• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekstrak sirih merah diketahui mengandung senyawa polifenol, tanin dan flavonoid. Ekstraksi dengan metode maserasi memberikan hasil yang lebih baik daripada metode refluks dengan komponen volatil didominasi oleh golongan monoterpen, yaitu sabinen dan mirsen. Formula nanokitosan sirih merah pada konsentrasi 0,2% masih memiliki nilai kapasitas antioksidan yang tinggi dan mempunyai ukuran partikel terkecil, yaitu sebesar 197,20 ± 11,68 nm.Pengeringan semprot dengan bahan pengisi kombinasi isolat protein kedelai 20% dan maltodekstrin 80% (MISP) memberikan hasil yang baik yaitu nilai aktivitas

32

antioksidan lebih tinggi dibanding perlakuan maltodekstrin 100% (M) walaupun terjadi peningkatan ukuran partikel hingga menjadi 8266,9 ± 1134,9 nm. Morfologi nanopartikel menyerupai bentuk bola dengan permukaan kasar dan berkerut. Hasil uji stabilitas pada beberapa pH selama penyimpanan menunjukkan bahwa kerusakan senyawa fenol pada pH tinggi (6,7,8) lebih banyak dibandingkan pada pH rendah (2,3,4). Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa pelepasan senyawa fenol pada medium basa berjalan lebih cepat dibandingkan pada medium asam. Pada medium basa pelepasan maksimal terjadi pada menit ke 180 untuk sampel nanopartikel dan MISP, sedangkan pada medium asam, pelepasan terbesar adalah pada sampel ekstrak sebesar 96,51% diikuti sampel M sebesar 49%, sampel nanopartikel sebesar 42,78% dan sampel MISP sebesar 39%. Uji bioacessibility menunjukkan bahwa kandungan total fenol masih dapat ditemukan di dalam lambung tetapi tidak semua dapat digunakan hingga ke dalam usus karena sebagian terbuang dan masuk ke dalam kolon. Semua sampel yang diujikan mempunyai potensi sebagai inhibitor enzim alfa glukosidase dengan nilai penghambatan ekstrak, nanopartikel, M, MISP dan acarbose berturut-turut adalah sebesar 83,44±0,494 %; 28,21±1,124 %; 16,49±0,330 %; 15,36±0,202% dan 65,76±2,362%.

Sintesis nanopartikel ekstrak sirih merah konsentrasi kitosan 0,2% sangat potensial dikembangkan sebagai alternatif pemanfaatan sirih merah. Perubahan bentuk menjadi nanopartikel hingga < 200nm dapat meningkatkan sifat fungsional dan berpotensi sebagai antihiperglikemik dilihat dari aktivitas penghambatan terhadap enzim α-alfaglukosidase serta meningkatkan ketersediaannya di dalam tubuh. Nanopartikel terbukti lebih tahan terhadap kondisi lambung dengan pH asam dibandingkan dalam bentuk ekstrak. Dalam bentuk nanopartikel, jumlah ekstrak lebih sedikit dengan sifat fungsional yang masih dapat dipertahankan.

Saran

1. Untuk mengetahui penyerapan senyawa aktif secara in vivo, perlu dilakukan pengujian mengggunakan hewan percobaan seperti tikus Sprague dawley. 2. Penggunaan bahan penyalut turunan protein yang lain dengan kombinasi

penyalut yang lebih bervariasi

3. Analisa morfologi perlu dilakukan menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM) yang memiliki perangkat lebih modern dan dapat digunakan untuk sampel yang berbentuk cairan.

33

DAFTAR PUSTAKA

[Antara]. 2011. Penderita diabetes meningkat 2-3 kali pada tahun 2030. http://www.antaranews.com/berita/284670/penderita-diabetes-meningkat-2-3-kali-pada-2030 (23 Januari 2012).

Agustanti L. 2008. Potensi sirih merah (Piper crocatum) sebagai activator enzim glukosa oksidase [Skripsi] Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ahmed K, Yan L, David Julian M, Hang X. 2012. Nanoemulsion and emulsion based delivery systems for curcumin: Encapsulation and release properties.

