BAB IV. HASIL KEGIATAN MAGANG
4.2. Proses Perancangan
4.2.2. RingRoad (Jalan Lingkar)
4.2.2.2.3. Sintesis
Dari Gambar foto eksisting dapat dilihat bahwa pembuatan proyek ini dilakukan terlebih dahulu sehingga pada konsep desain awal yang dilakukan oleh arsitek bangunan dan sipil. Konsep desain awal tersebut belum dilengkapi dengan penambahan elemen softscape yang akan melengkapi bagian sisi-sisi jalan. Pada pertengahan dari proses pembangunan, proyek ini baru dilakukan serah terima kerja untuk pengerjaan area lanskapnya. Oleh karena itu, terdapat adanya penambahan konsep untuk area lanskap sisi kanan dan kiri jalan dari konsep awal yang hanya digunakan pada pembangunan jalan. Hal ini dilakukan agar dikemudian hari area ini menjadi asri, nyaman, dan sejuk dengan dihadirkannya pepohonan. Pemilihan pohon yang akan ditempatkan pada tapak yaitu dengan menggunakan pepohonan yang menjadi ciri khas dari Kawasan Rasuna dengan tanaman Palem Washingtonia atau yang sedang berkembang di masyarakat luas.
Pada proyek ini mahasiswa magang tidak mengikuti tahap analisis dan konsep desain. Sehingga desain yang dirancang untuk area lanskapnya sudah dilakukan oleh arsitek lanskap dengan konsep yang telah dilakukan sebelumnya. Dari desain yang telah dikeluarkan oleh arsitek lanskap kemudian dilanjutkan oleh mahasiswa magang sehingga menghasilkan empat gambar landscape plan yang dapat digunakan sebagai desain alternatif. Gambar landscape plan tersebut dapat dilihat melalui Lampiran 7, Lampiran 9, Lampiran 11, dan Lampiran 13. Dari masing-masing gambar landscape plan terdapat garis merah yang merupakan batas area dari pembuatan jalan yang sedang dalam tahap pembangunan. Kemudian dari masing-masing gambar landscape plan dikembangkan menjadi gambar desain penanaman, gambar desain penanaman akan digunakan pada saat akan memulai kegiatan penanaman tanaman.
Gambar desain penanaman dari masing-masing desain dapat dilihat melalui Lampiran 8, Lampiran 10, Lampiran 12, dan Lampiran 14. Dari masing-masing gambar desain penanam tersebut dapat diketahui jumlah kebutuhan tanaman yang akan ditanam pada tapak ini. Ketentuan atau penempatan tanaman akan dapat dilihat dalam ilustrasi dari masing-masing desain yang berbeda-beda. Gambar ilustrasi tersebut dibuat agar klien dapat melihat dan membayangkan tentang hasil akhir atau yang akan terjadi pada tapak tersebut. Ilustrasi untuk desain alternatif 1
adalah desain untuk jalan lingkar ini dilengkapi dengan tanaman Bungur yang mempunyai peran sebagai pengarah sedangkan pada area tengah jalan lingkar tersebut di desain dengan adanya permainan elemen softscape yang berupa gundukan tanah yang dilakukan pengecoran dengan sistem adanya perbedaan level dan kemudian ditanami dengan rumput manila serta dilengkapi dengan tanaman palem washingtonia yang ditanam adanya perbedaan tinggi pada pohon pelem. Ilustrasi ini dapat dilihat melalui Gambar 39 dan Gambar 40.
Gambar 39. Ilustrasi posisi mata burung proyek ringroad alternatif 1 Sumber : PT Bakrie Swasakti Utama
(dibuat oleh: Messalina, 2012)
Gambar 40. Ilustrasi detail proyek ringroad alternatif 1 Sumber : PT Bakrie Swasakti Utama
(dibuat oleh: Messalina, 2012)
Ilustrasi untuk desain alternatif 2 sama seperti desain alternatif 1 dilengkapi dengan tanaman bungur yang mempunyai peran sebagai tanaman pengarah yang
berbeda dengan desain alternative 1 adalah menghadirkan elemen softscape pada area tengah jalan lingkar yang dibentuk menyerupai bentukan gelombang. Elemen softscape tersebut akan dibuat dengan sistem pembuatan green wall dengan tanaman rumput manila. Ilustrasi ini dapat dilihat melalui Gambar 41 dan Gambar 42.
