• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Vigor daya simpan benih kubis setelah penyimpanan dapat digambarkan dengan metode pengusangan cepat secara kimia dengan larutan etanol 20%. Indeks vigor benih setelah perendaman dalam larutan etanol 20% selama 30 menit memiliki korelasi yang erat dengan daya berkecambah benih setelah disimpan selama 6 bulan dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0.92, sehingga dapat digunakan untuk menduga vigor daya simpan benih. Vigor daya simpan benih kubis setelah disimpan selama 6 bulan dapat diduga dengan persamaan regresi y = 3.338 + 1.054x, dengan x adalah peubah indeks vigor setelah perendaman etanol 20% selama 30 menit, koefisien determinasi sebesar 83.8%, dan standar deviasi sebesar 6.53.

Saran

Pengusangan cepat dengan etanol 20% dapat digunakan sebagai metode penapisan benih kubis yang vigor untuk penyimpanan selama 6 bulan pada ruang simpan terbuka (suhu 23.329.9 C dan RH 6185%) dengan kemasan aluminium foil. Nilai daya berkecambah minimal (75%) setelah penyimpanan selama 6 bulan dapat diduga melalui nilai indeks vigor setelah perendaman etanol 20% selama 30 menit sebesar 67.99%. Penyempurnaan model pendugaan vigor daya simpan benih kubis perlu dilakukan lebih kompleks dengan menambahkan jumlah ulangan dan variasi lot benih untuk mendapatkan koefisien determinasi (R2) yang dapat menggambarkan model regresi yang lebih baik.

19

DAFTAR PUSTAKA

Addai LK, Kantanka OS. 2006. Evaluation of screening methods for improved storability of soybean seed international. J of Botany. 2(2):152-155.

Andhi TCWA, Purwantoro A, Yodono P. 2012. Aspek fisiologi dan biokimia perkecambahan benih jagung (Zea mays L.) pada umur penyimpanan benih yang berbeda. Vegetalika. 1(3):120-130.

Anggraeni ND, Suwarno FC. 2013. Kemampuan benih kedelai (Glisine max L.) untuk mempertahankan viabilitasnya setelah didera dengan etanol. Bul Agrohorti. 1(4):34-44.

Belo SM, Suwarno FC. 2012. Penurunan viabilitas benih padi (Oryza sativa L.) melalui beberapa metode pengusangan cepat. J Agron Indonesia. 40(1):29- 35.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kubis 2009-2013 [internet]. [Diunduh 2014 Agustus 9]. Tersedia pada http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_suby ek=55&notab=63.

Budiarti T. 2002. Kemungkinan pengembangan metode uji cepat untuk penentuan viabilitas benih secara cepat. Di dalam: Murniati E, Sadjad S, Suwarno FC, Kartika T, Hasanah M, Budiarti T, Widajati E, Palupi ER, Ilyas S, Setiawan A, Surahman M, Qadir A, Wirawan B, Jaya WHRM, Anwar A. Industri Benih di Indonesia, Aspek Penunjang Pengembangan. Bogor (ID): Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih. Institut Pertanian Bogor.

Budiman DF. 2012. Uji pengusangan cepat terkontrol (PCT) untuk menduga viabilitas benih cabai merah (Capsicum annum L.) setelah penyimpanan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Copeland LO, McDonald MB. 2001. Principles of Seed Science and Technology. Ed ke-4. New York (US): Kluwer Academic Publisher.

Dalapati A. 2012. Deteksi vigor daya simpan benih padi gogo (Oryza sativa L.) dengan metode pengusangan cepat [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Pedoman Labolatorium Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Jakarta (ID): Direktorat Jendral Tanaman Pangan. Direktorat Jendral Tanaman Hortikultura.

Desai BB, Kotecha PM, Salunkhe DK. 1997. Seeds Handbook. Ed ke-10. New York (US): Marcel Dekker Inc.

Dina, Hartati ME, Tukiman, Ismiatun. 2006. Pengujian vigor benih: telaah dan prospek penerapannya di Indonesia. Vigor. 4(4):13-20.

[DJPTP] Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan. 1991. Petunjuk Pengawas Benih. Jakarta (ID): Direktorat Bina Produksi Padi dan Palawija. Direktorat pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih.