Food Chemistry 132:799-807.

Alasalvar C, Taylor Y. 2002. Seafoods-Quality, Technology and Nutraceutical Applications. New York. Springer

Alfarabi M. 2010. Kajian antidiabetogenik ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) in vitro [tesis]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Alishahi A. 2011. Chitosan nanoparticle to carry vitamin C the gastrointestinal tract and induce the non-specific immunity system of rainbow trout (Oncorhynchus mykiss). Carbohydrat Polymers 86 : 142-146

Alishahi A, Mirvaghefi A, Tehrani MR, Farahmand H, Shojaosadati, SA, Dorkoosh, FA, Elsabee, MZ. 2011. Shelf life and delivery enhancement of vitamin C using chitosan nanoparticles. Food Chem 126:935–940. doi: 10.1016/j.foodchem.2010.11.086

Andayani R, Lisawati Y, Maimunah. 2008. Penentuan aktivitas antioksidan, kadar fenolat total dan likopen pada buah tomat (Solanum lycopersicum L). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 13(1): 1-9.

Apak R, Guclu K, Demirata B, Ozyurek, Celik SE, Bektasoglu B, berker KI, Ozyurt. 2007. Comparative evaluation of various total antioxidant capacity assays applied to phenolic compunds with the CUPRAC assay. Review Molecules. 12:1496-1547

Atanassova M, Georgieva K, Ivancheva. 2011. Total phenolic and total flavonoid contents, antioxidant capacity and biological contaminants in medicinal herbs. Journal of the University of Chemical Technology and Metallurgy

46(1): 81-88.

Avadi MR, Assal MMS, Nasser M, Saidah A, Fatemeh A, Rassoul D and Morteza R. 2010. Preparation and Characterization of Insulin nanoparticle using chitosan and Arabic gum with ionic gelation method. Nanomedicine: Nanotechnology, Biology and Medicine 6:58-63

Azizah T. 2005. Pengaruh decocta daun lidah buaya (Aloe vera L) terhadap kadar glukosa darah kelinci yang dibebani glukosa. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi 6:26-34.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik Tanaman Obat-obatan dan Hias. Badan Pusat Statistik. Jakarta

Batubara I, Rahminiwati M, Darusman LK, Mitsunaga T. 2011. Tyrosinase activity of piper beetle and piper crocatum essential oil. Proceeding of International Conference on Basic Science. Malang : Faculty of Science, University of Brawijaya. 50-53.

Berdanier CD, Dwyer J, Feldman EB. 2006. Handbook of Nutrition and Food Second Edition. USA : CRC Press.

34

Berger J, Reist M, Mayera JJM, Felt O, Gurny R. 2004. Structure and interactions in chitosan hydrogels formed by complexation or aggregation for biomedical applications. Eur.J.of Pharm&Biopharm 57:35-52

Bhumkar DR, Phokarkar VB. 2006. Studies on Effect of pH on crosss-linking of chitosan with sodium tripolyphosphate : a technical note. APPS PharmSciTech 7(2):1-6

Caillet S, Cote J, Doyon G, Sylvain J, Lacroix M. 2011. Antioxidant and antiradical properties of cranberry juice and extracts. Food Research International 44: 1408–1413. doi:10.1016/j.foodres.2011.02.019

Calero N, Jose R, Pablo R, Antonio G. 2010. Flow behaviour, linear viscoelasticity and surface properties of chitosan aqueous solutions. Food Hydrocolloids 24: 659-666

Carlos, HP, Jesus Fernando Ayala Z and Gustavo A. 2011. The role of dietary fiber in the bioaccessibility and bioavailability of fruit and vegetable antioxidants. Journal of Food Science 76 (1) R6-R15

Chattopadhyay DP, Inamdar MS. 2010. Aquoeus behavior of chitosan. Int J Poly Sci ID 939536:1-7. doi:10.1155/2010/939536

Chen L, Gabriel EM, Muriel S. 2006. Food protein-based materials as nutraceutical delivery systems. Trends in in Food Science and Technology 17:272-283.