Gambar 41. Ilustrasi posisi mata burung proyek ringroad alternatif 2 Sumber : PT Bakrie Swasakti Utama
(dibuat oleh: Messalina, 2012)
Gambar 42. Ilustrasi detail proyek ringroad alternatif 2 Sumber : PT Bakrie Swasakti Utama
(dibuat oleh: Messalina, 2012)
Ilustrasi untuk desain alternatif 3 pada Gambar 43 yang dilengkapi dengan tanaman bungur yang mempunyai peran sebagai tanaman pengarah yang dimana seolah-olah pengendara kendaraan bermotor diarahkan oleh tanaman bungur. Akan tetapi, pada bagian tengah dari proyek jalan lingkar ini tidak terdapatnya permainan elemen softscape dengan pembuatan gundukan yang menyerupai suatu bentukan tertentu. Desain yang diterapkan lebih sederhana yaitu hanya dengan
pola penanaman tanaman dengan pola catur. Tanaman yang digunakan adalah palem washingtonia yang ditanam mengikuti pola catur dengan selingan penanaman rumput manila dan juga adanya perkerasan. Hal ini ditujukkan untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan yaitu pada saat melakukan penyiraman tanaman.
Gambar 43. Ilustrasi posisi mata burung proyek ringroad alternatif 3 Sumber : PT Bakrie Swasakti Utama
(dibuat oleh: Messalina, 2012)
Ilustrasi untuk desain alternatif 4 pada Gambar 44 dan Gambar 45 dibuat lebih sederhana lagi pada bagian tengah jalan lingkar. Pada desain altenatif 4 menerapkan permainan perkerasan untuk jalur sirkulasi. Tanaman yang digunakan yaitu palem washingtonia yang ditanam secara merata di setiap area yang dibagi oleh perkerasan untuk jalur sirkulasi itu sendiri.
Gambar 45. Ilustrasi keseluruhan proyek ringroad alternatif 4 Sumber : PT Bakrie Swasakti Utama
Gambar 45. Ilustrasi tampak depan proyek ringroad alternatif 4 Sumber : PT Bakrie Swasakti Utama
(dibuat oleh: Messalina, 2012) 4.2.2.3. Evaluasi Desain
Kegiatan evaluasi desain biasanya dilakukan untuk melihat besarnya anggaran yang dimiliki dengan penggunaan material atau elemen yang digunakan pada kegiatan implementasi yang akan dilakukan terhadap suatu desain yang terpilih. Evaluasi penilaian biasanya dilakukan oleh bagian Quantity Surveyor
(QS) dan Lanskap. Staff lanskap bertugas untuk membuat sebuah daftar kebutuhan lanskap yang akan digunakan pada tapak, daftar kebutuhan tersebut sesuai dengan gambar siteplan yang telah dibuat terlebih dahulu. Daftar kebutuhan atau rencana kebutuhan lanskap dari masing-masing alternatif desain dapat dilihat dalam Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7 dan Tabel 8. Setelah itu diserahkan kepada bagian QS pada perusahaan atau menggunakan jasa konsultan QS dari luar perusahaan.
Berdasarkan perhitungan biaya dari rencana kebutuhan lanskap maka dipilihlah desain dengan besaran biaya yang paling rendah baik dalam segi pengelolaan maupun pada saat implementasi. Pada desain alternatif satu menggunakan permainan elemen dibagian tengah dari jalan lingkar, hal ini akan dapat meningkatan biaya yang dikeluarkan untuk membangun elemen tersebut. Elemen tersebut direncanakan menggunakan perkerasan yang berupa cor-coran yang diatasnya akan ditanami oleh rumput manila. Selain itu, permainan elemen
softscape pada desain alternatif 1 yaitu adanya pemakaian pohon palem Washingtonia dengan berbeda ketinggian. Hal ini juga dapat mengakibatkan tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Setelah desain alternatif satu dilakukan evaluasi serta melihat besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan implementasi ke tapak sangat tidak memungkinkan, hal ini melihat anggaran biaya yang tersedia tidak mencapai jumlah perhitungan yang telah dilakukan oleh pihak QS.