20

George RAT. 1999. Vegetable Seed Production. Edisi ke-2. New York (US): CABI Publishing.

Halimursyadah, Murniati E. 2008. Pengaruh pemberian senyawa antioksidan sebelum simpan terhadap umur simpan benih kapas. J Floratek. 3:1-9. Hasbianto A. 2012. Pemodelan penyimpanan benih kedelai (Glycine max (L.)

Merrill) pada system penyimpanan terbuka [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Humphreys I. 1979. Tropical Pasture Seed Production. Rome: FAO.

[ISTA] International Seed Testing Association. 2010. Seed Science and Technology. International Rules for Seed Testing. Zurich: International Seed Testing Association.

Justice OL , Bass LN. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Rennie Roesli, penerjemah. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. Terjemahan dari: Principles and Practices of Seed Storage.

Lindayanti M. 2006. Pengujian vigor beberapa varietas padi (Oryza sativa) dengan metode accelerated ageing (AA) setelah masa simpan 6 (enam) bulan. Vigor. 4(4):9-13.

Maesaroh S. 2012. Pendugaan daya simpan galur-galur kedelai (Glycine max (L.) Merr.) hasil iradiasi sinar gamma dengan metode pengusangan cepat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mattjik AA, Sumertajaya. 2006. Perancangan Percobaan. Bogor (ID): IPB Pr. Maulidya N. 2011. Pengujian vigor daya simpan dengan metode pengusangan

cepat kimia serta pengujian vigor kekuatan tumbuh pada benih padi (Oryza sativa L.) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mayer AM, Poljakoff-Mayber A. 1989. The Germination of Seed. Ed ke-4. Great Britain (GB): Pergamon Pr.

Murniati E, Kartika T, Saenong S. 1986. Pengaruh gibberellic acid pada benih jagung (Zea mays L.) yang didera dan tidak didera etanol terhadap daya

berkecambah benih dan aktivitas enzyme α-amilase. Bul Agr. 16(1):18-27. Pangabean G, Haris E. 1994. Pengaruh penyimpanan terhadap kecepatan respirasi,

kebocoran dan daya perkecambahan benih kubis. J Agromet. 10(1&2):23-28. Pian ZA. 1981. Pengaruh uap etil alkohol terhadap viabilitas benih jagung (Zea

mays L.) dan pemanfaatannya untuk menduga daya simpan [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Priestley DA, Leopold AC. 1980. Alcohol stress on soya bean seeds. Ann Bot 45(1):39-45.

[Pusdatin] Pusat Data dan Informasi Pertanian. 2013. Kubis atau Kol. Buletin Konsumsi Pangan. 4(4):23-28.

Qadir A. 2012. Pemodelan pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) di bawah cekaman naungan [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

21 Qouta LA, Waldron KW, Baydoun EAH, Brett CT. 1991. Changes in seed reserves and cell wall composition of component organ during germination of cabbage (Brassica oleracea) seeds. J Plant Physiol. 138:700-707.

Rahayu E, Widajati E. 2007. Pengaruh kemasan, kondisi ruang simpan dan periode simpan terhadap viabilitas benih caisin (Brassica chinensis L.). Bul Agron. 35(3):191-196.

Ramiro MC, Pérez-García F, Aguinagalde I. 1995. Effect of different seed storage condition on germination and isozyme activity in some Brassica species. Annals of Botany. 75:579-585.

Rosyad A. 2013. Daya simpan benih mentimun (Cucumis sativis L.) yang telah diusangkan dengan perlakuan etanol [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rubatzky VE, Yamaguchi M. 1999. World Vegetable: Principles, Production, and Nutritive Values. Ed ke-2. USA: Aspen Publisher.

Rukmana R. 2010. Kubis. Yogjakarta (ID): Kanisius.

Sadiman I, Soedradjat R, Subandi. 2003. Identifikasi tingkat kemunduran mutu benih kedelai melalui daya hantar listrik dan viabilitas benih. Agrijurnal. 8(2):38-49.

Sadjad S, Murniati E, Ilyas S. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komparatif ke Simulatif. Jakarta (ID): PT Grasindo.

