• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN

D. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Deddi Nordiawan (2007 : 1) Akuntansi merupakan proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan. Untuk itu Mulyadi (2001 : 3) mendefenisikan tentang sistem akuntansi dalah sebagai berikut : “ Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Dari defenisi Sistem Informasi Akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokoknya adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Berikut ini diuraikan lebih lanjut pengertian masing – masing unsur sistem informasi akuntansi tersebut :

1. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yanmg terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir ini data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah : faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek. Dalam sistem informasi akuntansi secara manua ( manual system), media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem informasi dengan komputer (computerized system) digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data ke dalam sistem pengolahan data seperti: papan ketik (keyboard), optical and magnetic characters and code, mice, voice, touch

sensors, dan cats.

2. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatatat, megklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti telah disebutkan di atas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalh formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil

peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian di posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.

3. Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening – rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening – rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur – unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian lapporan keuangan.

4. Buku pembantu ini terdiri dari rekening – rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku – buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.

5. Laporan, hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan biaya pemasaran, daftar umur piutang, daftar utang yang akan

dibayar. Laporan yang berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer. Dengan kata lain sistem informasi akuntansi dikemukakan oleh Nafarin data dapat diartikan juga sebagai kumpulan karakter, fakta dari jumlah – jumlah yang merupakan masukan bagi semua sistem informasi.

6. Dari defenisi tersebut dapat diartiakan bahwa data yang berupa fakta atau transaksi – transaksi perusahaan baru merupakan masukan. Oleh karena itu, perlu sebuah sistem yang selanjutnya berfungsi untuk mengelola data menjadi sebuah informasi. Adapun sistem informasi akuntansi masuk kedalam bidang fungsional khusus organisasi. Dengan istilah – istilah sebagai berikut :

a. Sistem Informasi Akuntansi Manual

Menurut James M. Reeve (2009 : 224) sistem akuntansi dapat dilakukan secara manual atau menggunakan peranti lunak komputer (komputerisasian). Memahami sistem akuntansi manual dapat membantu dalam mengenali hubungan antara data akuntansi manual dengan laporan akuntansi. Pengelolaan data yang dilakukan secara manual dan untuk penyimpanan digunakan arsip – arsip yang banyak menghasilkan tempat informasi akuntansi dihasilkan melalui suatu siklus akuntansi yang dimulai dengan bukti transaksi dicatat dala jurnal dan di posting ke buku besar yangs sesuai pada akhir akuntansi

secara periodik (bulanan, caturwulan, tahunan) dibuat di jurnal penyesuaian kemudian disusun laporan keuangan

b. Sistem Informasi Akuntansi Komputer

Istilah sistem infromasi akuntansi berbasis komputer manual setelah adanya penggunaan secara luas dalam sistem akuntansi dengan munculnya sebagai alat bantu dalam pemrosesan data, masalah ketepatan perhitungan konsisten dan motivasi dalam pemrosesan data dalam sistem informasi manual dapat teratasi.

c. Pembagian dan Karakteristik Sistem informasi Akuntansi Adanya pembagian sistem informasi akuntansi sebagai berikut : 1) Sistem informasi keuangan (penerimaan dan pengeluaran) 2) Sistem informasi akuntansi manajemen

3) Sistem infromasi kauntansi biaya

Adapun karakteristik sistem informasi akuntansi sebagai berikut : 1) Melakukan tugas yang diperlukan

2) Berpegang pada prosedur yang relatif standar 3) Menangani data yang rinci

4) Terutama berfokus historis

5) Menyediakan informasi pemecahan yang minimal d. Tujuan dan ciri – ciri sistem informasi akuntansi

I. Tujuan sistem informasi akuntansi

Adapun tujuan umum pembangunan sistem infromasi akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 19) adalah sebagai berikut :

a) Untuk menyediakan informasi akuntansi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Kebutuhan sistem perkembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini.

b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur organisasi.

c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat kendala (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

II. Ciri – ciri sistem infromasi akuntansi

Untuk mengetahui sesuatu itu sistem atau bukan, anatar lain dapat dilihat dari ciri – cirinya. Ada beberapa rumusan mengenai ciri – ciri sistem, yang pada dasarnya satu sama lain saling melengkapi. Pada umumnya ciri – ciri sistem tersebut adalah :

1. Menurut Elias M. Awad

a) Terbuka

Sistem bersifat terbuka, atau pada umumnya bersifat terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup. Suatu sistem

dikatakan terbuka jika berintegrasi dengan lingkungan dan sebaliknya dikatakan tertutup jika mengisolasi diri dari pengaruh apapun dari lingkungannya.

