• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi tomat yang dilakukan petani tomat di Desa Gekbrong, yaitu penggunaan pupuk kandang, pupuk unsur N, pupuk unsur P, pupuk unsur K, insektisida cair, pupuk daun, fungisida, dan pengaruh musim. Di antara faktor-faktor produksi tersebut, pupuk kandang dan pupuk unsur K menjadi faktor yang menimbulkan risiko (risk

60

inducing factors). Sedangkan pupuk unsur N, pupuk unsur P, insektisida cair, pupuk daun, fungisida, dan musim kemarau menjadi faktor yang mengurangi risiko (risk reducing factors).

Risiko harga bisa tetap terjadi jika petani menjual hasil produksi tomat ke pihak koperasi maupun pengumpul. Namun jika dilihat dari nilai varians, standar deviasi, maupun koefisien variasi, penjualan tomat ke koperasi memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan menjual tomat ke pengumpul.

Saran

Pembatasan penggunaan faktor-faktor produksi yang dapat menimbulkan risiko produksi sudah seharusnya dilakukan. Beberapa faktor produksi seperti pupuk sudah memiliki dosis yang telah direkomendasikan oleh instansi terkait. Kurangnya informasi ke petani menjadi salah satu kendala yang harus dapat segera ditangani. Dosis penggunaan yang belum diterapkan petani membuat adanya keberagaman dalam penggunaan beberapa faktor produksi tomat. Keberagaman penggunaan faktor produksi tersebut yang menjadi salah satu penyebab timbulnya risiko produksi.

Penggunaan fungisida dan pengaruh musim berpengaruh nyata pada pendugaan fungsi produktivitas rata-rata maupun fungsi varians produktivitas. Peningkatan penggunaan fungisida serta penanaman tomat pada musim kemarau akan meningkatkan nilai produktivitas dan mengurangi risiko produksi. Oleh karena itu akan lebih baik jika petani menambahkan penggunaan fungisida namun dalam jumlah yang normal, serta meningkatkan area tanam tomat pada musim kemarau.

Risiko harga tidak bisa dihilangkan begitu saja, namun tingkat kerugiannya bisa dikurangi dengan beberapa penanganan. Pemilihan saluran pemasaran yang tepat dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat risiko harga. Pola tumpangsari yang diterapkan petani merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko harga dan harus dipertahankan oleh petani. Namun petani bisa mencoba berbagai alternatif lain sehingga bisa semakin meminimalisir tingkat risiko harga yang mungkin terjadi.

Selain mempertahankan cara yang sudah diterapkan, petani bisa mencoba berbagai alternatif lainnya. Sebelum mencoba melakukan pengolahan produk untuk meningkatkan nilai jual produk, alternatif sederhana seperti pencatatan usahatani bisa dicoba untuk dilakukan. Adanya pencatatan usahatani dapat membantu petani untuk mengetahui periode terbaik untuk melakukan penanaman tomat sehingga bisa menghasilkan tomat dengan kualitas yang baik dan harga jual yang baik juga.

Penelitian ini belum memberikan hasil yang maksimal karena masih terdapat beberapa variabel independent yang secara statistik belum berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependent. Terdapat berbagai kendala yang mengakibatkan hal tersebut, salah satunya adalah ketersediaan data produksi yang dimiliki petani responden. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan data yang lebih lengkap sehingga memberikan hasil penelitian yang lebih baik.

61

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Z, Ameriana M, Djaya B, Duriat AS, Gunawan OS, Hidayat A, Hilman Y, Marpaung L, Nurtika N, Purwati E, et al. 1997. Teknologi Produksi Tomat. Bandung (ID): Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Adil WH, Sunarlim N, Roostika I. 2006. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Nitrogen terhadap Tanaman Sayuran. Biodiversitas. 7(1):77-80.

Aldila HF. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata) di Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Amri MK. 2011. Risiko Harga Sayuran di Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Asche F, Tveteras R. 1999. Modeling production risk with a two-step prosedure. Journal of Agricultural and Resource Economics 24(2):424-439.