Salehi MR, Ashiri F, Salehi H. 2008. Effect of different ethanol concentrations on seed germination of three turfgrass genera. Nat Appl Sci. 2(1):6-9.

Sukarman, Rusmin D, Hasanah M. 2002. Perbaikan mutu fisiologis benih jambu mente (Anacardium occidentale L.). Di dalam: Murniati E, Sadjad S, Suwarno FC, Kartika T, Hasanah M, Budiarti T, Widajati E, Palupi ER, Ilyas S, Setiawan A, Surahman M, Qadir A, Wirawan B, Wieny HR, Jaya M, Anwar A, editor. Industri Benih di Indonesia, Aspek Penunjang Pengembangan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Widajati E, Murniati E, Palupi ER, Kartika T, Suhartanto MR, Qadir A. 2013. Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor (ID): IPB Pr.

22

Mulai

LAMPIRAN

Lampiran 1 Deskripsi lot benih kubis yang digunakan dalam penelitian

Lot benih Daya

Berkecambah (%) Kemurnian fisik (%) Waktu kadaluarsa Keterangan MG G1 GT B3 GC KC - 90 - 85 90 90 - 98 - - 99 99 Mei 2015 Juni 2015 Mei 2015 April 2015 Februari 2015 Oktober 2014 Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida

Lampiran 2 Bagan pelaksanaan metode pengusangan cepat kimia dengan etanol 20%

Stop

Pengecambahan benih dengan metode uji di atas kertas (UDK) Evaluasi daya

berkecambah selama 10 hari setelah tanam (HST)

Setelah pelembaban, benih sebanyak 2 g direndam dalam 25 ml larutan etanol 20% selama waktu perlakuan (30, 60, 90, 120 menit). Pelembaban lot benih di

antara kertas CD lembab dan disimpan dalam refrigerator suhu 5C

23 Lampiran 3 Suhu dan kelembaban ruang selama penyimpanan

Minggu ke- Suhu (⁰C) RH (%)

Maksimal Minimal Maksimal Minimal

1 28.3 25.8 82 78 2 27.8 24.2 85 75 3 27.4 25.0 80 77 4 27.5 24.0 85 72 5 29.5 23.3 82 76 6 29.0 23.3 80 69 7 28.9 23.5 82 78 8 29.7 24.0 81 68 9 28.8 24.4 82 79 10 28.4 23.9 80 68 11 29.1 24.3 81 64 12 29.1 24.4 83 68 13 29.5 25.3 81 77 14 29.5 24.3 82 73 15 29.9 24.6 84 66 16 27.6 23.6 80 74 17 28.7 25.6 79 67 18 28.3 24.3 80 72 19 29.2 24.0 80 70 20 29.1 26.1 77 61 21 28.3 25.8 82 78 22 28.0 24.9 81 63 23 28.3 25.8 80 70 24 28.6 24.3 81 63

24

Lampiran 4 Pengaruh periode simpan terhadap daya berkecambah 6 lot benih kubis setelah penyimpanan

Lampiran 5 Pengaruh periode simpan terhadap kecepatan tumbuh 6 lot benih kubis setelah penyimpanan

20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 1 2 3 4 5 6 Da y a be rke ca mbah (D B )

Periode simpan (bulan)

G1 MG GC GT B3 KC 0 5 10 15 20 25 0 1 2 3 4 5 6 Ke ce pa tan tum buh ( % e tm al -1)

Periode simpan (bulan)

G1 MG GC GT B3 KC

25 Lampiran 6 Pengaruh periode simpan terhadap indeks vigor 6 lot benih kubis

setelah penyimpanan

Lampiran 7 Pengaruh waktu perendaman etanol 20% terhadap tolok ukur daya berkecambah 6 lot benih kubis

0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 1 2 3 4 5 6 Inde ks vig or ( % )

Periode simpan (bulan)

G1 MG GC GT B3 KC 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 30 60 90 120 Da y a be rke ca mbah (% )

Waktu perendaman (menit)

G1 MG GC GT B3 KC

26

Lampiran 8 Pengaruh waktu perendaman etanol 20% terhadap tolok ukur kecepatan tumbuh 6 lot benih kubis