Deladino L, Anbinder PS, Navarro AS and Martino MN. 2008. Encapsulation of natural antioxidants extracted from Ilex paraguariensis. Carbohydr Polym

71 (1):126-134. doi: 10.1016/j.carbpol.2007.05.030

Desai KGH, Park HJ. 2005. Recent developments in microencapsulation of food ingredients. Dry Tech 23:1361-1394. doi:10.1081/DRT-200063478

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Ed. Ke-4. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Badan Litbang Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.

Dungir SG, Dewa GK dan Vanda, SK. 2012. Aktivitas antioksidan ekstrak fenolik dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal MIPA Unsrat Online 1(1):11-15

Elya B, Katrin B, Abdul M, Wulan Y, Anastasia B, dan Eva KS. 2012. Screening

of α-glucosidase inhibitory activity from some plants of apocynaceae, clusiaceae, euphorbiaceae, and rubiaceae. Journal of Biomedicine and Biotechnology 2012 : 1-6.

Enriquez de Salamanca A et al. Chitosan nanoparticles as a potential Drug Delivery System for the Ocular Surface: Toxicity, Utake Mechanism and In Vivo Tolerance. Investigative Ophthalmology & Visual Science 47:1416-1425.

Ersus S, Yurdagel U. 2007. Microencapsulation of anthocyanin pigments of black carrot (Daucus carota L.) by spray drier. J Food Eng 80:805-812.doi: 10.1016/j.jfoodeng.2006.07.009

Fan Wen, Wei Yan, Suzhun Xu and Hong Ni. 2012. Formation mechanism of monodisperse, low molecular weight chitosan nanoparticles by ionic gelation technique. Colloids and Surfaces B:Biointerfaces 9:21-27. doi: 10.1016/j.colsurfb. 2011

35 Fang Zhongxiang, Bhesh B. 2010. Encapsulation of polyphenols - a review. Trends in Food Science and Technology 21:510-523. doi: 10.1016/j.tifs.2010.08.003

Gan Wang T, Cochrane C, McCrron P. 2005. Modulation of surface charge, particle size and morphological properties of chitosan-TPP nanoparticles intended for gene delivery. Colloids and Surfaces B: Biointerfaces 44:65-7.

Gulseren I, Yuan Fang, Milena C. 2007. Zinc incorporation capacity of whey protein nanoparticles prepared with desolvation with ethanol. Food Chem 135 (2): 770-774.doi: 10.1016/j.foodchem.2012.04.146

Gunasekaran S, Sanghoon Ko, Lan Xiao. 2007. Use of whey protein foe encapsulation and controlled delivery applications. J Food Eng 83:31-40 doi:10.1016/j.jfoodeng.2006.11.001

Gunawan S A. 2009. Studi Sifat Fisikokimia, Sifat Fungsional, Nutrisi dan kapasitas antioksidan konsentrat protein tempe kacang komak ([ablab {Jllr{Jurells (L.) sweet). Tesis. Institut Pertanian Bogor

Gobalakrishnan R, M Kulandaivelu, R Bhuvaneswari, D Kandavel, L Kannan. 2013. Screening of wild plant species for antibacterial activity and phytochemical analysis of Tragia involucrata L.Journal of Pharmaceutical Analysis.AcceptedManuscript

Grenha A,Seijo B, Remunan-Lopez C. 2005. Microencapsulated chitosan nanoparticles for lung protein delivery. Eur J Pharm Sci 25:427-437.doi: 10.1016/j.ejps.2005.04.009

Harborne JP. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern menganalisis Tumbuhan . K Padmawinata, I Sudiro. Penerjemah. Bandung : ITB. Terjemahan dari : Phytochemical Method.

Harris R, Lecumberri E, Mateos-Aparicio I, Mengibar M, Heras.A. 2011. Chitosan nanoparticles and microsphere for the encapsulation of natural antioxidants extracted from Ilex paraguariensis. Carbohydrate Polymers

84:803-806. doi: 1016/j.carbpol.2010.07.003

Herinnen WJ. 1996. Chitosan Natural Fat Blocker. Salt Lake City: Woodland Publishing Inc.

