• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Hasil pendugaan CHIRPS wilayah Indonesia sudah cukup baik yakni terlihat dari nilai rataan korelasi 24 stasiun (r=0.715) dan plot data yang mampu mengikuti pola data observasi. Berdasarkan cluster analysis wilayah Indonesia terbagi menjadi lima daerah cluster, masing-masing cluster memiliki karakter curah hujan yang berbeda-beda. Hasil analisis klimatologi menunjukan bahwa perubahan curah hujan rata-rata yang cukup besar terjadi pada musim JJA dan DJF, sementara pada MAM dan SON perubahannya kecil. Pada analisis curah hujan per cluster, terjadi perubahan curah hujan yang cukup besar pada semua

cluster. Sementara analisis curah hujan Indonesia menunjukkan hasil bahwa perubahan signifikan terjadi pada musim kemarau dan penghujan, dimana proyeksi menunjukan Indonesia akan mengalami kenaikan curah hujan rata-rata saat musim kemarau dan saat musim hujan mengalami penurunan.

Saran

Validasi data CHIRPS membutuhkan lebih banyak data stasiun BMKG dan menggunakan koreksi data per wilayah cluster sehingga akan didapat data CHIRPS yang lebih valid. Prediksi curah hujan sebaiknya menggunakan model yang lebih banyak, untuk mendapatkan gambaran rentang ketidakpastian proyeksi curah hujan di masa depan. Saran untuk penelitian selanjutnya terkait skenario perubahan iklim jangka pendek yakni kajian mengenai perubahan parameter lain seperti suhu menggunakan titik stasiun dan data model yang lebih banyak.

23

DAFTAR PUSTAKA

Aldrian E, Dwi Susanto R. 2003. Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature. Int. J. Climatol. (23) : 1435 – 1452.

Boer R. dan I. Las. 2003. Sistem Produksi Padi Nasional Dalam Perspektif Kebijakan Iklim Global. Hlm 215-234. Dalam Bambang S. et al. (Ed). Kebijakan Perberasan dan Inovasi Teknologi Padi: Buku Dua. Prosiding Pertemuan Ilmiah Bagian Proyek Litbang Tanaman Padi, 2003. Sukamandi. Boer R. 2009. Sekolah Lapang Iklim Antisipasi Risiko Perubahan Iklim. Bogor

(ID): Geomet FMIPA-IPB dan PERHIMPI.

Candradijaya A, Kusmana C, Syaukat Y, Syaufina L, Faqih A. 2014. Pemanfaatan Model Proyeksi Iklim dan Simulasi Tanaman dalam Penguatan Adapatsi Sistem Pertanian Padi Terhadap Penurunan Produktivitas akibat perubahan Iklim.: Studi Kasus di Kabupaten Sumedang. Informatika Pertanian 23.2: 159-168.

Clarke L, Edmonds J, Jacoby H, Pitcher H, Reilly J, Richels R. 2007. Scenarios of Greenhouse Gas Emissions and Atmospheric Concentrations. Sub-report 2.1A of Synthesis and Assessment Product 2.1 by the U.S. Climate Change Science Program and the Subcommittee on Global Change Research. Department of Energy, Office of Biological & Environmental Research, Washington, 7 DC, USA, 154 pp.

Department of Geoscience. 2015. Precipitation and the Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ). [Terhubung Berkala]. [diakses 13 agustus 2015]. Tersedia pada: https://courseware.education.psu.edu/courses/earth 105new/content/lesson07/03.html.

Hamada JI, Yamanaka MD, Matsumoto J, Fukao S, Winarso PA, Sribimawati T. 2002. Spatial and temporal variations of the rainy season over Indonesia and their link to ENSO.Japan Meteor Soc 80: 285-310.

Holton JR, Wallace JM, Young JA. 1971. On boundary layer dynamics and the ITCZ. J. Atmos. Sci. 28: 275–280.

[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 2007. Climate Change 2007; The Physical Science Basis. Sumary for Police Makers. Intergovermental Panel on Climate Change, Geneva.

[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 2013. Near-term Climate Change: The Phisical Science Basis. Contribution of Working Group 1 to The Fifth Assessment Report of The Intergovernmental Panel on Climate Change. Cmbridge University press, Cambridge, UK and New York, NY, USA.

Kang H, Kyong-Hee A, Chung-Kyu P, Ana L, Kornrawee S. 2007. Multimodel output statistical downscaling prediction of precipitation in the philippines and thailand. Geophysical Research Letters Vol. 34. L15710

Khazin, Muhyiddin. 2008. Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta (ID): Buana Pustaka.

Mason SJ. 2008. Climate Predictability Tool. First Session of South-Eastern Europe Climate Outlook Forum; 2008 Juni 11-12; Zagreb (HR), Kroasia.