[BPB-TPH] Badan Pengembangan dan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura Kecamatan Gekbrong (ID). 2013. Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Gekbrong Tahun Anggaran 2013.

[BPS] Badan Pusat Statistik (ID). 2013. Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha.

[BPS] Badan Pusat Statistik (ID). 2013. Produksi Saturan di Indonesia.

Cahyono B. 1998. Tomat: Usahatani dan Penanganan Pascapanen. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Departemen Kesehatan RI (ID). 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan.

Departemen Pertanian RI (ID). 2013. Laporan Harian Harga Produsen Komoditas Sayuran Tingkat Kabupaten/Kota.

Dillon JL, Hardaker JB. 1984. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Usaha Kecil. Soekartawi, Soeharjo A, penerjemah. Jakarta (ID): UI-Press. Terjemahan dari: Farm Management Research for Small Development.

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat (ID). 2013. Sentra Produksi Sayuran Unggulan di Jawa Barat.

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat (ID). 2013. Produksi Sayuran Tahun 2007- 2011 Menurut Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.

Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka (ID). 2010. Standar Operasional Prosedur (SOP) Tomat.

Fahmi I. 2010. Manajemen Risiko. Bandung (ID): Alfabeta.

Fariyanti A. 2008. Perilaku Ekonomi Rumah Tangga Petani Sayuran dalam Menghadapi Risiko Produksi dan Harga Produk di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hartatik W, Widowati LR. 2009. Pupuk Kandang. Balai Penelitian Tanah Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Harwood J, Heifner R, Coble K, Perry J, Somwaru A. Managing Risk in Farming: Concepts, Research, and Analysis. Washington (US): Market and Trade Economics Division and Resource Economics Division, Economic Research Service, U.S. Department of Agriculture.

62

Izhar L, Susila AD, Purwoko BS, Sutandi A, Mangku IW. 2012. Penentuan Metode Terbaik Uji Fosfor untuk Tanaman Tomat pada Tanah Inceptisols.

J.Hort. 22(2):139-147.

Kasidi. 2010. Manajemen Risiko. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Kementerian Dalam Negeri (ID). 2010. Tabel Potensi Pertanian Sayuran. [Internet]. [diunduh 2013 Feb 9]. Tersedia pada: http://navperencanaan.com/appe/potensipertaniansayuran/index?prov_code= jabar&PotensiPertanianSayuran_sort=luas.desc.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (ID). 2012 . Rencana Jangka Panjang Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

Mandasari J. 2012. Analisis Risiko Produksi Tomat Dan Cabai Merah Di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nicholson W. 1985. Teori Ekonomi MIkro. Deliarnov, penerjemah. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Perkasa. Terjemahan dari: Microeconomic Theory.

Nugroho. 2011. Peran Konsentrasi Pupuk Daun dan Dosis Pupuk Kalium terhadap Hasil Tanaman Tomat. Fakultas Pertanian Universitas Boyolali.

Peralta IE dan Spooner DM. 2001. Granule-bound starchsynthase (Gbssi) gene phylogeny of wild tomatoes (Solanum L. section Lycopersicon Mill. Wettst. Subsection Lycopersicon). American Journal of Botany 88 (10): 1888–1902. Pratiwi MY. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi

Caisin di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rasyda H. 2008. Pengaruh Bokashi Pupuk Kandang Sapi dan Mulsa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Rianse U, Abdi. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung (ID): Alfabeta.

Sari, RM. 2009. Risiko Harga Cabai Merah Keriting dan Cabai Merah Besar di Indonesia. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sarwoko. 2005. Dasar-dasar Ekonometrika. Yogyakarta (ID): ANDI.

Siregar YR. 2009. Analisis Risiko Harga Day Old Chick (DOC) Broiler dan Layer pada PT. Sierad Produce tbk. Parung, Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Smith, AF. (1994). The Tomato in America . University of Illinois Press.

Subagio H, Manoppo CN. 2011. Hubungan Karakteristik Petani dengan Usahatani Cabai sebagai Dampak dari Pembelajaran FMA (Studi Kasus di Desa Sunju Kecamatan Marawola Provinsi Sulawesi Tengah).