Hirano S, Seino H, Akiyama saya, Nonaka I. 1990. Chitosan: bahan biokompatibel untuk pemberian oral dan intravena. Gebelein CG Dunn RL eds. Kemajuan Polimer Biomedis. 283 289. Pleno Tekan New York.

Hirano S. 1996. Chitin biotechnology application. Dalam: El-Gewely MR. 1996. Biotechnology Annual Review. Canada: Elsevier

Hritcu D, Popa MI, Popa N, Badescu V, Balan V. 2009. Preparation and characterization of magnetic chitosan nanosphere. Turk J Chem 33:785-796 Hu B, Chenliang P, Sun, Y, Zhiyun H, Hong Y, Bing Hu and Xiaoxiong Z.2008.

Optimizationof fabrication parameters to produce chitosan-tripolyphosphate nanoparticles for delivery of tea catechins. J Agric Food Chem 56:7451-7458.doi: 10.1021/jf801111c

Kammona O dan Costas K. 2012. Recent advances in nanocarrier-based mucosal delivery of biomolecules. Journal of Controlled Release 161: 781-794. doi: 10.1016/j.jconrel.2012.05.040

36

Kartsapoerta G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Cetakan kedua. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Konecsni K, N.H. Low, M.T. Nickerson. 2012. Chitosan–tripolyphosphate submicron particles as the carrier of entrapped rutin. Food Chemistry 134:1775–1779.

Kubo, I. N. Mastuda, P. Xiao, dan H. Haraguchi. 2002. Antioxidant Activity of Deodecyl Gallate. J. Agr Food Chem, 50: 3533-3539

Lee DW, Shirley SA, Lockey RF, Mohapatra SS. 2006. Thiolated chitosan nanoparticles enhance anti-inflammatory effect of intranasally delivered theopyhlline. BioMed Central 7:1-10

Lee, ST, Mi FL, Shen, YJ, Shyu SS. 2001. Equilibrium and kinetics studies of copper (III) ion uptake by chitosan-tripolyphosphate chelating resin. Polymer 42:1879-1892

Li Ji, Qingrong Y. 2012. Rheological properties of chitosan–tripolyphosphate complexes: From suspensions to microgels. Carb Polymers 87: 1670– 1677. doi: 10.1016/j.carbpol.2011.09.074

Liang, Linghong, Xiangyang Wu, Ting Zhao, Jiangli Zhao, Fang Li, Ye Zou, Guanghua Mao and Liuqing Yang. 2012. In vitro bioaccessibility and antioxidant activity of anthocyanins from mulberry (Morus antropurpurea Roxb.) following simulated gastro-intestinal digestion. Food Research International 46:76-82. doi: 10.1016/j.foodres.2011.11.024

Mahendra B. 2005. Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta: Penebar swadaya

Malsch NH. 2005. Biomedical Nanotechnology. New York: Taylor & Francis Group

Manoi, F. 2007. Sirih Merah Sebagai Tanaman Obat Multi Fungsi. Warta Puslitbangbun. Vol.13(2)

Mardliyati E, Sjaikhurrizal EM, Damai RS, Idah R dan Sriningsih. 2012. Preparasi Dan Aplikasi Nanopartikel Kitosan Sebagai Sistem Penghantaran Insulin Secara Oral. Pusat Teknologi Farmasi dan Medika BPPT. http://insentif.ristek.go.id/PROSIDING/RT-2012-0071.htm

Marlina PW. 2008. Konsentrasi flavonoid dan lethal concentration 50 (LC 50) ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum). [Skripsi]. Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Meenakshi S, Gnanambigai DM, Mozhi ST, Arumugam M, Balasubramaniam T. 2009. Total flavonoid and in vitro activityof two seaweeds of Rameswarahm Coast. Global Journal of Pharmacology 3(2):59-62

Mi FL, Sung HW, Shyu SS, Su CC, Peng CK. 2003. Synthesis and characterization of biodegradable TPP/genipin co-crosslinked chitosan gel beads. Polymer 24:6521–6530

Moeljanto RD & Mulyono. 2003. Khasiat & Manfaat Daun Sirih: Obat Mujarab Dari Masa ke Masa. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

Mohanraj YJ, Chen Y. 2006. Nanoparticle – A Review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research 5(1):561-573.

