remaja ... 28

4. Permasalahan Seksualitas Remaja ... 31

C. Kerangka Pemikiran ... 35

III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian ... 39

B. Fokus Penelitian ... 40

C. Lokasi Penelitian ... 42

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum PKBI ... 46

1. Sejarah PKBI Lampung ... 46

2. Landasan Hukum, Filosofi dan Nilai PKBI Lampung ... 51

3. Visi, Misi dan Tujuan PKBI Lampung ... 53

4. Program PKBI Daerah Lampung ... 55

5. Kepengurusan dan Struktur Organisasi PKBI Lampung ... 61

B. Gambaran Umum Skala PKBI Lampung ... 65

1. Sejarah dan Perkembangan Skala PKBI Lampung ... 65

2. Visi, Misi Skala PKBI Daerah Lampung ... 66

3. Kegiatan Skala PKBI Daerah Lampung ... 66

4. Kepengurusan dan Struktur Organisasi Skala PKBI Lampung .... 69

C. Program yang Berhubungan dengan Penelitian ... 71

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 74

1. Informan 1 ... 74 2. Informan 2 ... 80 3. Informan 3 ... 85 4. Informan 4 ... 90 5. Informan 5 ... 95 B. Pembahasan ... 99

1. Peran Peer Educator (PE) Remaja dalam Pemberian Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja ... 99

2. Peran Peer Educator (PE) Remaja dalam Melakukan Penjangkauan kepada Remaja (Teman Sebaya) ... 102

VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 108

B. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

1. Bagan kerangka pikir ... 38 2. Struktur organisasi personalia PKBI daerah Lampung ... 64 3. Struktur organisasi Skala PKBI daerah Lampung ... 70

DAFTAR PUSTAKA

Arixs. 2009. Hanya 37% Remaja Tahu PIK KRR. http://www.cybertokoh.com. Diakses tanggal 23 Februari 2009

Ariyanti, Wuri septia. 2007. Hubungan Komunikasi Keluarga Dengan Peningkatan Peran Sosial Remaja Putus Sekolah Di Organisasi Karang Taruna. Skripsi. Universitas Lampung

Asfriyati. 2002. Prilaku Seksual Remaja Santri di Pesantren Purba Baru Tapanuli Selatan Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. USU Repository. Medan. 39 hlm.

BKKBN. 2008. Hampir 1,2 Juta Penduduk Lampung, Usia Remaja. www.bkkbn.go.id. Diakses tanggal 24 maret 2009

Ditjen PPM & PL Depkes RI. 2008. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia.

D, Ajen. 2003. Kesehatan Reproduksi Remaja. http://mitrariset.blogspot. com/2009/05/kesehatan-reproduksi-remaja html. Diakses tanggal 24 maret 2009

Foreno. 2007. Evaluasi Pengembangan Model Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Cerita Remaja Indonesia

Gunarsa, S.D. 1990. Dasar dan teori perkembangan anak. BPK Gunung Mulia, Jakarta.

Iskandar, Meiwita B. 1997. "Hasil Uji Coba Modul Reproduksi Sehat Anak & Remaja untuk Orang Tua". Makalah pada Lokakarya Penyusunan Rencana Pengembangan Media, diselenggarakan oleh PKBI, Jakarta, 20- 21 Mei 1997.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif. GP. Press: Jakarta.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Monks, F.J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. (1991) Psikologi perkembangan : Pengantar dalam berbagai bagiannya (cetakan ke-7). Yogya: Gajah Mada University Press.

Muzayyanah, Siti Nurul. 2008. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja: BagaimanaMenyikapinya?.http://halalsehat.com/index.php?option=com_c ontent&task=view&id=57&Itemid=35. Diakses tanggal 23 Maret 2009

Nazir, Moch. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indah. Jakarta.

Palu, Basir. 2008. Menyelamatkan Generasi Muda. http://www.koranindonesia. com/2008/11/05/menyelamatkan-generasi-muda. Diakses tgl 23 Maret 2009

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia. 2005. Rencana Strategis 2005-2009. PKBI : Jakarta

Petrus, S, Segan. AIDS, Bandar Lampung Tertinggi. Radar Lampung, Rabu 25 Februari 2009

Prasasti, Dhini G. dan Ririn Indriani. Degradasi Moral 62,7% Siswi SMP & SMA tidak Gadis Lagi, Kartini, 8 – 22 Januari 2009

Saeroni. 2008. Remaja dan Masalah Kesehatan Reproduksi. http://hariansib. com/2008/04/13/remaja-seks-bebas-aborsi-meningkat/. Diakses tanggal 23 maret 2009

Saputra, Ari. 2008. 22,6% Remaja Indonesia Penganut Seks Bebas. http://www.duniasex.com/forum/archive/index.php/t-68636.html. Di akses tanggal 23 Februari 2009

Shadily, Hasan.1984. Kamus Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

________,_______. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar.Rajawali. Jakarta

Soetjiningsih. 2008. Remaja Usia 15 - 18 Tahun Banyak Lakukan Perilaku Seksual Pranikah. http://www.gadjahmada.edu. Di akses tanggal 3 Maret 2009

Sudardjat, Ilyani A. 2002. Hak Remaja atas Kesehatan Reproduksi. www.Kapanlagi.com. Diakses tanggal 23 Februari 2009

Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiolog (Edis kedua). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1980.