Kasus yang serupa terjadi pada desain alternatif dua yang memakai adanya permainan elemen yang mempunyai bentukan menyerupai gelombang air laut pada area tengah. Dalam hal pengerjaannya jauh lebih susah dibandingkan dengan desain alternatif satu maka desain alternatif dua juga tidak sanggup untuk melakukan implentasi ke tapak. Hal ini dikarenakan dalam membuat suatu permainan elemen sofscape yang berupa gundukan dengan bentukan pola tertentu, harus memiliki keterampilan dalam konstruksi. Apabila desain alternatif 1 dan 2 yang digunakan untuk tahap implementasi pada jalan lingkar Epicentrum maka harus dilakukan pengurangan elemen softscape sehingga dapat memenuhi anggaran biaya.
Desain alternatif ketiga jauh lebih sederhana daripada desain alternatif satu dan dua. Pada desain alternatif ketiga ini hanya terdapat permainan penempatan pohon palem yang diberi selang jarak satu sama lain dan terdapatnya permainan pola sirkulasi dengan paving yang diselingi rumput manila sehingga membentuk suatu bentukan berupa pola catur. Akan tetapi, desain alternatif ini juga harus mengalami perubahan dengan mengurangi jumlah pemakaian pohon palem untuk menekan biaya pengeluaran apabila direalisasikan. Perubahan ini dilakukan dengan menambahkan permainan pada paving sehingga terbentuk suatu pola. Berdasarkan perhitungan biaya yang telah dilakukan oleh pihak QS maka desain alternatif tiga lebih kecil daripada anggaran biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan implementasi pada desain alternatif satu maupun desain alternatif dua. Dilanjutkan dengan mengevaluasi desain alternatif keempat, desain alternatif ini juga dapat dibilang sederhana seperti yang terjadi pada desain alternatif ketiga.
Desain alternatif keempat ini juga hanya melakukan adanya permainan dalam penggunaan paving bahkan apabila dikerjakan akan jauh lebih mudah
dalam hal pengerjaan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan implemtasi ke dalam tapak akan jauh lebih murah. Setelah mengevaluasi semua desain dan mengetahui jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk melakukan implementasi ke tapak maka diputuskan satu desain saja yang nantinya akan direalisasikan kedalam tapak. Dari keempat desain tersebut maka dipilihlah desain alternatif ketiga dengan mempunyai keunggulan dari desain yang lebih sederhana dan besaran biaya paling kecil. Anggaran biaya yang akan dikeluarkan untuk melakukan tahap implentasi, sebelumnya dilakukan terlebih dahulu yaitu pembuatan tabel yang dilakukan oleh staf bagian lanskap. Tabel tersebut mengenai rencana kebutuhan lanskap untuk masing-masing desain yang dapat dilihat dalam Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7, dan Tabel 8.
Tabel 5 . Rencana kebutuhan lanskap pada proyek ringroad alternatif 1
NO DESKRIPSI SPESIFIKASI VOLUME SATUAN KET
A Pekerjaan Pendahuluan 1 Pembersihan + perapihan
permukaan lahan 327.719,70 M
2
2 Penambahan tanah merah
0,80 m 262.176 M
3 utk
pohon
3 Pupuk kandang 275 Kg utk
pohon B Pekerjaan Penanaman
Pohon
1 Cemara lilin Cupressus
sempervirens JT 2 m 63 Pohon 2 Bungur Lagerstromia speciosa JT 15 m 8 Pohon 3 Ketapang kencana Bucida buceras JT 15 m 18 Pohon 4 Palem Washintonia Washingtonia robusta JT 15 m 6 Pohon JT 13 m 4 Pohon Rumput manila 1 Rumput manila Zoysea matrella JT rapat 90% 327.719,70 M 2 JT: Jarak tanam
Catatan :
- Termasuk perawatan Pohon 6 bulan ; semak 3 bulan - Harga satuan tanaman termasuk ongkos tanam
- Pupuk kandang untuk semak diaduk dipermukaan tanah merah ; 1 karung ukuran 25 kg = 5 m2
- Pupuk kandang untuk pohon diaduk dipermukaan tanah merah ; 1 karung ukuran 25 kg = 10 Pohon
Sumber: PT Bakrie Swasakti Utama (dibuat oleh: Messalina, 2012)
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilakukan perhitungan terhadap volume kebutuhan dari kegiatan pekerjaan pendahuluan maupun pekerjaan penanaman. Keseluruhan luas dari ruang terbuka yang berada di sisi kiri dan kanan jalan mencapai 327.719,70 m2. Total keseluruhan dari ruang terbuka pada tapak di desain dengan keseluruhan tanah ditutupi oleh rumput manila dengan jarak tanam 90% yang ditanam secara rapat. Sehingga volume kebutuhan rumput manila yang harus disediakan adalah 327.720 m2. Dikarenakan keseluruhan lahan dari tapak akan di tanami oleh rumput maka pekerjaan terdahulu yang harus dilakukan adalah pembersihan dan perapihan permukaan lahan, kegiatan pekerjaan ini akan di kerjakan dengan luas yang sama dari lahan yang akan ditanami rumput yakni sebesar 327.719,70 m2. Selain menggunakan rumput manila, ruang terbuka tersebut akan di tutupi dengan rimbunan pepohonan.