Mu’nim, A., Aziziahwati dan Ayu Fimani. 2010. Pengaruh pemberian infusa daun

sirih merah (Piper cf fragile Benth) secara topical terhadap penyembuhan luka pada tikus putih diabet. Departemen Farmasi FMIPA. Universitas Indonesia

37 Nedovic V, Kalusevic A, manojlovic V, Levic S, Bugarski B. 2011. An overview of encapsulation technologies for food applications. Procedia Food Science : 1806-1815. doi: 10.101/j.profoo.2011.09.266

Patel JK, Jivani MP. 2009. Review Article: Chitosan based nanoparticles in drug delivery. Int.J.of.Pharm. Sci & Nano 2(2):517-522

Poovi G et al. 2011. Preparation and characterization of repaglinide loaded chitosan polymeric nanoparticles. Research Journal of Nanoscience and Nanotechnology 1(1):12-24.

Prasad KN, En Y, Chun Y, Mouming Z, Yueming J. 2009. Effects of high pressure extraction on the extraction yield, total phenolic content and antioxidant activity of longan fruit pericarp. Inn Food Sci Emer Tech 10:155–15.doi: 10.1016/j.ifset.2008.11.007

Qi L, Xu Z, Jiang X, Hu C,Zou X.2004. Preparation and antibacterial activity of chitosan nanoparticles. Carbohydrate Research 339(16):2693–2700.

Quintanilla-Carvajal M.X, B.H. Camacho-Diaz. 2010. Nanoencapsulation: A new trend in food engineering processing. Food Eng Rev 2 : 39-50

Richana N, Fiena S, Pujoyuwono, Heti H. 2007. Optimasi Proses Produksi Maltodextrin Dan Tapioka Menggunakan Spray Drying. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen Untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. Hal 313-322

Robianto, Dede. 2009. Pengaruh ekstrak daun sirih merah (piper crocatum) terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan (rattus norvegicus l.) galur wistar dengan uji toleransi glukosa oral. Skripsi. Fakultas Farmasi.Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta

Rodrigues S, Ana M. Rosa da Costa, Ana Grenha. 2012. Chitosan/carrageenan nanoparticles: Effect of cross-linking with tripolyphosphate and charge ratios. Carb Polymers 89 : 282-289 doi:10.1016/j.carbpol.2012.03.010 Safithri M, Fahma F. 2005. Uji fitokimia dan toksisitas akut ekstrak air daun sirih

merah (Piper crocatum) [abstrak]. Di dalam; Mulijani et al., editor.

Prosiding Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XV; Bogor, 13-14 September 2005. Bogor. Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia, hlm 300. Safithri M, Setiyono A, Permata DA. 2006. The potency Piper crocatum

decoction on pancreas restoration in hyperglicemic white rats [abstrak]. Di dalam: Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekular Indonesia ke- XVIII; Jakarta, 6 Des 2006. PBBMI Cabang Jakarta dan Universitas Al-Azhar Indonesia, Hlm 59.

Safithri M, Bintang M, Setiyono A, Widyagiri A. 2007. Potensi Hepatoprotektor Air Rebusan Daun Sirih Merah (Piper crocatum) pada Tikus Putih Hiperglikemia. [Prosiding]. Di dalam: Seminar Kimia Bersama ITB-UKM ke-VII; Bandung, 12-13 Des 2007. FMIPA ITB dan Pusat Pengajian Sains Kimia dan Teknologi Makanan Fakulti Sains Teknologi dan Makanan Universiti Kebangsaan Malaysia; 2007. Hlm 116.

