• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem dan Infrastruktur

Dalam dokumen BAB 02 PROFIL SANITASI SAAT INI (Halaman 51-64)

Sasaran I : Tersedianya dokumen perencaan pemantauan kualitas air sungai di Kota Bandung dari 16 sungai yang di pantau (35%) meningkat menjadi 23

2. Tantangan Eksternal

2.3.2.1 Sistem dan Infrastruktur

Kebijakan prasarana dan sarana persampahan dalam Rencana Induk Sistem Prasarana dan Sarana ditinjau dari pengembangan wilayah berdasarkan RTRW adalah:

 Mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) dengan cara pengolahan setempat per-wilayah dengan teknik-teknik yang berwawasan lingkungan.

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah. Perencanaan sistem persampahan dikelompokkan ke dalam dua kelompok kebijakan, yaitu: peningkatan pelayanan penduduk sampai dengan 80% di wilayah urban, dan mengintegrasikan sistem pengolahan di TPA.

Lokasi TPA usulan untuk Metropolitan Bandung:

 Gedebage/Bojongsoang, Kota Bandung; TPA Tujuan: TPA Nagrek

 Baleendah, Kabupaten Bandung ; TPA Tujuan: TPA Nagrek

 Jatisari, Soreang, Kabupaten Bandung; TPA Tujuan: TPA Leuwigajah

Dewasa kini, tengah dibangun Tempat Pemrosesan Akhir Regional (TPA Regional) Legok Nangka yang berlokasi di Nagrek dimana Kota Bandung termasuk Kabupaten/Kota yang menyepakati penggunaan TPA Regional Legok Nangka untuk ke depannya mengingat TPA Sarimukti saat ini sudah cukup memprihatinkan.

Secara teknis, PD Kebersihan bertugas dalam hal pengumpulan dan pengangkutan sampah terutama dari TPS (Tempat Penampungan Sementara) ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Pengelolaan sampah dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu bagian hulu dan hilir. Operasi di bagian hulu berupa pewadahan oleh sumber sampah dan pengumpulan sampah, sedangkan di bagian hilir berupa pengangkutan dan pembuangan akhir sampah. Pengumpulan samapah dipermukiman, pasar, daerah komersial dan perkantoran dilakukan oleh gerobak yang selanjutnya membawa sampah ke TPS. Dari sini sampah akan diangkut oleh dump truk atau arm roll truk menuju TPA. Pengumpulan sampah dari jalan dan Fasilitas umum dilakukan oleh truk yang secara langsung akan mengangkut sampah ke TPA. Sistem operasional pelayanan persampahan dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.

2-52 Gambar 2. 10 Diagram Sistem Sanitasi Persampahan di Kota Bandung

Sumber : hasil FGD tim pokja AMPL/Sanitasi Kota Bandung. 2015

Pada diagram tersebut di atas tampak bahwa telah terjadi perubahan dalam sistem pengelolaan persampahan di Kota Bandung yaitu di antaranya adalah upaya mengurangi sampah sedemikian rupa mulai dari sumber dan TPS. Selain program pengelolaan sampah secara 3R, Pemerintah Kota Bandung telah menerapkan teknologi biogester sampah skala TPS seperti di TDS Bandung Trade Mall dan Biogester skala RW seperti di RW 08 Cibangkong. Selain itu upaya untuk menambah muatan yang dapat diangkut ke TPA telah dibangun Stasiun Peralihan Antara yang berlokasi di TPS Pasar Induk Gedebage dan TPS Tegallega. Melalui SPA ini telah terbukti dapat mengefektifkan dan mengefesiensikan volume pengangkutan sampah ke TPA (sebelum dipress sampah terangkut 4-5 ton/truk, setelah di press sampah yang terangkut menjadi 7-8 ton/truk).

Adapun Teknik dan Operaisonal Kegiatan Pengelolaan Persampahan Perkotaan di Kota Bandung mengacu pada Perda 09/2011 PASAL 20) seperti yang tergambar dalam Gambar 2.10 di atas adalah :

a. Pemilahan sampah di TPS/TPS 3R ;

b. penyapuan jalan utama dan Pengumpulan ke TPS/TPS 3R;

c. Pengangkutan sampah dari TPS/TPS 3R ke Tempat Pengolahan sampah dan/atau TPA/TPST;

2-53 d. Pengolahan sampah; dan

e. Pemrosesan akhir sampah

Pada tahun 2014, timbulan sampah Kota Bandung dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. 11 Timbulan Sampah Kota Bandung Sumber : Masterplan Persampahan Kota Bandung.2015