Jenis pepohonan yang dipilih yaitu Cemara lilin (Cupressus sempervirens), pohon Bungur (Lagerstromia speciosa), Ketapang kencana (Bucida buceras) , dan palem washingtonia (Washingtonia robusta). Cemara lilin (Cupressus sempervirens) didesain dengan jarak tanam 2 meter dengan jumlah volume kebutuhan mencapai 63 pohon. Pohon Bungur (Lagerstromia speciosa)
direncanakan akan di tanam dengan jarak 15 meter/pohon dengan jumlah volume kebutuhan 8 pohon. Ketapang kencana (Bucida buceras) mempunyai jarak tanam antar pohon sejauh 15 meter, maka volume kebutuhan pohon mencapai 18 pohon. Sedangkan penanaman palem washingtonia (Washingtonia robusta) dengan jarak 15 meter sebanyak 6 pohon dengan ukuran tinggi palemwashingtonia lebih tinggi dibandingkan dengan palem washingtonia yang ditanam dengan jarak 13 meter sebanyak 4 pohon. Total keseluruhan dari pohon yang akan di tanam sebanyak 99 pohon.
Sebelum dilakukan penanaman pada pohon terdapat pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu penambahan tanah merah dengan ketinggian tanah mencapai 0,8 meter. Maka kebutuhan tanah untuk kegiatan penambahan tanah merah pada pohon dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Luas area yang akan ditanami pohon x ketinggian tanah merah yang akan ditambahkan
= 327. 720 m2 x 0,8 m = 262.176 m3
Volume penambahan kebutuhan tanah merah untuk ditanami 99 pohon adalah 262.176 m3. Setelah dilakukannya penanaman pohon maka selama pertumbuhan pohon perlu diberikan pupuk kandang. Pupuk kandang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman oleh karena itu diperlukan perhitungan volume kebutuhan pupuk kandang. Dengan catatan 1 karung pupuk kandang berisikan 25 kg yang dapat digunakan untuk 10 pohon.
Maka volume pupuk kandang yang akan diberikan kepada 99 pohon dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Kebutuhan pupuk kandang
= Total keseluruhan pohon x volume pupuk kandang untuk 1 pohon = 99 pohon x 2,5 kg/pohon
= 274, 5 kg
Kebutuhan pupuk kandang yang akan diberikan kepada 99 pohon adalah 274,5 kg, dikarenakan tidak dapat membeli 274, 5 kg maka hasil angka perhitungan dibulatkan menjadi 275 kg atau sebanyak 11 karung.