Safithri M, Fahma F. 2008. Potency of Piper crocatum decoction as an antihiperglycemia in rat strain Sprague dawley. Hayati Journal of Bioscience 15(1)

Shu XZ and Zhu KJ. 2008. A novel approach to prepare tripolyphosphate/chitosan complex beads for controlled release drug delivery. Int J Pharm 201:51–58. doi:10.1016/S0378-5173(00)00403-8

38

Solehudin, M. 2001. Ekstraksi Minyak dan Oleoresin dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Blume). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Sudewo, B., 2005. Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, Agro Media Pustaka, Jakarta

Sugita P, Sjahriza A, Wahyono D. 2006. Sintesis dan optimasi gel-kitosan alginate. J Sains dan Teknologi 3:133-137

Sugita, Sjahriza A, Rachmanita. 2007. Sintesis dan optimasi gel-kitosan karboksimetilselulosa. Prosiding Seminar Nasional Himpunan Kimia Indonesia 437-443

Sugita P, Wukirsari T, Sjahriza A, Wahyono, D. 2009. Kitosan Sumber Biomaterial Masa Depan. Bogor. IPB Press

Suratmo, 2008. Potensi ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) sebagai antioksidan. Tesis. Jurusan Kimia Universitas Brawijaya Malang

Susanti D Y. 2008. Efek suhu pengeringan terhadap kandungan fenolik dan kandungan katekin ekstrak daun kering gambir. Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Sutriyo, Joshita, D, and Indah, R. 2005. Perbandingan pelepasan propanolol hidroklorida dari matriks kitosan, etil selulosa (Ec) dan hidroksi propel metal selulosa (HPMC) Majalah Ilmu Kefarmasian 2 (3)145–153.

Syukur C & Hermani. 2002. Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta:Penerbit Penebar Swadaya.

Tang et al. 2013. Characterization of tea catechins-loaded nanoparticles prepared from chitosan and an edible polypeptide. Food Hydrocolloids 30:33-41 Tapal A and Purnima K T. 2012. Complexation of curcumin wiyh soy protein

isolate and its implications on solubility and stability of curcumin. Food Chemistry 130 : 960-965

Tiyaboobchai W. 2003. Chitosan Nanoparticle: A promosing system for drug delivery. Noresuan University Journal 11(3):51-66.

Tsai ML, Rong HC, Shi WB, Wei YC.2011. The storage stability of chitosan/tripolyphosphate nanoparticles in a phosphate buffer. Carb Polymers 84:756-761.doi:10.1016/j.carbpol.2010.04.040

Utami, M.R. 2011. Fraksinasi senyawa aktif minyak atsiri daun sirih merah (Piper cf.fragile.Benth) sebagai pelangsing aromaterapi secara in vivo. Tesis. Program studi Kimia.Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian. Bogor Wahyono D. 2010. Ciri Nanopartikel kitosan dan Pengaruhnya pada Ukuran

Partikel dan Efisiensi Penyalutan Ketoprofen. Tesis. Program studi Kimia. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian. Bogor

Weiss, Jochen, Paul Takhistov, D. Julian McClements. 2006. Functional materials in food Nanotechnology. Journal of Food Science Vol. 71, No. 9 [WHO]. 2006. Definition, and diagnosis of diabetes mellitus and intermediate

hyperglycemia. Geneva: WHO Press

Wu Yan et al. 2005. Chitosan nanoparticles as a novel delivery system for ammonium glycyrrhizinate. International Journal of Pharmaucetics 295:235-245

Xu Y, Du Y, Huang R, Gao L. 2003. Preparation and modification of N-(2-hydroxyl) propyl-3-trimethyl ammonium chitosan chloride nanoparticle as a protein carrier. J Biomaterials 24:5015-5022

39 Xu Yongmai, Du Yumin. 2003. Effect of molecular structure of chitosan on protein delivery properties of chitosan nanoparticles. Int J Pharm 250:215-226.doi: 10.1016/S0378-5173(02)00548-3

Yen FL, Wu TH, Lin LT, Cham TM, Lin CC. 2008. Nanoparticle formulation of cuscuta chinesis prevents acetaminophen –induced hepatoxicity in rats. Food Chem Tox 46:1771-1777. doi:1 0.1016/j.fct.2008.01.021

Yuan Y, Gao Y, Zhao J, Mao L. (2008). Characterization and stability evaluation

of β-carotene nanoemulsions prepared by high pressure homogenization under various emulsifying conditions. Food Res Intl 41:61–68. doi: 10.1016/j.foodres.2007.09.006

Yulianti E, Tutik R dan Ixora SM. 2010. Potensi Ekstrak Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Sebagai Antikanker. Jurnal Penelitian dan Pengembangan (II) 2.