Lampiran 9 Pengaruh waktu perendaman etanol 20% terhadap tolok ukur indeks vigor 6 lot benih kubis

0 5 10 15 20 25 0 30 60 90 120 Ke ce pa tan tum buh (% e tm al -1 )

Waktu perendaman (menit)

G1 MG GC GT B3 KC 0 20 40 60 80 100 0 30 60 90 120 Inde ks vig or (% )

Waktu perendaman (menit)

G1 MG GC GT B3 KC

27

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tegal, pada tanggal 26 Desember 1992. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Darum dan Ibu Cheriyah. Penulis memiliki dua saudara bernama Deni Haryanto dan Resah Putri Mahadika.

Pendidikan sekolah dasar diselesaikan pada tahun 2004 di SD Negeri Pacul 01, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Tegal dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Tegal dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif dibeberapa organisasi kemahasiswaan diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian IPB periode 20112012, Garden and Decoration Club Asrama TPB IPB, dan Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Tegal. Penulis juga aktif di beberapa kepanitiaan yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiwaan di IPB. Pada tahun 2013 Penulis berkesempatan menjadi asisten praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Perkebunan. Selama perkuliahan, Penulis mendapatkan beasiswa Bidik Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 20102014.

ABSTRAK

AMALIA ROSIDA. Pengujian Vigor Daya Simpan Benih Kubis (Brassica oleracea var. capitata L.) Menggunakan Metode Pengusangan Cepat dengan Etanol. Dibimbing oleh MARYATI SARI dan ABDUL QADIR.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan waktu perendaman yang efektif pada metode pengusangan cepat kimia dengan larutan etanol 20%, yang dapat menduga vigor daya simpan 6 lot benih kubis setelah disimpan selama 6 bulan. Benih kubis yang digunakan terdiri atas 6 lot benih komersial dengan vigor awal yang berbeda, yaitu MG, G11, GT, B3, GC, dan KC. Percobaan pertama adalah penyimpanan benih dalam kemasan aluminium foil selama 1 sampai 6 bulan pada ruang simpan terbuka dengan suhu 23.329.9 C dan RH 6185%. Percobaan kedua adalah pengusangan dengan merendam benih dalam larutan etanol 20% selama 30, 60, 90, dan 120 menit. Indeks vigor benih setelah perendaman selama 30 menit memiliki korelasi yang erat dengan daya berkecambah benih setelah disimpan selama 6 bulan dengan koefisien korelasi sebesar 0.92, sehingga dapat digunakan untuk menduga vigor daya simpan benih. Vigor daya simpan benih kubis setelah penyimpanan selama 6 bulan dapat diduga dengan persamaan y = 3.338 + 1.054x, dengan x adalah peubah indeks vigor setelah perendaman etanol 20% selama 30 menit, dan koefisien determinasi (R2) sebesar 83.8%. Kata kunci: devigorasi, kemunduran, viabilitas

ABSTRACT

AMALIA ROSIDA. Testing of Vigor Related to Storability in Cabbage (Brassica oleracea var. capitata L.) Seed Using Accelerated Aging Method with Ethanol. Supervised by MARYATI SARI and ABDUL QADIR.

The objective of this study was to obtain an effective soaking time on the accelerated aging method with liquid ethanol 20%, that can estimate vigor related to storability of 6 cabbage seeds after storage for 6 months. Cabbage seed consists of 6 commercial seed lots with different initial vigor, they were G1, MG, GC, GT, B3, and KC. The first experiment was storing seed for 6 months within aluminium foil packaging in the open storage room with temperature 23.329.9 C and 6185% relative humidity. The second experiment was rapid aging by soaking seeds in liquid ethanol 20% during 30, 60, 90, and 120 minutes. Index of vigor seed after soaking during 30 minutes had a closed correlation with germination of seed after storage for 6 months with a coefficient correlation 0.92, so that could be used to predicted vigor related to storability seed. Vigor related to storability cabbage seed after storage for 6 months could be predicted by the equation

y 5 , with x indicated indeks of vigor seed after soaking in liquid ethanol 20% during 30 minutes, and coefficient determination (R2) was 83.8%. Keywords: deterioration, devigoration, viability

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Januari sampai Juli 2014.

