• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis yang telah dilakukan peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan guna menjawab perumusan masalah. Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo

Penerapan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo dapat dilihat sebagai berikut :

a. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu:

1. Melakukan penyaringan peserta didik baru yang sesuai dengan standar sekolah RSBI yaitu Input Siswa dengan nilai 75.

2. Nilai Kinerja Ketuntasan Minimal (KKM) sedang berjalan untuk menuju KKM ideal yaitu 75. Sehingga KKM untuk setiap pelajaran masih ada yang belum mencapai KKM 75 seperti IPA,IPS dan Matematika KKM nya masih 71.

3. Rata-rata Peserta didik RSBI dapat melebihi nilai UN 7,5 untuk setiap mata pelajaran yang diujikan.

4. Memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu menggunakan kurikulum KTSP dan terdapat muatan lokal berupa bahasa jawa. Disamping itu, juga sudah diperkaya keunggulan mutu lulusan yang standarnya internasional misalnya dengan adanya Englishday, pembelajaran menggunakan ICT dan laboratorium, pembelajaran bilingual untuk mata pelajaran IPA, matematika, bahasa inggris dan TIK. Selain itu model pembelajarannya mampu menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

commit to user

b. Standar Isi (Kurikulum)

Menggunakan KTSP Plus yang mana didalamnya ada beberapa penekanan:

1. Pertama, pembelajaran bilingual (Bahasa Inggris) di beberapa mata pelajaran terutama mata pelajaran sains (IPA), matematika, TIK (Teknik Informasi dan Komunikasi) serta khusus pada Hari Selasa seluruh warga sekolah wajib memakai Bahasa Inggris.

2. Kedua, pembelajaran berbasis IT (Teknologi Informasi) yang diwujudkan dengan penyediaan LCD disetiap kelas untuk pembelajaran dan ruang laboratorium yang memenuhi standar untuk 1 anak 1 alat.

3. Ketiga, ada tambahan muatan lokal bahasa Jawa dan setiap hari kamis seluruh warga sekolah wajib memakai bahasa jawa.

c. Standar Proses (Proses Pembelajaran)

Standar proses pembelajarannya telah Berstandar Internasional dengan penekanan antara lain:

1. Proses pembelajarannya sudah dapat merangsang peserta didik untuk mampu berinovasi, berkreasi, dan bereksperimen.

2. Berusaha untuk menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

3. Pembelajaran Berbasis IT (Teknologi Informasi)

4. Pembelajaran menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris/Bilingual

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Sebagian besar tenaga administrasi dan tenaga pendidik sudah memiliki sertifikat TOEFL dan nilainya sesuai standarnya masing-masing yaitu untuk tenaga pendidik minimal 450 dan untuk tenaga administrasi minimal 400. Ada beberapa dari mereka yang belum memiliki sertifikat tersebut namun mereka juga berupaya untuk memperolehnya dengan cara mengikuti pelatihan dan tes TOEFL. Jadi dengan adanya kondisi tersebut, maka SMP Negeri 1 Sukoharjo belum sepenuhnya memenuhi standar pendidik dan kependidikan sebagai sekolah

commit to user

berstandar internasional (RSBI). Sedangkan untuk kepala telah memiliki sertifikat TOEFL sesuai dengan yang di syaratkan untuk sekolah standar internasional (RSBI) yaitu 500.

Kepala sekolah telah memenuhi syarat sebagai kepala sekolah yang berstandar internasinal (SBI) yaitu:

1. Memiliki riwayat pendidikan yang sesuai dengan persyaratan. Kepala Sekolah menyelesaikan pendidikan S1 & S2 di UNS yaitu FKIP Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah yang pada saat itu telah terakreditasi A.

2. Menempuh pelatihan kepala sekolah yang tarafnya internasional di turki dan di singapura.

3. Mampu berbahasa inggris aktif dan telah memiliki sertifikat TOEFL yang nilainya sudah sesuai dengan standar untuk menjadi kepala sekolah RSBI. 4. Memiliki visi internasional, jiwa kepemipinan dan kewirausahaan yang baik

serta mampu memanajerial sekolah untuk diarahkan menuju sekolah bertaraf internasional (SBI).

e. Standar Sarana Pasarana

Standar sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu:

1. Rasio jumlah siswa per kelas, belum memenuhi standar sebagai sekolah yang berstandar internasional (RSBI). Rata-rata rasio perbandingan siswa per kelas adalah 1:28 anak per kelas.