Zhang NJ, Yang Y, Tang K, Hu X, Zhou G. 2007. Physicochemical characterization and antioxidant activity of quercetin-loaded chitosan nanopparticles. J.Appl.Polym.Sci 107:891-897

Zhang J, J. Zhang, L. Liang, Z. Tian, L. Chen and M. Subirade. 2012. Preparation and in vitro evaluation of calcium-induced soy protein isolate nanoparticles and their formation mechanism study. Food Chemistry 133: 390-399

40

Lampiran 1. Skema penelitian

Ekstraksi senyawa aktif sirih merah : maserasi dan refluks Karakterisasi : uji fitokimia, rendemen, identifikasi senyawa volatil Karakterisasi sifat fungsional : kapasitas antioksidan, total fenol dan IC50

Karakterisasi fisik: ukuran, indeks polidispersitas, kestabilan (zeta potensial) Karakterisasi fungsional : aktivitas antioksidan, total fenol dan IC50

Sintesis nanopartikel kitosan dengan metode gelasi ionik. Konsentrasi kitoasan 0,1%, 0,2%, 1% dan 2% dengan STPP 0,2% dengan ekstrak sebanyak 10%

Nanopartikel terpilih

Enkapsulasi nanopartikel terpilih : pengisi maltodekstrin dan kombinasi maltodekstrin+ isolat protein kedelai

Kajian sistem pengantaran :

Uji pelepasan senyawa fenol (disolusi) Uji bioaccessibility

Karakterisasi enkapsulan : ukuran partikel, morfologi, aktivitas antioksidan, total fenol, IC50 serta uji kestabilan pada pH.

Ekstrak terpilih 1. Rendemen, bau, warna (visual) 2. Total fenol,kapasitas antioksidan, IC50

1. Total fenol,kapasitas antioksidan, IC50 2. Ukuran partikel, kestabilan, indeks polidispersitas

41 Lampiran 2. Analisa GC-MS

2a. Analisis Komponen Menggunakan GC-MS (Gas Chromatography Mass Spectrometry

Sebanyak 3,5 gram sampel dalam vial SPME (Solid Phase Microextraction) 22 ml diekstrak pada 80oC selama 30 menit pada headspace vial dengan menggunakan fiber SPME jenis DVB/PDMS. Sampel kemudian diinjeksikan ke GCMS dengan kondisi berikut: suhu injektor 250oC; jenisinjektor adalah splitless, gas pembawa adalah gas helium (He) dengan laju alir 1ml/menit. Kondisi suhu MS adalah 250oC. Kondisi oven diatur dengan suhu awal 45 oC selama 1 menit kemudian meningkat 6°C/min sampai 250°C selama 25 menit. Kolom yang digunakan adalah DB-WAX (60 m x 250 µm x 0.25 µm) dengan menggunakan database NIST5a.

2b. Kromatogram ekstrak dengan metode maserasi

Senyawa Metode Maserasi Waktu retensi (menit) Area (%) Alpha Tujena 4,10 1,28 Sabinen 4,74 35,24 Beta pinena 4,81 1,28 Mirsena 4,93 9,33 L Linalool 6,94 3,07 Alpha terpineol 9,01 1,30 Beta Caryopilena 14,54 1,80 Germacrena D 16,01 2,06 Delta Guaien 16,59 0,83 Sesquisabinena 18,54 2,03 Waktu retensi Lua s ar ea

42

2c. Kromatogram ekstrak dengan metode refluks

Senyawa Metode Maserasi Waktu retensi (menit) Area (%) Alpha Tujena Sabinen 4,73 21,4 Beta pinena 4,80 1,87 Mirsena 4,92 6,58 L Linalool 6,93 2,71 Alpha terpineol Beta Caryopilena 14,53 1,54 Germacrena D 16,01 1,01 Delta Guaien 16,58 2,35 Sesquisabinena 18,53 1,73 Waktu retensi Waktu retensi Lua s ar ea

43 Lampiran 3. Prosedur Analisa

3a.Analisis Penghambatan Aktivitas Enzim Alfa Glukosidase (Matsumoto et al.