Komposisi sampah yang ada di Kota Bandung berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 63% sampah organik, 23% sampah anorganik – recycle, dan 14% sampah residu. Sedangkan komposisi sampah berdasarkan sumbernya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 16

Komposisi Sampah di Kota Bandung

No Sumber Volume (ton) Persentase (%) Timbulan Sampah Terangkut (ton/hari)

1 Pemukiman 983,4 65,56 954,53

2 Pasar 281,55 18,77 273,29

3 Pertokoan dan Restoran 82,8 5,52 80,37

4 Penyapu jalan 89,85 5,99 87,21

5 Kawasan Industri 42,15 2,81 40,91

6 Fasilitas Umum 12,94 1,35 19,66

Jumlah 1492,69 100 1455,97

Sumber : PD Kebersihan, 2015

Sampah yang diangkut ke TPA rata-rata + 1000-1100 ton/hari, sedangkan sampah yang dimanfaatkan oleh sektor Informal baik di Sumber & TPS melalui 3R + 200 ton/hari.

Gambar 2.12 berikut menggambarkan peta pelayanan persampahan di Kota Bandung.

0 500000 1000000 1500000 Selisih (kg) Sampah yang terangkut (kg/hari) Perkiraan timbulan sampah total (kg/hari)

2-54 Gambar 2. 12 Peta Pelayanan Persampahan di Kota Bandung

Sumber : PD Kebersihan. 2015

Dari peta layanan persampahan di Kota Bandung tersebut dapat lebih didetailkan pola pelayanan persampahan sebagai berikut :

a) Pola Pelayanan Penanganan Sampah dari Rumah Tinggal, dapat tergambar pada Gambar 2.13 berikut :

Gambar 2. 13 Pola Layanan Sampah dari Rumah Tinggal Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

b) Pola Pelayanan Penanganan Sampah Komersil dan Non Komersil, dapat tergambar pada Gambar 2.14 berikut :

2-55 Gambar 2. 14 Pola Layanan Persampahan Komersial dan Non Komersial

Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

c) Pola Pelayanan Sampah Jalan, Fasum, dan Fasos dapat tergambar pada Gambar 2.15 berikut :

Gambar 2. 15 Pola Pelayanan Penanganan Sampah Jalan, Fasum dan Fasos Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

Adapun sarana dan prasarana yang digunakan dalam penanganan sampah di Kota Bandung adalah seperti tergambar dalam Gambar 2.16 berikut.

2-56 Gambar 2. 16 Jumlah sarana dan prasarana Pengelolaan Sampah di Kota Bandung

Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

2.3.2.2 Aspek Teknis

Saat ini Pemerintah Kota Bandung telah berupaya untuk mengefektifkan beban sampah yang diangkut di TPS melalui Stasiun Peralihan Antara (SPA). Teknologi yang digunakan adalah Mesin Press sampah. SPA Ini berlokasi di TPS Tegallega dan TPS Pasar Induk Gedebage yang merupakan Bantuan dari Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Ditjen Ciptakarya Kemen PU (bangunan, seperangkat mesin press, 1 unit truk dan pengolah lindi). Fungsi dan manfaat yang telah dirasakan dari SPA tersebut adalah lebih efektif dan efisiennya volume pengangkutan sampah ke TPA (sebelum dipress sampah terangkut 4-5 ton/truk, setelah di press sampah yang terangkut menjadi 7-8 ton/truk).

Selain SPA terobosan lainnya pengelolaan sampah di Kota Bandung adalah dengan memperindah dan memperbaiki unsur estetika dari sarana dan prasarana pengelolaan sampah yaitu di antaranya TPS Kota Bandung seperti di TPS Pasteur yang tampak pada Gambar 2.17 berikut.

2-57 Gambar 2. 17 TPS Jalan Pasteur yang telah dipercantik dan diperindah

Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

Kemudian mobil penyapu jalan dan Truk compactor seperti yang terlihat pada Gambar 2.18 dan Gambar 2.19 berikut.

Gambar 2. 18 Mobil Penyapu Jalan yang telah dipercantik dan diperindah Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

Gambar 2. 19 Truk Compactor yang telah dipercantik dan diperindah

Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

2-58 Tabel 2.17

Jumlah dan Lokasi TPS 3R di Kota Bandung

No Lokasi TPS 3R

1 TPS Pasar Induk Gedebage 2 TDS Ciroyom 3 TDS Tegallega 4 TDS Indramayu 5 TDS Ciwastra 6 TDS Astana Anyar 7 TD Subang 8 TD Sekelimus 9 TD Nyengseret 10 Ex. FDS Jelekong

Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

Berdasarkan indikator sarana dan prasarana 3R dan sarana persampahan RW yang terintegrasi mulai dari sumber sampai dengan TPA, dari target sebanyak 500 RW dapat terealisasi sebanyak 617 RW. Dari 617 RW, 50 RW berkembang menjadi bank sampah. Serta didukung oleh penyebaran komposter dan tong sampah dua warna ke masyarakat/RW serta sekolah dan pemasangan tong sampah dua warna untuk pejalan kaki di trotoar di beberapa jalan utama, serta sosialisasi di tingkat RW/Kelurahan/Kecamatan.