Tabel 6. Rencana kebutuhan lanskap proyek ringroad alternatif 2
NO DESKRIPSI SPESIFIKASI VOLUME SATUAN KET
A Pekerjaan Pendahuluan 1 Pembersihan + perapihan
permukaan lahan 327.719,70 M
2
2 Penambahan tanah merah
0,80 m 262.176 M
3 utk
pohon
3 Pupuk kandang 278 Kg utk
pohon B Pekerjaan Penanaman
Pohon
1 Cemara lilin Cupressus
sempervirens JT 2 m 63 pohon 2 Bungur Lagerstromia speciosa JT 15 m 8 pohon 3 Ketapang kencana Bucida buceras JT 15 m 18 pohon 4 Palem Washintonia Washingtonia robusta JT 3.5 m 22 pohon Rumput manila 1 Rumput manila Zoysea matrella JT rapat 90% 327.719,70 m2
Ket: JT: Jarak Tanam Catatan :
- Termasuk perawatan Pohon 6 bulan ; semak 3 bulan - Harga satuan tanaman termasuk ongkos tanam
- Pupuk kandang untuk semak diaduk dipermukaan tanah merah ; 1 karung ukuran 25 kg = 5 m2
- Pupuk kandang untuk pohon diaduk dipermukaan tanah merah ; 1 karung ukuran 25 kg = 10 phn
Sumber: PT Bakrie Swasakti Utama (dibuat oleh: Messalina, 2012)
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilakukan perhitungan terhadap volume kebutuhan dari kegiatan pekerjaan pendahuluan maupun pekerjaan penanaman. Keseluruhan luas dari ruang terbuka yang berada di sisi kiri dan kanan jalan mencapai 327.719,70 m2. Total keseluruhan dari ruang terbuka pada tapak di desain dengan keseluruhan tanah ditutupi oleh rumput manila dengan jarak tanam 90% yang ditanam secara rapat. Sehingga volume kebutuhan rumput manila yang harus disediakan adalah 327.720 m2. Dikarenakan keseluruhan lahan dari tapak akan di tanami oleh rumput maka pekerjaan terdahulu yang harus dilakukan adalah pembersihan dan perapihan permukaan lahan, kegiatan
pekerjaan ini akan di kerjakan dengan luas yang sama dari lahan yang akan ditanami rumput yakni sebesar 327.719,70 m2. Selain menggunakan rumput manila, ruang terbuka tersebut akan di tutupi dengan rimbunan pepohonan.
Jenis pepohonan yang dipilih yaitu Cemara lilin (Cupressus sempervirens), pohon Bungur (Lagerstromia speciosa), Ketapang kencana (Bucida buceras) , dan palem washingtonia (Washingtonia robusta). Cemara lilin (Cupressus sempervirens) didesain dengan jarak tanam 2 meter dengan jumlah volume kebutuhan mencapai 63 pohon. Pohon Bungur (Lagerstromia speciosa)
direncanakan akan di tanam dengan jarak 15 meter/pohon dengan jumlah volume kebutuhan 8 pohon. Ketapang kencana (Bucida buceras) mempunyai jarak tanam antar pohon sejauh 15 meter, maka volume kebutuhan pohon mencapai 18 pohon. Sedangkan penanaman palem washingtonia (Washingtonia robusta) dengan jarak 3.5 meter sebanyak 22 pohon. Sehingga total keseluruhan dari pohon yang akan di tanam sebanyak 111 pohon.
Sebelum dilakukan penanaman pada pohon terdapat pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu penambahan tanah merah dengan ketinggian tanah mencapai 0,8 meter. Maka kebutuhan tanah untuk kegiatan penambahan tanah merah pada pohon dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Luas area yang akan ditanami pohon x ketinggian tanah merah yang akan ditambahkan
= 327. 720 m2 x 0,8 m = 262.176 m3
Volume penambahan kebutuhan tanah merah untuk ditanami 111 pohon adalah 262.176 m3. Setelah dilakukannya penanaman pohon maka selama pertumbuhan pohon perlu diberikan pupuk kandang. Pupuk kandang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman oleh karena itu diperlukan perhitungan volume kebutuhan pupuk kandang. Dengan catatan 1 karung pupuk kandang berisikan 25 kg yang dapat digunakan untuk 10 pohon.
Maka volume pupuk kandang yang akan diberikan kepada 111 pohon dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Kebutuhan pupuk kandang
= Total keseluruhan pohon x volume pupuk kandang untuk 1 pohon = 111 pohon x 2,5 kg/pohon
= 277, 5 kg
Kebutuhan pupuk kandang yang akan diberikan kepada 111 pohon adalah 277,5 kg, dikarenakan tidak dapat membeli 277, 5 kg maka hasil angka perhitungan dibulatkan menjadi 278 kg.