2002)

Analisa penghambatan enzim alfa glukosidase dilakukan untuk mengetahui potensi Sebanyak 980 l buffer fosfat 0,1 M (pH 7), 500 l 4-nitrofenil α -D-glukopiranosida 20 mM dan 20 l sampel dicampurkan dan diinkubasi pada suhu 37 oC selama 5 menit. Reaksi enzimatis dimulai dengan menambahkan 500 l

larutan α-glukosidase. Campuran diinkubasi kembali pada suhu 37 oC selama 15 menit dan menghasilkan senyawa p-nitrofenol. Reaksi kemudian dihentikan dengan penambahan 2 ml larutan sodium karbonat 200 mM. Hidrolisis enzimatik dari substrat diamati berdasarkan jumlah p-nitrofenol yang dihasilkan pada sistem reaksi tersebut pada panjang gelombang 400 nm menggunakan spektrofotometer. Acarbose digunakan sebagai kontrol positif. Persentase penghambatan α -glukosidase dihitung berdasarkan formula :

% inhibisi

=

3b. Pengukuran kapasitas antioksidan (Kubo et al. 2002)

Pengukuran kapasitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil atau 1,1-dyphenyl-2-picrylhydrazil) yaitu suatu radikal stabil yang bereaksi dengan radikal lain membentuk suatu senyawa stabil, atau bereaksi dengan atom hidrogen dari suatu antioksidan membentuk DPPH tereduksi (DPPH-H). Larutan DPPH berwarna ungu, sedangkan DPPH tereduksi memiliki absorpsi maksimum pada panjang gelombang sinar tampak. Analisis antioksidan diawali dengan membuat kurva standar menggunakan asam askorbat pada konsentrasi 0 sampai 250 ppm. Prosedur pembuatan larutan standar sama dengan prosedur pengujian sampel, yaitu 1.5 ml larutan buffer fosfat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah 2,85 ml etanol, larutan DPPH 1.5 mM sebanyak 150 l dan dikocok dengan vortex, dan ditambahkan 45 l asam askorbat. Kurva standar asam askorbat dibuat dengan memplot hubungan antara konsentrasi asam askorbat dan selisih antara absorbansi blanko dan absorbansi sampel.

Prosedur pengujian sampel dimulai dengan 1.5 ml larutan buffer fosfat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah 2,85 ml etanol, dan larutan DPPH 1.5 mM sebanyak 150 l, divortex, dan ditambahkan 45 l sampel. Campuran didiamkan selama 30 menit pada suhu ruang dan diukur absorbansinya (A sampel) pada panjang gelombang 520 nm. Absorbansi blanko diperoleh melalui prosedur yang sama kecuali tanpa ada penambahan sampel. Selanjutnya selisih absorbansi blanko dengan absorbansi sampel disubstitusi pada persamaan kurva standar asam askorbat untuk menentukan AAE (Ascorbic Acid Equivalent). Kapasitas antioksidan dihitung berdasarkan persamaan berikut :

Kapasitas antioksidan (%) = (A blanko-A larutan sampel) x 100% Absorbansi sampel

1- x 100 Absorbansi blanko

44

A blanko

Penghitungan nilai IC50 juga dilakukan untuk mengetahui konsentrasi sampel yang mampu memberikan persen penangkapan radikal sebanyak 50% dibanding kontrol melalui suatu persamaan garis. Semakin kecil nilai IC50 berarti semakin kuat daya antioksidannya. Perhitungan IC50 dilakukan berdasarkan persamaan regresi linier % penghambatan radikal DPPH terhadap konsentrasi senyawa. 3c. Pengujian Total Fenol (Attanasova et al. 2011)

Pengujian total fenol dilakukan dengan menggunakan Folin-Ciocalteau. Larutan standar dibuat dengan seri pengenceran 20, 30, 60, 80 dan 100mg/l.

Dokumen terkait