Sedangkan untuk indikator revitalisasi TPA yang tidak berfungsi lagi menjadi ruang publik, dari target sebesar 100% dapat terealisasi sesuai target, yaitu dengan revitalisasi eks TPA Pasir Impun dan eks TPA Cicabe. Capaian tersebut antara lain ditunjang oleh perencanaan dan penataan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pemakaman dan Pertamanan.

Sementara itu, berdasarkan indikator peningkatan prasarana Penampungan Sampah Sementara (TPS), dari target sebanyak 3 TPS dapat terealisasi 1 TPS. Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan lahan TPS. Upaya yang dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan pengelola kawasan sesuai Peraturan Daerah 09 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah pasal 12 yang mewajibkan setiap pengelola kawasan menyediakan lokasi TPS dan fasilitas pemilahan sampah.

Kegiatan yang dilakukan pada TPS 3R adalah Pemilahan dan Pencacahan, Pengomposan, serta Mengolah sampah organik yang menghasilkan biogas.

Kemudian, Walikota Bandung Ridwan Kamil mulai tahun 2013 kemarin telah memilih Biodegester sebagai teknologi yang dapat mengurangi sampah mulai dari sumbernya. Adapun perkembangannya saat ini adalah sebagai berikut

2-59 Tabel 2.18

Lokasi dan Kapasitas Biogester skala TPS di Kota Bandung

Tabel 2.19

Lokasi dan Kapasitas Biogester skala RW di Kota Bandung

Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

Tabel 2.20

Timbunan Sampah Tiap Kecamatan Kota Bandung

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk

Jumlah Timbulan Sampah

Berat Volume Total

orang (%) (ton/hari) (%) (m3/hari) (%) (m3/ hari)

BANDUNG KULON 143.690 5,71 86,21 5,71 434,09 5,71 434,09 BABAKAN CIPARAY 148.417 5,90 89,05 5,90 448,37 5,90 448,37 BOJONGLOA KALER 121.487 4,83 72,89 4,83 367,01 4,83 367,01 BOJONGLOA KIDUL 86.369 3,43 51,82 3,43 260,92 3,43 260,92 ASTANAANYAR 69.570 2,77 41,74 2,77 210,17 2,77 210,17 REGOL 82.197 3,27 49,32 3,27 248,32 3,27 248,32 LENGKONG 71.825 2,86 43,10 2,86 216,98 2,86 216,98 BANDUNG KIDUL 59.486 2,37 35,69 2,37 179,71 2,37 179,71 BUAH BATU 96.118 3,82 57,67 3,82 290,37 3,82 290,37 RANCA SARI 78.454 3,12 47,07 3,12 237,01 3,12 237,01

Nama Kapasitas (kg/day)

TD. Sekelimus 1000 TDS. Kebaktian 250-500 TDS. Bandung Trade Mall 250

Nama Lokasi Kapasitas

(Kg/day)

Cibangkong RW 08 ± 20

Cibangkong RW 11 250

Mustika Hegar Ciwastra 75

Cipadung RW 2 & RW 12 250

Babakan Surabaya ± 100

2-60 Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk

Jumlah Timbulan Sampah

Berat Volume Total

orang (%) (ton/hari) (%) (m3/hari) (%) (m3/ hari)

