Menurut Connolly dan Begg (2015, p. 55), File-based system merupakan kumpulan program aplikasi yang melakukan layanan terhadap end-user, seperti pembuatan laporan-laporan. Setiap program menetapkan dan mengatur data mereka sendiri. Sistem penyimpanan file tersebut disebut sebagai manual filing system.
Manual filing system dapat berjalan dengan baik selama jumlah data yang disimpan tidak terlalu banyak. Sistem tersebut juga dapat berjalan baik pada jumlah data banyak jika kegiatan yang dilakukan hanya menyimpan dan mengambil data tersebut. Tetapi, manual filing system dapat menjadi masalah jika kita ingin melakukan refrensi silang ataupun memproses informasi di dalam file.
2.10.2 Database
Menurut Connolly dan Begg (2015, p. 63), sebuah basis data atau yang biasa disebut sebagai database merupakan gabungan dari data-data yang secara logis dan penjelasannya saling berhubungan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari suatu organisasi. Database merupakan sebuah tempat penyimpanan besar yang dapat digunakan secara bersamaan oleh beberapa departemen dan pengguna. Semua data akan saling terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimal, lebih baik dibandingkan dengan file yang tidak saling terhubung dengan data yang mengulang. Database tidak hanya dimiliki oleh satu departemen saja melainkan adalah sebuah sumber daya perusahaan yang terbagi. Database tidak hanya menyimpan data operasional dari sebuah organisasi, melainkan juga deskripsi dari data tersebut, dengan alasan itulah sebuah database juga disebut sebagai self- describing collection of integrated records atau kumpulan cacatan terintegrasi yang bersifat “self-describing”.
2.11 Android
Menurut Zechner dan Green (2012, p. 2), Android pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2005, ketika Google mengakusisi sebuah perusahaan startup kecil bernama Android Inc. Banyak orang yang berspekulasi bahwa Google berminat untuk memasuki pasar perangkat mobile. Pada tahun 2008, dengan dirilisnya versi Android 1.0 maka spekulasi tersebut adalah benar dan Android menjadi salah satu pesaing di pasar mobile.
Sejak persilisannya pada tahun 2008, Android telah menerima banyak pembeharuan besar yang berisi fungsionalitas baru, biasanya dalam bentuk API (application programming interface) ataupun alat pengembangan baru. Berikut ini adalah beberapa versi Android beserta fitur yang di implementasikan pada tiap versi:
a. Versi 1.5 (Cupcake)
Adanya dukungan pada aplikasi Android untuk memasukkan native libraries, yang sebelumnya hanya terbatas pada penulisan Java murni.
Adanya dukungan untuk berbagai macam resolusi layar. c. Versi 2.0 (Éclair)
Adanya dukungan untuk fitur multitouch pada layar. d. Versi 2.2 (Froyo)
Adanya dukungan just-in-time compilation ke Dalvik Virtual Machine yang membuat waktu eksekusi aplikasi Android menjadi lebih cepat.
e. Versi 2.3 (Gingerbread)
Penambahan garbage collector ke dalam Dalvik Virtual Machine f. Versi 3.0 (Honeycomb)
Merupakan versi Android yang dibuat khusus untuk perangkat tablet yang diperkenalkan pada tahun 2011. Pada pembaharuan 3.1 ditambahkan fitur seperti USB host dan dukungan untuk perangkat yang menggunakan USB seperti keyboard dan mouse.
g. Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Merupakan gabungan dari Android 2.3 dan Android 3.1 yang dapat berjalin baik di perangkat smartphone ataupun tablet.
h. Android 4.1 (Jelly Bean)
Terjadi peningkatan pada tampilan UI dan rendering secara umum.
i. Android 4.4 (Kitkat)
Adanya penambahan fitur untuk merekam layar, meningkatkan akses notifikasi, dan juga perubahan pada UI
j. Android 5.0 (Lollipop)
Munculnya desain baru pada tampilan UI yang disebut sebagai Material Design dan juga peningkatan pada komsumsi baterai.
k. Android 6.0 (Marshmallow)
Adanya penambahan fitur dukungan untuk USB Type-C dan juga otentikasi sidik jari. Terdapat pula peningkatan performa baterai dan juga layanan Android Pay.
l. Android 7.0 (Nougat)
Peningkatan dalam performa multitasking serta adanya dukungan multi-window mode dan juga performa yang lebih baik dan lebih cepat dari sebelumnya.
2.12 Unity
Aplikasi game engine Unity diciptakan oleh Unity Technologies pada tahun 2004 oleh David Hegalson, Nicholas Francis, dan Joachim Ante. Mereka ingin membuat sebuah game engine yang sederhana dan mudah dimengerti oleh banyak orang. Hal tersebut dicapai dengan memberikan pengguna GUI (Graphical User Interface) yang memungkin pengguna untuk mengontrol source code dari engine tanpa perlu membuat tiap bagian sendiri-sendiri. Hal ini lah yang membuat Unity menjadi populer di kalangan developer-developer baru (Goldstone, 2009, p. 2).
Unity sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu: a. Assets
Adalah folder dimana pengguna menyimpan seluruh file yang akan digunakan dalam membuat game. Hal itu dapat berupa gamber, model 3D, ataupun suara.
b. Scenes
Di dalam Unity, scenes merupakan tingkatan individual atau area dari konten game seperti menu. Dengan membuat sebuah game yang memiliki banyak scenes, maka pengguna dapat mengatur waktu loading dan melakukan pengetesan pada bagian-bagian game secara sendiri- sendiri.
c. Game Objects
Ketika sebuah asset digunakan dalam game scene, maka asset tersebut akan berubah menjadi sebuah game object baru. Seluruh game object berisikan minimal satu komponen di awal, yaitu komponen Transform. Komponen Transform memberitahu Unity posisi, rotasi, dan skala dari suatu objek yang diberitahukan dalam bentuk koordinat X,Y, Z. Dari komponen awal ini maka pengguna akan membangun game object lainnya yang memiliki lebih banyak komponen untuk membangun seluruh bagian game yang dinginkan.
d. Components
Komponen dapat berbentuk dalam banyak bentuk. Komponen dapat digunakan untuk menciptakan tingkah laku, menetapkan rupa, dan mempengaruhi aspek lain dari suatu fungsi objek di dalam game.
e. Scripts
Script merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pembuatan game karena script dibutuhkan untuk menjalankan sebuah game. Bahasa pemograman yang dapat digunakan pada Unity adalah Javascript, C#, dan Boo.
f. Prefabs
Prefabs merupakan suatu tempat penyimpanan bagi assets yang disudah dibuat namun ingin digunakan kembali di bagian lain dalam game. Dengan adanya prefabs maka pengguna dapat menciptakan template yang dapat diperbanyak dan dapat dimodifikasi secara sendiri-sendiri.
Playerprefs merupakan salah satu jenis penyimpanan berjenis file-based System. Playerprefs merupakan salah satu class di dalam game engine Unity yang memungkinkan pengembangan untuk menyimpan dan mengakses pilihan pemain dalam setiap sesi permainan (Unity, 2017).