Skala PKBI Lampung, 2002.

SKHU Lampung Post Rabu, 22 November 2006.

Kompas. Selasa, 17 Februari 2009.

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ku persembahkan karya sederhana ini

kepada orang-orang yang terkasih dan mengasihiku

Mama dan Bapak tersayang,

terimakasih atas semua do’a, cinta kasih dan pengorbanan yang telah kalian

berikan kepada anak mu, setiap tetes keringat yang kalian keluarkan demi

keberhasilan anak-anakmu, serta cinta dan kasih sayang yang kalian berikan,

takkan pernah tergantikan oleh apapun di dunia ini.

Kakak-kakakku Pipit Puspita Sari dan Rika Novita Sari, Adikku Elis Herliani

dan Hendry Hanora, semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk

kalian.

Penyempurna cerita hidupku...

Semua orang yang telah mengukir namanya dalam cerita dan perjalanan

hidupku.

Almamater Tercinta

UNIVERSITAS LAMPUNG

Motto:

Dalam melakukan suatu hal, kita harus merasakan sebuah „stres‟ agar hal itu mempunyai nilai yang lebih berharga.

_Endri Fatimaningsih_

Untuk meraih sesuatu, kita perlu mengorbankan sesuatu meski itu bernilai dan berharga.

Berdiam bukan berarti mati, berhenti bukan berarti usai, berlari bukan berarti takut, dan berfikir adalah kunci dari semua.

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Fredi Yansyah dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 11 April 1987. Penulis adalah anak ketiga dari lima bersaudara, yang merupakan putra dari pasangan Ayahanda Suherman Mardi dan Ibunda Risma Fatmi.

Jenjang pendidikan formal yang telah penulis tempuh antara lain Sekolah Dasar (SD) di SDN 6 Sukarame Bandar Lampung lulus pada tahun 1999, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 12 Bandar Lampung lulus pada tahun 2002 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA YP. Unila Bandar Lampung lulus pada tahun 2005.

Pada tahun 2005 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, masuk melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pada tahun 2008 penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosal dan Ilmu Politik Universitas Lampung pada Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung.

SANWACANA

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan dan membuka wawasan berfikir dalam penulisan Skripsi ini hingga dapat terselesaikan, Shalawat serta Salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Rasullallah Nabi Muhammad S.A.W, beserta sahabat dan pengikut-pengikutnya. Skripsi dengan judul Peran Peer Educator Remaja Dalam Pemberian Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja”. Adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosiologi di Universitas Lampung. Dalam penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari peran, bantuan, bimbingan, saran dan kritikan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati dan keyakinan bahwa balasan Allah SWT yang sempurna yang bisa menggantikannya, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ayahanda Suherman M dan ibunda Risama Fatmi yang tercinta yang selalu mendoakan aku, memberiku semangat, motivasi, berusaha dengan segenap daya dan upaya serta keasabaran untuk terciptanya keberhasilan masa depanku semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, kebahagiaan, dan selalu dalam lindungannya.

5. Ibu Endry Fatimaningsih, S.Sos, M.Si. selaku Dosen Pembimbing, atas ilmu dan motivasinya, bantuan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Drs. Sindung Haryanto, M.Si. selaku Dosen Pembimbing saat pertama kali

menyusun skripsi. atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Dr. Bartoven Vivit Nurdin Irsan S.Sos M.Si selaku dosen pembahas, terimakasih atas ilmu, masukan, saran serta kritiknya sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen FISIP Unila atas ilmu yang telah diberikan. 9. Seluruh staff dan karyawan FISIP Unila atas bantuan dan kerjasamanya. 10.Bapak, Ibu staff PKBI Lampung dan Skala PKBI Lampung atas bantuan dan

kerjasamanya.

11.Kakak-kakakku, Pipit Pupita Sari, Rika Puspita Sari. Adikku, Elis Herliani dan Hendry Hanora atas kasih sayang, semangat dan motivasinya hingga terselesaikannya karya ini.

12.Keluarga besar di Cirebon, Jawa Barat dan Padang, Sumatera Barat terima kasih atas doa yang telah diberikan, semoga Allah SWT akan menjaga kita semua.

13.“puteri” yang telah membangkitkan semangat hidupku lagi...tetaplah

kalian...maaf atas kesalahanQ...

15.Teman-teman yang terlibat dalam seminar 1 dan 2, Yuyun dan Acep Hendri Setiawan (mahasiswa pembahas di seminar 1), Aye‟ dan Eka Wulan Sari (mahasiswa pembahas di seminar 2) Akhmad Alkautsar (moderator seminar). Thanks atas saran, kritik, dan bantuannya.