Tabel 7. Rencana kebutuhan lanskap proyek ringroad alternatif 3
NO DESKRIPSI SPESIFIKASI VOLUME SATUAN KET
A Pekerjaan Pendahuluan
1 Pembersihan + perapihan
permukaan lahan 327.719,70 M
2
2 Penambahan tanah merah
0,80 m 66,56 M 3 utk pohon 3 Pupuk kandang 5 Kg B Pekerjaan Penanaman Pohon
1 Cemara lilin Cupressus
sempervirens JT 2 m 63 Pohon 2 Bungur Lagerstromia speciosa JT 15 m 8 Pohon 3 Ketapang kencana Bucida buceras JT 15 m 18 Pohon 4 Palem Washintonia Washingtonia robusta JT 12 m 15 Pohon Rumput manila 1 Rumput manila Zoysea matrella tanam rapat 90% 327.719,70 M 2 JT: Jarak Tanam Catatan :
- Termasuk perawatan Pohon 6 bulan ; semak 3 bulan - Harga satuan tanaman termasuk ongkos tanam
- Pupuk kandang untuk semak diaduk dipermukaan tanah merah ; 1 karung ukuran 25 kg = 5 m2
- Pupuk kandang untuk pohon diaduk dipermukaan tanah merah ; 1 karung ukuran 25 kg = 10 pohon
Sumber: PT Bakrie Swasakti Utama (dibuat oleh: Messalina, 2012)
Berdasarkan Tabel 7 di atas untuk menerapkan desain alternatif 3 maka dapat dilakukan perhitungan terhadap volume kebutuhan dari kegiatan pekerjaan pendahuluan maupun pekerjaan penanaman. Keseluruhan luas dari ruang terbuka
yang berada di sisi kiri dan kanan jalan mencapai 327.719,70 m2. Total keseluruhan dari ruang terbuka pada tapak di desain dengan keseluruhan tanah ditutupi oleh rumput manila dengan jarak tanam 90% yang ditanam secara rapat. Sehingga volume kebutuhan rumput manila yang harus disediakan adalah 327.720 m2. Dikarenakan keseluruhan lahan dari tapak akan di tanami oleh rumput maka pekerjaan terdahulu yang harus dilakukan adalah pembersihan dan perapihan permukaan lahan, kegiatan pekerjaan ini akan di kerjakan dengan luas yang sama dari lahan yang akan ditanami rumput yakni sebesar 327.719,70 m2. Selain menggunakan rumput manila, ruang terbuka tersebut akan di tutupi dengan rimbunan pepohonan.
Jenis pepohonan yang dipilih yaitu Cemara lilin (Cupressus sempervirens), pohon Bungur (Lagerstromia speciosa), Ketapang kencana (Bucida buceras) , dan palem washingtonia (Washingtonia robusta). Cemara lilin (Cupressus sempervirens) didesain dengan jarak tanam 2 meter dengan jumlah volume kebutuhan mencapai 63 pohon. Pohon Bungur (Lagerstromia speciosa)
direncanakan akan di tanam dengan jarak 15 meter/pohon dengan jumlah volume kebutuhan 8 pohon. Ketapang kencana (Bucida buceras) mempunyai jarak tanam antar pohon sejauh 15 meter, maka volume kebutuhan pohon mencapai 18 pohon. Sedangkan penanaman palem washingtonia (Washingtonia robusta) dengan jarak 12 meter sebanyak 15 pohon. Sehingga total keseluruhan dari pohon yang akan di tanam sebanyak 104 pohon.
Sebelum dilakukan penanaman pada pohon terdapat pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu penambahan tanah merah dengan ketinggian tanah mencapai 0,8 meter. Maka kebutuhan tanah untuk kegiatan penambahan tanah merah pada pohon dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Luas area yang akan ditanami pohon x ketinggian tanah merah yang akan ditambahkan
= 327. 720 m2 x 0,8 m = 262.176 m3
Volume penambahan kebutuhan tanah merah untuk ditanami 104 pohon adalah 262.176 m3. Setelah dilakukannya penanaman pohon maka selama pertumbuhan pohon perlu diberikan pupuk kandang. Pupuk kandang sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman oleh karena itu diperlukan perhitungan volume kebutuhan pupuk kandang. Dengan catatan 1 karung pupuk kandang berisikan 25 kg yang dapat digunakan untuk 10 pohon.
Volume pupuk kandang yang di butuhkan untuk 104 pohon, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Kebutuhan pupuk kandang
= Total keseluruhan pohon x volume pupuk kandang untuk 1 pohon = 104 pohon x 2,5 kg/pohon
= 260 kg
Kebutuhan pupuk kandang yang akan diberikan kepada 104 pohon sebanyak 260 kg.