GEDEBAGE 38.061 1,51 22,84 1,51 114,98 1,51 114,98 CIBIRU 73.622 2,93 44,17 2,93 222,41 2,93 222,41 PANYILEUKAN 41.139 1,64 24,68 1,64 124,28 1,64 124,28 UJUNGBERUNG 78.460 3,12 47,08 3,12 237,03 3,12 237,03 CINAMBO 25.741 1,02 15,44 1,02 77,76 1,02 77,76 ARCAMANIK 70.595 2,81 42,36 2,81 213,27 2,81 213,27 ANTAPANI 75.298 2,99 45,18 2,99 227,48 2,99 227,48 MANDALAJATI 64.523 2,57 38,71 2,57 194,92 2,57 194,92 KIARACONDONG 133.457 5,31 80,07 5,31 403,17 5,31 403,17 BATUNUNGGAL 122.288 4,86 73,37 4,86 369,43 4,86 369,43 SUMUR BANDUNG 37.320 1,48 22,39 1,48 112,74 1,48 112,74 ANDIR 98.641 3,92 59,18 3,92 297,99 3,92 297,99 CICENDO 100.863 4,01 60,52 4,01 304,71 4,01 304,71 BANDUNG WETAN 31.576 1,26 18,95 1,26 95,39 1,26 95,39 CIBEUNYING KIDUL 108.905 4,33 65,34 4,33 329,00 4,33 329,00 CIBEUNYING KALER 71.644 2,85 42,99 2,85 216,44 2,85 216,44 COBLONG 132.871 5,28 79,72 5,28 401,40 5,28 401,40 SUKAJADI 109.592 4,36 65,76 4,36 331,08 4,36 331,08 SUKASARI 82.827 3,29 49,70 3,29 250,22 3,29 250,22 CIDADAP 59.476 2,37 35,69 2,37 179,68 2,37 179,68 KOTA BANDUNG 2.514.512 100 1.509 100 7.596 100 7.596

Sumber: Masterplan persampahan Kota Bandung, 2011

Tabel 2.21

Cakupan Akses dan Sistem Layanan Persampahan Kota Bandung

Nama Kecamatan % daur 3R Volume Sampah yang terangkut

ulang kg/hari real m3/hari terangkut % real DU (kg/hr)

BANDUNG KULON 1,159 3358,917 78,4 151,13 3,43 514,8 BABAKAN CIPARAY 1,933 5602,110 156 300,71 6,83 858,6 BOJONGLOA KALER 0,099 287,739 26 50,12 1,14 44,1 BOJONGLOA KIDUL 0,982 2846,467 58 111,80 2,54 436,26 ASTANAANYAR 20,310 58873,704 106 204,33 4,64 9023,2 REGOL 2,598 7531,726 143,14 275,93 6,27 1154,34 LENGKONG 5,682 16469,396 56,3 108,53 2,47 2524,16 BANDUNG KIDUL 2,166 6278,722 55,95 107,85 2,45 962,3 BUAH BATU 0,321 929,770 31,1 59,95 1,36 142,5 RANCA SARI 0,387 1121,336 71,5 137,83 3,13 171,86 GEDEBAGE 0,131 379,803 6,86 13,22 0,30 58,21

2-61

Nama Kecamatan % daur 3R Volume Sampah yang terangkut

ulang kg/hari real m3/hari terangkut % real DU (kg/hr)

CIBIRU 0,927 2687,721 28 53,97 1,23 411,93 PANYILEUKAN 0,464 1345,981 73,58 141,84 3,22 206,29 UJUNGBERUNG 2,871 8321,737 52,27 100,76 2,29 1275,42 CINAMBO 0,699 2027,552 20,75 40,00 0,91 310,75 ARCAMANIK 0,460 1332,540 63,5 122,41 2,78 204,23 ANTAPANI 2,654 7692,103 112,33 216,53 4,92 1178,92 MANDALAJATI 0,714 2069,179 25,98 50,08 1,14 317,13 KIARACONDONG 4,668 13532,366 180,54 348,02 7,91 2074,02 BATUNUNGGAL 2,211 6407,911 116,76 225,07 5,12 982,1 SUMUR BANDUNG 2,017 5846,134 88,4 170,41 3,87 896 ANDIR 22,476 65151,383 162,84 313,90 7,13 9985,34 CICENDO 4,354 12621,386 102,7 197,97 4,50 1934,4 BANDUNG WETAN 3,729 10810,259 67,55 130,21 2,96 1656,82 CIBEUNYING KIDUL 1,249 3621,210 62,62 120,71 2,74 555 CIBEUNYING KALER 2,358 6835,084 43,81 84,45 1,92 1047,57 COBLONG 1,090 3159,000 75,02 144,61 3,29 484,16 SUKAJADI 2,735 7927,906 105,94 204,22 4,64 1215,06 SUKASARI 8,428 24429,403 93,22 179,70 4,08 3744,14 CIDADAP 0,128 371,451 17,5 33,73 0,77 56,93 KOTA BANDUNG 100,000 289870,000 2282,56 4400 100 44426,54 Sumber: PD Kebersihan, 2015 2.3.2.3 Kelembagaan

Lembaga yang menangani pengelolaan sampah di Kota Bandung adalah PD Kebersihan (Perda 09 Tahun 2011). Maksud dan tujuan dibentuknya Perusahaan Daerah Kebersihan (Perda 14 Tahun 2011) adalah :

a. menyelenggarakan usaha berupa penyediaan: 1. Pelayanan jasa pengelolaan sampah kota; 2. Pengolahan dan pemanfaatan sampah; 3. Pelayanan kebersihan;

4. Perbengkelan sarana pengelolaan sampah; dan

5. Usaha lainnya yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi atas Persetujuan Walikota.

b. melaksanakan penugasan Pemerintah Daerah di bidang pengelolaan sampah dalam rangka memberikan pelayanan kebersihan kepada masyarakat dan memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah.