16.Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk memnjadi pembahas seminar 1 dan 2 (Yuyun, Rika, Ayu, Jundi, Mia, Acep, Vico, Julius, Andika, Dimas, Rhey, Dini, Rifah, Devi, Aris, Diki, Rusli). Terima kasih atas kesempatannya, banyak yang dapat saya pelajari...

17. Sahabat “putih-hitam”, d’Pleboii yang telah menorehkan kisah saat kuliah. Ternyata inilah “komposisi yang tepat” untuk persahabatan kita. Kwsar (si „ndut yg cerdas, bisa berfikir ke depan walau sering ngerasa ragu...banyak bgd bantuan you ke gw...), Joel (si penyiar berperut gembul yang suka ngomel klo dah sedikit peninggg, pesemis klo dah diduluin orang, tapi tetep mau ngerti keadaan sahabat....tetep care!!!), Cepoke (sang sesepuh yang punya pandangan lain...sesepuh yang suka bingung mengambil keputusan...hidupnya banyak pilihan a...b...c...sedikit tak terduga...thanx dah sering bantuin....). kapan Qta kumpul d pondok, touring, maen ps, „gila-gilaan‟, nginep bareng lagi???.

Thank’s for everything...

Persahabatan lebih dari sekedar tempat bertemu,

penuh cerita emotional, banyak hal yang telah Qta kerjakan bersama, yang semuanya gak bisa di tulis di karya kecilku ini tapi akan selalu menjadi

18.Untuk Emak-emak HERTZ; Mia Marissa “double S” (thanks ya cu‟ bantuan, saran n kritiknya, udah jadi tempat gw curhat, ke mana-mana ditemenin sampe banyak yang bilang Qta pacaran,,,,hahaha jgn ngarep cu‟...), Jundi (mrs. Tat tit tut...gmana jundy corps. nya??? Lancar? Ayo berjuang...), Aye (thanks ilmu, obrolan, semangat dan nasehatnya....), Mely (kapan nih Qta gila-gilaan n ketawa bareng lagi cu...), Melsi (ibu „ketum‟ yang gak mw ambil pusing dalam sebuah masalah....ada proyek lg gak nih?), Yuyun (emak yang satu ini agak „judes‟, tapi tetep punya pikiran yang kritis...tegas), Rika (cwek yang selalu menahan ktawanya, jgn jaim sm qtorg mah...), Erlin (sarjana yang kata orang „cantik‟, banyak anak jurusan yang mw mendekati tapi koq gak jd semua...), Zizah (nah nyang satu ni kya kembarannya yang tadi...”preman” kaliawi....).

19.UKMF P.A Cakrawala...”Gubuk suram yang bersinar”...disini ku diterima menjadi bagian keluarga besar, yang tidak sekedar formalitas sebutan keluarga...banyak ilmu yang telah diberikan (maf kalo ilmunya lupa lagi...). bang Imam, bang Rahman, bang Icha, om Neo, kak mad-Soleh, Ari „galer‟, BZ, Eka, Abdurahman „man‟, Boncu, Mi2n, Perdi, mb‟ rumi, Elvin, „Mami boy‟, „uti‟ lea, eko „blekepet‟, juni „bonyok‟, yoyo „botol‟, aini, titek, angga „uban‟, wulan „marbon‟, abi, kusmin, ijah, chaseng, gendon, gumpil, konenx, tahi, cablak, pacet, boncel, kopeng, pesek, nye2s, komber, serut, bon2, iprit, cemung, dan seluruh keluarga cakrawala yang akan datang. LESTARI...!!!

Winoto, Andi, Dayat, Endha, Martha, Herna, Dewi, Riza, Riris, Asri, Eliya, Mardhiah, Phia, Melia, Yaya, Dina, Rhey, Yusna, Ermay, Visi, Deka, Dini, duo tri Tri Desi n Tri Linda, Rifah, Putri, Devi, Nila, Umi, Komeng, Riki „tajir‟. Udah semua blum ya....ada yang belum di sebut??? Maf ya klo kelupaan ada yang gak disebutin...(Qta adalah angkatan ‘TERSOLID...!!!’) 21.Keluarga Mahasiswa Sosiologi FISIP Unila

22.Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar Universitas Lampung (KMA PBS Unila)___Porda, Rahmat, Inung, Ani, Fitri, Apita, Oppy, Andri, Aya, Dewi, Ika, Marta, Nana, Mega, Rendy, Siti, Aptiar, Banu serta yang lainya...(menyusul...)

23.Teman-teman Q diluaran sana, Faisol „Roy‟, Maulana „MO‟ Angga, Nurdiyanto „POLO‟, Yudi, Zulvikar, Hendro, Ario, anak-anak kostan Dorothy, Dila Paradila (wanita yang sampai saat ini belum sempat Q cari...entah dimana, bagaimana dan siapa engkau sekarang...)

24.Teman-teman mahasiswa Unila lainnya yang pernah berinteraksi dan memberikan warna tersendiri dalam pergaulan penulis selama kuliah.

25.Almamater Tercinta

kecil nan sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amien. Wassalam,,

Bandar Lampung, Februari 2010 Penulis

Dokumen terkait