2. Penyediaan buku teks telah mencukupi bagi setiap siswa per kelas.

3. Penyediaan komputer laboratorium sudah mencukupi dari jumlah peserta didik per kelas.

4. Penyediaan buku ajar bagi tenaga pendidik itu telah disediakan oleh sekolah.

5. Jaminan kesehatan masih kurang baik..

f. Standar Pembiayaan

Dana untuk pembiayaan sekolah berasal dari :

commit to user 2. Pemerintah daerah

3. Pemerintah kabupaten 4. Pemerintah propinsi

5. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 6. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Alokasinya untuk KBM, pembelian buku wajib, pembelian buku perpustakaan, alat tulis kantor, materi pembelajaran, manajemen/rapat, pajak telepon, listrik dan air, perawatan dan pemeliharaan, honor guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT), Gaji guru dan karyawan.

g. Standar Pengelolaan (Manajemen)

Standar pengelolaan (Manajemen) di SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu 1. Sudah memakai sistem manajemen yang dipakai di negara OECD yaitu

sistem manajemen mutu ISO.

2. Memakai Sistem Manajemen Mutu ISO versi 9001:2008 sejak tahun ajaran 2008/2009.

3. Dalam mempersiapkan peserta didik yang berprestasi, antara lain : a. Mencari informasi bibit-bibit baru melalui PPDB

b. Melakukan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler

c. Melakukan pembinaan secara terus menerus kepada peserta didik yang berprestasi di setiap bidang akademik dan non akademik.

d. melakukan program karantina bagi peserta didik yang akan mengikuti lomba

h. Standar Penilaian

Standar penilaian di SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu 1. Sudah mengembangkan sistem penilaian yang berbasis IT. 2. Melaksanakan ujian nasional.

3. Melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan pendidikan dalam bahasa inggris yaitu untuk mata pelajaran IPA, Matematika dan TIK .

commit to user

4. Belum dapat melakukan akses sertifikasi dengan sekolah mitra yang ada di luar negeri.

2. Kendala-kendala yang Dihadapi SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam Mengarahkan Sekolahnya Menuju Bertaraf Internasional (SBI)

Kendala-kendala dalam pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo antara lain:

a. Kekurangan Dana

Sekolah mengalami kekurangan dana untuk pengembangan sekolah seperti pengadaan sarana prasarana, kemudian dana untuk menjalin kerjasama dengan negara mitra dan dana untuk peningkatan kualitas SDM, dll. Sedangkan besarnya dana sekolah yang berasal dari pemerintah belum mencukupi untuk pengembangan sekolah tersebut.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah (RSBI)

Untuk kualitas SDM masih kurang karena dibuktikan dengan hasil wawancara yaitu masih terdapatnya beberapa tenaga pendidik yang belum mampu berbahasa inggris dengan baik terutama bagi Tenaga Pendidik yang sudah berusia setengah baya atau tua dan sudah hampir pensiun. Selain itu, tenaga administrasi belum semuanya memenuhi syarat, ada beberapa yang belum begitu mahir dalam mengoperasikan komputer, selain itu juga belum memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik seperti yang diharapkan standar sekolah yang bertaraf internasional (SBI).

c. Kurikulum Sekolah (RSBI) yang Belum Memenuhi Standar

Sekolah belum dapat mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum di negara-negara OECD namun hanya melakukan penekanan pada pengembangan proses dan isi materi dari membaca referensi-referensi saja untuk mengembangkan kurikulum dan diterapkan pada saat proses pembelajaran sehingga kurikulum tersebut dinamakan KTSPplus.

commit to user

3. Usaha-Usaha yang Dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk Mengatasi Kendala dalam Pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

Usaha-usaha yang dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan rintisan Sekolah Bertaraf Internasional antara lain:

a. Kekurangan Dana

Sekolah tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi kekurangan dana melainkan hanya dapat mengajukan proposal kepada pemerintah dan hanya dapat menunggu dana tersebut diberikan. Tetapi sekolah juga berupaya untuk meningkatkan prestasi peserta didik agar pemerintah tidak segan-segan dalam memberikan bantuan dana untuk pengembangan.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah (RSBI)

Berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik misalnya dengan diklat, penataran, seminar (workshop), MGMP antar RSBI, Lokakarya (ICT, kursus bahasa inggris, pembuatan model-model pembelajaran, dll). Sedangkan untuk staf administrasi biasanya diberikan kursus komputer dan bahasa inggris yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan seperti ELTI, English First (EF) dan ALFABANK.

c. Kurikulum Sekolah (RSBI) yang Belum Memenuhi Standar

Untuk mengatasi masalah kurikulum yang belum pada tahap mengadopsi dan mengadaptasi dengan kurikulum negara mitra yang berada di luar negeri adalah pada pengembangan proses dan isi materi dari referensi-referensi saja untuk mengembangkan kurikulum dan diterapkan pada saat proses pembelajaran.

Dokumen terkait