• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

A. Sistem

jelas serta tugas-tugas dalam sistem penggajian, sehingga dapat

memungkinkan terjadinya kecurangan. Koperasi Kredit Gentiaras seharusnya

melakukan prosedur sistem informasi secara lengkap, sehingga dengan

resiko kecurangan serta adanya penghitungan dengan menggunakan rumus

dari komputer.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan serta

melihat pentingnya pengembangan sistem informasi akuntansi penggajian

pada Koperasi Kredit Gentiaras Pringsewu, Lampung maka penulis tertarik

untuk mencoba melakukan perancangan sistem informasi akuntansi

penggajian pada Koperasi Kredit Gentiaras. Oleh karena itu penelitian ini

diberi judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Studi Kasus di Koperasi Kredit Gentiaras Pringsewu,

Lampung”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem akuntansi penggajian yang dijalankan oleh Koperasi

Kredit Gentiaras?

2. Apakah ada masalah dalam sistem akuntansi penggajian di Koperasi

Kredit Gentiaras?

3. Bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi penggajian di

Koperasi Kredit Gentiaras?

C. Batasan Masalah

Prosedur penggajian di koperasi sudah menggunakan sistem akuntansi dan

sistem ini dapat menjadi langkah awal sistem informasi akuntansi,

aplikasi penggajian sederhana. Aplikasi penggajian hanya sampai pembuatan

slip gaji karyawan.

D. Tujuan Penelitian

Untuk memberikan suatu alternatif perancangan sistem informasi akuntansi

penggajian di Koperasi Kredit Gentiaras Pringsewu, Lampung.

E. Manfaat Penelitian.

1. Bagi Koperasi

Penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap sistem yang

sudah ada dan dapat menjadi acuan dalam sistem informasi akuntasi

penggajian.

2. Bagi Penulis

Penilitian ini dapat memperdalam mengenai sistem akuntansi penggajian

dan dapat menjadi pembelajaran dalam membuat sistem informasi

akuntansi yang baik.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi pustaka

perpustakan dan dapat digunakan sebagai pedoman oleh pihak-pihak yang

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini akan bihas mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjuan Pustaka

Pada bab ini akan dibahas mengenai Pengertian sistem,

sistem akuntansi, Komponen utama sistem informasi,

Definisi Sistem Informasi Akuntansi, Metode sistem

informasi, Bagan ailr data, Sistem informasi akuntansi

penggajian, Penyusunan sistem untuk gaji, Sistem

penggajian berbasis komputer, Analisa sistem, Tahap

Perancangan, Pengertian koperasi, Jenis-jenis koperasi,

Fungsi dan peranan koperasi.

BAB III : Metode Penelitian

Pada bab ini berisi tentang metode penelitian yang

digunakan untuk menjawab rumusan masalah.

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, maksud

dan tujuan perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan

BAB V : Pembahasan

Pada bab ini berisi analisa atas rumusan masalah yang

diajukan penulis.

BAB VI : Penutup

Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dari pembahasan

yang berkaitan dengan rumusan masalah, keterbatasan

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001:5), sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya

melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang

dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang berulang-ulang”.

Menurut Bodnar (2006:2) sistem adalah “rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Diana, Lilis (2011:3) sistem adalah “serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan dasar suatu sistem tergantung pada jenis sistem itu sendiri”.

Menurut Hall (2004:6) sistem adalah “kelompok dari dua atau

lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi

dengan tujuan yang sama”.

Berdasarkan definisi yang telah diuraikan diatas, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu unsur-unsur yang saling

2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,

yaitu: (Jogiyanto 2005:3-5)

a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat

berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batasan sistem (boundry)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya.

c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke

subsistem lainnya.

e. Masukan sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

dan masukan sinyal (signal input).Maintenanceinputadalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

f. Keluaran sistem (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari enegri yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem

yang lain atau kepada supra sistem.

g. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti menpunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka

operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat

menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang akan dihasilkan sistem.

