ANALISIS PSIKOLOGI TERHADAP TOKOH UTAMA
3.1 Sinopsis Cerita Memoirs Of A Geisha
Novel yang berjudul Memoirs of a Geisha ini menceritakan tentang kisah
perjalanan hidup seorang Geisha yang bernama Chiyo. Dalam novel ini, Chiyo
bercerita tentang pengalaman hidupnya sebagai seorang Geisha di distrik Gion,
Kyoto. Sebagai tokoh utama dalam novel ini, Chiyo menceritakan tiga bagian besar perjalanan hidupnya, yakni masa kecilnya di desa Nelayan Yoroido, masa mudanya sebagai seorang Geisha profesional di Kyoto dan masa tuanya yang dihabiskan di New York.
Kisah dalam novel ini, bermula di daerah nelayan Yoroido, sekitar tahun 1929. Saat itu Chiyo masih berusia 9 tahun dan merupakan anak bungsu dari dua orang bersaudara. Chiyo diberi nama dengan Sakamoto Chiyo. Sedangkan Kakaknya bernama Satsu. Chiyo memiliki mata yang luar biasa, berwarna biru-keLabu yang diturunkan dari ibunya. Dengan mata itu Chiyo dikenal lebih cantik dari kakaknya. Selain cantik, dia juga dikenal dengan kecerdasannya.
Keluarga Chiyo merupakan keluarga yang miskin, hal itu membuat mereka hidup dengan kesederhanaan. Ayah Chiyo adalah seorang nelayan yang sudah tua, sedangkan ibunya sedang sakit keras yang tidak bisa disembuhkan lagi, sehingga berujung pada kematian. Ketika ibunya meninggal Chiyo bertemu dengan tuan Tanaka, pemilik pabrik ikan di desanya. Karena tuan Tanaka simpati melihat masa depan Chiyo dan kakaknya maka tuan Tanaka menjumpai ayah mereka dan
membawa Chiyo dan Satsu. Karena kondisi keluarga mereka yang begitu miskin membuat ayahnya harus melepas kedua putrinya untuk di jual ke Kyoto. Chiyo dijual ke sebuah Okiya (rumah Geisha) yang bernama Nitta, sedangkan Satsu dijual ke sebuah rumah pelacuran yang ada di Kyoto.
Selama berada di Okiya Nitta, Chiyo diwajibkan melakukan pekerjaan rumah yang berat dan kasar serta diberikan pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
di luar Okiya. Selain dijadikan sebagai pelayan, Chiyo juga jadi tumbal bagi
Hatsumomo, Seorang Geisha senior yang tinggal di Okiya Nitta. Namun setelah
beberapa lama disana Chiyo dimasukkan ke sekolah Geisha untuk memulai pelatihan seperti, menari, memainkan musik dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan Geisha. Tetapi Chiyo juga harus tetap melakukan pekerjaannya setiap hari di Okiya. Sampai suatu saat Chiyo mencoba melarikan diri dari Okiya karena ingin bertemu dengan kakaknya. Selain itu, keadaan di Okiya yang sering disiksa oleh Hatsumomo
membuat Chiyo ingin meninggalkan Okiya. Sampai pada suatu saat Chiyo mencoba
melarikan diri dengan Satsu dan berjanji bertemu disuatu tempat, namun Chiyo gagal dan dibawa kembali ke Okiya. Karena Chiyo terus berusaha untuk melarikan diri, membuat Chiyo terancam menjadi pelayan seumur hidup di Okiya.
Sejak Chiyo kembali ke Okiya, membuat Chiyo semakin bersedih dan
meratapi nasibnya di sekitar sungai Shirakawa. Disana Chiyo bertemu dengan Iwamura Ken, salah satu pedagang kaya di Kyoto dan sering disebut Ketua. Diluar kebiasaan seorang bangsawan, Ketua mendekati Chiyo dan menghiburnya. Hal itu membuat Chiyo begitu kagum terhadap Ketua. Pertemuan itu lah yang membuat
mendapatkan kesempatan bisa berjumpa dengan Ketua lagi. Sejak itu Chiyo bekerja
dengan rajin dengan harapan, pemilik Okiya mencabut hukuman terhadap dirinya
dan menyekolahkannya kembali sehingga bisa menjadi Geisha. Namun hal itu begitu
sulit bagi Chiyo untuk mengubah keputusan pemilik Okiya mencabut hukuman
terhadap dirinya.
Ketika Chiyo terus menerus menjadi bulan-bulanannya Hatsumomo, Chiyo bertemu dengan salah satu Geisha yang terkenal di Kyoto pada saat itu, namanya adalah Mameha. Mameha melihat potensial yang dimiliki Chiyo dan membuat
Mameha meminta kepada pemilik Okiya Nitta untuk mengadopsi Chiyo sebagai adik
angkatnya. Kemudian Mameha mengajari banyak hal tentang pelajaran Geisha
kepada Chiyo, mulai dari Geisha magang hingga menjadi Geisha yang profesional. Sejak Chiyo menjadi Geisha, namanya pun berubah menjadi Sayuri.
Sayuri berhasil menjadi seorang Geisha yang terkenal dengan usia yang
sangat muda, yang membuatnya begitu dikenal, baik dikalangan bangsawan maupun kalangan para Geisha yang ada di Kyoto. Hal tersebut membuat Sayuri secara tidak sengaja bertemu dengan Ketua di sebuah pesta dan penjamuan. Namun akibat kepopulerannya justru membuat Sayuri terhalang untuk mendekati Ketua. Salah satunya adalah Nobu, tangan kanan dan sahabat karibnya Ketua. Nobujuga sangat tertarik terhadap Sayuri, karena Sayuri memiliki karakter yang sangat berbeda
dengan Geisha lainnya. Hal itu membuat Ketua susah untuk mendekati Sayuri.
Namun setelah menghadapi beberapa rintangan, Sayuri dan Ketua akhirnya saling mencurahkan isi hatinya yang membuat penantian Sayuri selama ini terhadap Ketua berakhir juga.
Bagi seorang Geisha, keberhasilannya dilihat dari seberapa besar biaya yang dibayarkan danna kepada Okiya. Karena danna tersebut harus sanggup membayar hutang-hutang yang dimiliki Geisha sejak tiba di Okiya, hingga menjadi Geisha yang terkenal, termasuk biaya hidup, pendidikan, pakaian dan perlengkapan lainnya serta hal-hal yang membuat kerugian terhadap Okiya.
Setelah Ketua menjadi danna bagi Sayuri, Ketua membawa Sayuri ke New York agar Nobu tidak bisa menemukan Sayuri lagi. Hal itu membuat Sayuri harus pensiun dari pekerjannya sebagai seorang Geisha. Dan sebagai timbal-baliknya, Ketua harus membayar setiap bulan uang sebanyak pengahasilan yang didapatkan Sayuri disetiap bulannya ketika dia menjadi Geisha. Di New York, Sayuri memulai hidup barunya dengan Ketua sebagai istri simpanan dan hubungan mereka terus berlanjut hingga Ketua meninggal dunia.