24

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2011. Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan SAS. Bogor (ID): Departemen Statistika FMIPA-IPB

Miftahudin, Andriani R, Setiawan I, Mulsandi A. 2013. Penerapan analisis korelasi kanonik pada kajian enso dalam identifikasi hubungan fitur iklim.

Jurnal Natur Indonesia 15 (1) : 36-44

[MoE] Ministry of Environment. 2010. Indonesia Second National Communication under the United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), edited by M. o. Environment, Republic of Indonesia.

Meehl G A et al. 2013c. Climate change projections in CESM1(CAM5) compared to CCSM4. J. Clim. doi:10.1175/JCLI-D-12-00572.1.

Murdiyarso, D. 2003. Konvensi Perubahan Iklim. Jakarta (ID): Penerbit Buku KOMPAS.

Pramudia A. 2006. Musim Hujan di Sentra Produksi Padi Sudah Berubah. Jakarta (ID): Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi.

Pricope N, Husak G, Lopez-Carr D, Funk C, Michaelsen J. 2013. The Climate-Population Nexus in the East African Horn: emerging degradation trends in rageland and pastoral livelihood zones. Global Environmental Change

23:1525:1541.

Sillmann J, Kharin V, Zhang X, Zwiers F, Bronaugh D. 2013. Climate extremes indices in the CMIP5 multimodel ensemble: Part 1. Model evaluation in the present climate, J. Geophys. Res. Atmos., 118, 1716-1733, doi:10.1002/jgrd.50203.

Swingedouw D, Mignot J, Labetoulle S, Guilyardi E, Madec G. 2013. Initialisation and predictability of the AMOC over the last 50 years in a climate model. Clim. Dyn. doi:10.1007/s00382-012-1516-8.

Van Vuuren D, Edmonds J, Kainuma M, Thomson A, Hibbard K, George C. 2011. The Representative Concentration Pathways: An Overview. Climatic Change, 109 (1-2), 5-31.

Zorita E, Von Storch V. 1999. The analog method as a simple statistical downscaling technique: comparison with more complicated methods.

25

LAMPIRAN

Lampiran 1 Korelasi data CHIRPS dan Observasi 24 stasiun BMKG

No Nama Stasiun Korelasi

1 AhmadYani_Semarang 0.805

2 Babullah_Ternate_Maluku 0.583

3 Blang bintang_banda acehh 0.645

4 Darmaga_Bogor 0.591 5 ElTari_Kupang_NTT 0.895 6 FransKaiseipo_Biak 0.672 7 HajiAsan_Sampit 0.991 8 Juanda_Surabaya 0.858 9 KaranPloso_Malang 0.823 10 Kasiguncu_Poso 0.534 11 Mutiara_Palu 0.409 12 NgurahRai_Bali 0.855 13 Paloh_KalBar 0.780 14 PangsumaP_KalBar 0.627 15 Raden-Inten_Lampung 0.641 16 Sampali_Medan 0.720 17 Soetha_Cengkareng 0.821 18 Sultan_Hasanudddin 0.512 19 Sultan_Mahmud B 0.789 20 Sultan_Thaha_Jambi 0.701 21 Sumbawa_NTB 0.882 22 Supadio_Pontianak 0.811 23 Tarakan_Kalimantan 0.514 24 Tjilik_Riwut 0.704

26

Lampiran 2 Loadings spasial dan temporal score CCA mode 2 sampai 5 data model GCM MRI (X) dan CHIRPS (Y)

27 Lampiran 3 Loadings spasial dan temporal score CCA mode 2 sampai 5 data

model GCM IPSL (X) dan CHIRPS (Y)

28

Lampiran 4 Loadings spasial dan temporal score CCA mode 2 sampai 5 data model GCM CNRM (X) dan CHIRPS (Y)

29

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cilacap pada 01 Maret 1993 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Slamet dan Ibu Samini. Penulis menempuh pendidikan di SMAN 1 Sidareja pada tahun 2009-2011. Tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor sebagai mahasiswa Departemen Geofisika dan Meteorologi, Mayor Meteorologi Terapan melalui jalur Undangan beasiswa Bidikmisi. Saat SMA penulis pernah menjadi juara 3 Olimpiade Sains Nasional (OSN) Astronomi Tingkat Kabupaten Cilacap. Selama kuliah penulis aktif menjadi anggota Himpunan Profesi Mahasiswa Agrometeorologi (HIMAGRETO) 2012-2013 divisi Pengembangan Masyarakat dan HMMI (Himpunan Mahasiswa Meteorologi Indonesia). Selain itu penulis juga aktif mengikuti berbagai kepanitiaan.

Dokumen terkait