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan adalah 6 lot benih kubis dengan varietas yang berbeda, yaitu: G1, MG, GC, GT, B3, dan KC. Lot benih yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari toko pertanian dan memiliki tanggal kadaluarsa yang berbeda (Lampiran 1). Bahan lain yang digunakan adalah kertas CD, aquades, larutan etanol 20%, gelas plastik, kemasan aluminium foil, dan kertas label. Peralatan yang digunakan meliputi: cawan aluminium, cawan petri, refrigerator, timbangan analitik, pinset, termohigrometer, alat pengecambah benih tipe IPB 73- 2A, oven, desikator, dan sealer.

Analisis Data

Penelitian ini terdiri atas dua percobaan, yaitu pengujian vigor daya simpan setelah penyimpanan (percobaan 1) dan pengujian vigor akibat pengusangan cepat dengan etanol (percobaan 2). Percobaan 1 bertujuan mengetahui vigor daya simpan benih yang disimpan pada ruang penyimpanan terbuka (23.329.9 C dan RH 6185%). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap tersarang dengan lot benih tersarang dalam periode simpan. Faktor pertama adalah periode simpan yang terdiri atas 7 taraf (0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bulan). Faktor kedua adalah lot benih kubis dengan 6 taraf yaitu G1, MG, GC, GT, B3, dan KC. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Tolok ukur yang diamati adalah daya berkecambah, kecepatan tumbuh, indeks vigor, dan kadar air. Model aditif yang digunakan adalah:

i k i i i k

Keterangan

: rataan umum

i : faktor periode simpan ke-i (0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bulan)

i : faktor lot benih ke-j (G1, MG, GC, GT, B3, dan KC) yang tersarang pada

faktor periode simpan ke-i (0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bulan)

i k : pengaruh acak dari faktor periode simpan ke-i, faktor lot benih ke-j, dan

ulangan ke-k (1, 2, 3)

Percobaan 2 bertujuan mengetahui vigor benih akibat pengusangan cepat dengan etanol. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap tersarang dengan lot benih tersarang dalam waktu perendaman. Faktor pertama adalah waktu perendaman larutan etanol 20% yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: 30,

60, 90, dan 120 menit. Faktor kedua adalah lot benih kubis dengan 6 taraf yaitu G1, MG, GC, GT, B3, dan KC. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Tolok ukur yang diamati adalah daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Model aditif yang digunakan adalah:

i k i i i k

Keterangan

µ : rataan umum

i : faktor waktu perendaman ke-i (30, 60, 90, dan 120 menit)

i : faktor lot benih ke-j (G1, MG, GC, GT, B3, dan KC) yang tersarang pada

faktor waktu perendaman ke-i (30, 60, 90, dan 120 menit)

i k : pengaruh acak dari faktor waktu perendaman ke-i, faktor lot benih ke-j, dan

ulangan ke-k (1, 2, 3)

Data hasil percobaan 1 dan percobaan 2 dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji-F) pada taraf  = 5%. Perlakuan yang memberikan pengaruh nyata dianalisis menggunakan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf  = 5%.

Hubungan antara percobaan 1 dan percobaan 2 dianalisis menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana. Analisis korelasi bertujuan mengetahui korelasi antara vigor daya simpan benih setelah penyimpanan dan vigor benih akibat pengusangan cepat dengan etanol. Hasil analisis korelasi yang paling erat kemudian dianalisis dengan analisis regresi linear sederhana. Pendekatan analisis regresi linier sederhana bertujuan mengetahui dan menduga hubungan antara vigor daya simpan benih setelah disimpan dan tolok ukur vigor benih akibat pengusangan cepat dengan etanol. Persamaan regresi yang digunakan adalah:

y = a + bx Keterangan

y : vigor daya simpan benih kubis pada tolok ukur daya berkecambah setelah penyimpanan (6 bulan)