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta (ID): ANDI.

Suratiyah K. 2006. Ilmu Usahatani. Depok (ID): Penebar Swadaya.

Trisnawati Y, Setiawan AI. 1993. Tomat: Pembudidayaan Secara Komersial. Jakarta Pusat (ID): Penebar Swadaya.

Widarjono A. 2005. Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta (ID): EKONISIA.

Winarno WW. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan EViews. Yogyakarta (ID): Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

63

LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Normalitas

Uji Normalitas Fungsi Produktivitas Rata-rata

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 38

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .88531564

Most Extreme Differences

Absolute .082 Positive .057 Negative -.082 Kolmogorov-Smirnov Z .504 Asymp. Sig. (2-tailed) .961

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Uji Normalitas Fungsi Varians Produktivitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 38

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .88531564

Most Extreme Differences

Absolute .096 Positive .096 Negative -.065 Kolmogorov-Smirnov Z .592 Asymp. Sig. (2-tailed) .875

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

64

Lampiran 2 Uji Multikolonieritas Metode Variance Infloating Factor

Variabel VIF Ln Pupuk Kandang 1.436 Ln Pupuk Unsur N 1.356 Ln Pupuk Unsur P 1.566 Ln Pupuk Unsur K 1.146 Ln Insektisida Cair 1.277 Ln Pupuk Daun 1.200 Ln Fungisida 1.414 Musim 1.115

65 Lampiran 3 Uji Autokorelasi

Fungsi Produktivitas Rata-rata Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.01894

Cases < Test Value 19

Cases >= Test Value 19

Total Cases 38

Number of Runs 14

Z -1.809

Asymp. Sig. (2-tailed) .070

a. Median

Fungsi Varians Produktivitas Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.00458

Cases < Test Value 19

Cases >= Test Value 19

Total Cases 38

Number of Runs 11

Z -2.796

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

a. Median

66

Lampiran 4 Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Fungsi Produktivitas Rata-rata

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .942 .368 2.556 .016 pupuk_kandang .001 .075 .003 .016 .987 unsur_N -.058 .104 -.100 -.558 .581 unsur_P .025 .148 .032 .167 .869 unsur_K .072 .041 .292 1.779 .086 insektisida_cair .016 .080 .035 .202 .841 pupuk_daun -.181 .124 -.246 -1.464 .154 fungisida -.300 .151 -.362 -1.987 .056 musim -.077 .061 -.204 -1.261 .217

a. Dependent Variable: ABRESID

Uji Glejser Fungsi Varians Produktivitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .473 .103 4.576 .000 pupuk_kandang .015 .021 .113 .719 .478 unsur_N -.026 .029 -.139 -.909 .371 unsur_P -.049 .041 -.193 -1.178 .248 unsur_K -.011 .011 -.133 -.945 .352 insektisida_cair .002 .023 .012 .084 .934 pupuk_daun -.074 .035 -.306 -2.131 .042 fungisida -.104 .042 -.382 -2.451 .020 musim -.026 .017 -.206 -1.486 .148

67 Lampiran 5 Hasil estimasi fungsi produktivitas rata-rata usahatani tomat di Desa

Gekbrong Kabupaten Cianjur periode tanam tahun 2012

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .563a .317 .129 .32840 .755

a. Predictors: (Constant), Musim, Ln_Pupuk_Unsur_P, Ln_Pupuk_Daun, Ln_Pupuk_Unsur_K, Ln_Insektisida_Cair, Ln_Pupuk_Unsur_N, Ln_Fungisida, Ln_Pupuk_Kandang

b. Dependent Variable: Produktivitas

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1.452 8 .182 1.683 .145b

Residual 3.128 29 .108

Total 4.580 37

a. Dependent Variable: Produktivitas

b. Predictors: (Constant), Musim, Ln_Pupuk_Unsur_P, Ln_Pupuk_Daun, Ln_Pupuk_Unsur_K, Ln_Insektisida_Cair, Ln_Pupuk_Unsur_N, Ln_Fungisida, Ln_Pupuk_Kandang