b) Tertutup

Sistem bersifat tertutup jika mengisolasi diri dari pengaruh adapun dari lingkungannya.

c) Subsistem

Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Yang setiap subsistemnya terdiri dari subsistem yang lebih kecil begitu seterusnya.

d) Saling ketergantungan

Diantara subsistem – subsistem itu terdapat saling ketergantungan satu sama lain saling memerlukan. Satu subsistem memerlukan masukan (input) yang diperolehnya dari subsistem yang lain. Dengan kata lain keluaran (output) satu subsistem diperlukan sebagai masukan bagi subsistem yang lain. Dalam penyajiannya informasi perlu dilihat kebutuhan apa saja yang diinginkan, sehingga informasi tersebut menjadi betul-betul berguna bagi sipemakai ataupun sipenerima. Informasi erat hubungannya dengan data, informasi berasal dari data. Data merupakan bentuk jamak dari datum yang berarti kenyataan atau catatan.

Pentingnya keterangan – keterangan yang relevan dan tepat waktu bagi manajer perusahaan sebagai sarana untuk membuat keputusan dan pengawasan efektif. Dengan tersedianya informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi akan memberikan kemudahan bagi manajer untuk membuat atau mengambil keputusan yang tepat. Informasi dalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih mempunyai arti, sedangakn informasi merupakan hasil dari pengolahan data, yang dapat berfungsi untuk suatu tujuan tertentu atau untuk analisa dan pengambilan keputusan.

Informasi terdiri dari data yang terpilih, tergantung dan disusun sesuai dengan kebutuhan pemakai data, masalah, waktu tempat dan fungsinya. Informasi merupakan unsur penting dalam suatu usaha baik untuk operasionalnya maupun dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi juga digunakan untuk menegtahui apakah kegiatan dilaksnakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan, sistem informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber daya adalah sistem informasi yang didominasikan oleh sumber daya manusia dikenal sebagai sistem informasi manual

e) Self-adjustment

Suatu sistem mempunyai kemampuan untuk dengan sendirinya menyesuaikan diri dengan lingkungannya (self-adjustmen). Kegiatan inti dimungkinkan karena adanya sistem umpan balik atau balikan.

f) Self-regulation

Sistem ini juga mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri (self-regulation). Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan di atas.

2. Menurut A. Shrode serta dan voich jr

a) Sistem mempunyai tujuan

Sistem harus mempunyai tujuan sehingga perilaku atau kegiatan mengarah pada tujuan tersebut. Istilah mereka “purposiv behavior”

b) Suatu sistem merupakan suatum “keseluruhan yang

bulat dan utuh”. Istilah mereka sistem memiliki “wholisme”.

c) Sistem itu memiliki sifat “terbuka”

Sistem saling berinteraksi dengan sistem yang lebih luas/besar, yang biasa dinamakan lingkungan sistem.

d) Transformasi

Transformasi adalah suatu sistem yang mempunyai atau yang melakukan kegiatan transformasi, kegiatan

mengubah sesuatu menjadi yang lain, jelas sistem mentransformasikan atau mengubah sumber – sumber (masukan/input) menjadi keluaran (output) untuk mencapai tujuannya.

e) Mekanisme kontrol

Di dalam sistem ada kekuatan pemersatu sehingga sistem itu terpadu satu sama lain terkait jadi satu dan sistem pun mampu mengatur dirinya sendiri.

e. Kebijakan dan peranan sistem informasi akuntansi Adapun kebijakan praktek informasi akuntansi meliputi :

I. Kejujuran akuntan pada umumnya dan auditor pada khususnya. II. Kepedulian terhadap status ekonomi orang lain dalam bentuk

penata pelayanan dan pertanggung jawaban.

III. Kepekaan terhadap nilai kerjasama dan konflik dengan mendahului konflik dan menghasilkan kerjasama yang ramah melalui penggunaan teknik akuntansi manajemen.

IV. Karakter akuntansi yang komunikatif dengan menyampaikan pengalaman ekonomik melalui ungkapan akuntansi.

V. Penyebaran informasi ekonomi dengan menyediakan informasi ekonomik bagi pembuatan keputusan.

Adapun peranan sistem informasi akuntansi dalam pemecahan masalah sebagai berikut :

I. Sistem informasi akuntansi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar, laporan ini sangat berharga dalam era keuangan dan pada tingkat manajemen puncak.

II. Sistem informasi akuntansi menyediakan database yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah.

Pengolahan data merupakan dasar bagi sistem – sistem pemecahan masalah, langkah peertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik. Konsep batas sistem ini akan lebih jelas jika digambarkan dalam sebuah model. Segala sesuatu yang berasal dari sekitar sistem (lingkungan) masuk ke sistem.

Dokumen terkait