a : intersep

b : koefisien regresi

x : vigor benih akibat pengusangan kimia

Verifikasi model dimaksudkan sebagai tahapan kegiatan pemodelan yang bertujuan untuk menilai kesesuaian hasil simulasi dengan hasil aktual. Verifikasi terhadap hasil analisis regresi linear sederhana dilakukan secara kualitatif dengan grafik dan kuantitatif dengan uji-t. Berdasarkan hasil verifikasi kualitatif, nilai dugaan dinyatakan berkesesuaian jika nilai hasil dugaan (simulasi) berada dalam selang standar deviasi dari hasil aktual. Verifikasi model secara kuantitatif menggunakan uji statistik dilakukan dengan membandingkan secara berpasangan (uji-t) hasil simulasi dengan hasil aktual pada periode simpan yang sama. Berdasarkan verifikasi kuantitatif, hasil simulasi dinyatakan sesuai atau tidak berbeda dengan hasil aktual jika p-value ebih besar dari α 5

Prosedur Penelitian

Lot benih yang digunakan dalam penelitian adalah G1, MG, GC, GT, B3, dan KC. Penelitian dimulai dengan pengujian kadar air dan vigor awal benih yang dihitung sebagai 0 bulan penyimpanan. Percobaan 1 adalah pengujian vigor daya simpan setelah penyimpanan. Percobaan dimulai dengan pengemasan benih sebanyak 2 g setiap satuan percobaan ke dalam kemasan aluminium foil dan ditutup rapat menggunakan sealer. Kemasan yang telah siap kemudian disimpan dalam ruang simpan terbuka (suhu 23.329.9 C dan RH 6185%) selama waktu perlakuan. Pengamatan dilakukan pada akhir periode simpan pada tolok ukur kadar air, daya berkecambah (DB), indeks vigor (IV), dan kecepatan tumbuh (KCT).

Percobaan 2 adalah pengujian vigor benih akibat pengusangan cepat dengan etanol. Tahap awal dari percobaan 2 yaitu pelembaban benih. Benih sebanyak 2 g setiap satuan percobaan dilembabkan dengan cara diletakkan di antara kertas CD lembab dan disimpan dalam refrigerator suhu 5 C selama 12 jam. Kadar air benih setelah pelembaban berkisar 2935%. Benih yang telah dilembabkan kemudian direndam dalam 25 ml larutan etanol 20% selama waktu perlakuan (30, 60, 90, dan 120 menit) (Lampiran 2). Pengamatan dilakukan pada tolok ukur DB, IV, dan KCT.

Pengujian kadar air menggunakan oven suhu rendah (105 ± 2 C) selama 17±1 jam dengan bobot sampel sebanyak 1 g setiap satuan percobaan. Kadar air dihitung berdasarkan rumus:

Kadar air = ( - )

( - ) 100%

Keterangan

M1 : bobot cawan (g)

M2 : bobot cawan + benih sebelum dioven (g) M3 : bobot cawan + benih setelah dioven (g)

Pengujian vigor benih dilakukan dengan mengecambahkan benih pada alat pengecambah benih tipe IPB 73-2A. Benih sebanyak 50 butir ditanam pada substrat kertas CD dengan metode uji di atas kertas (UDK) dan dikecambahkan pada alat pengecambah benih tipe IPB 73-2A. Pengamatan dilakukan terhadap tolok ukur:

1. Daya berkecambah (DB)

Pengamatan dilakukan pada hari ke-5 dan hari ke-10 setelah tanam (HST) terhadap kecambah normal (Gambar 1).

DB (%) = um ah hitun an um ah hitun an

um ah benih yan dikecambahkan 100%

Keterangan

KN 1 : Kecambah normal pada hitungan 1 (5 HST) KN 2 : Kecambah normal pada hitungan 2 (10 HST) 2. Indeks vigor (IV)

Pengamatan dilakukan terhadap jumlah kecambah normal pada hitungan pertama (5 HST) (Copeland dan McDonald 2001).

IV (%) = um ah benih yan tumbuh n rma ada hitun an ertama

um ah benih yan dikecambahkan  100%

3. Kecepatan tumbuh (KCT)

Kecepatan tumbuh dihitung berdasarkan rumus Thronebery dan Smith (Sadjad 1999). etma ∑ ti i i Keterangan t : waktu pengamatan

N : persentasi kecambah normal per etmal

Gambar 1 Kriteria kecambah benih kubis Kecambah Abnormal Kecambah Normal

TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen terkait