2-62 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam usaha jasa pelayanan Kebersihan di Kota Bandung. Sebagai BUMD maka seluruh permodalanya berasal dari asset yang dipisahkan dari asset Pemerintah Kota Bandung, PD Kebersihan didirikan pada tahun 1985 sebagaiman tertuang dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor : 02/PD/1985. Perusahaan Daerah Kebersihan dibentuk untuk menggantikan peran dan fungsi pelayanan pengelolaan kebersihan atau kebersihan kota yang sebelumnya diselenggarakan oleh Dinas Kebersihan Kota yang merupakan alih status dari Dinas Kebersihan Kota oleh karena itu seluruh modal dasarnya berasal dari asset eks Dinas Kebersihan Kota demikian pula personilnya.

Gambar 2. 20 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

2.3.2.4 Peraturan Perundangan

Untuk peraturan yang terkait dalam pengelolaan persampahan di Kota Bandung mengacu pada:

 UU No.18 Tahun 2008, Tentang Pengelolaan Sampah.

 UU No.32 Tahun 2009, Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

 PP RI No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan sampah Rumah Tangga dan Sampah sejenis Sampah Rumah Tangga

2-63  Permen PU No. 03/PRT/M/2013 tentang Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam

Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga  PERDA Prov Jawa Barat No12 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah di Jawa Barat  PERDA No.02/PD/1985, Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kebersihan

Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung jo Perda No 15 Tahun 1993 sebagaimana telah diubah menjadi Perda No. 14 Tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

 PERDA No.11 Tahun 2005, Tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan.

 Perda No. 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 – 2025.

 PERDA No. 09 Tahun 2011, Tentang Pengelolaan Sampah di Kota Bandung  PERWAL No. 316 Tahun 2013, Tentang Tarif Jasa pengelolaan Sampah

Adapun Anggaran Biaya pengelolaan sampah Kota Bandung Tahun 2015 Rp. 120 M, bersumber dari :

 Jasa Pelayanan Pengelolaan Sampah (Retribusi)  APBD Kota Bandung (Subsidi dan Pelayanan Publik)

Berikut tarif jasa pengelolaan sampah sesuai Perwal 316 Tahun 2013 (mulai berlaku 1 Mei 2013) :

Tabel 2.22

Tarif Jasa Pengelolaan Sampah di Kota Bandung Tahun 2013 Golongan Wajib Bayar

Jasa Pengelolaan Sampah Besaran Tarif (Rp)

Rumah Tinggal : Kelas 1 (DL. 450 VA, LT. 60 M2, LB. 27 M2) Kelas 2 (DL. 900-1300 VA, LT. >60-100 M2, LB. >27-60 M2) Kelas 3 (DL. >1300-2200 VA, LT. >100-200 M2, LB. >60-150 M2) Kelas 4 (DL. >2200-3600 VA, LT. >200-350 M2, LB. >150-250 M2) Kelas 5 (DL. >3600-6600 VA, LT. >350-500 M2, LB. >250-350 M2) Kelas 6 (DL. >6600 VA, LT. >500 M2, LB. >350 M2) 3.000,00/bulan 5.000,00/bulan 7.000,00/bulan 10.000,00/bulan 15.000,00/bulan 20.000,00/bulan Komersial Non Komersial Sosial

Pedagang Sektor Informal Angkutan Umum : 1. Angkutan Kota 2. Taxi 3. Minibus/Non Bus 4. Bus Umum 60.000,00/M3 50.000,00/M3 45.000,00/M3 1.000,00/hari 1.000,00/hari 1.000,00/hari 3.000,00/hari

2-64 Golongan Wajib Bayar

Jasa Pengelolaan Sampah Besaran Tarif (Rp)

5. Bus Pariwisata 5.000,00/hari 10.000,00/hari

Sumber : PD Kebersihan Kota Bandung. 2015

Dalam dokumen BAB 02 PROFIL SANITASI SAAT INI (Halaman 51-64)

Dokumen terkait