Tabel 8. Rencana kebutuhan lanskap proyek ringroad alternatif 4
NO DESKRIPSI SPESIFIKASI VOLUME SATUAN KET
A Pekerjaan Pendahuluan 1 Pembersihan + perapihan
permukaan lahan 327.719,70 M
2
2 Penambahan tanah merah 0,80 m 63 M3 utk
pohon
3 Pupuk kandang 4 Karung utk
pohon B Pekerjaan Penanaman
Pohon
1 Cemara lilin Cupressus
sempervirens JT 2 m 63 Pohon 2 Bungur Lagerstromia speciosa JT 15 m 8 Pohon 3 Ketapang kencana Bucida buceras JT 15 m 18 Pohon 4 Palem Washintonia Washingtonia robusta JT 10 m 9 Pohon Rumput manila
1 Rumput manila Zoysea
matrella JT rapat 90% 327.719,70 M
2
Catatan :
- Termasuk perawatan Pohon 6 bulan ; semak 3 bulan - Harga satuan tanaman termasuk ongkos tanam
- Pupuk kandang untuk semak diaduk dipermukaan tanah merah ; 1 karung ukuran 25 kg = 5 m2
- Pupuk kandang untuk pohon diaduk dipermukaan tanah merah ; 1 karung ukuran 25 kg = 10 phn
Sumber: PT Bakrie Swasakti Utama (dibuat oleh: Messalina, 2012)
Berdasarkan Tabel 8 tentang rencana kebutuhan lanskap untuk menerapkan desain alternatif 4 maka dapat dilakukan perhitungan terhadap volume kebutuhan dari kegiatan pekerjaan pendahuluan maupun pekerjaan penanaman. Keseluruhan luas dari ruang terbuka yang berada di sisi kiri dan kanan jalan mencapai 327.719,70 m2. Total keseluruhan dari ruang terbuka pada tapak di desain dengan keseluruhan tanah ditutupi oleh rumput manila dengan jarak tanam 90% yang ditanam secara rapat. Sehingga volume kebutuhan rumput manila yang harus disediakan adalah 327.720 m2. Dikarenakan keseluruhan lahan dari tapak akan di tanami oleh rumput maka pekerjaan terdahulu yang harus dilakukan adalah pembersihan dan perapihan permukaan lahan, kegiatan pekerjaan ini akan di kerjakan dengan luas yang sama dari lahan yang akan ditanami rumput yakni sebesar 327.719,70 m2. Selain menggunakan rumput manila, ruang terbuka tersebut akan di tutupi dengan rimbunan pepohonan.
Jenis pepohonan yang dipilih yaitu Cemara lilin (Cupressus sempervirens), pohon Bungur (Lagerstromia speciosa), Ketapang kencana (Bucida buceras) , dan palem washingtonia (Washingtonia robusta). Cemara lilin (Cupressus sempervirens) didesain dengan jarak tanam 2 meter dengan jumlah volume kebutuhan mencapai 63 pohon. Pohon Bungur (Lagerstromia speciosa)
direncanakan akan di tanam dengan jarak 15 meter/pohon dengan jumlah volume kebutuhan 8 pohon. Ketapang kencana (Bucida buceras) mempunyai jarak tanam antar pohon sejauh 15 meter, maka volume kebutuhan pohon mencapai 18 pohon. Sedangkan penanaman palem washingtonia (Washingtonia robusta) dengan jarak 10 meter sebanyak 9 pohon. Sehingga total keseluruhan dari pohon yang akan di tanam sebanyak 98 pohon.
Sebelum dilakukan penanaman pada pohon terdapat pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu penambahan tanah merah dengan ketinggian tanah mencapai 0,8 meter. Maka kebutuhan tanah untuk kegiatan penambahan tanah merah pada pohon dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Luas area yang akan ditanami pohon x ketinggian tanah merah yang akan ditambahkan
= 327. 720 m2 x 0,8 m = 262.176 m3
Volume penambahan kebutuhan tanah merah untuk ditanami 98 pohon adalah 262.176 m3. Setelah dilakukannya penanaman pohon maka selama pertumbuhan pohon perlu diberikan pupuk kandang. Pupuk kandang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman oleh karena itu diperlukan perhitungan volume kebutuhan