3. Komponen Utama Sistem Informasi

Menurut Mulyadi (2001:11-14). Komponen bangunan sistem

informasi terdiri dari enam blok yaitu:

a. Blog Masukan (Input Block)

Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi

beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan

masukan ke dalam sistem dapat berupa tulisan tangan, formulir

kertas, pengenalan karakteristik fisik seperti sidik jari dan papan

ketik (keyboard).

b. Blog Model (Model Blok)

Blog Model terdiri darilogico-mathematical models yang mengolah masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai cara yang

berguna untuk memproduksi hasil yang dikehendaki.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa

informasi yang bermutu dan dokumen untuk semua tingkat

manajemen dan semua pemakai informasi, baik pemakai intern

maupun pemakai luar organisasi

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi.

Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan dan

mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta

mengendalikan seluruh sistem.

e. Blok Basis Data(Data Base Block)

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang

digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data

diperlakukan dari dua sudut pandang: secara fisik dan secara logis.

kartu buku besar, pita mengetik, disk, diskette, chip dan microfilm. Basis data dipandang dari sudut pandang logis yang bersangkutan

dengan struktur penyimpanan data, karena struktur tersebut

menjamin ketepatan, ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi

untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

f. Blok Pengendalian(Control Block)

Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan

acanaman, seperti bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem,

kesalahan dan penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, dan

sabotase.

3. Metode Sistem Informasi

Menurut Mulyadi (2001:53). Usulan desain sistem secara garis

besar terdiri dari:

1. Evaluasi Sistem

Tahap Evaluasi Sistem menentukan persyaratan yang harus

dipenuhi oleh blok teknologi dalam menjalankan sistem informasi

yang dirancang dan memilih penjual teknologi yang memiliki

kemampuan untuk memenuhi persyaratanyang dituntut oleh sistem

informasi.

2. Desain Sistem Secara Rinci

Dalam tahap ini, analis sistem melakukan desain rinci

informasi yang mampu memenuhi kebutuhan informasi para

pemakai.

3. Penyusunan Laporan Final desain Sistem Secara Rinci

Hasil desain rinci sistem informasi ini disajikan oleh analis sistem

dalam dokumen tertulis yang disebut: Laporan Final Desain Sistem

Secara Rinci.

4. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

Konsep akuntansi sebagai sebuah sistem infromasi, terdiri dari:

(Wahyono, 2004:13-15).

1. Data akuntansi

Data yang akan diolah dalam sistem akuntansi untuk mendapatkan

informasi akuntansi. Data tersebut bisa berupa data keuangan

maupun data non-keuangan. Semua data yang diperoleh tersebut

dicatat dalam buku-buku perusahaan yang terdiri dari buku kas,

buku bank, buku penjualan, buku pembelian dan sebagainnya. Jenis

dan ragam buku tersebut tergantung kebutuhan masing-masing

perusahaan. Perusahaan bersekala kecil mungkin hanya

membutuhkan buku-buku seperti yang telah disebutkan diatas.

2. Pemrosesan data akuntansi

Informasi akuntansi ini dilakukan melalui beberapa langkah, mulai

dari pengklasifikasian data sampai pada penyusunan laporan. Pada

tahap ini dilakukan penggolongan data, apakah suatu data termasuk

3. Informasi akuntansi

Informasi akuntansi akan dipergunakan oleh berbagai kelompok

pemakai. Para pemakai informasi akuntansi dapat dikelompokkan

menjadi dua golongan yaitu golongan pemakai yang memiliki

kepentingan langsung dan golongan pemakai yang tidak memiliki

kepentingan langsung. Golongan pertama, yaitu pengguna informasi

yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan, antara lain adalah

pemilik perusahaan dan juga karyawan perusahaan yang ingin

mendapatkan informasi mengenai kondisi perusahaan, termasuk

untuk melihat gaji karyawan. Golongan kedua, yaitu pengguna

informasi yang tidak memiliki kepentingan langsung, misalnya

pemerintah, yang dalam hal ini instansi perpajakan yang ingin

mempunyai dasar untuk menaksir pajak atau denda yang akan

dikenakan terhadap perusahaan, sedangkan untuk koperasi informasi

untuk golongan kedua adalah anggota koperasi, dengan asumsi

melihat hasil kerja koperasi.

Dokumen terkait