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.628 .729 -.862 .396 Ln_Pupuk_Kandang .200 .149 .248 1.348 .188 .696 1.436 Ln_Pupuk_Unsur_N -.083 .205 -.072 -.404 .689 .737 1.356 Ln_Pupuk_Unsur_P .021 .292 .014 .073 .943 .638 1.566 Ln_Pupuk_Unsur_K -.039 .080 -.079 -.482 .633 .873 1.146 Ln_Insektisida_Cair .121 .159 .132 .760 .453 .783 1.277 Ln_Pupuk_Daun .164 .245 .113 .670 .508 .833 1.200 Ln_Fungisida .466 .299 .284 1.558 .130 .707 1.414 Musim .187 .121 .250 1.542 .134 .897 1.115

68

Lampiran 6 Hasil estimasi fungsi varians produktivitas usahatani tomat di Desa Gekbrong Kabupaten Cianjur periode tanam tahun 2012

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .648a .420 .259 .10772 1.011

a. Predictors: (Constant), Musim, Ln_Pupuk_Unsur_P, Ln_Pupuk_Daun, Ln_Pupuk_Unsur_K, Ln_Insektisida_Cair, Ln_Pupuk_Unsur_N, Ln_Fungisida, Ln_Pupuk_Kandang

b. Dependent Variable: Variance

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .243 8 .030 2.621 .027b

Residual .337 29 .012

Total .580 37

a. Dependent Variable: Variance

b. Predictors: (Constant), Musim, Ln_Pupuk_Unsur_P, Ln_Pupuk_Daun, Ln_Pupuk_Unsur_K, Ln_Insektisida_Cair, Ln_Pupuk_Unsur_N, Ln_Fungisida, Ln_Pupuk_Kandang

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .773 .239 3.234 .003 Ln_Pupuk_Kandang .011 .049 .039 .227 .822 .696 1.436 Ln_Pupuk_Unsur_N -.043 .067 -.106 -.644 .525 .737 1.356 Ln_Pupuk_Unsur_P -.032 .096 -.058 -.330 .744 .638 1.566 Ln_Pupuk_Unsur_K .039 .026 .224 1.479 .150 .873 1.146 Ln_Insektisida_Cair -.001 .052 -.002 -.011 .991 .783 1.277 Ln_Pupuk_Daun -.145 .080 -.280 -1.806 .081 .833 1.200 Ln_Fungisida -.250 .098 -.429 -2.550 .016 .707 1.414 Musim -.058 .040 -.218 -1.456 .156 .897 1.115

69 Lampiran 7 Harga jual tomat di koperasi dan pengumpul

Tahun Bulan Tanggal Harga di koperasi (Rp) Harga di pengumpul (Rp)

2011 September 13 1,600 400 15 1,600 600 17 1,600 700 20 1,600 700 22 1,600 700 24 1,600 800 27 1,600 800 29 1,600 900 Oktober 1 1,600 1,000 4 1,600 1,100 6 1,600 1,000 November 13 3,000 2,300 16 3,000 2,700 19 3,000 2,700 22 3,000 2,700 24 3,000 2,700 26 3,500 3,000 2012 Agustus 11 2,250 1,200 15 2,500 2,000 22 2,700 1,700 September 1 2,200 1,300 5 3,000 2,300 8 4,000 2,500 10 4,000 3,500 12 4,000 4,000 15 4,000 4,200 17 4,000 3,500 19 4,000 3,500 22 4,000 4,000 26 3,500 3,000 2012 Februari 13 3,000 2,000 16 2,750 1,800 18 2,750 1,800 21 2,000 2,000 25 2,000 1,600 29 2,500 2,200 April 1 2,500 1,500 10 2,500 2,000 14 3,500 2,000 17 3,500 1,500 21 3,000 3,000 Desember 18 1,500 1,100 23 1,700 1,200 26 2,500 1,200 29 3,000 1,400 2013 Januari 1 3,000 2,500 3 3,000 2,200 5 3,700 2,200 7 4,000 2,400 9 4,000 2,500

70

Dokumen terkait